" Sayang! Mas berangkat kerja dulu ya. " Ucap Adrian ditelinga nya Aurora yang masih terlelap tidur.
" Eummmhzzz! ... . " Aurora menggeliat dan perlahan mengerjapkan sedikit mata nya, samar-samar dia melihat suami nya yang hendak keluar dari kamar, sontak dia langsung membuka mata lebar-lebar.
" Loh, Mas mau kemana ?. " Tanya Aurora buru-buru bangkit dari tidurnya menghampiri Adrian yang hendak berangkat.
" Mas, mau kekantor sayang. "
" Kenapa Mas Adrian tidak bangunin aku?. "
" Mas tidak tega sayang, liat Istri mas ini tidur nya nyenyak banget masa dibangunin. Gak papa kok, mas juga kan bisa urus diri mas sendiri sesekali. " Ucap nya mencubit sedikit hidung mancung Aurora.
" Gak bisa gitu dong Mas! sudah seharusnya seorang istri itu melayani suaminya. " Balas Aurora dengan tingkah sedikit manja.
" Ya sudah, besok Mas bangunin deh! Mas berangkat kerja dulu ya. ? Nanti mas pulang cepat, biar bisa ____ . "Adrian sengaja menggantung kalimat nya dan tersenyum genit seraya merapat kan tubuh nya sama Aurora dan memeluk pinggang nya mesra.
" Biar bisa apa?. " Tanya Aurora, muka nya sudah terlihat memerah bak kepiting rebus, namun tetap mencoba menatap manik mata suaminya.
Adrian mengecup bibir nya Aurora sekilas, Tanpa sadar Aurora langsung ******* bibir nya Adrian pelan, Adrian pun segera membalas nya dengan penuh nafsu.
Tring! Tring! Tring
Bunyi dering ponsel menghentikan kegiatan panas mereka berdua, Adrian segera melepas pangutan nya dan segera merogoh saku baju nya mengambil ponsel yang terus berdering dari tadi.
" Bentar ya, " Ucap nya, Aurora pun mengangguk mengerti.
Adrian segera mengangkat benda pipih itu dan menempelkan ketelinga nya.
" Baik, saya akan segera datang, " Ucapnya ditelpon entah dengan siapa dia berbicara.
" Eum, Sayang! Mas harus berangkat sekarang ya. "
" Iya Mas, Aurora tidak apa-apa, mas berangkat saja sekarang. " Jawab Aurora tersenyum menatap suaminya.
" Makasih sayang sudah mau mengerti. "
Cup!
Adrian mengecup kening nya Aurora.
" Tunggu mas nanti malam ya . " Bisik nya ditelinga Aurora, membuat wajah Aurora seketika berubah merah.
" Sudah ah gombal nya, nanti terlambat lagi berangkatnya. " Ucap Aurora dengan muka yang sudah memerah karena Adrian terus saja menggoda nya.
" Iya, sayang iya ... Mas berangkat sekarang ya. " Ucap nya lagi seolah belum sepenuh hati meninggalkan Aurora, karena gejolak gairah nya yang tadi sempat bangkit membuat dia ingin terus bersama istrinya.
" Iya sayang, cepat sana. " Jawab Aurora mencium punggung tangan suaminya dan mendorong pelan tubuh Adrian yang tak kunjung beranjak dari tadi.
Adrian tertawa kecil dan akhirnya dia pun bergegas keluar dari kamarnya buru-buru pergi menuju kekantor nya,
"Ada-ada saja Mas Adrian. " Ucap Aurora segera menutup pintu nya dan bergegas kekamar mandi membersihkan dirinya terlebih dahulu, setelah selesai dia pun turun kebawah untuk melihat anak-anak nya Azzam dan Azzima.
" Kemana anak-anak ya? kok tidak ada dikamar nya. " Gumam Aurora kala membuka pintu kamar anak nya namun tidak menemukan keberadaan mereka disana.
" Mending aku sarapan saja dulu, sudah lapar juga sih. Mungkin anak-anak juga lagi main sama Suster Lita. " Gumam nya pelan segera melangkah kan kakinya menuju dapur...
" Loh Lita, kok kamu disini? Mana anak-anak? . " Tanya Aurora saat melihat Lita pengasuh anak nya yang berada di dapur hanya sendirian saja tanpa Azzam dan Azzima, wajah nya berubah terlihat sedikit panik takut anak nya kenapa-kenapa.
" Eum, itu non ... Azzam dan Azzima lagi main sama non Sisilia dibelakang. " Jawab Lita, seketika langsung membuat Aurora bisa bernafas lega.
" Hampir saja saya jantungan tadi, huuffff... " Ucap nya berlalu pergi begitu saja ingin menghampiri anak-anak nya.
" Hhahahaha .... . "
terdengar suara mereka tengah asyik tertawa dibelakang, Aurora hanya melihat mereka dari arah pintu saja tanpa berniat mengganggu mereka bermain. Karena anak-anak nya terlihat begitu senang dan bahkan tertawa lepas saat bersama Sisil adik nya. Sisilia memang terlihat sangat menyayangi keponakan nya itu.
Melihat anaknya baik-baik saja, Aurora pun memutuskan kembali ke dapur untuk segera mengisi perut nya yang dari tadi terus saja berbunyi karena lapar.
Sekilas terlihat keluarga mereka saat ini memang sangat bahagia. bahkan sangat harmonis...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments