Tok! Tok! Tok!
Kriiiet!!
tidak lama pintu kamar langsung terbuka, Adrian buru-buru masuk agar tidak ada yang melihatnya.
" Huuffff!!! Untung saja aman. " Ucap Adrian merasa sangat lega.
" Ada apa? ngapain kesini tengah malam begini, huh?. " Ucap seorang gadis dengan nada ketus, raut wajah nya terlihat kesal menatap Adrian.
" Jangan galak dong sayang, aku kesini kan karena sudah kangen banget sama kamu. " Ucap Adrian mencoba merayu gadis dihadapannya yang tak lain adalah Sisilia adik kandung Aurora.
" Tidak usah gombal deh kamu mas, kemarin-kemarin kemana kamu, huh. ? Kamu Sama sekali tidak menghampiri aku, bahkan seperti terlihat menjauh dari aku, setiap bertemu aku kamu selalu menghindar, kamu selalu saja sibuk sama istri kamu itu, sampai kamu mengabaikan aku, lalu sekarang kamu seenak nya saja datang kesini. Sakit mas, sakit .... . " Ucap Sisil menunjuk-nunjuk dada nya, air mata nya mengalir deras menahan sesak di dada .
" Aku tau, aku sadar diri kok, kalau aku ini cuma simpanan kamu yang kamu datang hanya disaat butuh saja. Tapi aku juga merasakan sakit saat melihat kamu bermesraan sama kakak ku, dan apalagi kamu mengabaikan aku mas, Aku tidak bisa. Huuuuuaaaa ..... . " Sisil terus menangis terisak meluapkan segala isi hatinya.
" Maafkan aku sayang, aku sama sekali tidak bermaksud mengabaikan kamu, aku selama ini memang lagi sibuk banget di kantor. Banyak proyek besar yang harus aku urus, kamu harus mengerti dong sayang, bahkan selama ini aku lebih banyak waktu bersama kamu dari pada sama Aurora, kamu tau itu kan? kita sudah banyak menghabiskan waktu berdua bahkan hampir berhari-hari tanpa sepengetahuan nya Aurora, kamu jangan cemburu dong sayang. Aku harus bersama Aurora juga agar dia tidak merasa curiga sama kita. Kamu faham kan sayang?. " Adrian mencoba menjelaskan agar Sisil tidak marah lagi.
" Lalu kenapa kamu menghindari aku saat bertemu beberapa hari ini?. " Tanya nya terlihat ragu.
"Ya, itu aku sengaja! biar Aurora dan orang-orang rumah tidak curiga. " Jawab nya mencari alasan.
" Tapi aku tidak mau berbagi mas, aku mau memiliki kamu seutuhnya. " Ucap Sisil mulai luluh.
" Kamu sebenarnya cinta enggak sih sama aku mas? . " Tanya Sisil, mata nya menatap Adrian lekat.
" Ya ampun sayang, kamu kenapa sih ? kamu mau bukti Apalagi? kamu liat sendiri kan gimana aku sama kamu selama ini?bahkan aku rela bohongi Aurora demi kamu. " Adrian berkata dengan nada terlihat kesal.
Selama ini Adrian kerap berbohong sama Aurora, kata nya ada kerjaan keluar kota berhari-hari lah, padahal kenyataan nya Adrian menghabiskan waktu nya bersama Sisil diapartemen nya yang tidak diketahui oleh Aurora, tempat itu khusus dia beli agar bisa bebas keluar masuk bersama Sisil.
" Jangan ngambek terus dong sayang, Mas kangen bangat sama kamu, senyum dulu dong. " Adrian terus merayu Sisilia yang terlihat masih cemberut.
" Jangan ngerayu deh Mas. " Ucap Sisilia masih mempertahankan ego nya.
" Ya, sudah deh. Mas keluar saja kalau begitu . " Ucap Adrian pura-pura beranjak dari duduk nya, sontak membuat Sisilia menahan tangan nya Adrian dan memeluk nya dari belakang.
" Mas, jangan pergi dong! Sisil juga kangen banget sama kamu mas. " Ucap Sisil yang terus memeluk Adrian erat dan mencium aroma tubuh laki-laki yang sangat dirindukan nya beberapa hari ini.
" Yang benar kangen? tadi marah-marah. " Goda Adrian berbalik badan menghadap Sisilia dan mendorong nya hingga tubuh Sisil menempel Didinding, Adrian mengurung tubuh Sisilia dengan kedua tangan nya, kini wajah mereka sangat dekat, Sisil bisa Merakan deru nafas Adrian yang memburu mengenai mulut nya.
" Mas, janji ya jangan pernah tinggalin aku. " Ucap Sisil menatap manik mata Adrian.
" Iya, sayang. Aku janji. " Balas Adrian dan langsung menyerang bibirnya Sisil penuh nafsu.
" Eummmpt ...... . " Mereka saling bertukar Saliva dengan penuh nafsu tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap Aurora wanita polos itu.
Adrian yang sudah menahan nya sejak tadi pun segera merebahkan tubuh Sisil keatas kasur dan melepaskan seluruh baju Sisil hingga dia telanjang bulat tanpa sehelai benang pun, Adrian terus melampiaskan hasrat nya pada tubuh Sisil.
Sisil pun terus menjerit penuh kenikmatan, dia menikmati setiap sentuhan yang diberikan Adrian padanya.
setelah cukup lama bergelut bermandikan keringat diatas ranjang bahkan sudah hampir pagi akhirnya mereka tertidur sambil berpelukan.
Tok! Tok! Tok!
" Sisil, Sisilia ..... . " Teriak Aurora didepan kamar adiknya yang tak kunjung membukakan pintunya.
Sontak Sisil terbangun dari tidur nya dan melihat Adrian yang masih terlelap tidur disampingnya.
" Mas, Mas Adrian. Bangun mas. " Sisil terus mengguncang bahu Adrian agar dia segara bangun.
" Mas, bangun dong, ada Kak Aurora diluar, cepat bangun. " Sisil terus berusaha membangun kan Adrian.
Mendengar nama istrinya disebut Adrian segera bangkit dari tidurnya dan buru-buru memakai pakaian nya dan segara bersembunyi didalam kamar mandi.
Begitu juga dengan Sisilia dia segara memakai pakaian nya sembarang, dan merapikan sedikit rambut nya yang terlihat berantakan dan segara membukakan pintu nya.
Krieet !
" Loh kakak, ngapain pagi-pagi kekamar aku. " Tanya Sisilia mencoba menutupi kegugupannya .
" Kamu kenapa? kok terlihat pucat banget? kamu sakit Sisil?. "
" tidak kok, Sisil baik-baik saja. " Jawab nya.
" Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. " Ucap Aurora hendak masuk kekamar nya Sisilia.
" Ka_kakak mau kemana?. " Reflek Sisil menarik tangan nya Aurora agar tidak masuk kedalam kamarnya.
" Kamu kenapa sih Sisil? kok jadi aneh gitu?, Kakak kan cuma mau curhat sama kamu dikamar! Memang ada siapa dikamar kamu sampai kakak tidak boleh masuk?. " Tanya Aurora menatap adik nya curiga, membuat Sisilia jadi gelapan.
" Ti_tidak kok, maksud aku itu, kamar nya masih sangat berantakan belum Sisil beresin jadi Sisil malu kalau kakak masuk. " Jawab Sisil beralasan, Tampak Aurora mengerutkan kedua kening nya mereka heran melihat sikap adiknya yang tidak seperti biasanya.
" Tidak percaya . " Ucap Aurora berlalu masuk kedalam kamar nya Sisil, dan memang terlihat sangat berantakan bahkan banyak tisu berserakan dilantai, akibat pertempuran panasnya sama Adrian tadi malam.
" Ya ampun Sisil . " Teriak Aurora nyaring .
Deg
Jantung Adrian hampir loncat dari tempat nya mendengar suara Istrinya yang sudah berada didalam kamarnya Sisil.
Namun dia tetap mencoba tenang agar tidak ketahuan.
" Tuh kan, Sisil bilang juga apa tadi. " Ucap Sisil pada kakak nya.
" Lagian kamar anak gadis kok berantakan kayak gini. Ya sudah cepat beresin kamar kamu. Kakak tunggu dibawah ya . " Ucap nya hendak keluar dari kamar nya Sisil. Namun tanpa sengaja kakinya seperti menginjak sesuatu yang kenyal dibawah kaki, buru-buru dia mengangkat kaki nya lalu mengambil benda tersebut .
" Sisil, ini apa? kenapa ada benda ini dikamar kamu? Jawab kakak sekarang. " Tanya Aurora sedikit membentak adiknya,
Deg ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments