bab 20

Semua terdiam dan saling memandang. berperang dengan pemikiran masing-masing. jika rumah ini bukan atas nama orang tua mereka, apa rumah ini rumah pinjaman atau rumah kontrak kan?? jika kontrak kenapa bisa sampai belasan tahun di tempati mereka. bahkan mereka tidak pernah bertemu pemilik asli rumah ini. lalu rumah siapa ini??

" pak jika ini bukan atas nama bapak dan ibu,, lalu ini rumah siapa pak?? bukankah waktu pertama datang ke sini, bapak bilang jika ini rumah kita..! lalu kenapa omongan bapak berubah?? ibu gak ngerti pak?? " terlihat jika ibunya arin kebingungan dan meminta suaminya menjelaskan.

"iya pak, tolong jelaskan,!! ini rumah siapa pak?? baik sertifikat rumah dan sawah pasti tertera nama pemilik sah nya kan pak?? " kata Nur.

"apa rumah ini masih atas nama kakek atau nenek kita mbak?? " tanya arin ikut menimpali Nur.

"kakek nenek dari mana rin,,,?? sejak kecil mbak ini sudah ikut tinggal kakek dan nenek di kampung. saat itu ibu dan bapak sedang bekerja di luar negeri jadi TKI. trus pulang-pulang sudah bawa kamu yang berumur 7 tahun kalo gak salah. dan bapak menjemput kakak buat tinggal di sini. satu tahun kemudian kakek dan nenek meninggal. trus saat kamu mulai SMP bapak sama ibu sering ribut, ujungnya ibu minggat" cerita Nur.

"paak,,, apa benar yang di bilang mbak Nur?? jadi arin lahir di luar negeri?? " tanya arin.

"iya nduk,, mbakmu benar. kamu memang lahir di luar negeri. rumah ini memang baru ada setelah kepulangan kita. " jelas sang ayah membenarkan anak sulungnya.

"jadi arin lahir di luar negeri toh,, pantas saja wajahnya mirip Bule, " beo dio sang kakak ipar, dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang istri. tak ingin istrinya marah, di genggamlah tangan sang istri.

sedang ibunya terlihat sedang melamun, ada yang dia fikirkan setelah terungkitnya cerita masa lalu mereka. seperti ada rahasia besar yang sedang mereka tutup secara rapat. rahasia yang hanya mereka berdua yang ketahui.

"ya sudah keputusan bapak sudah final, kita akan berusaha bekerja keras untuk mengumpulkan uang dengan sisa waktu yang di berikan. akhir bulan ini sawah kita juga akan panen, semoga hasilnya bagus. dan untuk kamu Nur,, kumpulkan uang sebisa yang kamu mampu, jangan hanya diam saja. karena jika kamu tidak ada tindakan untuk membantu, terpaksa bapak akan gadaikan sertifikat rumah kalian ke Bank untuk menutup sisa hutangnya. " keputusan final bapak.

"tapi pak,,, bagimana dengan arin?? " tanya sang istri.

"sudah Buu,, jangan membebankan ini pada arin, arin tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini. jika arin mau membantu biarlah itu karena hati dan kemauannya sendiri. kita jangan ada yang memaksa arin. masa depan arin masih panjang bu.. " ujar sang bapak tidak bisa di ganggu gugat.

"sekarang sebaiknya kalian istirahat, masalah ini cukup sampai di sini. selebihnya biar bapak yang pikirkan. arin sebaiknya kamu istirahat dulu.. bapak tau kamu pasti sangat kelelahan hari ini."

"baik Pak, arin masuk kamar dulu. " pamit arin.

dan mereka semua masuk ke kamar masing-masing.

malam ini rumah ini menjadi saksi, bagaimana berkecamuknya pikiran mereka. apalagi arin.. dia sudah mencoba memejamkan mata, tapi sulit sekali. akhirnya dia memutuskan untuk duduk di balkon kamarnya, menikmati udara malam ini.

arin bertanya dalam hati, seperti ada rahasia besar yang sedang di tutupi oleh orang tuanya, tapi apa itu,,, mengingat kejadian di ruang tamu. timbullah rasa iri arin terhadap sang kakak. dia juga ingin di bela ibunya seperti itu. kenapa setiap kesalahan yang di perbuat kakaknya tidak pernah sekalipun mendapatkan teguran dari sang ibu. sebenarnya ada apa ini??

bersambung,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!