Dikhianati Adikku Sendiri

Dikhianati Adikku Sendiri

Part 1 kisah masa lalu yang kelam

( POV Aurora )

*****

Namaku Aurora, aku hidup berdua dengan adik ku Sisilia. Aku begitu menyayangi nya karena hanya dia satu-satunya yang aku punya saat ini. Kedua orang tua ku pergi meninggalkan kami berdua untuk selama-lamanya, tepat diumur ku menginjak ke 18 tahun, sedang kan adik ku Sisilia saat itu masih berumur 15 tahun.

bahkan Sisilia masih duduk di bangku SMP.

Namun nasib malang menimpa kami berdua, kami harus menelan pahit nya kehidupan tanpa kedua orang tua.

Saat masih ada ibu sama ayah, aku dan Sisilia sangat bahagia.

Kehidupan keluarga kami memang tergolong miskin, ayah ku sehari harinya hnya bekerja serabutan, sedangkan ibu bekerja menjadi buruh cuci dirumah tetangga.

Walaupun demikian kami merasa sangat bersyukur karena masih bisa makan dan bisa bersekolah, itu sudah lebih dari cukup bagi kami. Karena banyak di luaran sana yang tidak bisa makan, bahkan tidak punya tempat tinggal.

Tapi takdir berkata lain. Aku ingat betul bagaimana tragisnya kecelakaan yang menimpa ibu dan ayah ku waktu itu. Hati ku sangat hancur kala mengingat semua kejadian itu.

*****

Flashback ....

Waktu itu aku dan adikku Sisilia tengah pulang dari sekolah, kami berjalan kaki karna memang sekolah kami tidak terlalu jauh .

Dijalan kami bercanda ria sesekali kami tertawa riang .

Hingga tiba-tiba ada salah satu warga kampung aku berlari kearah kami dengan nafas ter sengal-senggal.

" Ada apa pak alim? kenapa lari-lari begitu ? " Tanya ku polos .

" Aurora, Sisilia. Kalian harus pulang secepat nya, karena __

Pak salim menjeda kalimat nya wajah nya terlihat tegang.

Aku dan Sisilia saling memandang kami merasa heran entah apa gerangan pak alim menyuruh kami pulang cepat.

" Karena apa pak?. " Tanya ku dengan raut wajah bingung, namun tak bisa ku pungkiri hati ku mendadak jadi gelisah .

Terlihat laki-laki setengah baya itu menghela nafas nya dan melanjutkan kalimat nya tadi.

" karena rumah kalian terbakar, apinya sangat besar. Para warga sudah berusaha memadamkan kan nya tapi tidak berhasil .

" Ya Tuhan ..... " Aku menutup mulutku, jantung ku hampir berhenti berdetak rasanya mendengar berita ini begitu pun dengan Sisilia yang terlihat sangat shock.

"Ba_bagaimana dengan ibu dan ayah ku pak ? . " Tanya ku dengan suara bergetar menahan sesak di dada.

" Sa_saya tidak tau pasti Aurora, yang saya dengar dari para warga kalau mereka masih berada didalam saat itu. " Jawab nya dengan nafas masih sedikit tersengal-sengal.

Deg!!!

" Ayaaahhhh .... Ibuuuuuu, huhuhu . " Teriak Sisilia menangis pilu disamping ku, aku segera memeluk nya erat. Bahkan tubuh ku saat itu terasa sangat lemas, kaki ini seakan tidak kuat lagi menopang bobot tubuh ku.

" Sebaik nya kalian segera pulang saja Aurora, Sisilia, serahkan semuanya sama yang diatas . " Ucap pak alim lirih memandang kami dengan perasaan iba.

Aku dan Sisilia bergegas segera pulang, kami berlari sekencang mungkin tidak peduli dengan banyak mata yang menatap kami heran. Terus ku lajukan langkah dengan air mata terus mengalir membasahi pipiku. Bahkan beberapa kali aku hampir kesandung dengan bebatuan besar, tapi aku sama sekali tidak peduli, yang ada dalam pikiran ku saat ini hanyalah supaya secepat nya bisa sampai kerumah dan melihat kedua orang tua ku. Hati ku sangat gelisah pikiran ku kacau dipenuhi pikiran-pikiran buruk . Sungguh aku sangat mengkhawatirkan kedua orang tua ku .

Langkah kami terhenti kala melihat rumah kami yang hampir habis dilalap api. Langkah kaki ku terasa kaku bahkan bergerak saja rasanya sudah tidak mampu lagi.

Sisilia memeluk tubuh ku yang diam mematung, air mataku seketika luruh .

Mataku menelisik kearah kerumunan banyak orang mencari keberadaan ibu dan ayah. Namun tidak menemukan sosok kedua nya. Kini mata ku fokus kearah beberapa orang laki-laki berseragam seperti nya petugas pemadam yang tengah memandu orang diatas nya. Aku menepis segala prasangka buruk, mengharap kalau itu bukan kedua orang tuaku.

" Tidak, itu pasti bukan mereka. " Ucap ku berlinang air mata entah mengapa dada ku rasa nya sesak sekali.

" Ibu, ayah ... " Sisilia segera berlari kearah orang tersebut, tanpa menunggu lagi aku pun segera menyusul Sisilia berlari sekencang mungkin .

" Ibuuuuuu, ayahhhh. Huhuhu. Jangan tinggalin Sisil Bu, kak tolong bilang ini bukan ibu sama ayah kan?" Jeritan Sisil sungguh menyayat hati ini.

Aku bahkan sangat shock melihat keadaan ayah dan ibu ku yang terbaring tak bergerak bahkan wajah dan tubuh mereka hampir semua hangus terbakar wajah mereka sudah tidak berbentuk lagi. Sungguh aku tidak sanggup melihat ini semua .

" Ya Tuhan! ibuuuuuu, ayahhhh ..... hiks , hiks . " Aku terisak lutut ku terasa sangat lemas dan

Bruuuk !!

Tubuh ku jatuh terduduk keatas tanah mataku terus mengeluarkan air tiada henti.

Para warga mendekati kami mencoba menenangkan aku dan Sisilia yang terus meraung menangisi kepergian orang tua kami. Tangisan yang sangat menyayat hati.

" Sudah nak, sudah! ini semua sudah menjadi takdirnya mereka. Ikhlas kan lah nak agar mereka bisa pergi dengan tenang, serahkan semua pada yang diatas. Percaya lah dibalik kejadian ini pasti ada hikmahnya . " Ucap seorang wanita yang seumuran dengan ibuku yang duduk disamping ku sambil mengusap-ngusap bahuku pelan .

" Tidak, ibu ku masih hidup. Kak tolong bilang sama mereka kalau ibu sama ayah tidak mungkin meninggalkan kita secepat ini . " Ujar Sisilia tidak terima, tatapan nya sendu menatap wajah ku. Membuat aku merasa harus kuat menghadapi semua ini. Aku tidak boleh terlihat lemah didepan adik ku.

Tidak lama setelah itu.

Akhirnya jenazah ibu dan ayah ku dibawa kerumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Aku dan Sisilia tinggal disalah satu rumah warga untuk sementara waktu karena kami sudah tidak punya tempat tinggal lagi sekarang.

Terpopuler

Comments

Muliana

Muliana

yuhuuuu,, semangat ya.. ceritanya keren 👍

2023-11-02

0

Dewi Ayu Sartika

Dewi Ayu Sartika

keren

2023-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!