Pagi yang indah mulai menyapa kehidupan di muka bumi ini, sesuai perintah sang tuan muda Lina langsung menghilang dari rumah utama saat mendekati jadwal sang tuan muda terbangun.
Saat Tristan membuka mata sudah ada Dian bersiap di tempat biasa
"Sial!! Untuk sesaat tadi saya berharap perempuan itu yang ada di hadapan saya saat saya membuka mata!!" batin Tristan
"Kamu bisa keluar dari kamar saya dan kembali saat saya selesai olahraga," ucap Tristan
"Baik tuan muda"
Entah mengapa Tristan menyambut hari itu dengan perasaan yang sedikit aneh, sedangkan di tempat yang berbeda Aldi merasa bahagia karena mendapatkan kabar dari Naya bahwa Lina bersedia untuk menemui dirinya
Tristan melakukan semua rutinitas paginya seperti biasa dan segera meninggalkan rumah mewah tersebut untuk bekerja, mengetahui hal tersebut Lina segera mencari keberadaan Dian untuk meminta izin keluar dari rumah mewah tersebut
Saat jam makan siang hampir tiba Lina mulai bersiap dan menuju ke sebuah tempat di mana dia sudah membuat janji untuk bertemu sang mantan suami, saat Lina tiba di sana ternyata Aldi sudah lebih dulu berada di sana. Aldi segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Lina begitu melihat kehadiran Lina di tempat itu
"Bagaimana kabar kamu Lin?" tanya Aldi dengan wajah penuh penyesalan
Lina pun tersenyum tipis
"Sepertinya yang kamu lihat sendiri mas, keadaan aku baik-baik saja"
"Aku harus menjelaskan semuanya sama kamu Lin, aku..."
Lina melepaskan senyuman dingin dan membuat Aldi tak bisa menyelesaikan kata-kata akan dia ucapkan pada saat itu
"Apa ga sebaiknya kita duduk dulu mas? Aku rasa ada banyak hal yang harus kita bahas sampai tuntas"
Aldi pun mengikuti ucapan Lina saat itu, kini mereka sudah duduk saling berhadapan dan hanya di batasi oleh sebuah meja
"Ada apa kamu cari aku mas?" tanya Lina dengan dingin
"Karena saat aku pulang aku ga bisa menemukan kamu di rumah kita Lin"
"Apa kamu ga salah bicara mas? kenapa kamu masih bilang kalau rumah itu adalah rumah kita? apa kamu sudah lupa kalau kita sudah resmi bercerai?" tanya Lina di akhiri senyuman dingin
"Sebaiknya kita bahas semuanya setelah kita selesai makan siang aja Lin, kamu mau pesan apa Lin?" tanya Aldi
Saat itu Aldi memilih untuk mengalihkan arah ucapan Lina, Lina pun menampilkan senyuman terbaik yang dia miliki
"Aku rasa kita ga perlu saling basa-basi ataupun saling menunda waktu kita masing-masing mas, apa tujuan kamu yang sebenarnya mencari aku?" tanya Lina dengan tegas
"Kita akan membahas semuanya Lin, tapi setelah kita selesai makan siang"
Aldi langsung memanggil salah satu pelayan yang bekerja di tempat itu tanpa menunggu jawaban dari Lina terlebih dahulu, dia memesan dua porsi makanan untuk mereka berdua. Bukan hal yang sulit bagi Aldi untuk mengetahui makanan kesukaan Lina
Lina yang tak ingin memperdebatkan masalah kecil memilih untuk mengikuti keinginan Aldi terlebih dahulu, dia pun berusaha menghabiskan makanan miliknya secepat mungkin agar dia bisa segera menyelesaikan semuanya
"Aku sudah selesai makan mas," ucap Lina
Aldi pun meletakkan peralatan makannya dan menatap ke arah Lina dengan lekat
"Aku punya beberapa pertanyaan untuk kamu Lin," ucap Aldi dengan wajah serius
"Aku akan menjawab semua pertanyaan dari kamu mas, tapi aku minta kamu untuk berhenti menganggu Naya"
"Aku ga ada niat sedikitpun untuk mengganggu Naya, aku cuma mau ketemu sama kamu"
Lina pun menghembuskan nafasnya dengan kasar
"Sekarang aku sudah ada di depan kamu mas, apa yang mau kamu tanyakan mas?"
"Yang pertama, apa kamu bersikeras memilih untuk bercerai dari aku demi uang yang di tawarkan Anita?" tanya Aldi dengan serius
Sontak saja Lina langsung mengerutkan keningnya mendengar hal tersebut
"Dasar perempuan ga waras!! bisa-bisanya dia mengarang cerita seperti itu!!" maki Lina di dalam hatinya sambil tersenyum dingin
"Apa itu yang di katakan selingkuhan kamu mas?" tanya Lina dengan wajah dinginnya
Deg..
Dalam sekejap nyali Aldi sedikit menciut dan dia yakin bahwa hal tersebut tidaklah benar
"Maaf kalau hal itu salah Lin, dia memperlihatkan aku sebuah video di mana kamu menerima cek pemberian dia." jelas Aldi dengan hati-hati
Lina pun tersenyum dingin mendengar hal tersebut
"Hak kamu untuk mempunyai pemikiran seperti apapun tentang aku mas"
Aldi pun langsung menggelengkan kepalanya
"Dengan melihat ekspresi kamu aja aku tau kalau hal itu ga benar Lin"
Lina yang malas memperdebatkan hal tersebut memilih untuk diam dan menatap Aldi dengan lekat
"Jadi apa yang sebenarnya kamu inginkan dari aku mas?"
"Aku berharap kamu bersedia memberikan aku kesempatan kedua Lin, kita mulai semuanya dari awal dan aku janji ga akan pernah melakukan kesalahan yang sama Lin." ucap Aldi bersungguh-sungguh
"Mudah sekali mulut kamu mengucapkan sebuah janji mas? Janji yang dulu kamu ucapkan sama aku jauh lebih manis dari ini mas, tapi pada kenyataannya kamu yang berkhianat mas." batin Lina
"Bagaimana caranya mas?" tanya Lina
Saat itu hati Aldi terasa sedikit lega karena merasa ada sambutan baik dari Lina
"Kita bisa meninggalkan kota ini dan hidup sederhana di kampung Lin"
Lina menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang terlihat getir
"Bagaimana caranya kamu memperbaiki hati aku yang sudah kamu hancurkan mas?" tanya Lina lirih
Aldi hanya bisa terdiam sambil menundukkan pandangan matanya
"Saat ini aku sedang berusaha untuk memaafkan semua kesalahan kamu mas," ucap Lina
Aldi pun mulai berani menatap ke arah Lina
"Tapi hanya sebatas memaafkan kesalahan yang pernah kamu perbuat mas, tapi untuk kembali ke sisi kamu aku rasa itu sesuatu yang ga mungkin akan terjadi mas." lanjut Lina
Aldi hanya bisa terdiam dan menatap Lina dengan wajah penuh penyesalan
"Bagaimana aku bisa tetap di samping kamu mas? Kalau aku tau dengan pasti bahwa ada perempuan lain yang menyentuh tubuh kamu juga selain aku," jelas Lina lirih
"Aku tau aku sudah banyak berbuat salah sama kamu Lin, tapi apa perasaan yang kamu punya untuk aku benar-benar sudah menghilang Lin?" tanya Aldi lirih
Lina pun tersenyum getir
"Yang tersisa saat ini di dalam hati aku untuk kamu cuma perasaan kecewa mas, sudah terlambat untuk memulai semuanya dari awal mas." jelas Lina lirih dengan kedua bola mata yang mulai berkaca-kaca
Aldi hanya bisa terdiam dengan wajah penuh penyesalan
"Saat ini semuanya benar-benar sudah berakhir mas, sudah saatnya kamu dan aku melanjutkan hidup kita masing-masing." lanjut Lina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
like 👍
2023-10-08
0
Ucy (ig. ucynovel)
no way
2023-10-08
0