Kini Lina dan Amira sudah berada di dalam kamar mereka dan Lina pun melepaskan senyuman terbaik yang dia miliki
"Terima kasih ya," ucap Lina dengan tulus
"Terima kasih untuk apa?" tanya Amira dengan wajah sedikit bingung
"Terima kasih karena kamu sudah membela aku sampai sejauh itu"
"Kenapa dia bilang seperti itu? Jangan-jangan dia mendengar semuanya," batin Amira
"Maksud kamu apa sih?" tanya Amira berpura-pura tidak mengerti
Lina pun melepaskan senyuman yang hangat
"Sebenarnya aku sudah lumayan lama berada di luar, aku cuma takut suasananya akan semakin panas seperti tadi kalau aku masuk ke dalam. Cuma aku ga bisa menahan diri lagi saat kamu sudah mulai akan berkelahi," jelas Lina
Kedua bola mata Amira langsung membulat dengan sempurna mendengar hal tersebut
"Berarti dari awal kamu sudah mendengar semuanya?" tanya Amira dengan hati-hati
Lina menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis
"Kamu ga perlu terlalu memikirkan semua ucapan dia ya, memang otak dia aja yang bermasalah. Lagi pula aku yakin kalau kamu bukan orang yang seperti itu," ucap Amira dengan bersungguh-sungguh
FLASH BACK
Lina keluar dari ruang kerja sang tuan muda dengan hati yang sudah tak menentu, dia merasa sekali ini tidak mungkin lagi bisa menyelamatkan pekerjaannya. Secara tidak sengaja Lina bertemu dengan Dian saat keluar dari rumah utama
"Maaf bu, saya di minta tuan muda untuk menyampaikan kepada ibu agar ibu menemui beliau." jelas Lina
"Apa kamu membuat masalah?" tanya Dian dengan wajah serius
"Saya kurang tau bu, tapi saya memang menolak permintaan dari tuan muda secara baik-baik." jelas Lina
"Ya sudah, kamu bisa kembali ke paviliun belakang"
"Baik bu"
Dian menghembuskan nafasnya dengan kasar
"Semoga saja tuan muda tidak memerintahkan saya untuk memecat perempuan itu," batin Dian
Lina pun melanjutkan langkah kakinya ke paviliun belakang, tetapi sebelum dia masuk ke dalam paviliun belakang dia mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh si pelayan pembuat onar tersebut
"Kalau menurut aku si pelayan baru itu pasti memanfaatkan wajah dia untuk menggoda tuan muda," ucap pelayan wanita dengan nada sinis
Yang lain hanya bisa terdiam karena tak ingin terlibat masalah
"Jangan bilang kalau kalian ga penasaran dengan hal itu, rasanya terlalu aneh kalau dia di berikan tugas yang selama ini hanya di pegang oleh bu Dian. Sedangkan kita yang jauh lebih lama bekerja di tempat ini ga di beri kesempatan seperti itu," lanjut pelayan wanita tersebut dengan nada sinis
Amira pun akhirnya tak bisa lagi menahan diri menahan kicauan pelayan tersebut
"Apa saat ini kamu sedang menunjukkan perasaan iri kamu?" tanya Amira dengan senyuman mengejek
"Apa maksud kamu Amira? aku cuma menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran aku, aku yakin semua orang yang berada di tempat ini punya pemikiran yang sama dengan aku." ucap pelayan wanita tersebut dengan wajah tidak terima
Amira hanya menampilkan sebuah senyuman yang terlihat mengejek
"Kita semua tau bagaimana tuan muda kita!! apalagi Lina mempunyai wajah yang cukup cantik, sudah pasti dia tidak akan membuang kesempatan yang ada"
"Jaga bicara kamu!! aku yakin Lina bukan perempuan seperti itu!! seandainya pun itu semua benar, apa hal itu menjadi sebuah masalah untuk kamu? apa hal itu merugikan kamu? apa gaji yang kamu terima jadi berkurang karena hal itu?" tanya Amira penuh penekanan
Pelayan wanita tersebut tertawa lepas tetapi tawanya saat itu terlihat seperti sedang mengejek
"Apa kamu di janjikan sesuatu oleh Lina? kenapa kamu terkesan membela dia mati-matian?" tanya pelayan tersebut dengan nada sinis
"Karena kamu sudah sedikit keterlaluan!! kamu ga sadar kalau masalah yang akan kamu timbulkan dari kata-kata kamu itu," jawab Amira dengan tegas
"Munafik kamu Amira!! aku yakin jauh di dalam lubuk hati kamu saat ini kamu merasakan hal yang sama dengan aku"
"Lebih baik aku ga meladeni perempuan ini dari pada aku sama gilanya dengan dia," batin Amira
Amira pun memutar tubuhnya untuk meninggalkan perdebatan tersebut
Pelayan pembuat onar tersebut berdecih dengan wajah sinis
"Dasar penjilat!! aku yakin kamu membela Lina karena kamu menginginkan sesuatu dari dia"
Sontak saja Amira langsung berbalik dan menatap pelayan wanita tersebut dengan tajam
"Atau jangan-jangan kamu berharap dia mengajarkan kamu caranya masuk ke dalam pelukan tuan muda?"
Amira pun tak bisa lagi membendung amarahnya
"Apa otak kamu mengalami gangguan? Sepertinya kamu sudah mulai tidak waras!!" ucap Amira penuh penekanan
"Kamu ngomong apa?"
"Kenapa? kamu ga terima dengan kata-kata aku? jadi kamu mau apa?" tanya Amira sambil melangkahkan kakinya mendekati pelayan wanita tersebut
Mereka pun mulai serang satu sama lain dan terdengar teriakan beberapa pelayan yang melerai mereka dan meminta untuk berhenti berkelahi, dengan cepat Lina masuk ke dalam bangunan tersebut dan memegang tubuh Amira
FLASH OFF
"Sekali lagi aku ucapkan terima kasih," ucap Lina dengan tulus
"Aku membela kamu karena aku percaya sama kamu"
Lina tersenyum tipis tetapi Amira tampak menatap Lina dengan lekat, dengan mudahnya Lina mengetahui bahwa masih ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati Amira
"Apa ada yang ingin kamu tanyakan?"
"Kalau mau jujur, sebenarnya aku juga sedikit penasaran alasan tuan muda memilih kamu. Karena hal seperti itu belum pernah terjadi di tempat ini," ucap Amira dengan hati-hati
"Apa kamu mau tau alasan yang sebenarnya?"
"Itu juga kalau kamu ga keberatan untuk cerita," jawab Amira
Tiba-tiba saja Lina tertawa lepas dan membuat dan membuat Amira menatap dirinya dengan wajah bingung
"Kenapa kamu ketawa?" tanya Amira
"Aku jadi geli sendiri karena ingat alasan yang sebenarnya aku di pilih untuk melakukan hal itu, kalau mau jujur ucapan dia sebagian memang benar tapi sebagian lagi salah besar." jawab Lina
"Maksud kamu Lin?" tanya Amira dengan wajah semakin bingung
"Yang dia bilang aku cantik kan memang benar, mana ada sih perempuan yang ganteng." ucap Lina
Amira tertawa geli mendengar hal tersebut
"Tapi dia salah kalau bilang aku menggoda tuan muda Tristan, yang ada malah sebaliknya." lanjut Lina
"Kamu serius Lin? kalau begitu kamu harus hati-hati Lin, tuan muda Tristan itu..." Amira tak berani untuk melanjutkan kata-katanya
"Buaya darat.." lanjut Lina
Mereka berdua pun tertawa lepas
"Kamu benar Lin, tuan muda Tristan ga pernah menjalin hubungan dalam kurun waktu yang lama dengan seorang wanita." jelas Amira
"Aku paham kok, karena dia masih menawarkan aku jadi wanita dia. Sedangkan aku mengaku masih bersuami di depan dia," ucap Lina dengan nada sinis
Amira hanya tersenyum canggung mendengar hal tersebut, karena bagaimana pun juga dia sudah cukup lama bekerja di tempat itu dan sudah tidak terhitung wanita yang di bawa ke rumah tersebut oleh sang tuan muda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
auliasiamatir
semoga persahabatan kalian langgeng ya, dan kamubjuga lina, jangan masuk perangkap buaya darat ya
2023-10-17
0
Ucy (ig. ucynovel)
tetap teguh ya lin
2023-10-07
0
Elisabeth Ratna Susanti
wah, keren 😍
2023-10-07
0