Kini Kenzo terus berusaha menghubungi Naura, namun kekasih nya itu tak kunjung menjawab telepon dari nya. Hingga akhirnya ia memilih mengirimkan pesan, karena takut Naura akan berpikir ia ingkar janji, lalu marah dan kecewa pada nya.
Kenzo : [Nau aya angkat dong. Maaf tadi ponsel aku lowbat, aku tadi lagi di markas dan gak bawa charger]
Kenzo kembali menghubungi Naura dan gadis itu kini menjawab nya.
"Kamu dari mana aja, sih? Aku dari tadi nangis tau aku takut kamu gak datang," cerocos Naura tanpa jeda dari sebrang sana.
"Sayang maaf, ponsel aku tadi mati karena lowbat," terang Kenzo.
Hikss... Hikss...
Terdengar suara tangisan Naura dari sebrang sana, lalu Kenzo pun berusaha untuk menenangkan nya.
"Sayang, udah jangan nangis lagi. Aku janji, aku bakal bawa kamu dari sana," ujar Kenzo.
"Kami kesini nya bawa palu, karena jendela kamar aku udah di paku," terang Naura dengan tersendu-sendu.
"Iya sayang, iya. Udah jangan nangis."
"Yakan aku sedih, emang kamu sanggup kalau liat aku nikah sama aki-aki, mana udah punya istri tiga."
Hikss... Huhuhu...
"Ya enggak lah sayang, aku gak bakal ngebiarin itu terjadi," balas Kenzo
"Udah sekarang kamu tidur ya, jangan nangis lagi," sambung lagi Kenzo.
"Iya aku tidur, tapi jangan di matiin telepon nya."
"Yaudah, iya sayang," balas lembut Kenzo, dan Naura mungkin di sana sedang berbenah untuk tidur karena tidak menyaut lagi.
Kini waktu sudah menunjukan pukul 01:20, dan Kenzo sudah bersiap untuk menuju ke rumah Naura.
Kenzo keluar dari Apartment dan ia turun ke bawah menuju Basment untuk membawa sepeda motor nya.
Kini Kenzo telah melajukan sepeda motor nya di jalanan menuju ke rumah Naura. Lelaki itu membawa tas kecil berwarna hitam,yang entah apa isi nya.
20 menit perjalanan dengan melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi, kini Kenzo tiba di dekat rumah Naura. Dan ia menghentikan motor nya lumayan jauh karena tidak ingin suara motor nya justru akan membuat Ibu tiri Naura terbangun dari tidur nya.
Kenzo berjalan menuju rumah kekasih nya itu, lalu ia mengetuk pelan kaca jendela Naura untuk membangunkan nya.
Trok... Trok...
Naura yang tidak tertidur pulas mendengar suara itu, dan ia pun bangkit ranjang menuju jendela lalu menyibakkan gorden dan terlihat wajah tampan kekasih nya di sana.
Naura tersenyum bahagia dan ia mengambil ponsel nya yang berada di atas ranjang untuk segera kabur dari sana.
Di luar Kenzo masih mencokel paku dengan palu cakar yang di bawa nya, tidak membutuhkan lama kini jendela terbuka dan Kenzo menyuruh Naura untuk segera keluar dari kamar nya.
Naura telah keluar dari kamar dan ia langsung menghamburkan pelukan ke tubuh kekasih nya itu.
***
Saat Naura telah melerai pelukan nya tiba-tiba saja Ponsel Kenzo berdering, sontak saja mereka terkejut, lalu Kenzo pun langsung menarik tangan Naura agar segera pergi dari sana sebelum ada yang mengetahui nya.
"Ken, motor kamu nya mana?" tanya Naura ketika mereka telah berlari meninggalkan halaman rumah nya.
"Motor aku di sana," tunjuk Kenzo namun Naura tidak melihat apa-apa di sana.
"Loh, kok motor nya gak ada," ucap Kenzo panik ketika tidak melihat sepeda motor nya di sana.
"Bukan di sini kali," timpal Naura.
"Di sini Nau, motor aku tadi di sini. Aku masih inget," sambung Kenzo.
Saat mereka sedang keheranan terlihat 2 orang Linmas sedang berlari membawa tongkat nya T nya.
"Dek, apa kalian liat 2 orang pria memakai penutup kepala hitam lewat kesini?" tanya salah satu Linmas itu.
"Enggak Pak, emang nya kenapa?" tanya Naura.
"Tadi rumah warga ada yang kemalingan, dan mereka tadi lari nya ke arah sini," ujar Linmas itu, lalu mereka pun kembali melanjutkan mencari maling nya, menyusuri jalanan itu yang tidak jauh dari rumah Naura.
"Kayak nya motor aku juga di bawa sama maling itu Yang," ujar Kenzo.
"Yah... terus kita gimana dong," ucap Naura dong.
"Kita sekarang jalan aja, pergi dulu dari sini takut nya keburu Mama kamu sadar kalau kamu gak ada," usul Kenzo yang di setujui Naura.
Mereka kini telah berjalan cukup lumayan jauh dari rumah Naura, dan mereka sedang mencari kendaraan lewat untuk mereka tumpangi.
"Kamu masih kuat gak jalan nya?" tanya Kenzo.
"Enggak, aku cape banget," balas Naura dengan nafas ngos-ngosan.
Kini Kenzo membungkukkan badan nya untuk Naura naik ke atas punggung nya, karena ia akan menggendong kekasih nya itu.
"Ayo naik," titah Kenzo.
"Enggak ah, nanti kamu berat, kamu juga pasti cape," balas Naura.
"Ayo sayang, enggak, aku gak cape," ujar Kenzo dan Naura pun kini naik ke atas punggung kekasih nya.
Kini Naura sudah di gendong oleh Kenzo, dan ia menatap dari samping wajah tampan kekasih nya itu.
"Aku beruntung banget punya kamu, Ken," ujar Naura dan langsung mencium pipi kekasih nya dari samping.
"Aku juga," balas Kenzo.
"Aku mau turun," pinta Naura.
"Udah diem, aku gak mau kamu cape," balas Kenzo yang membuat Naura merasa beruntung bisa di cintai hebat oleh lelaki yang padahal masih bisa mencari wanita lebih di bandingkan diri nya, karena Kenzo memang sangat tampan dan ia juga di gandrungi para wanita, termasuk di sekolah nya. Namun sampai sekarang Kenzo masih tetap bertahan bersama Naura dan selalu ada untuk Naura.
Setelah mereka berjalan menyusuri jalanan selama 10 menit, kini telah sebuah mobil pick up melintas dan mereka pun memberhentikan mobil nya.
"Pak, kita ikut menumpang dan antarkan kita ke Apartment Sehati, nanti saya bayar lebih," ucap Kenzo.
"Iya boleh, tapi kalian duduk nya di belakang ya," ucap sopir itu.
"Iya Pak," timpal Naura.
"Yaudah, ayo naik," ucap sopir itu kepada kedua nya.
Mereka kini telah menumpangi mobil nya, dan mereka duduk dengan menghadap ke belakang bersandar di kepala mobil pick up itu.
Mereka duduk berdekatan, Naura menyandarkan kepala nya ke bahu Kenzo, hingga akhirnya sekarang gadis itu telah tertidur.
"Aku janji Nau, kalau aku udah lulus dan udah punya penghasilan sendiri, aku bakal nikahin kamu dan bahagiain kamu. Membawa kamu jauh dari Ibu tiri kamu," ucap Kenzo dalam batin nya sembari menatap wajah Naura dari samping.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments