Mulai terkuak

********

" Loh! Aurora kan? . " Sapa seorang wanita muda cantik dengan pakaian sedikit terbuka dia menjinjing sebuah tas branded ditangan nya. Aurora yang baru saja mau masuk kedalam sebuah mall pun menghentikan langkah nya ketika mendengar namanya disebut.

" Arumi.... , ya ampun! kemana saja kamu selama ini, hah. " Seru Aurora terlihat kaget, dan langsung memeluk wanita itu erat.

" Sumpah, aku kangen bangat sama kamu Arumi. " Ucap Aurora kegirangan begitu pun dengan Arumi.

" Dan Wow!!! kamu cantik banget sekarang aku sampai nggak ngenalin kamu lagi, dan kelihatan nya kamu sudah sukses sekarang ya ?" Tanya Aurora memperhatikan penampilan sahabat nya itu dari atas sampai bawah, Arumi benar-benar berubah.

" Iya dong, Arumi gitu. Hehehe .... " balas Arumi terkekeh.

Aurora dan Arumi dulu berkerja ditempat yang sama, saat Aurora masih gadis dan masih tinggal dikampung dirumah nya Mbok Sumi! Dari situ lah mereka menjalin persahabatan, hingga Aurora menikah dengan Adrian dan dibawa ke kota disitulah mereka berpisah, dan tidak ada kabar satu sama lain lagi.

" Ra, kita ngobrol dibawah sana yok! Kaki ku pegal ni kalau harus berdiri terus. "

Tanpa menunggu persetujuan Aurora, Arumi langsung saja menarik tangan sahabat nya itu menuju sebuah bangku panjang yang ada didepan. Aurora hanya mampu menggeleng kan kepala nya melihat kelakuan sahabat nya itu yang tidak pernah berubah sedikit pun.

" Arumi, cerita dong bagaimana kamu bisa sampai ke sini? kamu tinggal dimana sekarang?. " Tanya Aurora penasaran saat mereka sudah menduduki sebuah bangku.

" Aku tinggal di Jakarta juga sekarang, disebuah apartemen dekat sini juga, mampir lah ketempat aku Ra, aku bosen sendirian diapartemen, kalau ada kamu kan seru tuh, datang ya, ya...... " Arum terus membujuk Aurora agar mau menemani nya.

" Pasti dong aku akan berkunjung ketempat kamu, tapi tidak hari ini ya! Karena aku ada acara malam ini sama suami aku, gimana dong?.

" Yah, gak seru dong! Oh ya Ra, kamu lagi baik-baik saja kan sama suami kamu?. "

Aurora mengernyit kan kening nya merasa heran atas pertanyaan sahabat nya.

" Maksud kamu?. Kok pertanyaan kamu aneh sih rum, jangan bercanda deh hehee. " Jawab Aurora tertawa kecil merasa sahabat nya lagi bercanda.

"Ih, aku serius tau. "

" Ya, aku sama suami ku baik-baik saja lah rum, kan kamu tau sendiri gimana sikap suami aku, dia sama sekali tidak berubah masih sama saja, dia baik, pengertian, pokok nya baik banget. Aku sangat bahagia hidup bersama nya selama ini. " Ujar Aurora membanggakan suami nya.

" Oh, syukur lah kalau begitu, Tapi.... "

Arumi menggantung kalimat nya dan tidak jadi meneruskan nya.

" Tapi apa Rum?. Jangan bikin penasaran deh ?. "

" Tidak, tidak. Lupakan saja. " Seketika raut wajah Arum terlihat berubah, Aurora merasa ada yang di sembunyikan oleh sahabat nya.

" Arumi...., cepat cerita sama aku, apa yang mau kamu katakan tadi, ? jangan bikin aku mati penasaran dong Arumi. " Desak Aurora membuat Arumi menatap nya, dan Arumi malah tertawa karena merasa lucu mendengar perkataan Aurora.

" Kok malah ketawa sih. " Aurora terlihat kesal pada sahabat nya.

" Oke, Oke. " Ucap Arumi mencoba menahan tawa nya.

" Aku mau cerita asal kamu mau berjanji untuk tidak gegabah dulu, kamu harus selidiki dulu yang sebenarnya terjadi, jangan ambil kesimpulan yang tidak-tidak dulu oke,? . " Kini raut wajah Arumi terlihat sangat serius.

" Okey, aku janji. " Balas Aurora raut wajah nya terlihat cemas dia takut kalau ada kabar buruk yang akan dia dengar dari Arumi sahabat nya.

" Sebenarnya, tadi aku ke mall mau membeli perlengkapan alat makeup, terus..... " Arumi mengantung kalimat nya, dia melirik menatap wajah Aurora, dia merasa tidak tega menyampaikan apa yang dia lihat barusan didalam.

" Terus apa rum? cepat lanjutkan. " Desak Aurora balas menatap Arumi tajam.

" A_aku, melihat suami kamu bersama seorang wanita Ra, mereka terlihat sangat mesra, ta_tapi kamu tenang dulu ya. Jangan gegabah, kita cari tau sama-sama, aku akan bantu kamu selidiki semuanya. "

" Hahaaa, kamu jangan ngarang deh Arumi, aku tau betul gimana mas Adrian, dia tidak mungkin selingkuh dibelakang aku. Bisa saja yang kamu liat itu bukan mas Adrian, kan kamu sudah lama tidak pernah bertemu dengan nya lagi, mungkin yang kamu lihat itu orang yang mirip sama mas Adrian! bahkan tadi pagi mas Adrian buru-buru kekantor menemui klien nya mana sempat dia untuk berselingkuh. Lucu kamu rum. " Imbuh Aurora tertawa kecil merasa tidak percaya atas ucapan Arumi.

" Ra, kamu jangan bodoh, apa pernah selama ini kamu ikutin suami kamu bekerja? tidak kan?Bisa saja dia berbohong sama kamu, bilang nya kerja ternyata malah main sama perempuan lain. " Arumi merasa kasihan sama sahabat nya yang begitu percaya sama Adrian, karena jelas-jelas tadi dia melihat Adrian berpelukan bahkan memergoki nya mencium wanita itu mesra.

"Cukup Arumi, aku percaya sama suami ku, jadi jangan pengaruhi aku dengan cerita mu yang tidak-tidak itu, aku tidak akan mempercayai mu, " Aurora tetap kekeh sama pendirian nya.

" Aurora, kamu harus percaya sama aku! aku bahkan punya buktinya. " Arumi segera merogoh tas mewah nya mengeluarkan sebuah ponsel dan jarinya terlihat mengotak Atik ponsel tersebut dan menyerahkan nya sama Aurora.

" Lihat ini dengan jelas, apa ini bukan suami kamu Aurora, hah. " Ucap Arumi merasa geram sama sahabatnya.

Aurora mengambil ponsel itu dengan perasaan ragu-ragu.

Deg!!

Detak jantung nya serasa berhenti saat itu juga, kala melihat foto yang ada didalam ponsel nya Arumi,

" Sisil..... " Aurora berkata lirih menutup mulut nya tidak percaya, foto yang ditunjuk kan Arumi memang hanya terlihat belakangnya saja, namun Aurora bisa mengenal dengan jelas siapa yang ada dalam foto tersebut.

" Hah, Sisil ..... " Arumi menatap heran melihat sahabatnya yang malah menyebut kan nama adik nya sendiri, Arumi buru-buru mengambil ponsel yang berada ditangan nya Aurora dan melihat dengan jelas.

" Jadi ini Sisil adik kandung kamu Ra,?. " Tanya Arumi merasa masih tidak percaya.

" Tidak, tidak mungkin, ini pasti salah rum. " Arumi segera memeluk sahabat nya mencoba menenangkan Aurora yang terus terisak dalam pelukan Arumi.

Dia tidak menyangka, adik yang sangat dia sayangi dan kasihi dengan teganya menusuknya dari belakang, itulah yang dinamakan musuh dalam selimut.

" Arumi, tolong bantu aku selidiki semua nya, aku ingin membuktikan nya sendiri aku akan cari tau segalanya, aku tidak ingin menjadi wanita bodoh lagi, sudah cukup semuanya. Kalau benar mereka berselingkuh, aku tidak akan pernah memaafkan mereka, sekalipun itu adik kandung ku sendiri. " Ucap Aurora dengan suara bergetar menahan tangis, mata nya terus mengeluarkan air bening.

" Iya, aku pasti bantu kamu, tapi kamu harus bersikap seperti biasa saja dulu ya! jangan tunjukkan bahwa kamu sudah mengetahui semuanya, jangan sampai mereka curiga dan mengetahui kalau kamu sudah tau semuanya tentang mereka. "

Aurora mengangguk setuju, dia juga tidak mau gegabah.

" Aku tidak akan pernah memaafkan kalian berdua kalau sampai semua dugaan ku benar adanya. " Gumam Aurora merasakan sesak didada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!