Hati Lina terasa sakit bukan main pada saat itu, sekuat apapun dia mencoba terlihat tegar tetap saja kedua bola mata Lina mulai berkaca-kaca
"Apa-apaan semua ini?" tanya Lina dengan lirih
"Apa saya melakukan kesalahan?" tanya Anita tanpa rasa malu sama sekali
Lina pun hanya bisa terdiam sambil menahan air matanya agar tidak terjatuh di hadapan Anita
"Saya hanya memperlihatkan ke kamu bukti yang nyata dari ucapan saya, saya terpaksa menunjukkan semua itu karena sepertinya kamu tidak mempercayai ucapan saya." jelas Anita tanpa rasa malu sama sekali
Sudah jatuh tertimpa tangga itu adalah ungkapan yang cocok untuk keadaan Lina pada saat itu, seluruh dunia Lina terasa hancur tak tersisa pada saat itu. Lina merasa kebahagiaan yang dia rasakan selama ini ternyata hanya sebuah kebohongan belaka, air mata yang sedari tadi dia tahan pun mulai terjatuh membasahi pipinya
"Sebagai sesama wanita, apa dia ga merasa bersalah sama sekali telah menunjukkan itu semua ke aku? apa sebagai seorang wanita dia tak mempunyai rasa malu mengakui hal memalukan seperti itu?" batin Lina
Anita pun tertawa puas di dalam hatinya melihat keadaan Lina yang sudah seperti itu, sudah pasti Anita merasa bahwa dia telah berhasil mengalahkan Lina dengan telak
"Saya harap kamu bisa membuat keputusan dengan bijak dalam permasalahan ini, lagi pula seharusnya perempuan seperti kamu harus bisa sadar diri. Apa yang bisa Aldi harapkan dari perempuan seperti kamu?" tanya Anita di akhiri dengan senyuman yang terlihat meremehkan
Lagi-lagi Lina hanya bisa terdiam dengan air mata yang semakin hebat, saat itu Lina merasa tak memiliki kekuatan sama sekali bahkan untuk sekedar membalas ucapan Anita
"Kamu hanya seorang perempuan yang berasal dari kampung dan beruntung karena telah di nikahi oleh Aldi, kamu tidak bisa memberikan Aldi dukungan apapun untuk karirnya agar dia bisa terus melangkah maju dalam hidupnya. Bahkan untuk sekedar memberikan dia keturunan, sebagai seorang istri kamu telah gagal untuk melakukan hal itu." lanjut Anita dengan tatapan mata meremehkan
"Ternyata kamu ga cuma telah berkhianat di belakang aku mas, kamu bahkan sudah menceritakan kekurangan aku kepada wanita ini." batin Lina
Hati Lina benar-benar terasa sakit akan kenyataan yang baru saja dia terima saat itu
"Saya akan memberikan kamu sedikit waktu untuk mengambil keputusan yang bijak, tapi saya berharap kamu bersedia untuk bercerai dengan Aldi. Setelah kamu melakukan hal itu, saya akan segera membebaskan Aldi dari jeratan hukum. Saya juga akan memberikan kamu sejumlah uang setelah kalian resmi bercerai," ucap Anita
Tanpa perasaan bersalah sama sekali Anita langsung melangkahkan kakinya dan meninggalkan rumah tersebut, dia pun terlihat masuk ke dalam sebuah mobil yang sangat mewah. Lina sendiri terduduk lemas setelah mobil tersebut benar-benar menghilang dari pandangan matanya
"Kenapa mas? kenapa kamu tega melakukan itu semua di belakang aku mas? ternyata hal seperti itu yang selalu kamu lakukan di luar rumah dengan alasan pekerjaan," batin Lina dengan air mata yang semakin hebat
Lina pun menggelengkan kepalanya
"Aku ga boleh seperti ini!! Aku harus mendapatkan penjelasan dari mas Aldi!!" batin Lina
Untuk sesaat Lina berusaha untuk menenangkan hatinya terlebih dahulu, setelah merasa lebih baik Lina langsung bersiap untuk menemui sang suami. Kini Lina sudah duduk berhadapan dengan sang suami, dengan mudahnya Aldi mengetahui bahwa Lina baru saja menangis dari matanya yang terlihat sedikit membengkak
"Kamu kenapa sayang? mas tau kalau mas sudah membuat pilihan yang salah dalam hidup mas, tapi mas yakin kita bisa melalui ini semua dengan baik." ucap Aldi dengan wajah cemas
Lina pun tersenyum getir dengan air mata yang mulai menetes, sedangkan Aldi semakin merasa cemas melihat sikap Lina yang seperti itu
"Kamu kenapa sih sayang? kamu ga boleh menyerah seperti ini sayang, kita akan memulai semuanya dari awal setelah mas keluar dari tempat ini"
"Apa yang harus kita mulai dari awal mas? sedangkan saat ini aku tau kamu memiliki wanita lain di belakang aku, anggap saja ini adalah kebaikan terakhir yang bisa aku lakukan untuk kamu mas." batin Lina
"Aku mau kita bercerai mas," ucap Lina dengan lirih
Mendengar hal tersebut sontak saja membuat Aldi langsung mengeraskan rahangnya
"Apa yang baru saja kamu katakan Lin? kamu minta apa dari aku?" tanya Aldi penuh penekanan
Lagi-lagi Lina menampilkan sebuah senyuman yang terlihat getir
"Aku mau kita bercerai mas," ucap Lina dengan lirih
"Apa kamu minta cerai karena keadaan aku saat ini Lin?" tanya Aldi di akhiri dengan senyuman yang terlihat dingin
Lina hanya bisa terdiam dengan air mata yang terus mengalir dengan bebas
"Aku memang salah memilih teman bisnis Lin, tapi apa kamu ga sadar? aku melakukan itu semua semata-mata untuk kamu Lin, aku cuma ingin kamu merasakan hidup dengan nyaman." lanjut Aldi
"Berhenti untuk memberikan pembelaan bagi diri kamu sendiri mas, aku ingin cerai dari kamu bukan karena keadaan kamu saat ini mas." ucap Lina dengan suara yang terputus-putus tertahan oleh tangisan
Aldi hanya terdiam dan menatap Lina dengan tajam
"Apa kamu ga merasa kalau selama ini kamu sudah melakukan kesalahan besar di belakang aku mas?," tanya Lina lirih
Deg...
Aldi berusaha untuk menutupi perasaan yang sedang dia rasakan saat itu dengan senyuman tipis, tapi Lina dengan mudahnya mengetahui perasaan Aldi yang sebenarnya
"Kamu ngomong apa sih Lin? kesalahan apa yang kamu maksud? Mas Aldi sama sekali ga paham arah omongan kamu"
Aldi tetap berusaha untuk berbohong agar rumah tangganya tetap baik-baik saja, Lina pun tersenyum getir
"Perempuan itu sudah datang menemui aku mas, dia sudah menceritakan hubungan yang terjadi di antara kalian berdua. Dia bahkan sudah menunjukkan foto di saat kalian berdua sedang bermesraan," jelas Lina lirih
Dalam sekejap wajah Aldi berubah menjadi panik karena dia sadar dia tak bisa lagi berbohong
"Mas Aldi bisa jelasin tentang itu semua sama kamu Lin, semuanya terjadi begitu saja waktu perusahaan kami sedang melakukan kerja sama. Mas Aldi sama sekali ga berniat untuk selingkuh di belakang kamu, itu semua cuma kesalahan sesaat Lin." jelas Aldi dengan hati-hati
Lina pun mulai menjatuhkan air matanya
"Kesalahan sesaat kamu bilang mas? yang namanya kesalahan sesaat itu tidak mungkin berkelanjutan mas, kamu bahkan sampai menceritakan kekurangan aku yang ga mampu memberikan kamu keturunan sama perempuan itu." ucap Lina lirih
Aldi hanya bisa terdiam dengan wajah penuh penyesalan, sedangkan Lina masih setia meneteskan air matanya dengan hebat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Putra Al - Bantani
wah ada buaya ya
2023-11-11
0
auliasiamatir
dasar buaya darat, giliran ketahuan bilang kesalahan, lagi negalakuinnya keenakan
2023-10-07
0
Ucy (ig. ucynovel)
namanya jg wanita uler, ya pasti gk pny perasaan
2023-10-05
0