Firasat Buruk

Lina berinisiatif untuk berkenalan dengan teman satu kamarnya dan gadis tersebut bernama Amira

"Tunggu sebentar ya, aku mau mengambilkan baju seragam untuk kamu." ucap Amira

"Terima kasih"

Amira segera meninggalkan kamar tersebut dan menuju ke sebuah kamar khusus milik Dian, Dian memberikan seragam yang akan Lina gunakan selama bekerja di tempat itu. Lina juga segera berganti pakaian dan bersiap untuk bekerja

Di tempat yang berbeda di sebuah gedung pencakar langit Tristan sedang di sibukkan dengan segudang pekerjaan yang berada di hadapannya, Tristan terpaksa menghentikan semua aktivitas yang sedang dia lakukan pada saat itu karena tiba-tiba saja ponselnya berdering

"Halo," sapa Tristan

"Nanti malam ikut gabung sama anak-anak ga?"

"Sepertinya ga, gw mau langsung pulang ke rumah." jawab Tristan dengan santai

Tiba-tiba saja orang di seberang sana tertawa dengan lepas

"Pulang ke rumah!! bilang aja kalau lu sudah dapat mainan baru lagi!!" teriak orang di seberang sana di sela tawanya

Tristan tersenyum tipis

"Gw memang ga pernah bisa bohong sama lu"

"Oke deh kalau begitu, lanjut ya"

"Hem..."

Orang di seberang sana memutuskan sambungan telponnya dan Tristan melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda, di sisi lain Lina dan para pekerja yang lainnya sudah kembali ke paviliun belakang setelah menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing

Di rumah mewah tersebut ada sebuah peraturan di mana mereka akan meninggalkan rumah utama setelah pekerjaan mereka selesai, semua para pekerja akan kembali ke paviliun belakang sebelum sang tuan muda kembali ke rumah tersebut. Hanya ada Dian dan seorang pelayan yang bersiaga di sana untuk melayani makan malam sang tuan muda

Lina yang sudah berada di paviliun belakang memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu, dia pun memutuskan untuk langsung merebahkan tubuhnya setelah kembali ke kamarnya

"Sebaiknya aku langsung istirahat karena aku ga tau tugas apa yang akan menunggu aku di esok hari," gumam Lina

Niat Lina pada awalnya memang seperti itu, tetapi tiba-tiba saja kenangan yang pernah terjadi antara dirinya bersama sang mantan suami menari indah di benak Lina saat itu

"Ternyata ga semudah itu melupakan semua kenangan tentang kita berdua mas, di saat aku sendirian bayangan tentang kamu langsung hadir di dalam pikiran aku. Tolong pergi dalam pikiran aku mas," batin Lina

Tanpa menunggu di perintah terlebih dahulu air mata Lina menetes dengan sendirinya, di saat yang bersamaan tiba-tiba saja Amira masuk ke dalam kamar tersebut karena baru saja selesai menyelesaikan semua tugasnya. Dengan cepat Lina menghapus air matanya yang sempat terjatuh

"Kamu kenapa?" tanya Amira dengan wajah sedikit cemas

Lina yang merasa tak enak hati langsung mendudukkan tubuhnya sambil berusaha untuk tersenyum

"Aku baik-baik aja kok, maaf ya karena kamu jadi melihat keadaan yang seperti ini." ucap Lina

Amira langsung mendudukkan tubuhnya tepat di samping Lina

"Ga masalah kok, setiap orang pasti punya beban hidup mereka masing-masing. Aku tau kita memang baru aja kenal di tempat ini, tapi kalau kamu butuh teman untuk cerita aku siap untuk mendengarkan cerita kamu." ucap Amira dengan lembut

Kelembutan suara Amira membuat Lina benar-benar merasa nyaman bersama Amira, bagaikan terhipnotis Lina mulai menceritakan kisah hidupnya kepada seseorang yang baru saja dia kenal tersebut. Ekspresi wajah Amira saat itu terlihat benar-benar terkejut mendengar semua cerita Lina

"Astaga!! bisa-bisanya ada perempuan seperti itu di dunia ini!!" ucap Amira dengan wajah menahan amarah

Lina hanya bisa terdiam sambil tersenyum getir

"Terima kasih ya sudah mau mendengarkan cerita aku," ucap Lina dengan tulus

Itu adalah pertama kalinya Lina menceritakan semua kisah pahit yang sudah dia lalui, bahkan kepada Naya dia hanya bercerita bahwa dia akan bercerai dengan Aldi tanpa memberitahukan alasan yang sebenarnya

"Apa kamu mau mendengar saran dari aku?" tanya Amira

Lina menatap Amira dengan lekat tanda dia menanti hal tersebut

"Jangan terlalu terpaku dengan masa lalu, kamu itu cantik dan aku yakin suatu saat nanti akan ada seorang laki-laki yang mencintai kamu dengan tulus." ucap Amira dengan lembut

Lina pun tersenyum tipis, saat itu Lina merasa beban di dalam hatinya telah sedikit berkurang karena telah menceritakan itu semua kepada seseorang

"Sebaiknya kita istirahat, besok kita harus mulai menyiapkan sarapan dari pagi buta. Kamu lihat sendiri berapa banyak orang yang bekerja di tempat ini, belum lagi di tambah para pengawal pribadi tuan muda Tristan." lanjut Amira di akhiri dengan senyuman

Lina pun tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya

"Oh ya, kalau kamu dengar suara telepon dari luar kamu jawab aja. telepon itu tersambung dari rumah utama, kalau telponnya berbunyi berarti tuan muda sedang membutuhkan sesuatu." jelas Amira

"Ya"

Amira pun kembali ke tempat tidur miliknya dan mereka mulai menuju ke alam mimpi, sedangkan saat itu di rumah utama sang tuan muda sedang melanjutkan aktivitas panasnya tadi siang bersama gadis yang sama. Gadis tersebut melakukan aksi terbaiknya agar bisa membuat sang tuan muda merasa puas dan memberikan dukungan penuh kepada dirinya, entah sudah berapa banyak wanita yang memadu kasih dengan sang tuan muda di dalam kamar tersebut

Tristan menjatuhkan tubuhnya yang lemas di samping gadis tersebut setelah dia mencapai pelepasannya, setelah berhasil mengatur nafasnya dia mencium ujung kepala gadis tersebut dengan lembut

"Ternyata saat malam kamu menjadi lebih panas sayang," bisik Tristan

"Siapapun yang kamu bawa ke rumah ini pasti akan melakukan yang mereka bisa sayang," batin gadis tersebut sambil tersenyum tipis

"Kamu lebih suka sikap aku saat siang atau malam sayang?" tanya gadis tersebut dengan nada manja

Tristan hanya memberikan senyuman penuh arti

"Kalau saya bisa berkata jujur, baik tadi siang maupun saat ini tidak ada bedanya sama sekali. Sehebat apapun permainan kamu saat ini tetap tidak bisa membuat hati saya bergetar saat melihat kamu," batin Tristan

"Apa kamu ingin sesuatu sayang?" tanya Tristan

"Apa aku boleh minta air dingin sayang?"

Tristan langsung bangkit dan meraih telepon yang terhubung ke paviliun belakang, saat itu Lina yang sudah terlelap langsung terjaga mendengar suara telepon tersebut. Lina melihat Amira tetap terlelap di alam mimpi dan membuat dia bergegas untuk menjawab telepon tersebut

"Selamat malam tuan muda," sapa Lina dengan sopan

"Tolong siapkan secangkir teh hangat dan air dingin, bawakan juga beberapa makanan ringan dan buah ke dalam kamar saya." jawab Tristan di seberang sana

"Bai...."

Ucapan Lina langsung tertahan karena di seberang sana Tristan sudah memutuskan sambungan teleponnya

"Aih... Aku yakin orang ini pasti memiliki sikap yang sombong dan sok berkuasa!!" gerutu Lina di dalam hatinya

Lina hanya berani menggerutu di dalam hatinya tapi tetap saja dia segera bergegas menuju ke rumah utama untuk menjalankan perintah sang tuan muda, entah mengapa saat itu hati kecil Lina merasakan sebuah firasat bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

hati hati yah lina, jangan sampe kamu di mangsa 🤣

2023-10-15

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

susah emang lupain mantan

2023-10-05

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

firasat itu tak pernah salah

2023-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Cobaan Yang Mulai Menghampiri
2 Pil Pahit Kehidupan
3 Meminta Cerai
4 Kebodohan Aldi
5 Pembalasan Kecil
6 Melupakan Semua Kenangan
7 Memulai Hidup Baru
8 Firasat Buruk
9 Mencuri Perhatian
10 Perempuan Yang Menarik
11 Rajanya Buaya Darat
12 Tertangkap Basah
13 Ancaman Anita
14 Penyesalan Aldi
15 Terima Kasih
16 Mengumpulkan Keberanian
17 Ucapan Dan Pemikiran Yang Tidak Sejalan
18 Sudah Berakhir
19 Hari Sial
20 Apa Anda Membenci Saya?
21 Orang Aneh
22 Semakin Terasa Menarik
23 Berpikir Layaknya Seorang Iblis
24 Bahaya Yang Sedang Mengincar
25 Ucapan Terima Kasih
26 Penculikan Lina
27 Memancing Masalah
28 Tristan Yang Menggila
29 Terlalu Dekat
30 Jadilah Wanita Saya
31 Berdiri Sebagai Pendukung
32 Harapan Tristan
33 Rencana Yang Berantakan
34 Pemikiran Buruk
35 Hampir Kehilangan Kendali
36 Mudahnya Membuat Kamu Tersenyum
37 Menunggu Kamu
38 Wanita Yang Telah Aku Pilih
39 Bukan Orang Baik
40 Sumpah Tristan
41 Tekad Yang Kuat
42 Aksi Pertama Lina
43 Penjelasan Dari Tristan
44 Memberikan Seluruh Hati
45 Memperkenalkan Calon Istri
46 Memainkan Perannya Dengan Sempurna
47 Masuk Perangkap
48 Menagih Bayaran
49 Meminta Sedikit Waktu
50 Bersedia Menjadi Pelarian
51 Suatu Saat Nanti Akan Ada Masanya
52 Milik Aku Seutuhnya
53 Tidak Rela
54 Memainkan Peran
55 Penyesalan Di Dalam Hidup Lina
56 Memberikan Kekuatan Tersendiri
57 Merasa Nyaman
58 Sebagai Tameng
59 Penerang Di Dalam Hidup
60 Memilih Untuk Percaya
61 Penawaran Dari Lina
62 Panggil Aku Dengan Sebutan Sayang
63 Merangkai Kebohongan
64 Malam Belum Berakhir
65 Melanjutkan Pesta
66 Masuk Ke Dalam Perangkap
67 Lebih Hebat
68 Menyentuh Dasar Hati
69 Asisten Pribadi Lina
70 Tersusun Kembali
71 Keserakahan Dan Nafsu Belaka
72 Sesuatu Yang Spesial
73 Puncak Dari Permainan Ini
74 Pertunjukan Yang Menyenangkan
75 Apa Kalian Tidak Memiliki Hati?
76 Cinta Yang Sebenarnya
77 Kehamilan Anita
78 Hari Terakhir
79 Merubah Keputusan
80 Melupakan Segala Kenangan Pahit ( Tamat )
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Cobaan Yang Mulai Menghampiri
2
Pil Pahit Kehidupan
3
Meminta Cerai
4
Kebodohan Aldi
5
Pembalasan Kecil
6
Melupakan Semua Kenangan
7
Memulai Hidup Baru
8
Firasat Buruk
9
Mencuri Perhatian
10
Perempuan Yang Menarik
11
Rajanya Buaya Darat
12
Tertangkap Basah
13
Ancaman Anita
14
Penyesalan Aldi
15
Terima Kasih
16
Mengumpulkan Keberanian
17
Ucapan Dan Pemikiran Yang Tidak Sejalan
18
Sudah Berakhir
19
Hari Sial
20
Apa Anda Membenci Saya?
21
Orang Aneh
22
Semakin Terasa Menarik
23
Berpikir Layaknya Seorang Iblis
24
Bahaya Yang Sedang Mengincar
25
Ucapan Terima Kasih
26
Penculikan Lina
27
Memancing Masalah
28
Tristan Yang Menggila
29
Terlalu Dekat
30
Jadilah Wanita Saya
31
Berdiri Sebagai Pendukung
32
Harapan Tristan
33
Rencana Yang Berantakan
34
Pemikiran Buruk
35
Hampir Kehilangan Kendali
36
Mudahnya Membuat Kamu Tersenyum
37
Menunggu Kamu
38
Wanita Yang Telah Aku Pilih
39
Bukan Orang Baik
40
Sumpah Tristan
41
Tekad Yang Kuat
42
Aksi Pertama Lina
43
Penjelasan Dari Tristan
44
Memberikan Seluruh Hati
45
Memperkenalkan Calon Istri
46
Memainkan Perannya Dengan Sempurna
47
Masuk Perangkap
48
Menagih Bayaran
49
Meminta Sedikit Waktu
50
Bersedia Menjadi Pelarian
51
Suatu Saat Nanti Akan Ada Masanya
52
Milik Aku Seutuhnya
53
Tidak Rela
54
Memainkan Peran
55
Penyesalan Di Dalam Hidup Lina
56
Memberikan Kekuatan Tersendiri
57
Merasa Nyaman
58
Sebagai Tameng
59
Penerang Di Dalam Hidup
60
Memilih Untuk Percaya
61
Penawaran Dari Lina
62
Panggil Aku Dengan Sebutan Sayang
63
Merangkai Kebohongan
64
Malam Belum Berakhir
65
Melanjutkan Pesta
66
Masuk Ke Dalam Perangkap
67
Lebih Hebat
68
Menyentuh Dasar Hati
69
Asisten Pribadi Lina
70
Tersusun Kembali
71
Keserakahan Dan Nafsu Belaka
72
Sesuatu Yang Spesial
73
Puncak Dari Permainan Ini
74
Pertunjukan Yang Menyenangkan
75
Apa Kalian Tidak Memiliki Hati?
76
Cinta Yang Sebenarnya
77
Kehamilan Anita
78
Hari Terakhir
79
Merubah Keputusan
80
Melupakan Segala Kenangan Pahit ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!