Tertangkap Basah

Ternyata pemikiran Lina saat itu salah besar, karena pada kenyataannya sang tuan muda terlihat tetap terlelap dalam tidurnya meski bunyi alarm telah berhenti dengan sendirinya

"Kenapa dia masih belum bangun juga? Jangan-jangan dia terlalu lelah karena habis mencangkul sawah tadi malam, salah sendiri jadi laki-laki tapi buaya darat." batin Lina sambil tersenyum sendiri

Lina tetap setia dengan posisi yang sama karena itu sudah menjadi tugasnya, selang beberapa waktu kemudian terdengar kembali suara alarm berbunyi. Lina tersenyum tipis karena mengira sekali ini sang tuan muda akan terbangun dari tidurnya, tetapi hingga bunyi alarm berhenti sang tuan muda tetap terlihat terlelap dalam tidurnya

"Kenapa jadi begini? Ini sih berbeda dengan yang di jelaskan oleh bu Dian? Sampai kapan aku harus berdiri seperti ini cuma untuk menunggu dia bangun?" batin Lina sambil menatap tajam ke arah sang tuan muda

Dengan perasaan sedikit jengkel Lina mulai mengepalkan tangannya kanannya dan mengarahkan tangan tersebut ke arah sang tuan muda

"Kalau aja kamu itu bukan majikan aku!! pasti sudah aku buat kamu merasakan kepalan maut aku!!" gerutu Lina dalam hatinya

Tristan yang sudah tidak tahan melihat semua tingkah Lina langsung membuka kedua bola matanya dengan sempurna, ternyata sedari awal dia sudah terjaga dari tidurnya dan sengaja berpura-pura untuk melihat tingkah Lina

"Apa yang sedang kamu lakukan? apa kamu berniat memukul saya saat saya sedang tertidur?" tanya Tristan

"Saya tidak mungkin punya pemikiran seperti itu tuan muda," jawab Lia dengan cepat

Entah karena merasa panik atau apapun itu yang pasti posisi tangan Lina saat itu masih tetap sama, Tristan pun mendudukkan tubuhnya dengan sempurna lalu menatap Lina dengan lekat

"Bisa kamu jelaskan ke saya maksud dari tangan kamu itu?" tanya Tristan dengan wajah serius

Lina hanya bisa tersenyum canggung lalu menurunkan posisi tangannya secara perlahan

"Ya ampun!! apa yang sebenarnya ada di dalam otak kamu ini Lina? bisa-bisanya kamu tertangkap basah seperti ini!!" maki Lina di dalam hatinya

"Kenapa diam?" tanya Tristan

"Saya hanya sedang melakukan gerakan-gerakan ringan tuan muda, hal itu karena saya merasa sepertinya tangan saya sedikit kram." jelas Lina dengan asal

Tristan menahan diri agar tidak tertawa di hadapan Lina karena dia tau dengan pasti semua perkataan Lina adalah kebohongan belaka

"Apa perlu saya panggilkan dokter untuk memeriksa keadaan tangan kamu?"

"Saya rasa tidak perlu sampai merepotkan anda tuan muda, keadaan tangan saya saat ini sudah baik-baik saja." jawab Lina dengan cepat

Tristan terlihat menganggukkan sedikit kepalanya lalu mulai beranjak dari tempat tidur

"Aku benar-benar beruntung karena dia percaya dengan alasan seperti itu," batin Lina

"Kenapa tangan kamu bisa mati rasa?" tanya Tristan

"Mungkin karena saya terlalu lama berdiri tuan muda," jawab Lina dengan bodohnya

Jeder...

Tristan pun menampilkan sebuah senyuman yang penuh arti, sedangkan Lina hanya bisa menundukkan pandangan matanya karena merasa malu dengan alasan bodoh yang baru saja dia katakan

"Bisa-bisanya aku memberi alasan seperti itu, kalau kelamaan berdiri seharusnya yang akan terasa kram adalah kaki aku bukan tangan aku. Kamu benar-benar bodoh Lina!!" maki Lina di dalam hatinya

Tristan pun tersenyum tipis melihat Lina yang sudah seperti itu, dia pun tak ingin mempermainkan Lina lebih jauh lagi dan menuju ke ruang ganti. Tristan keluar dari dalam sana setelah menggunakan pakaian untuk berolahraga

Dengan setia Lina menunggu sang tuan muda berolahraga di pagi itu, Tristan pun kembali ke kamarnya setelah selesai berolahraga dan membersihkan diri. Sedangkan Lina menuju ke arah dapur untuk melakukan tugas selanjutnya yaitu menyiapkan sarapan untuk sang tuan muda

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk"

Lina masuk ke dalam kamar tersebut dengan sebuah nampan berisikan sarapan untuk sang tuan muda, sedangkan Tristan sudah mendudukkan tubuhnya di sofa yang berada di dalam kamar tersebut. Lina tetap dalam posisi berdiri untuk menjalankan tugas terakhirnya

"Sepertinya Dian sudah menjelaskan semua tugas kamu dengan baik"

"Bu Dian sudah menjelaskan apa saja yang harus saya lakukan tuan muda," jawab Lina dengan sopan

"Apa kamu tidak ada keinginan untuk duduk?" tanya Tristan dengan senyuman penuh arti

Lina pun menampilkan senyuman palsu di bibirnya

"Saya rasa itu tidak perlu tuan muda," ucap Lina dengan sopan

Tiba-tiba saja senyuman di wajah Tristan langsung menghilang dan menatap Lina dengan lekat

"Apa kamu belum mengetahui bahwa ucapan saya adalah perintah mutlak di rumah ini? Kamu juga harus tau kalau saya tidak suka mengulang ucapan saya untuk kedua kalinya," ucap Tristan dengan dingin

Lagi-lagi Lina menampilkan senyuman palsu di bibirnya

"Dasar otak mesum!!" maki Lina dalam hatinya

Lina pun memutar otaknya agar bisa menyelesaikan permasalah tersebut tanpa menimbulkan masalah baru lagi

"Saya ucapkan terima kasih atas pengertian anda yang telah mengizinkan saya untuk duduk tuan muda," ucap Lina dengan sopan lalu tersenyum tipis

Tristan hanya terdiam dan memperhatikan Lina dengan seksama

"Saya tidak percaya orang seperti kamu akan menuruti ucapan saya begitu saja, tapi jujur saya jadi penasaran cara kamu menyelesaikan permasalah ini." batin Tristan

Tiba-tiba saja Lina mendudukkan tubuhnya di atas lantai dengan senyuman palsunya, ingin sekali rasanya Tristan tertawa lepas pada saat itu akibat ulah Lina tersebut. Tapi Tristan memilih untuk diam dan memasang wajah datar

"Kamu benar-benar perempuan yang menarik, di saat para wanita berlomba-lomba untuk bisa berada di dekat saya kamu memilih jalan seperti itu." batin Tristan

"Dia cuma meminta aku untuk duduk tanpa memerintahkan aku harus duduk di samping dia, dengan begini aku sudah melakukan perintah buaya darat itu." batin Lina

Kedua orang tersebut larut dalam pemikiran mereka masing-masing, saat itu Lina hanya berusaha untuk menunjukkan batasan yang jelas kepada Tristan. Tetapi Lina tak menyadari bahwa semua perlawanan yang dia berikan pada saat itu semakin membuat sang tuan muda tertarik kepada dirinya, Tristan pun mulai bangkit dari duduknya setelah selesai sarapan

"Kamu bisa membersihkan kamar saya karena saya mau ke ruang kerja, setelah itu antarkan teh hangat ke ruang kerja saya." ucap Tristan

"Baik tuan muda"

Tristan pun mulai keluar dari dalam kamar tersebut dan melangkahkan kakinya ke ruang kerjanya, Tristan si penggila kerja selalu mengabiskan waktunya untuk bekerja walaupun di hari libur. Sedangkan Lina memilih untuk langsung merapikan kamar sang tuan, tanpa Lina ketahui bahwa benang merah antara Lina dan sang tuan muda sudah mulai terjalin

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

tristan emamg buaya ... 🤣

2023-10-17

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

waduh kok tertangkap basah

2023-10-05

0

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

berawal dr malu2😁

2023-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Cobaan Yang Mulai Menghampiri
2 Pil Pahit Kehidupan
3 Meminta Cerai
4 Kebodohan Aldi
5 Pembalasan Kecil
6 Melupakan Semua Kenangan
7 Memulai Hidup Baru
8 Firasat Buruk
9 Mencuri Perhatian
10 Perempuan Yang Menarik
11 Rajanya Buaya Darat
12 Tertangkap Basah
13 Ancaman Anita
14 Penyesalan Aldi
15 Terima Kasih
16 Mengumpulkan Keberanian
17 Ucapan Dan Pemikiran Yang Tidak Sejalan
18 Sudah Berakhir
19 Hari Sial
20 Apa Anda Membenci Saya?
21 Orang Aneh
22 Semakin Terasa Menarik
23 Berpikir Layaknya Seorang Iblis
24 Bahaya Yang Sedang Mengincar
25 Ucapan Terima Kasih
26 Penculikan Lina
27 Memancing Masalah
28 Tristan Yang Menggila
29 Terlalu Dekat
30 Jadilah Wanita Saya
31 Berdiri Sebagai Pendukung
32 Harapan Tristan
33 Rencana Yang Berantakan
34 Pemikiran Buruk
35 Hampir Kehilangan Kendali
36 Mudahnya Membuat Kamu Tersenyum
37 Menunggu Kamu
38 Wanita Yang Telah Aku Pilih
39 Bukan Orang Baik
40 Sumpah Tristan
41 Tekad Yang Kuat
42 Aksi Pertama Lina
43 Penjelasan Dari Tristan
44 Memberikan Seluruh Hati
45 Memperkenalkan Calon Istri
46 Memainkan Perannya Dengan Sempurna
47 Masuk Perangkap
48 Menagih Bayaran
49 Meminta Sedikit Waktu
50 Bersedia Menjadi Pelarian
51 Suatu Saat Nanti Akan Ada Masanya
52 Milik Aku Seutuhnya
53 Tidak Rela
54 Memainkan Peran
55 Penyesalan Di Dalam Hidup Lina
56 Memberikan Kekuatan Tersendiri
57 Merasa Nyaman
58 Sebagai Tameng
59 Penerang Di Dalam Hidup
60 Memilih Untuk Percaya
61 Penawaran Dari Lina
62 Panggil Aku Dengan Sebutan Sayang
63 Merangkai Kebohongan
64 Malam Belum Berakhir
65 Melanjutkan Pesta
66 Masuk Ke Dalam Perangkap
67 Lebih Hebat
68 Menyentuh Dasar Hati
69 Asisten Pribadi Lina
70 Tersusun Kembali
71 Keserakahan Dan Nafsu Belaka
72 Sesuatu Yang Spesial
73 Puncak Dari Permainan Ini
74 Pertunjukan Yang Menyenangkan
75 Apa Kalian Tidak Memiliki Hati?
76 Cinta Yang Sebenarnya
77 Kehamilan Anita
78 Hari Terakhir
79 Merubah Keputusan
80 Melupakan Segala Kenangan Pahit ( Tamat )
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Cobaan Yang Mulai Menghampiri
2
Pil Pahit Kehidupan
3
Meminta Cerai
4
Kebodohan Aldi
5
Pembalasan Kecil
6
Melupakan Semua Kenangan
7
Memulai Hidup Baru
8
Firasat Buruk
9
Mencuri Perhatian
10
Perempuan Yang Menarik
11
Rajanya Buaya Darat
12
Tertangkap Basah
13
Ancaman Anita
14
Penyesalan Aldi
15
Terima Kasih
16
Mengumpulkan Keberanian
17
Ucapan Dan Pemikiran Yang Tidak Sejalan
18
Sudah Berakhir
19
Hari Sial
20
Apa Anda Membenci Saya?
21
Orang Aneh
22
Semakin Terasa Menarik
23
Berpikir Layaknya Seorang Iblis
24
Bahaya Yang Sedang Mengincar
25
Ucapan Terima Kasih
26
Penculikan Lina
27
Memancing Masalah
28
Tristan Yang Menggila
29
Terlalu Dekat
30
Jadilah Wanita Saya
31
Berdiri Sebagai Pendukung
32
Harapan Tristan
33
Rencana Yang Berantakan
34
Pemikiran Buruk
35
Hampir Kehilangan Kendali
36
Mudahnya Membuat Kamu Tersenyum
37
Menunggu Kamu
38
Wanita Yang Telah Aku Pilih
39
Bukan Orang Baik
40
Sumpah Tristan
41
Tekad Yang Kuat
42
Aksi Pertama Lina
43
Penjelasan Dari Tristan
44
Memberikan Seluruh Hati
45
Memperkenalkan Calon Istri
46
Memainkan Perannya Dengan Sempurna
47
Masuk Perangkap
48
Menagih Bayaran
49
Meminta Sedikit Waktu
50
Bersedia Menjadi Pelarian
51
Suatu Saat Nanti Akan Ada Masanya
52
Milik Aku Seutuhnya
53
Tidak Rela
54
Memainkan Peran
55
Penyesalan Di Dalam Hidup Lina
56
Memberikan Kekuatan Tersendiri
57
Merasa Nyaman
58
Sebagai Tameng
59
Penerang Di Dalam Hidup
60
Memilih Untuk Percaya
61
Penawaran Dari Lina
62
Panggil Aku Dengan Sebutan Sayang
63
Merangkai Kebohongan
64
Malam Belum Berakhir
65
Melanjutkan Pesta
66
Masuk Ke Dalam Perangkap
67
Lebih Hebat
68
Menyentuh Dasar Hati
69
Asisten Pribadi Lina
70
Tersusun Kembali
71
Keserakahan Dan Nafsu Belaka
72
Sesuatu Yang Spesial
73
Puncak Dari Permainan Ini
74
Pertunjukan Yang Menyenangkan
75
Apa Kalian Tidak Memiliki Hati?
76
Cinta Yang Sebenarnya
77
Kehamilan Anita
78
Hari Terakhir
79
Merubah Keputusan
80
Melupakan Segala Kenangan Pahit ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!