Di tempat lain, kini Viona sedang keluar bersama kedua sahabat nya yang bernama Yura dan Agnes.
Kedua nya adalah sahabat baru yang satu jurusan dengan nya di kampus.
Mereka kini sedang berada di salah satu mall dan sedang berada di salah satu toko sepatu branded yang berada di mall itu.
"Aduh, ini sepatu mahal-mahal banget deh. Kalau mereka tau gue gak punya duit, malu banget gue," ucap Viona dalam batin nya ketika melihat-lihat harga sepatu yang mehong itu.
"Lo kenapa bengong aja, Vi?" tanya Agnes kepada Viona yang sedang bengong sembari memegangi sepatu yang tadi di lihat harga nya.
"Engga, gue kayak nya yang ini aja, deh," ucap Viona membawa sepasang sepatu yang akan di bayar nya.
Saat kedua teman nya sudah membayar kini giliran Viona.
"Aduh, dompet gue kayak nya ketinggalan di rumah, deh," ujar Viona sembari melihat dan menyapa ke dalam tas nya.
"Masa, sih" sahut Yura.
"Iya, Aduh, gimana dong," sambung Viona.
"Mau pinjem dulu ke gue?" tawar Agnes.
"Yaudah gue pinjem dulu deh, besok gue ganti," balas Viona, dan Agnes pun kini membayarkan sepatu yang telah di beli Viona yang harga nya cukup mehong di kantong.
Kini ketiga gadis itu keluar dari toko sepatu dan mereka sedang berjalan untuk keluar dari mall.
"Kakak, lagi ngapain di sini?" tanya gadis yang bernama Agnes ketika berpapasan dengan seorang lelaki yang sangat di kenali nya.
"Nungguin Gilang. Kamu itu belanja apa? Banyak banget" tanya lelaki itu kepada Agnes.
"Idih kepo banget deh. Yuk girls kita pergi" ajak Agnes kepada Viona dan Yura.
"Vi, ayo" ajak Yura ketika Viona malah memandang ke arah lelaki yang seperti nya sangat di kenali sahabat nya itu.
"Yang tadi siapa lo, Nes?" tanya Viona ketika mereka sedang berjalan menuju mobil nya.
"Itu kakak gue," jawab Agnes.
"Ganteng banget, boleh dong di comblangin sama gue," ucap Viona kepada Agnes.
"Idih, itu gebetan gue dari dulu tau," timpal Yura dan Agnes pun tertawa kecil sembari bergeleng-geleng kepala, ketika melihat kedua sahabat nya memperebutkan Kakak nya.
***
Kini Windy baru saja tiba di Apartment Kenzo. Dan ia langsung mengahamburkan pelukan kepada sahabat nya yang berada di atas ranjang itu.
"Huhuhu... Hiksss... Gue sedih Nau," lirih Windy, lalu Naura pun berusaha menenangkan sahabat nya yang sedang sedih karena menonton Drakor itu.
Kenzo hanya bergeleng-geleng kepala ketika melihat sahabat dari kekasih nya, yang seperti nya memang lebay dan juga baperan.
"Lo minum dulu deh, biar lo tenang," ujar Naura memberikan gelas berisikan minuman yang di atas nakas kepada sahabat nya.
"Makasih bestie gue yang paling ngerti," ucap Windy yang kini sudah reda dari tangis nya.
"Eh, gue sampai lupa kalau di sini ada Kak Kenzo. Lo gak bilang, jadi malu deh gue," sambung lagi Windy.
"Lo gimana, sih. Ya di sini pasti ada dia. Kan ini Apartment nya. Terus lo pikir tadi yang buka pintu Apartment hantu," ucap Naura kepada sahabat nya yang memang agak lain itu.
"Iya ya. Gue tadi gak liat, soalnya mata gue tadi ngeblur, udah ada calon air mata mau keluar," terang Windy dan Naura pun hanya memutar malas kedua bola mata nya.
"Kak Kenzo apa kabar? Udah lama banget aku gak cuci mata di sekolah karena gak ada Kak Kenzo," ujar Windy yang langsung mendapatkan pukulan kecil Dari Naura.
"Baik," balas datar Kenzo.
"Lo tadi abis dari mana aja, Nau?" tanya Windy.
"Gue dari taman hiburan naik kora-kora. Seru banget," terang Naura.
"Tega banget lo gak ngajak gue."
"Yakan tadi tuh quality time gue sama ayang," timpal Naura.
"Banyak gaya lo!" ketus Windy.
"Jomblo di larang sensi," balas Naura, lalu menjulurkan lidah nya kepada Windy.
Kedua orang sahabatan itu asik mengobrol di atas ranjang milik Kenzo, sedangkan Kenzo sedang fokus ke layar ponsel nya di sofa.
"Sayang kamu lagi apa, sih? Fokus banget" tanya Naura kepada Kenzo.
"Lagi nge game," jawab Kenzo.
"Mana aku liat," balas Naura yang kini akan beranjak dari ranjang untuk menghampiri kekasih nya, namun Windy menarik tangan nya.
"Lo di sini aja temenin gue. Jangan berduaan sama kak Kenzo, soalnya kata ibu gue kalau perempuan sama laki-laki bukan muhrim berduaan, yang ketiga nya itu syaiton," jelas panjang Windy.
"Iya, berarti syaiton nya itu lo!" sahut Naura yang langsung menghampiri Kenzo, dan Windy langsung mengecrutkan bibir nya.
"Sayang, udah kamu temenin temen kamu aja. Kasian loh dia. Kalau nangis lagi gimana? bisa sakit nanti kuping aku," ucap Kenzo ketika Naura telah menghampiri nya.
"Yaudah deh, tapi awas aja kalau kamu diem-diem Chattingan sama bule," ucap Naura kepada kekasih nya itu.
"Gak, sayang," balas Kenzo, lalu mengecup sekilas kening Naura, dan ia kembali fokus ke layar ponsel nya.
"Gue abis nangis jadi ngantuk deh. Lo pulang kapan?" tanya Windy ketika Naura telah kembali ke ranjang.
"Sore kayak nya. Gue males di rumah di suruh-suruh mulu," ujar Naura.
"Iya ya, jahat banget emang emak lampir itu. Kalau gue jadi lo, gue pasti udah kabur deh," terang Windy.
"Gimana kalau lo tinggal di rumah gue aja," sambung lagi Windy.
"Enggak lah, malu kali," balas Naura.
"Malu apa sih,gue tuh kesepian di rumah sendiri, Mama Papa gue kan kerja mulu," jelas Windy mencebikan bibir nya.
"Iya deh, lain kali gue nginep."
"Hmm iya deh," balas Windy.
Kini sudah pukul 16:00. Dan Naura akan pulang bersama Windy menumpangi mobil milik Windy.
"Nau, kamu yakin gak mau di anter pulang sama aku?" tanya Kenzo.
"Iya enggak, lagian kan ada Windy."
"Yaudah, deh. Kamu gak ada niat buat ngenalin aku sama Mama kamu gitu?" tanya lagi Kenzo.
"Lain kali aja. Aku males kalau mereka banyak tanya sama kamu," ujar Naura.
"Yaudah, hati-hati sayang," ucap Kenzo sembari mengacak pelan rambut kekasih nya.
"Ekhem... Jadi gak nih pulang nya?" tanya Windy yang sedari tadi melihat ke sosweetan sahabat nya, yang seperti nya akan berpisah 1 bulan saja.
"Iya, ayo," sahut Naura yang langsung menggandeng tangan sahabat nya.
"Dadah... Kakak kelas ganteng. Mwah.." ucap Naura sembari memberikan Flying Kiss ke arah kekasih nya itu.
Kenzo hanya menggelengkan kepala dan ia tersenyum kecil melihat tingkah lucu kekasih imut nya.
Setelah kepergian Naura, kini Kenzo menyambar kunci motor nya lalu ia keluar dari Apartment nya.
Setelah beberapa puluh menit menempuh perjalanan kini Naura dan Windy baru saja tiba di halaman depan rumah Naura.
Naura keluar dari mobil, dan terlihat sudah ada Viona yang berdiri di tengah pintu yang terbuka.
"Lo gak mau mampir dulu nih, Win?" tanya Naura kepada sahabat nya.
"Enggak Nau. Gue duluan ya," balas Windy.
"Yaudah hati-hati. Sampai ketemu besok di sekolah," ucap Naura sembari melambaikan tangan kepada sahabat nya.
"Iya, dah... Lo juga hati-hati, soalnya ada anak macan di depan pintu lo!" teriak Windy dan Naura pun tertawa, sedangkan Viona merasa kesal kepada sahabat adik tiri nya itu.
"Lo tadi pagi di jemput siapa?" tanya Viona ketika Naura akan memasuki rumah nya.
"Mau tau doang, atau mau tau banget, nih?" tanya Naura dengan wajah tengil nya.
"Hhh... Percuma gue ngomong sama bocah," kesal Viona yang langsung masuk ke dalam rumah, dan Naura merasa senang membuat kesal Kaka tiri nya yang juga selalu membuat kesal dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments