"Gimana Mas Reno, apakah anda telah siap?" tanya Pak penghulu.
"Iya,"jawab datar Reno.
"Saya terima nikah dan kawin nya Naura Adeeva binti Pratama, dengan mas kawin tersebut di bayar tunai," ucap Reno dengan sangat lancar mengikrarkan ijab qabul nya.
"Bagaimana para saksi, sah?" tanya penghulu kepada deretan saksi yang ber 6 orang itu.
"Sahh !!"Ucap mereka yang ada di sana.
"Alhamdulillah," ucap lagi mereka.
Kini Naura di perintahkan untuk mencium punggung tangan Reno, dan dengan sangat terpaksa Naura menuruti perintah itu sembari menunduk dan terisak.
Kini giliran Reno yang di perintahkan untuk mencium kening wanita yang sudah menjadi halal bagi nya. Reno mencium kening Naura dengan penuh kecanggungan.
Naura semakin terisak ketika Reno mencium kening nya, karena ia tiba-tiba teringat dengan Kenzo.
"Sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri. Selamat Mas Reno, Dek Naura ," ucap Pak RT.
"Kalian sekarang boleh pulang dan melanjutkan yang tadi, karena kalian sekarang telah sah menjadi suami istri," ujar pria yang tadi memantau Naura dan Reno. Dan pria yang satu nya hanya mengangguk-nganggukan kepala nya untuk membernarkan perkataan pria itu.
"Naura, ayo kita pulang," ajak Reno kepada Naura.
Naura kini berjalan dengan lemas untuk keluar dari rumah Pak RT, sedangkan Reno telah berjalan lebih dulu di depan.
Semua yang jadi saksi di pernikahan Naura pun telah keluar untuk pulang ke rumah dan ke kosan nya masing-masing.
Saat berada di halaman depan rumah tiba-tiba saja Naura pingsan. Dan Reno yang mendengar suara itu langsung membalikan badan nya lalu ia berjalan menghampiri Naura yang sudah tergeletak di tanah.
Reno langsung menggendong Naura, lalu membawa nya untuk segera ke kosan.
Kini Reno telah berada di depan kosan Naura. Ia langsung membaringkan gadis itu di atas ranjang.
Keringat mengucur deras di dahi lelaki tampan itu, karena ia lumayan jauh menggendong Naura, apalagi dengan menaiki anak tangga. Itu cukup menguras tenaga bagi nya.
"Kenapa sial banget nasib gue, nikah sama anak SMA dan juga terlihat masih labil. Andai aja gue tadi langsung pergi. Arghhh," ucap Reno sembari mengusap kasar wajah tampan nya yang terlihat frustasi.
Kini Naura membuka mata nya, dan ia melihat ada Reno yang sedang duduk di pinggiran ranjang nya.
"Kenapa saya udah ada di sini?" tanya Naura.
"Kamu pingsan," balas Reno.
"Terus, Om kenapa masih ada di sini?" tanya lagi Naura.
"Karena saya nungguin kamu sadar," jawab santai Reno.
"Yaudah kalau gitu silahkan pulang, karena saya sudah sadar," ucap Naura.
"Gak, karena saya akan pulang ketika kamu ikut pulang bersama saya," terang Reno.
"What?" pekik Naura.
"Saya gak mau," sambung nya lagi.
"Sekarang kamu sudah menjadi istri saya, meskipun saya terpaksa menikahi kamu, tapi saya tidak ingin melepaskan kamu begitu saja, karena pernikahan ini bukanlah pernikahan mainan dan kita sudah menjadi sepasang suami istri yang sah secara agama," jelas santai Reno dengan berpikir dewasa dan ia terlihat berwibawa ketika berbicara itu.
"Tapi saya gak mau ikut," ujar Naura.
"Yaudah, berarti saya juga gak akan pulang dari sini," balas Reno.
"Terserah!" balas Naura yang langsung menutupi seluruh badan nya dengan selimut.
Reno kini telah membuka jas dan sepatu nya, dan ia langsung naik ke atas ranjang.
"Geser, saya mau tidur," perintah Reno, sontak Naura pun membuka selimut yang menutupi wajah nya, dan ia melihat Reno yang sudah siap akan tidur di sebelah nya.
Brakk...
Reno tersungkur ke lantai ketika Naura refleks mendorong nya.
"Aww... kamu ini apa-apaan. Kenapa kamu dorong saya," kesal Reno yang kini bangkit sembari memegangi pinggang nya.
"Maaf, saya tadi refleks aja, karena saya kaget om mau tidur di samping saya," ucap Naura yang merasa bersalah.
"Ya terus saya tidur dimana? Di lantai?" tanya Reno dengan kesal.
"Ya terserah, yang penting jangan di sini," balas Naura, namun Reno tidak menggubris nya. Lelaki itu tetap tidur di sebelah Naura. Dan Naura tidak bisa lagi untuk berkata-kata.
Naura memberikan pembatas dengan guling di tengah-tengah mereka, dan Naura mepet ke tembok karena tidak ingin berdekatan dengan suami tampan nya itu.
Reno kini telah tertidur pulas, karena mungkin ia merasa lelah dengan aktivitas di hari ini. Apalagi ia sedari tadi menggendong Naura bolak-balik tangga.
Saat Reno telah tertidur, Naura masih membuka mata nya karena ia ingin kepikiran dengan kekasih nya.
"Kok Kenzo gak susul gue ke kosan, ya. Apa dia tadi ngelanjutin kencan bareng Claudia," ucap Naura dalam batin nya sembari memandang atap-atap langit kamar kosan nya.
Kini Reno berbalik badan dan bergeser ke arah Naura, yang tentu membuat Naura susah bergerak karena ia sudah tercepit tembok oleh tubuh kekar suami nya.
"Udah keringetan, tapi masih wangi aja nih om-om," gumam pelan Naura yang sedari tadi bisa mencium aroma farfum lelaki itu.
"Hmm... wangi banget, pake farfum apaan sih, nih om-om," sambung lagi Naura ketika farfum Reno semakin menyengat di penciuman nya.
Hoemm...
Naura kini merasa ngantuk dan ia pun menutup mata nya untuk segera tidur.
***
"Aaaaa..." teriak Naura ketika baru saja terbangun dari tidur nya, dan ia melihat tangan Reno melingkar di tubuh nya.
Reni yang mendengar teriakan itu terbangun dan ia melihat ke arah Naura dengan mata sedikit terbuka.
"Kenapa?" tanya Reno.
"Kenapa, kenapa. Itu liat tangan Om meluk aku," balas Naura.
"Oh," balas cuek Reno, lalu ia pun melepaskan pelukan nya.
"Udah Om bangun, saya mau bangun juga nih susah," kesal Naura.
Kini Reno bangun dan ia duduk di atas ranjang, sedangkan Naura akan turun dari ranjang nya, namun ia masih merasakan sakit di kaki nya.
"Mau kemana?" tanya Reno.
"Mau mandi, saya mau sekolah," jawab Naura, namun Reno tidak lagi memberikan respon apapun.
Naura berjalan dengan susah payah menuju kamar mandi. Dan setelah lumayan lama berada di kamar mandi, kini Naura keluar sudah mengenakan seragam sekolah nya.
Tok... Tok... Tok...
Terdengar seseorang mengetuk pintu kosan.
"Nau, sayang!" seru seseorang dari luar, ketika mendengar suara itu sontak Naura pun menyuruh Reno untuk bersembunyi di kamar mandi.
"Emang kenapa, sih?" tanya heran Reno karena biarpun mereka berduaan, sekarang mereka sudah menjadi sepasang suami istri.
"Udah ayo, cepetan sembunyi, Om," balas Naura yang menarik tangan Reno untuk segera bersembunyi di kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments