TERBANG KE BALI

Kematian dokter James membuat Zuga menaruh curiga kepada Bob Meyer. Walaupun sulit membuktikan tapi Zuga berani memastikan kalau dr. James meninggal karena Bob Meyer.

Seperti biasa sang owner akan angkat tangan, berkelit dari tuduhan yang memojokannya.

"Kamu keterlaluan, mana tega aku membunuhnya. Dokter James sudah lama mengabdi dan banyak jasanya."

"Aku tidak menuduh, hanya curiga kalau dokter James meninggal tidak wajar dan yang menjadi tersangka adalah seluruh agent yang ada."

"Kematian seorang agent sudah biasa, baca saja selogan intelijen." sahut Bob Meyer kesal.

Zuga menyeringai seraya mengedikan wajahnya. Sikap Zuga yang prontal membuat Bob menekan intercom dan memanggil Heru ke ruangannya.

"Heru duduk kamu." perintahnya ketika Heru datang tergopoh-gopoh.

"Permisi boss, ada apa memanggilku. Apa ada yang bisa dibantu?"

"Terakhir kamu membawa Bidari dari kamar, apakah waktu itu kamu melihat dokter James?"

"Aku tidak melihat, karena Bidari yang datang menemuiku. Aku berpikir Bidari yang membunuh dokter Jsmes karena kesal dijadikan monster."

"Panggil Bidari!!" teriak Zuga kurang senang karena kecurigaan mengarah ke Bidari.

Bob kembali menekan intercom mau memanggil Bidari, tapi gadis itu sudah masuk dengan wajah menunduk. Mereka bertiga kaget dan merinding melihat Bidari berjalan dengan mata tertutup. Bidari mirip robot.

"Kau kenapa Bidari?" tanya Bob Meyer berdiri. Ngeri juga berhadapan dengan robot. Heru cepat menyelinap kebalik pintu. Zuga tetap duduk tenang, ia jadi geram melihat bossnya.

"Kalian membuat aku nenjadi robot, dan membuat pendengaranku ribet." keluh Bidari memandang Bob Meyer.

"Itu orangnya." tunjuk Bob sepontan.

Zuga kaget ketika Bidari mendekat, ia sudah siap melawan kalau Bidari berani menyerangnya.

"Yang membuat kamu menjadi robot adalah dokter Meyer, itupun kau sudah bunuh." kata Zuga berdiri.

"Hahaha...buat apa aku membunuh orang, itu pekerjaan Heru."

"Kau jangan sembarang menuduh ku Bidari, aku tidak bisa membunuhnya, ilmunya jauh lebih tinggi dariku."

"Kalau tidak kau, terus siapa, aku tidak tahu siapa yang menyuntiknya sampai mati." ucap Bidari duduk disamping Zuga.

"Aku tidak ada ke ruangannya, alibiku kuat." pungkas Bob kembali duduk.

"Biarlah ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa sebaik-baiknya kita mengabdi disini, jika harus dihilangkan pasti akan seperti dokter Meyer." kata Zuga.

Ia menyandarkan punggungnya ke sofa, sambil menarik nafas kasar. Keadaan menjafi hening.

Tiba-tiba Bob memanggil Heru dan memberi perintah, supaya Heru dan Bidari menjalankan misi ke Bali. Untuk menyusup ke sebuah club casino yang berada di pulau dewata, sangatlah berbahaya. Bob Meyer seolah ingin memisahkan Zuga dengan Bidari.

"Boss, aku tidak berani duet dengan Bidari, dia sekarang berbeda." protes Heru menolak usul Bob Meyer. Ia keluar dari balik pintu dan duduk menjauh.

"Kenapa takut, aku menjamin tidak akan terjadi hal buruk, Bidari bisa di handalkan."

"Mengertilah boss, gadis itu belum tahu bahwa dirinya adalah seorang agent rahasia."

"Dia Bionic, lebih cerdas dari aku dan Zuga, kamu akan terlindungi."

"Aku masih trauma saat Bidari hampir menembakku dan Zuga dengan pistol eksklusif."

"Itu biasa terjadi, saat ini Bidari sudah tahu mana kawan mana lawan. Dia sudah mengerti tugas, penyamaran dan penggunaan GSM serta aturan yang tertulis, maupun tidak tertulis."

Bob Meyer meyakinkan Heru. Ia tidak ingin kalau Zuga dekat dengan Bidari. Masalah masa lalu kembali muncul di otaknya, dimana ia pernah berseteru dengan Daniel Gray gara-gara Lusiana Dewi, ibunya Bidari.

Seperti kata orang, walaupun dikejar ke langit ke tujuh, kalau tidak jodoh, dia akan lepas dari tangan. Lusiana pun terbang dibawa Daniel Gray ke Los Angeles. Dia menikah dengan bule itu, setelah tiga tahun di luar negeri Lusiana pulang ke Jakarta dan kini menetap di Bali. Rasa sakit itu masih berbekas.

Balas dendamnya akan terwujud lewat Bidariblue, putri semata wayang Daniel Grey. Menurut penyelidikannya inilah putri satu-satunya.

"Tookk...tookk...tookk.."

Lamunan Bob Meyer buyar ketika Vina dan Fery masuk ke dalam. Heru berdiri dan cepat keluar, dia tidak ingin mati konyol disamping Bidari.

"Kenapa keluar? Aku baru datang." ucap Fery heran.

"Obrolanku sudah finish, sekarang kamu gantian." ucap Heru ngeloyor pergi, ia setengah berlari menjauh.

"Duduklah Fery dan Vina." ucap Bob Meyer sambil melirik Bidari.

Pandangan gadis itu aneh dan melihat jauh kedepan. Wajahnya perpaduan antara Daniel Grey dan Lusiana Dewi. Bathin Bob Meyer.

"Sore boss, aku mau sharing tentang tugas yang akan kami lakukan dengan Bidari." Fery membuka percakapan.

"Tadi sudah dijelaskan kepada bahwa Bidari dan Heru akan masuk ke Casino Hotel yang berada di pulau Bali dan kalian berdua sebagai bayangannya. Biasanya para mafia akan berada di Casino untuk menghabiskan uang recehnya."

"Hemm..apa boss percaya dengan kemampuan Bidari, kita melatih sedikit. Masalah yang kita hadapi disana bukan tentang cara menyamar, tapi lebih ke pokok persoalannya. Tentang pergerakan mafia dan siapa orang-orang yang menjadi pentol peluru serta sasaran utamanya." jelas Zuga mengambil dua GSM.

"Zuga kamu jangan khawatir tentang aku, otakku sudah menyerap apa yang diajarkan oleh boss. Aku masuk ke Casino pasti menjadi waitress supaya bisa dekat dengan mereka." Bidari ikut nimbrung, ia merasa tertarik dengan dunia intelijen.

"Maaf Bidari, kau adalah seorang gadis sedangkan mereka gembong mafia yang semuanya lelaki. Untuk mencari informasi atau masuk ke wilayah mereka sangatlah sulit, ada pengawal khusus yang menjaga mereka dua puluh empat jam. Kecuali kamu berani mempergunakan kecantikanmu dan tubuhmu, resikonya kamu menjadi budak *** mereka."

"Benar itu Bidari, kalau kau mau coba, tidak apa-apa." timpal Bob Meyer.

"Boss, jangan nenjerumuskannya. Kita tidak boleh asal bertindak, harus di rencanakan dengan matang."

"Zuga, kau jangan main perasaan. Tugas intelijen harus selesai, sebelum pemilihan presiden." tegas Bob Meyer.

"Banyak jalan ke surga, saat ini Bidari masih adaptasi dengan dirinya. Ia masih bingung mempergunakan akal sehatnya."

"Kau banyak mengkhayall, Bidari tidak apa-apa, kamu berlebihan."

"Karena aku menyelami perasaan Bidari." jawab Zuga prihatin.

Perdebatan tidak bisa dielakan, Zuga tersinggung dituduh ada hati dengan Bidari, sedangkan Bob Meyer marah karena terus disindir memanfaatkan Bidari tanpa mempertimbangan keselamatan Bidari. Perang mulut itu berakhir saat Bidari menggebrak meja dan meja itu terbelah menjadi dua.

"Brraakkkk..." Bidari berdiri dan keluar dari ruangan itu.

"Ya ampun...kenapa menjadi kuat begitu..." Fery ternganga.

Tapi Bob Mayer kukuh melarang Zuga menemani Bidari ke Bali dan malah memberi Zuga tugas ke new city untuk mencari pengebom kota baru itu. Karena misi itu lebih mendesak, walaupun sudah ada satu agent disana, Zuga tetap dibutuhkan. Misi ke Bali berlanjut dan akhirnya Bidari akan bertugas sendiri.

Akhir Januari.

Bidari mengenakan celana jean dan t-shirt putih serta jaket crop top. Ia memakai kaca mata hitam yang bisa nge "zoom" jarak jauh dan GSM, benda ini pengganti hape, yang bentuknya mirip hape dan jangkauannya terbatas.

Dalam artian GSM hanya diperuntukan untuk para agent XPostOne, tidak bisa dilacak, disadap, sangat safe.

Sebuah jam tangan pintar, yang bisa mencari jalan pintas, melingkar di pergelangan tangannya. Jam ini ciri khas agent dari XPostOne.

Bidariblue sangat hiporia, Ini pertama kalinya ia menyandang gelar agent O6. Otaknya yang sedikit terkontaminasi Bio Bionic kerap meronta liar, ia tidak mengerti apa yang terjadi.

Dan semua agent XPostOne tidak tahu apa yang akan terjadi, karena dokter James yang menciptakan Bidari Bio Bionic sudah tiada. Semua menunggu hasil dan berharap yang terbaik.

Bidari cuma membawa tas ransel yang sudah dimodifikasi. Ada FN.1911 dan Colt. M.191. Ia juga membawa alat kejut listrik dan sarung tangan beracun.

"Disana akan ada orang menjemputmu dan membawamu ketempat kerja. Ingat, kamu bukan orang biasa, hidup dan matimu ada pada genggamanmu. Kamu ke Bali untuk menjalankan tugas bukan reunian." pesan Bob Meyer tegas. Ia harus detail memberitahu Bidari langkah yang harus dikerjakan.

"Siaap boss, aku akan selalu ingat pesan anda." jawabnya tegas.

Pukul. 09.45 wib.

Bidari diturunkan di jalan khusus yang menuju ke pesawat. Seorang agent XPostOne yang menyamar menjadi petugas maskapai sudah menjemput. Bording pass dan segala sesuatunya sudah diurus oleh agent itu.

"Ikuti aku." ucap petugas itu tanpa menoleh.

Rata-rata sikap agent XPostOne acuh dan dingin. Ntahlah, mungkin mereka menutup diri. Ia mengimbangi langkah petugas itu yang langsung mengajak Bidari naik ke pesawat. Jam 10.10wib pesawat akan terbang selama 1jam 50menit.

Business class. Bidari ditempatkan di class bisnis yang nyaman. Ia langsung merubah tempat duduk menjadi tempat tidur dan menggantungkan "Do Not Disturb" Bidari menyimpan tasnya dan bersiap mengambil selimut.

Baru saja mau merebahkan diri seorang pramugari menghampirinya dan menaruh pesanannya.

"Pesanan nona sudah kami siapkan, selamat menikmati..."

"Trimakasih."

Tidak banyak yang bisa diceritakan di pesawat, Bidari kedapatan tidur pulas makanan ala carte mulai dingin. Pramugari kembali menghampirinya dan terpaksa membangunkannya dengan sopan karena beberapa menit lagi pesawat akan landing. Bidari bangun sambil menguap, matanya sulit dibuka.

"Permisi nona, sebentar lagi pesawat akan landing. Apakah nona akan membersihkan diri?"

"Aku mau ke kamar mandi."

Pramugari memberi piyama dan handuk. Pelayanan di business class memang beda, sangat istimewa. Dari kecil orang tuanya selalu terbang memakai klas bisnis, jadi Bidari tidak canggung.

Pukul. 10.30wita.

Bidari dijemput dengan mobil Robicon, seorang laki-laki memakai masker wajah menyuruhnya naik ke mobil.

Perjalanan ke Bali membuat semangat Bidari terpacu. Ia merasa tertantang dalam tugas ini. Tidak ada rasa takut atau khawatir, ia akan mengikuti arahan Bob Meyer untuk menyusup ke casino hotel yang terdapat di Nusa, pulau terpencil yang berada di tengah lautan.

Konon pulau itu dibeli oleh seorang konglomerat untuk dijadikan casino, tapi tidak ada realisasinya, penduduk menentangnya alasannya takut kehilangan sakralnya.

*****

Terpopuler

Comments

🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ🍾⃝ͩᴄᷞᴀͧᴄᷠᴀᷧ⒋ⷨ͢⚤🍒⃞⃟🦅

🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ🍾⃝ͩᴄᷞᴀͧᴄᷠᴀᷧ⒋ⷨ͢⚤🍒⃞⃟🦅

sakit hati berujung dendam 🥱

2024-03-18

6

Calista

Calista

Cinta tak dapat anak nya yg jadi target korban balas dendam masa lalu

2024-03-08

4

Calista

Calista

Dendam masa lalu anak yg tdk tau apa" jadi korban dasar egois

2024-03-08

4

lihat semua
Episodes
1 BOM MOBIL
2 DI GEDUNG XPostOne
3 PASCA OPERASI
4 TERBANG KE BALI
5 KE BEACH CLUB
6 BERTARUNG
7 KESEMPATAN YANG SIA-SIA
8 BERTEMU MARTIN
9 MENJADI BODYGUARD
10 PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
11 ONE SHOT ONE KILL
12 DITUSUK
13 DIRUMAH SAKIT
14 PACARNYA MARTIN
15 PINDAH KAMAR
16 CEMBURU
17 WANITA BIONIC
18 MASOKIS
19 DISANDRA
20 CINTA MEMBELITKU
21 DISANDRA ABRANO
22 PESTA NARKOBA
23 Crocodile Palace
24 REST IN PEACE (RIP)
25 IRAMA CINTA
26 CINTA MENYIKSAKU
27 KEMBALI BERTUGAS
28 REBUTAN
29 KEMATIAN YANG ANEH
30 ZUGA DICULIK
31 SENJATA KIMIA
32 BIDARI PINGSAN
33 OPNAME
34 AGENT BARU
35 BIDARI MENGAMUK
36 PAK BANJAR
37 VILLA D'MARTIN
38 MELAWAN PENGAWAL MARTIN
39 TIDUR BERDUA
40 TRAGEDI CAFE GAUL
41 PANTAI PENDAWA
42 KE BAR
43 DI TROWONGAN
44 MARTIN DI BAR
45 BIDARI SIUMAN
46 RENCANA JAHAT
47 KABURNYA BIDARI
48 MENJALANKAN MISI
49 PENYUSUP DI BAR
50 TERBAKARNYA BAR
51 KE PULAU NUSA
52 SAMPAI DI NUSA
53 PAK JONI
54 MUSUH DALAM SELIMUT
55 MELAWAN PENGAWAL PAK JONI.
56 BERTEMU GINA
57 RUANG JAGAL
58 MASUK PENJARA.
59 ABRANO KHAWATIR
60 CEMBURU
61 RASA KECEWA
62 MEMBURU PENGANTIN BOM
63 BOM MELEDAK
64 PRA PENGEBOMAN
65 CEMBURU
66 NYARIS TERBUNUH
67 ANCAMAN
68 NYARIS MENINGGAL
69 ABRANO MENGHILANG
70 BERDUKA
71 MATINYA LALA DAN GITA
72 MEMBEKUK PENJAHAT
73 PASCA LEDAKAN DI TOLL
74 MISI MALAM HARI
75 NYAWA DIUJUNG TANDUK
76 KE BAR
77 BERTEMU COWOK KEREN
78 KE BUNGALOW
79 TERKURUNG DALAM DILEMA
80 MENGINAP DI BUNGALOW
81 AKAL-AKALAN ABRANO
82 MENIKAH
83 S*LINGKUH.
84 HATI TERLUKA
85 MENJEBAK ABRANO
86 ON SHOT, ONE KILL
87 KE NARI GRAHA
88 LEDAKAN BOM TNT
89 TERTEMBAK
90 BERTEMU MARTIN
91 KEMARAHAN MARTIN
92 KABUR DARI RUMAH MARTIN
93 BIDARI KABUR
94 BERKELAHI DIJALANAN
95 KEMATIAN MARTIN
96 DIRUMAH JENDERAL
97 KEMATIAN FARIDA
98 MENANG
99 PASCA LEDAKAN BOM
100 SELOWATY
101 JIKA HATI MENDUA
102 SECUIL KISAH JENDERAL
103 MISI DIRUMAH JENDERAL
104 HELIKOPTER JATUH
105 BIDARI GALAU
106 KETIKA INGATAN BIDARI PULIH
107 BIDARI KOMA
108 DI RUANG ICU
109 BIDARI KABUR
110 KE ISTANA
111 KONSPIRASI
112 JIKA HATI TERLUKA
113 MENINGGALNYA SANG JENDERAL
114 AWAL PENYELIDIKAN
115 KETEGANGAN DI ISTANA
116 BIDARI TERTEMBAK
117 RICUH
118 GOOD BYEE
119 TAMAT
Episodes

Updated 119 Episodes

1
BOM MOBIL
2
DI GEDUNG XPostOne
3
PASCA OPERASI
4
TERBANG KE BALI
5
KE BEACH CLUB
6
BERTARUNG
7
KESEMPATAN YANG SIA-SIA
8
BERTEMU MARTIN
9
MENJADI BODYGUARD
10
PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
11
ONE SHOT ONE KILL
12
DITUSUK
13
DIRUMAH SAKIT
14
PACARNYA MARTIN
15
PINDAH KAMAR
16
CEMBURU
17
WANITA BIONIC
18
MASOKIS
19
DISANDRA
20
CINTA MEMBELITKU
21
DISANDRA ABRANO
22
PESTA NARKOBA
23
Crocodile Palace
24
REST IN PEACE (RIP)
25
IRAMA CINTA
26
CINTA MENYIKSAKU
27
KEMBALI BERTUGAS
28
REBUTAN
29
KEMATIAN YANG ANEH
30
ZUGA DICULIK
31
SENJATA KIMIA
32
BIDARI PINGSAN
33
OPNAME
34
AGENT BARU
35
BIDARI MENGAMUK
36
PAK BANJAR
37
VILLA D'MARTIN
38
MELAWAN PENGAWAL MARTIN
39
TIDUR BERDUA
40
TRAGEDI CAFE GAUL
41
PANTAI PENDAWA
42
KE BAR
43
DI TROWONGAN
44
MARTIN DI BAR
45
BIDARI SIUMAN
46
RENCANA JAHAT
47
KABURNYA BIDARI
48
MENJALANKAN MISI
49
PENYUSUP DI BAR
50
TERBAKARNYA BAR
51
KE PULAU NUSA
52
SAMPAI DI NUSA
53
PAK JONI
54
MUSUH DALAM SELIMUT
55
MELAWAN PENGAWAL PAK JONI.
56
BERTEMU GINA
57
RUANG JAGAL
58
MASUK PENJARA.
59
ABRANO KHAWATIR
60
CEMBURU
61
RASA KECEWA
62
MEMBURU PENGANTIN BOM
63
BOM MELEDAK
64
PRA PENGEBOMAN
65
CEMBURU
66
NYARIS TERBUNUH
67
ANCAMAN
68
NYARIS MENINGGAL
69
ABRANO MENGHILANG
70
BERDUKA
71
MATINYA LALA DAN GITA
72
MEMBEKUK PENJAHAT
73
PASCA LEDAKAN DI TOLL
74
MISI MALAM HARI
75
NYAWA DIUJUNG TANDUK
76
KE BAR
77
BERTEMU COWOK KEREN
78
KE BUNGALOW
79
TERKURUNG DALAM DILEMA
80
MENGINAP DI BUNGALOW
81
AKAL-AKALAN ABRANO
82
MENIKAH
83
S*LINGKUH.
84
HATI TERLUKA
85
MENJEBAK ABRANO
86
ON SHOT, ONE KILL
87
KE NARI GRAHA
88
LEDAKAN BOM TNT
89
TERTEMBAK
90
BERTEMU MARTIN
91
KEMARAHAN MARTIN
92
KABUR DARI RUMAH MARTIN
93
BIDARI KABUR
94
BERKELAHI DIJALANAN
95
KEMATIAN MARTIN
96
DIRUMAH JENDERAL
97
KEMATIAN FARIDA
98
MENANG
99
PASCA LEDAKAN BOM
100
SELOWATY
101
JIKA HATI MENDUA
102
SECUIL KISAH JENDERAL
103
MISI DIRUMAH JENDERAL
104
HELIKOPTER JATUH
105
BIDARI GALAU
106
KETIKA INGATAN BIDARI PULIH
107
BIDARI KOMA
108
DI RUANG ICU
109
BIDARI KABUR
110
KE ISTANA
111
KONSPIRASI
112
JIKA HATI TERLUKA
113
MENINGGALNYA SANG JENDERAL
114
AWAL PENYELIDIKAN
115
KETEGANGAN DI ISTANA
116
BIDARI TERTEMBAK
117
RICUH
118
GOOD BYEE
119
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!