BAB 3
Jeon
◾Mengikat kedua tangan Lissa diatas kepala lalu mengikatnya pada kepala ranjang.
Lalissa
◾Tidak bisa bergerak
Jeon
◾Meraih wajah Lissa untuk menghadap wajahnya.
Jeon
Kau benar-benar keterlaluan Lalissa.
Jeon
Kau menyusup dan hampir memperkosa seorang pria.
Lalissa
Tidak disebut pemerkosa karena milikmu berdiri tegak.
Jeon
Itu karena aku pria normal.
Lalissa
Kalau begitu kenapa tidak di teruskan? Kau terlalu munafik.
Jeon
◾Bangkit dari tubuh Lissa, dan menarik ****** ***** nya kembali untuk menutupi miliknya yang masih tegak dengan gagah.
Jeon
Jika gadis yang sedang memperkosaku bukan kau, mungkin aku akan meneruskannya dengan senang hati.
Jeon
◾Berlalu berjalan ke kamar mandi meninggalkan Lissa dengan posisi masih terikat.
Pakaian Lissa berantakan, memperlihatkan sebelah dadanya karena kaosnya yang terangkat ke atas.
Dulu mungkin, ia akan sakit hati dengan ucapan atau perlakuan Jeon padanya..
Tapi sekarang dia sudah terbiasa dengan penolakan terang-terangan dari pria itu yang terkadang cukup kasar di telinganya
Lalissa
Serius Jeon, kau meninggalkanku dalam keadaan seperti ini?
Jeon
Uncle hanya ingin mandi dengan tenang.
Jeon
◾Berteriak dari dalam kamar mandi
Lalissa
Kau memang pria tua menyebalkan!
Lalissa
◾Menendang bantal guling disampingnya dengan kesal.
Jeon
◾Tergelak dari dalam kamar mandi bersamaan dengan suara air shower yang menyala.
Lalissa
Pasti pria tua itu sangat seksi dengan bertel*njang di bawah guyuran air.
Lalissa
◾Menggigit bibir bawahnya menahan senyum malu
Jeon
◾Keluar kamar mandi bertelanjang dada
Lalissa
◾Memperhatikan Jeon tanpa berkedip
Jeon tidak sekalipun menoleh pada Lissa. Dengan santai dia berjalan seakan tidak ada seorang gadis yang terikat di tempat tidurnya dengan sebelah dada yang mencuat.
Jeon
◾Menuju walk in closet
Beberapa menit kemudian..
Jeon keluar dengan setelan jas mahalnya yang membuat pria itu semakin berkarisma diusia yang sudah matang.
Dia tampak semakin tampan dan seksi. Jeon seperti keturunan vampire yang enggan menua.
Oh my Gosh, Lalissa sangat memuja pria yang lebih pantas sebagai pamannya itu.
Jeon
◾Berjalan menghampiri Lissa
Jeon
Jaga matamu nona muda..
Lalissa
Aku tidak bisa, kau terlalu seksi untuk di lewatkan.
Jeon terkekeh pelan lalu menarik kaos hitam miliknya yang di kenakan Lissa untuk menutupi dadanya yang mencuat dan merapihkannya.
Kemudian Jeon melarikan tangannya untuk melepaskan celana tidur miliknya yang ia gunakan untuk mengikat kedua tangan Lissa.
Jeon
Maaf, membuat pergelangan tanganmu merah. Ini pasti sakit.
Jeon
◾Mencium pergelangan tangan Lissa
Lalissa
◾Menggeleng pelan dengan degup jantung yang kencang.
Jeon
◾Mengusap lembut pipi Lissa dengan tatapan sayangnya.
Lissa sangat menyadari jika tatapan Jeon bukan tatapan sayang seorang pria pada seorang wanita tapi tatapan seorang pria dewasa yang mengayomi seorang gadis kecil sepertinya.
Tapi Lissa yakin jika tatapan Jeon padanya suatu saat nanti akan berubah.
Jeon
Cuci wajahmu, dan kita sarapan bersama.
Jeon
◾Mengecup kening Lissa
Hal itu bukanlah sesuatu yang baru untuknya tapi tetap saja, sentuhan tulus Jeon selalu membuat jutaan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya
Comments
Mochimolala
bab 2 nya mana thor
2024-02-26
3
Dewi Payang
5 ⚘️ dan subscribe buat kak author
2023-10-02
0