Waktu kini sudah menunjukan jam 20:00. Di kamar, kini Reno sedang duduk di meja kerja, sedangkan Naura sedang sibuk dengan ponsel nya, karena sedari tadi ia bertukar kabar dengan kekasih nya.
Tak berselang lama kini ponsel Naura berdering, lalu gadis itupun langsung menjawab telepon masuk itu.
"Hallo, sayang," seru seorang lelaki dari seberang sana, yang tak lain adalah Kenzo.
"Iya yang," balas Naura.
Saat mendengar Naura memanggil "Yang" dengan lawan bicara nya, Yuda melihat dulu ke arah Naura sekilas, lalu ia kembali melanjutkan pekerjaan nya.
"Kamu beneran udah pindah, Yang? Kenapa gak ngasih tau aku," tanya Kenzo dari seberang sana, dan ia tahu kalau Naura telah pindah dari kosan, karena tadi Naura telah memberitahukan nya.
"Iya aku pindah. Iya maaf sayang, tadi aku pindah nya mendadak, karena Om aku datang nya juga mendadak. Jadi aku gak sempet ngbarin kamu," jelas Naura.
"Emang nya Om yang dari mana, Yang? Kok aku baru tau kalau kamu punya Om," tanya Kenzo.
"Emh... itu Om... Oh iya, om adik nya Mama. Iya pasti kamu gak tau, kan aku emang belum ngenalin ke kamu. Mama sama Viona aja, kamu kan cuman tau nama nya doang, gak tau orang nya yang mana," jelas Naura, dan ia berbohong kepada Kenzo tentang Reno.
"Hm iya, ya. aku pengen kenalan sama Om kamu, biar kita nanti dapet lampu hijau."
"Emhh iya, iya nanti aku kenalin. Udah dulu ya, Ken. Aku kebelet nih," ucap Naura yang langsung mematikan telepon nya ketika Reno sedang berjalan menuju ranjang.
Reno langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang, sedangkan Naura langsung turun dari ranjang itu.
"Mau kemana?" tanya Reno.
"Saya mau di sofa aja," jawab Naura, dan Reno pun tidak lagi memberikan respon apa-apa. Lelaki itu langsung mengambil ponsel dan fokus ke layar ponsel nya.
"Gak peka banget tuh om-om, harus nya bilang "kamu di sini aja, biar saya yang tidur di sofa" Ini boro-boro, yang ada makin enak aja dia kayak nya," gerutu kesal Naura dalam hati nya, ketika ia telah berada di sofa.
Di sofa Naura berusaha memejamkan mata nya, namun ia tak kunjung bisa tidur.
Terlihat Reno sekarang telah tertidur pulas di ranjang besar dan empuk itu.
"Iii... dasar om-om gak punya hati. Biasa nya kan di film-film kalau istri nya ketiduran atau tidur di sofa suka di kasih selimut secara diam-diam gitu, tapi itu orang kayak nya jarang nonton televisi deh," kesal Naura ketika ia tidak bisa tidur karena membutuhkan selimut dan juga tidak nyaman tidur di sofa.
Naura yang sudah mengantuk namun tidak bisa tidur, akhirnya ia memilih kembali ke ranjang dan ia berjalan dengan sangat pelan.
"Kalau sampai ketauan gue balik lagi kesini, gengsi dong gue," ucap Naura dalam batin nya.
"Pokonya gue nanti pagi harus bangun lebih dulu, karena gue harus pindah ke sofa lagi," sambung lagi Naura, lalu ia secara pelan naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuh nya di sana. Tak lupa, ia juga membatasi dirinya dengan Reno oleh sebuah guling.
Tak berselang lama kini Naura sudah tertidur pulas dan terdengar dengkuran kecil dari gadis itu.
Reno kini terbangun dari tidurnya karena ia ingin membuang air kecil.
"Ini anak, ada-ada aja," ucap Reno dalam batin nya sembari tersenyum kecil ketika melihat istri kecil nya sudah berada di sana.
Setelah kembali dari kamar mandi, Reno kembali naik ke atas ranjang, dan ia melihat ponsel Naura menyala, karena ada telepon masuk.
Terlihat oleh Reno ada nama My Boy di sana, dan bisa di pastikan itu adalah Kenzo.
Reno mengambil ponsel Naura, lalu ia reject telepon masuk dari Kenzo.
Reno kini kembali membaringkan tubuh nya, dan saat ia akan menutup mata nya tiba-tiba Naura bergeser ke arah nya dan juga memeluk tubuh nya.
Reno baru kali ini melihat dan menatap dekat wajah cantik istri nya. Ia merasakan jantung nya berdegup kencang ketika Naura mempererat pelukan nya. Bukan hanya itu, Naura juga menaikan kaki nya ke atas tubuh Reno, dan mungkin Naura mengaggap Reno adalah sebuah guling.
Ketika berada di posisi seperti itu, Reno merasakan gejolak normal yang biasa di rasakan ketika dua orang lawan jenis sedekat itu, dan ia pun perlahan menurunkan kaki Naura dari atasa tubuh nya. Namun ia tidak mungkin untuk melepaskan pelukan nya, karena bisa saja Naura terbangun dari tidur nya.
Reno akhirnya tertidur dengan Naura yang memeluk tubuh nya.
***
Di pagi hari nya, Naura terbangun dari tidur nya dan ia melihat Reno sudah tidak ada di ranjang.
"Aduh, bisa-bisa nya dia bangun lebih dulu, kan gue malu," ucap Naura.
Kini Reno keluar dari kamar mandi, dan lelaki itu keluar hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya. Terlihat perut kotak dan dada bidang nya oleh Naura, hingga Naura meneguk susah salivan nya ketika melihat pemandangan itu.
"Om jangan pamer-pamer perut kotak, Om. Saya takut liat nya," ujar Naura yang kini menutup mata nya dengan kedua telapak tangan.
Reno tidak merespon apapun, lelaki itu langsung memasuki walk in closet.
"Gue kayak ngomong sama batu aja di sini," kesal Naura.
Tak berselang lama kini Reno telah keluar dari walk in closet, dan lelaki itu terlihat telah berpenampilan rapih.
Reno berjalan menuju meja rias yang berada di kamar nya, lalu ia memakai farfum yang harum nya menyebar ke seluruh ruangan itu.
"Wangi banget ini farfum, pasti dia pake farfum mahal," ucap Naura dalam batin nya.
Reno kini sedang menyisir rambut nya, dan Naura memperhatikan lelaki yang telah menjadi suami nya itu.
"Kenapa kamu liat saya?" tanya Reno yang bisa melihat dari pantulan cermin, bahwa Naura sedang melihat ke arah nya.
"Enggak kok, Geer banget," balas Naura.
"Saya ke kantor, nanti kamu sekolah di antar sopir," ujar Reno.
"Tapi saya mau di jemput," balas Naura.
"Sama pacar kamu?" tanya Reno.
"Om tau dari mana saya punya pacar?" tanya Naura.
"Gak penting, yang penting kamu tidak boleh di jemput oleh pacar kamu itu. Karena nanti apa kata kedua orang tua saya, kalau mereka tau kamu di jemput lelaki lain," jelas Reno yang langsung keluar dari kamar nya.
Setelah Reno pergi, Naura kini langsung mengirim chat kepada Kenzo.
Seperti ini Chat yang di kirim Naura:
Setelah mengirim chat. Kini Naura langsung berjalan ke kamar mandi untuk segera membersihkan tubuh nya.
Setelah mandi lumayan lama, kini Naura keluar dari kamar mandi, dan ia hanya mengenakan selembar handuk yang menutupi tubuh nya.
Saat Naura melangkah ke ranjang untuk mengambil ponsel nya yang mendapatkan notifikasi pesan masuk, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan memperlihatkan Reno di sana.
"Aaaaaa!!!" pekik terkejut Naura ketika suami nya kembali masuk ke dalam kamar. Dan ia tentu malu dengan penampilan nya seperti itu.
Naura langsung bersembunyi dengan berjongkok di balik ranjang, sedangkan Reno hanya melihat dingin ke arah nya.
"Om ngapain balik lagi?" tanya Naura yang masih bersembunyi.
"Suka-suka saya," balas dingin Reno yang langsung duduk di ranjang dengan mata yang tertuju ke layar ponsel nya.
"Om keluar dulu, saya mau pake baju," pinta Naura.
"Ya silahkan, lagian siapa juga yang mau ngintip anak SMA kayak kamu gak ada seksi-seksi nya," balas Reno yang membuat Naura merasa kesal, karena ia merasa seperti di hina.
"Awas aja, gue kerjain nih om suami rese," ucap Naura dalam batin nya.
Naura kini berdiri dan ia langsung naik ke atas ranjang.
Dengan berani Naura mendekat ke arah Reno yang sedang fokus ke layar ponsel nya, lalu ia berbisik di telinga Reno yang duduk dengan membelakangi diri nya. "Yakin,nih?" Sontak Reno menoleh ke arah Naura. Dan ia meneguk susah salivan nya ketika Naura berada di dekat nya, dan hanya menggunakan selembar handuk saja.
"Iya, gimana nanti aja," balas Reno dengan berbisik, sontak Naura pun memukul lengan suami nya.
"Dasar om mesum," ucap Naura yang menjadi bergidik ngeri.
"Makanya jangan so-soan ngegoda," balas Reno.
"Cepetan siap-siap, karena kamu hari ini berangkat sekolah di antar saya," sambung lagi Reno.
"Lho... Kenapa?" tanya Naura.
"Pak Arip lagi gak masuk kerja, dia lagi sakit," jawab Reno yang langsung keluar dari kamar nya.
"Aduh, pasti nanti Kenzo bakal mau kenalan sama nih om-om," gumam pelan Naura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments