Lina pun berusaha untuk mengatur nafasnya terlebih dahulu karena saat itu ponselnya berdering, orang yang menghubungi Lina saat itu adalah Naya atau sahabat Lina saat di kampung
"Ya Nay," sapa Lina
"Aku punya kabar baik untuk kamu Lin"
"Kabar apa nih?" tanya Lina
"Kamu bilang kamu mencari pekerjaan dan tempat tinggal kan?"
"Ya"
"Ada lowongan pekerjaan tapi sebagai asisten rumah tangga, jadi aku pikir kamu bisa dapat pekerjaan tanpa harus mencari tempat tinggal Lin." jelas Naya
"Sepertinya itu adalah pekerjaan yang paling tepat untuk keadaan aku saat ini," batin Lina
"Bagaimana menurut kamu Lin? soalnya aku di minta untuk secepatnya kasih kabar"
"Aku mau Nay," jawab Lina dengan cepat
"Ya sudah kalau begitu aku kirim nomor mbak Dian ke kamu ya, kamu bisa langsung menghubungi mbak Dian untuk tanya tentang pekerjaannya lebih jelas lagi Lin"
"Iya Nay"
"Kamu tenang aja Lin, mbak Dian itu masih saudara jauh aku. Cuma ya orangnya memang begitu Lin, maklum lah namanya juga perawan tua." jelas Naya di akhiri dengan tawa yang lepas
Lina pun tersenyum tipis karena membayangkan wajah sang sahabat saat sedang tertawa
"Terima kasih banyak ya Nay," ucap Lina dengan tulus
"Kamu ngomong apa sih Lin? kamu itu sahabat aku, aku pasti akan membantu kamu sebisa mungkin"
Tanpa menunda waktu Lina langsung menghubungi nomor telepon yang di berikan Naya, setelah menanyakan keseriusan Lina untuk berkerja Dian pun memberikan sebuah alamat kepada Lina. Dian juga mengarahkan beberapa instruksi agar Lina bisa memasuki kawasan rumah tersebut
Lina yang masih berada di pos penjagaan langsung menggelengkan kepalanya, karena jarak antara rumah utama dan gerbang tersebut terlihat sangat jauh dan ada taman yang terlihat terawat di antara itu semua
"Ini sih ga bisa lagi di sebut dengan rumah!! Seharusnya rumah ini di sebut dengan istana." batin Lina sambil berdecak kagum
Siapa yang menyangka bahwa rumah Lina datangi saat itu adalah rumah sang tuan muda yang tak pernah merasakan kata cinta, di rumah itu Lina akan memulai kisah baru di dalam hidupnya. Tak lama kemudian Dian selaku kepala pelayan di tempat itu datang menghampiri Lina, mereka pun saling berkenalan terlebih dahulu
"Kurang lebih saya sudah mendengar cerita hidup kamu dari Naya," ucap Dian
Lina hanya bisa menampilkan senyuman tipis
"Apa kamu benar-benar sudah siap untuk bekerja?" tanya Dian dengan wajah serius
"Saya benar-benar serius ingin bekerja bu," jawab Lina dengan bersungguh-sungguh
"Mari saya antar ke paviliun belakang, semua orang yang bekerja untuk tuan muda Tristan tinggal di sana." jelas Dian
"Baik bu"
Mereka pun mulai melangkahkan kakinya dam melewati rumah utama, Lina benar-benar kagum melihat kemewahan rumah tersebut
"Semua pekerja yang berada di sini memiliki tugasnya masing-masing, kamu harus tau kalau di tempat ini ada beberapa peraturan yang harus kita jalankan." ucap Dian dengan serius
Lina hanya bisa terdiam dan mendengarkan penjelasan Dian dengan seksama
"Pertama kita di bayar mahal bekerja di tempat ini agar kita semua bisa memudahkan segala kebutuhan yang di perlukan oleh tuan muda," ucap Dian dengan serius
Lina terlihat menganggukkan sedikit kepalanya tanda dia mengerti
"Yang kedua dan yang paling penting, apapun yang kamu lihat dan kamu dengar di tempat ini tidak boleh kamu sebarkan ke luar sana. Kita hanya perlu bekerja dengan baik di tempat ini, sebaiknya kamu tutup mata dan telinga kamu dengan apapun yang terjadi di rumah ini." lanjut Dian
"Saya mengerti bu"
"Yang lainnya nanti akan di jelaskan oleh teman satu kamar kamu"
"Baik bu"
Akhirnya mereka pun tiba di paviliun belakang dan di sana ada dua bangunan yang berdiri dengan kokoh
"Yang di sebelah sana tempat tinggal para pekerja laki-laki dan para pekerja wanita di larang untuk masuk ke tempat itu, hal itu berlaku juga untuk sebaiknya." jelas Dian sambil menunjuk ke arah bangunan yang berada di sebelah
"Astaga untuk tempat tinggal para pekerja aja sebesar ini, memang ada berapa banyak pekerja yang bekerja di tempat ini?" batin Lina
"Sebaiknya kita masuk ke dalam, saya akan memperkenalkan kamu dengan para pekerja yang lain"
Lina menganggukkan sedikit kepalanya dan mengikuti langkah kaki Dian masuk ke dalam salah satu bangunan yang berada di tempat itu, di sana Dian memperkenalkan Lina kepada para pekerja yang lain. Dian juga mengantarkan Lina ke salah satu kamar yang akan dia tempati
"Rapikan barang-barang kamu terlebih dahulu, sebentar lagi kita harus mulai bekerja." jelas Dian
"Baik Bu"
Lina berkenalan dengan pelayan wanita yang sudah menempati kamar tersebut lebih dulu, dia mulai merapikan barang-barang miliknya ke dalam lemari yang telah di sediakan
"Ini adalah saatnya aku memulai lembaran baru di dalam hidup aku, mulai sekarang aku akan benar-benar melupakan semua tentang kamu mas." batin Lia
Itu adalah harapan Lina, dia benar-benar ingin melepaskan semua kenangan di masa lalunya. Tapi siapa yang menyangka bila di kemudian hari cobaan di dalam hidup Lina masih akan berkelanjutan, sedangkan di tempat yang berbeda Anita sedang tersenyum tipis melihat ekspresi wajah Aldi pada saat itu
"Apa sekarang kamu percaya dengan ucapan aku sayang?" tanya Anita
Aldi menatap tajam Anita sambil mengeraskan rahangnya
"Apa benar kamu bersikeras untuk bercerai hanya demi uang Lin? padahal selama ini aku selalu berusaha untuk membuat kamu tidak pernah merasa kekurangan!!" batin Aldi penuh amarah
"Tolong keluarkan aku dari sini secepat mungkin, bagaimana pun juga aku harus mendapatkan penjelasan dari perempuan ini." ucap Aldi dengan dingin
"Kenapa dia masih ingin bertemu dengan perempuan itu? bagaimana kalau perempuan itu sampai bicara yang tidak-tidak?" batin Anita
Tiba-tiba saja Aldi menampilkan sebuah senyuman yang terlihat dingin
"Kenapa kamu terlihat ragu? atau jangan-jangan bukti yang baru saja kamu tunjukkan hanya kebohongan belaka?" tanya Aldi dengan dingin
Anita menampilkan senyuman tipis untuk menutupi apa yang sedang dia rasakan pada saat itu
"Secepatnya aku akan membuat kamu meninggalkan tempat ini, aku juga akan memberikan kamu satu minggu setelah kamu keluar dari tempat ini untuk menyelesaikan semua permasalahan kamu dengan perempuan itu." ucap Anita dengan wajah serius
Aldi hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang sama
"Setelah itu aku tidak bisa lagi memberikan kelonggaran terhadap kamu, kita harus segera mengurus segala keperluan untuk pernikahan kita. Bagaimana pun juga aku sudah berkorban cukup banyak untuk kamu," lanjut Anita
Aldi hanya tersenyum penuh arti dengan sedikit anggukan kepalanya
"Bagaimana aku bisa menikahi kamu kalau aku belum mendapatkan penjelasan yang pasti dari Lina? seandainya semua yang kamu tunjukkan itu hanya kebohongan belaka. Maka aku akan membawa Lina sejauh mungkin dari kota ini, kami akan memulai semuanya dari awal." batin Aldi
Saat itu Aldi berniat memanfaatkan Anita agar bisa terbebas dari tempat itu, tapi dia lupa bahwa sesuatu yang di mulai dengan cara yang curang akan berakhir dengan tidak baik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
kemakan tipu2 anita 😂
2023-10-05
0
Elisabeth Ratna Susanti
bagus hidup baru 👍
2023-10-02
0