Butuh kepastian!!!

*******

" Eummhp ...... M_mas, sudah dong! Mas sabar dulu, nanti kita lanjut kan diapartemen saja. " Ucap Sisil mencoba menghentikan aksi panas Adrian yang terus mencumbu nya didalam mobil.

" Tapi mas mau nya sekarang sayang, lagian kan gak ada yang bakalan tau juga, sengaja mas berhenti ditempat sepi seperti ini agar kita bisa bermesraan sayang. " Balas Adrian tanpa berhenti mencumbu mesra kekasih gelap nya.

"Ta_tapi Mas, Aaakh .... eummhp ..... Ba_bagaimana ka_kalau ada yang curiga nantinya. " Sisil terus mendesah mulai menikmati setiap sentuhan Adrian.

" Sudah sayang, percaya sama Mas, gak akan ada yang tau ataupun curiga, cukup nikmati saja, mas akan buat kamu bahagia. "

Adrian tidak berhenti sedikit pun dia terus menyentuh setiap inci tubuh Sisil yang terlihat sangat menggoda dimatanya! Kini Sisil Hanya bisa pasrah dan menikmati nya.

Tok!Tok!Tok!

Suara ketukan pintu mobil mengagetkan Adrian dan Sisilia, sontak kedua nya segera menghentikan aksi panasnya.

'' ****, Sial .... " Ucap Adrian terlihat kesal, dia membenarkan baju nya yang terlihat sangat berantakan.

" Bagaimana ini mas? gimana kalau kita ketahuan? kamu sih tadi tidak mau dengerin aku. " Ucap Sisil menyalahkan Adrian, bahkan wajah nya terlihat pucat pasi.

" Yang tenang dong sayang, jangan terlihat panik begitu, nanti yang ada mereka malah tambah curiga sama kita, kamu harus bersikap tenang dong. " Ujar Adrian dan hendak membuka kan pintu nya.

Krak !!

pintu mobil terbuka dan terlihat ada dua orang pemuda berdiri menatap aneh kearah mereka berdua.

" Ada apa ya Mas?. " Tanya Adrian mencoba pura-pura tidak tau seolah-olah tidak terjadi apapun.

" Maaf Mas, kami cuma mau memastikan kalau pengendara mobil ini dalam keadaan baik-baik saja, soalnya kami perhatikan sejak dari tadi mobil nya berhenti lama disini, kami mengira mungkin terjadi sesuatu sama mas dan mbak nya, apalagi ditempat sepi seperti ini, biasa nya disekitar sini sering terjadi pembegalan Mas, " Ucap salah satu pemuda yang berambut ikal berkulit putih itu.

" Ooh, gitu ya mas? soalnya saya belum pernah melewati jalan ini sebelum nya, saya dan istri sedang mencari alamat rumah teman lama kami, katanya jalan nya lewat sini, tadi kami berhenti karena bingung sudah tidak tau jalannya lagi, kami mencoba menelpon teman kami tapi nomor nya sudah tidak aktif lagi. " Jawab Adrian berbohong, raut wajah nya terlihat sangat tenang saat menjelaskan semuanya.

" Oh, jadi ini istrinya Mas. " Tanya pemuda satu nya lagi ingin memastikan.

" Ah, iya Mas, ini istri saya! Memang nya kenapa ya mas?. "

" Eum, tidak. Kami hanya ingin memastikan saja, kalau memang kalian suami istri itu bagus, yang artinya dugaan kami tadi salah. " Ucap pemuda yang berkulit agak kecoklatan berbadan gempal.

" Bukan apa-apa ya Mas, kami hanya tidak ingin saja ada orang yang berbuat tidak senonoh ditempat kami, kami sangat menjaga dan mengawasi agar tidak ada yang mengotori tanah kami ini, Mas tau sendiri kan kalau tempat ini memang sangat sepi bahkan jarang orang melewati nya, makanya banyak digunakan kesempatan oleh orang-orang yang mempunyai niat tidak baik. " Ucap pemuda itu panjang lebar menjelaskan agar Adrian tidak salah paham.

" tidak apa-apa, kami memakluminya! Ya sudah kalau begitu, kami pamit duluan ya mas, makasih banyak atas informasinya tadi. " Ucap Adrian pada kedua pemuda itu.

" Baik, silahkan. " Balas kedua pemuda itu memberi isyarat agar Adrian boleh pergi dari tempat itu.

Adrian lalu bergegas menyalakan mesin mobil nya dan melajukan mobil mewahnya menyusuri jalan sepi yang mereka lewati tadi.

" Untung saja mereka tidak curiga dan percaya sama kita mas! coba saja kalau tidak. Huh! tamat lah riwayat kita. " Ujar Sisil menghela nafas lega dan sedikit tersenyum.

" Ya, kalau ketahuan kan kita dinikahkan sayang, bukan kah itu keinginan kamu selama ini, kenapa malah jadi takut? bukan nya bagus kita tidak usah capek-capek lagi bersembunyi seperti ini. " Balas Adrian menanggapi ucapan nya Sisil, dan sedikit menggoda nya.

" Ya bukan seperti itu juga kali Mas! aku kan pengen nya kita nikah nya di gedung mewah kek, bukan di hutan kayak gitu! yang ada malu-maluin tau gak mas. Dan bukan hanya dinikahkan saja kalau ketahuan kita bisa diarak satu kampung asal mas tau. " Sisil terlihat sedikit kesal raut wajahnya terlihat cemberut.

" Lagian ya mas, aku itu pengen nya kamu hanya jadi milik aku seutuh nya! Aku tidak mau berbagi suami sama siapapun, termasuk sama kakak ku sendiri, Mas harus segera ambil keputusan mulai sekarang! Mas harus memilih antara aku sama Kak Aurora. Aku capek mas kayak gini terus, aku capek harus sembunyi terus kayak gini. " Sentak Sisil membuat Adrian jadi gamang.

Adrian hanya diam saja pikiran nya kalut, sebenarnya didalam hati nya yang paling dalam masih ada rasa cinta untuk istrinya Aurora! dia belum sanggup kalau harus berterus terang sekarang! Namun Sisil terus saja mendesak Adrian, dia bingung harus bagaimana sekarang.

" Mas.... Jawab dong, kenapa mas diam saja?.

Oh aku tau! pasti mas tidak mau kan meninggalkan kak Aurora dan kamu masih mencintai dia? jujur saja mas. " Ketus Sisil tersenyum sinis menatap Adrian.

" Bu_bukan begitu sayang, Hanya saja mas belum menemukan waktu yang tepat. Kamu sabar dulu dong. " Kilah Adrian mencoba mencari alasan, sebenarnya dalam hati nya sama sekali tidak terbesit untuk menceraikan istrinya! Namun dia juga tidak mau kehilangan Sisil.

" Aku ini wanita mas, aku butuh kepastian, aku sudah sangat sabar menunggu kamu hampir 2 tahun, tapi tetap saja kamu selalu saja mengelak saat aku minta kejelasan! Capek tau gak mas?. " Ucap Sisil lirih menarik rambut nya Frustrasi..

" Beri aku waktu sayang.... Mas sangat mencintai kamu, tidak mungkin mas mempermainkan kamu, Mas janji akan segera menikahi kamu. " Ucap Adrian menyakinkan Sisil.

" Satu bulan ...... Aku mau dalam waktu satu bulan mas sudah harus menceraikan Kak Aurora dan menikahi aku. " Ucap Sisil tegas tanpa mau dibantah lagi, membuat mata Adrian membelalak kaget, dia sungguh belum siap melakukan itu semua.

" Tapi a_aku ..... "

" Stop! Aku tidak mau mendengar alasan apapun lagi dari kamu mas, kalau kamu ingkar aku akan pergi jauh meninggalkan kamu, buat apa aku harus bertahan untuk orang yang tidak mau memperjuangkan ku sama sekali. " Sisil menyela ucapan nya Adrian dan berkata tegas penuh penekanan.

" Baik lah, tapi..... apakah kamu sudah siap menghadapi kakak kamu kalau dia tau semuanya?. " Tanya Adrian menatap mata Sisil serius.

Terlihat Sisil menghela nafas nya pelan.

" Aku siap, aku akan menerima segala resiko nya nanti! Apapun itu. " Balas Sisil penuh percaya diri.

" Baiklah kalau begitu, beri waktu mas satu bulan. " Ucap Adrian mengalah.

Terlihat Sisil menyunggingkan sedikit senyum di bibirnya, wajah nya terlihat berseri mendengar ucapan nya Adrian.

" Mas, berhenti di situ sebentar ya? aku mau beli sesuatu. "

" Oke, Mas tunggu disini saja ya.? "

" Tidak, Mas harus temani aku kedalam!" Ucap Sisil manja.

"Eum, baik lah sayang . "

Mereka pun turun dari mobil berjalan mesra menggandeng tangan nya sesekali Sisil bergelayut manja di bahu nya Adrian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!