BAB 12

Kini sudah waktu nya jam istirahat Naura di ajak Kenzo untuk ke taman sekolah. Mereka kini berjalan dengan berdampingan dan bergandengan tangan. Itu tentu membuat Claudia yang melihat nya merasa kesal dan merasakan gerah karena terbakar api cemburu.

"Kenapa mereka gak putus, sih. Bukan nya si Naura semalem marah ya, sama Kenzo," ucap Claudia yang melihat dari depan kelas nya.

Kini Naura dan Kenzo duduk di sebuah bangku besi yang berada di taman sekolah, dan Kenzo menyuruh Naura untuk membelakangi diri nya.

"Emang mau apa, sih, Yang? Kamu jangan macem-macem," ujar Naura yang selalu negatif thingking.

"Enggak sayang, udah ayo ngadep kesana," titah Kenzo, lalu Naura pun membalikan tubuh nya.

Kenzo mengambil sebuah liontin dari dalam saku baju nya, lalu ia mengalungkan liontin itu di leher Naura.

"Wah, cantik banget liontin nya," ucap Naura ketika melihat liontin yang sedang di pakaikan Kenzo kepada nya.

"Kamu suka?" tanya Kenzo.

"Suka banget sayang," balas Naura yang kini telah menghadap Kenzo.

"Aaa... Mau peyukkk," sambung lagi Naura dengan merentangkan kedua tangan nya, namun Kenzo menggelengkan kepala nya sembari tersenyum.

"Ini di sekolah, sayang," ucap lembut Kenzo, lalu Naura pun mencebikkan bibir nya.

"Jangan gitu, aku suka gemesh liat nya," ujar Kenzo ketika melihat Naura yang terlihat BT, namun itu lucu bagi nya.

"Pokoknya makasih sayang," ucap Naura yang kini tersenyum merekah kepada Kenzo.

"Iya, sama-sama," balas Kenzo.

"Naura!" teriak Windy dengan suara cempreng khas nya, sontak Naura dan Kenzo pun menutup telinga nya.

Windy berjalan dengan menghentak-hentakan kaki nya, dan wajah nya terlihat BT.

"Gue kesel deh sama lo. Gue tungguin dari tadi di kantin gak nongol-nongol ternyata lo di sini mojok," cerocos Windy tanpa jeda ketika telah menghampiri sahabat nya itu.

"Iya maaf. Siapa suruh lo ke kantin duluan," balas Naura.

"Yaudah, ayo kita ke kantin, gue laper," ajak Windy.

"Jadi lo tadi di kantin ngapain?" tanya Naura.

"Ya gue bengong aja ngeliatin orang-orang, karena gue tuh setia nungguin lo. Jadi gue buat pesen makan aja gak mood kalau gak ada lo," jelas Windy, lalu Naura pun bergeleng-geleng kepala dengan tingkah sahabat nya yang sebenar nya sebelas-duabelas dengan nya.

"Yaudah, ayo kita ke kantin," ajak Kenzo, lalu mereka pun berjalan meninggalkan taman menuju ke kantin.

Saat Naura, Kenzo dan Windy berjalan menuju ke kantin, mereka berpapasan dengan Claudia yang juga akan ke kantin dari arah kelas nya.

Naura sengaja mendekatkan dirinya kepada Kenzo, lalu ia bergelayut manja di lengan kekasih nya sembari bersender di lengan Kenzo dengan menampilkan wajah tengil nya kepada Claudia.

"Hhh... alay lo, lebay," kesal Claudia yang pergi dengan menghentakan kaki nya, berjalan lebih dulu meninggalkan ketiga orang itu dan juga sahabat nya sendiri.

"Woi, Claudia tungguin gue!" teriak Della yang di tinggalkan Claudia.

Della pergi dengan kesal dari sana setelah Naura menjulurkan lidah kepada nya.

"Ih awas! kalian jangan mesra-mesraan di depan gue," kesal Windy yang langsung melepaskan tangan Naura dari Kenzo.

"Lo apa-apaan, sih," protes Naura yang langsung kembali mendekat ke arah kekasih nya. Dan Windy mencebikkan bibir nya karena ia selalu menjadi kambing conge antara Naura dan Kenzo.

***

Sepulang sekolah, Naura kembali di antar Kenzo, setelah mereka dari tukang urut.

Naura langsung menyuruh Kenzo pulang karena ia takut Reno akan kembali ke kosan nya. Dan Naura juga mengingat bahwa dirinya sekarang sudah menjadi seorang istri dari lelaki itu, jadi bisa di pastikan Reno pasti akan kembali kesana.

"Emang kenapa, Yang?" tanya Kenzo ketika Naura melarang nya untuk masuk ke kosan dan menyuruh nya untuk segera pulang, karena Naura biasa nya tidak seperti itu.

"Kemarin tuh, di sini ada yang di gerebek, jadi kita jangan berdua-duaan di kosan lagi, karena di sini udah rawan," terang Naura yang kali ini seolah ia bersikap dewasa dan berpikir panjang.

"Tapi kan kita gak ngapa-ngapain Nau," balas Kenzo.

"Tapi kan orang gak bakal tau kalau kita abis ngapain atau enggak nya, bisa aja nanti jadi fitnah," ujar Naura yang di rasa ada benar nya juga oleh Kenzo.

"Yaudah kalau gitu kamu cepetan masuk. Aku pamit ya," ujar Kenzo, lalu Naura pun berjalan menuju anak tangga untuk naik ke kamar kosan nya.

"Dah... Sayang. Mwah," teriak Naura kepada Kenzo, ketika ia telah berada di atas dan melihat Kenzo dari sana.

Kenzo membalas dengan memberikan flying kiss, lalu pemuda tampan itu pun melajukan motor nya pergi dari sana.

Naura langsung merebahkan tubuh nya di ranjang kecil yang berada di kamar kos, dan ia memandang langit-langit kosan nya sembari melamun.

"Andai... semalem gue nikah sama Kenzo, pasti sekarang gue ngerasa bahagia, bukan nya sedih dan galau kayak gini," ucap Naura sembari memegangi liontin dari Kenzo.

"Ken, aku takut kalau kamu kecewa sama aku. Aku gak mau kalau harus kehilangan kamu," sambung lagi Naura dengan wajah sendu nya.

"Apa gue minta cerai aja ya, sama Om Reno," ucap Naura.

"Kalau gue cerai, berarti gue bakalan jadi JAMUR dong. Tapi kalau gue bertahan kayak nya juga gak bisa, karena jelas gue gak cinta sama tuh om-om," sambung lagi Naura dengan pikiran yang terus saling bertautan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!