Di sepanjang perjalanan tersebut hanya ada keheningan karena tidak ada satu pun orang pun yang berani buka suara akibat aura dingin yang Tristan pancarkan saat itu, saat itu Tristan merasa penasaran setengah mati dengan hubungan antara Lina dan Aldi tapi harga dirinya memaksa dia untuk tak bertanya sama sekali
Tristan yang merasa mati kutu dengan keadaan saat itu memilih untuk melarutkan diri dalam pekerjaan, dia memeriksa beberapa laporan melalui tabletnya. Tiba-tiba saja sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponsel Tristan
"Sepertinya ada sebuah mobil yang terus mengikuti iringan mobil kita sedari tadi tuan muda, apa kami harus menghentikan mobil itu?" isi pesan singkat yang di kirimkan oleh Erik
"Di kota ini tak mungkin ada yang berani melakukan hal itu, berarti laki-laki tadi yang melakukan hal itu." batin Tristan
Tristan melirik sekilas ke arah Lina karena takut Lina mengetahui isi pesan singkat tersebut, ternyata sampai saat itu Lina tetap asik dengan pemikirannya sendiri
"Jangan membuat pergerakan apapun dan membuat perempuan ini menjadi cemas, perintahkan penjaga gerbang agar tidak membiarkan orang itu masuk ke dalam kediaman saya." balas Tristan
Di bangku depan Erik menganggukkan sedikit kepalanya tanda dia mengerti dengan perintah sang tuan muda, Aldi terus mengikuti iring-iringan mobil mewah tersebut hingga mereka melewati sebuah pagar yang sangat tinggi. Iring-iringan mobil mewah tersebut menghilang di balik pagar tersebut dan membuat Aldi tak bisa lagi berkutik
Aldi tak putus semangat dan turun dari mobilnya, saat dia mendekati gerbang tersebut terlihat layar kecil yang menampilkan gambar sang penjaga di dalam gerbang tinggi tersebut
"Tolong buka gerbangnya, saya suami dari Herlina Iskandar dan saya tau di berada di dalam" jelas Aldi dengan tegas
"Maaf, tapi kami tidak bisa membiarkan orang sembarangan masuk ke dalam rumah ini." jawab sang penjaga dengan tegas
"Tapi istri saya ada di dalam!!" teriak Aldi penuh amarah
"Kalau anda yakin istri anda berada di rumah ini silahkan hubungi istri dan minta istri anda untuk konfirmasi kepada kami tentang anda, dengan begitu kami baru akan membukakan gerbang untuk anda"
Dengan perasaan jengkel Aldi kembali ke dalam mobilnya dan memukul kemudi mobilnya beberapa kali untuk melampiaskan amarahnya
"Apa hubungan kamu dengan laki-laki itu Lin?" gumam Aldi
Aldi pun tersenyum dingin
"Kurang ajar!! Jangan-jangan kamu sudah menjalin hubungan dengan laki-laki itu saat kamu masih berstatus istri aku!!" batin Aldi sambil mengeraskan rahangnya
Saat itu pemikiran Aldi melayang bebas dan bodohnya dia mempercayai pemikirannya saat itu, Aldi seolah telah melupakan sosok Lina yang selama ini telah banyak berkorban untuk dirinya. Di saat yang bersamaan Anita baru saja menerima laporan tentang pertemuan Lina dan Aldi, ternyata orang suruhan Anita selama ini selalu mengikuti pergerakan Aldi dan merekam semua yang di lakukan oleh Aldi
"Kurang ajar!! berani sekali kamu punya pemikiran untuk kembali ke pelukan perempuan itu!! kamu benar-benar menguji kesabaran aku Aldi!! sepertinya kamu tidak akan pernah sadar sebelum aku memberi kamu sedikit pelajaran!!" batin Anita sambil mengeraskan rahangnya
"Tangkap dan bawa dia ke hadapan saya!!" ucap Anita dengan dingin
"Baik nona muda"
Di tempat yang berbeda Tristan pun mulai merasa jengkel karena Lina tetap larut dalam pemikirannya sendiri walaupun mobil mewah tersebut sudah berhenti sedari tadi, Tristan pun mulai melirik tajam ke arah Lina
"Mau sampai kapan dia termenung seperti itu? Kalau dia tidak rela melepaskan laki-laki tadi, seharusnya dia peluk laki-laki itu dengan erat. Buat apa dia menunjukkan wajah seperti ini di hadapan saya?" gerutu Tristan dalam hatinya
Tristan yang belum pernah menjalin percintaan dengan seseorang masih belum menyadari bahwa perasaan yang dia rasakan saat itu adalah perasaan cemburu
"Keluar dari mobil ini," ucap Tristan dengan dingin
Lina yang mendengar ucapan Tristan pun mendapatkan kembali kesadarannya, dia pun melihat ke arah luar ternyata mereka sudah berada di depan rumah utama. Di sisi lain Erik dan sang supir sudah keluar dari mobil mewah tersebut
"Maaf karena saya telah melamun dan tidak sadar kalau kita sudah tiba tuan muda, saya ucapkan terima kasih karena anda sudah mengantar saya pulang." ucap Lina dengan sopan
"Saya hanya memerintahkan mereka untuk turun dan bukan kamu." ucap Tristan dengan tegas
Lina langsung menatap ke arah sang tuan muda dengan wajah bingung
"Apa ada yang ingin anda bicarakan dengan saya tuan muda?" tanya Lina dengan hati-hati
"Apa Dian tidak memberikan pengarahan dengan jelas kepada kamu? tanya Tristan dengan dingin sambil menatap dengan tajam
"Maksud anda pengarahan tentang apa tuan muda?"
Tristan pun tersenyum dingin
"Saya memberikan perintah agar kamu tidak berkeliaran dari paviliun belakang secara sembarangan, terutama saat saya berada di rumah ini. Saya tidak mau melihat kamu bergentayangan di mana-mana," jelas Tristan dengan tegas
Ekspresi wajah Lina terlihat sedikit terkejut mendengar hal tersebut
"Itu mulut apa ga pernah makan bangku sekolahan? Masa dia bilang aku bergentayangan!! Apa dia pikir aku ini hantu?" batin Lina
Tristan pun berdecak jengkel karena tak mendengar jawaban apapun dari Lina
"Apa sekarang kamu jadi bisu dan tidak bisa menjawab pertanyaan saya?" tanya Tristan dengan tegas
"Untuk masalah itu bu Dian sudah menyampaikan kepada saya tuan muda, saya juga sudah berusaha untuk melaksanakan hal itu dengan meninggalkan rumah utama sebelum waktunya anda terbangun." jelas Lina
"Terus kenapa saya masih bisa bertemu dengan kamu?" tanya Tristan dengan bodohnya
Tanpa sadar Lina langsung menatap tajam sang tuan muda sambil mengerutkan keningnya
"Apa otak anda bermasalah tuan muda? pertama kita tidak berpapasan di rumah mewah anda, yang terpenting adalah saya tidak menghampiri anda tapi anda sendiri yang menghampiri saya." batin Lina
"Mulai detik ini saya tidak mengizinkan kamu untuk keluar dari paviliun belakang dengan alasan apapun, baik saat saya berada di rumah ini ataupun saya sedang berada di luar rumah." lanjut Tristan
Deg..
Mungkin karena pikiran Lina saat itu sedang penat dia menjadi tidak terima dengan ucapan sang tuan muda saat itu, di sisi lain Tristan merasa lega melihat ekspresi Lina yang seperti itu
"Syukurlah karena dia sudah mulai menunjukkan taringnya, itu artinya dia sudah melupakan kejadian tadi." batin Tristan
"Apa anda sangat membenci saya tuan muda?" tanya Lina
Tristan pun langsung mengerutkan keningnya mendengar hal tersebut
"Kalau anda memang tidak suka melihat kehadiran saya di tempat ini, maka detik ini juga saya akan mengundurkan diri dari tempat ini tuan muda." lanjut Lina dengan wajah serius
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
semakin keren 😍
2023-10-10
1
charis@ŕŕa
lagi thor
2023-10-08
1
Al Vian
lanjut Thor
2023-10-08
0