********
Aurora menyibukkan dirinya bermain bersama anak-anak nya Azzam dan Azzima diruang tamu sambil menonton televisi.
Namun hatinya merasa sangat gelisah dan sedih.
" Unda, ayah kemana?Ajam pengen diajalin main motol-motolan sama ayah. " Tanya Azzam anak laki-laki nya yang sudah mulai lancar berbicara itu. Namun Aurora sama sekali tidak menjawab nya karena dia sedari tadi terus saja melamun.
" Undaaa ..... " Azzam menarik-narik lengan bunda nya, sontak membuat Aurora membuyarkan lamunan nya.
" Eh, i_iya! ada apa nak. " Tanya nya beralih pada Azzam yang terus menatap nya .
" Unda kenapa syedih? Ajam nakal ya Unda?. " Tanya anak nya polos.
" Sudah pinter ya anak mama satu ini. " Ucap Aurora tersenyum dan mendudukan Azzam kepangkuan nya.
" Azzam tidak nakal kok, dan bunda juga tidak sedang bersedih, kenapa Azzam bilang mama lagi bersedih. " Tanya Aurora merasa penasaran pada anaknya.
"syoal nya Ajam liat Unda diam saja dari tadi, ajam panggil juga Unda tidak menjawab. " Jawab Azzam membuat Aurora gemas melihat tingkah laku anak nya, dan tidak menyangka anak nya sudah mulai bisa mengerti keadaan sekitar nya.
" Aduh, anak bunda pintar bangat sih sekarang, siapa yang ajarin coba, hah?. " Ujar Aurora menggelitik Azzam dengan gemas membuat Azzam tertawa tiada henti.
sedang kan Azzima dia sibuk dengan mainan Barbie nya, dia sama sekali tidak memperhatikan bunda dan saudara kembarnya.
Aurora terus saja menggoda anaknya tiada henti saking gemas nya melihat tingkah laku mereka yang makin hari makin gemas saja.
tiba-tiba saja mata nya menangkap sosok laki-laki yang sudah ditunggu kemunculannya dari tadi.
" Mas Adrian. " Gumam Aurora yang melihat suami nya turun dari tangga dengan pakaian sudah terlihat rapi.
" Mas, kamu da_darimana? kok bisa berada diatas? bukan nya kamu tadi malam tidak pulang kerumah?bahkan aku sudah cariin kamu kemana-mana tadi. Tapi kenapa..... " Aurora menggantung kalimat nya, dia terlihat kebingungan.
"Mas tidak kemana-mana Aurora, Mas tadi malam ketiduran diruang kerja! Maaf kalau sudah membuat kamu jadi khawatir. " Imbuh Adrian berbohong, dari ucapan nya memang terlihat sangat menyakinkan.
" Ta_tapi, tidak mungkin. Aku tadi sudah cek keruang kerja Mas, aku sama sekali tidak menemukan Mas ada didalam sana. " Ucap Aurora merasa heran atas pengakuan suaminya.
" A_ada, saat kamu datang mungkin Mas lagi didalam kamar mandi. " Kilah Adrian lagi mencari alasan.
" Tapi..... "
" Sudah lah sayang, yang penting Mas sekarang sudah ada disini kan, apa yang perlu dibahas lagi. " Ujar Adrian mencoba mengalihkan pembicaraan.
" Mas, berangkat kerja dulu ya?. Sudah agak terlambat juga sih ini, Mas kesiangan tadi. " Ucap Adrian melihat jam ditangan nya.
" Iya Mas, aku siapin sarapan dulu ya. " Ucap Aurora hendak beranjak ke dapur .
" Tidak usah sayang, Mas sudah sangat terlambat! Nanti saja Mas makan malam dirumah ya? Mas berangkat sekarang ya. " Pamit nya mengecup kening istrinya.
Aurora hanya mengangguk dan menyalami suaminya.
" Azzam, Azzima. Salim sama ayah dulu. " Panggil Aurora, Azzam dan Azzima segera menghampiri ayah nya, dan menyalami nya.
"Ayah berangkat kerja dulu ya, Azzam dan Azzima jangan nakal ya?. Nanti ayah bawain mainan deh kalau Azzam dan Azzima tidak nakal, oke!.... " Ucap Adrian berbicara pada kedua anaknya.
" Iya, Ayah. " Jawab keduanya, Adrian tersenyum menatap anak-anak nya dan mencium kedua pipi Azzam dan Azzima secara bergantian.
setelah nya Aurora pun mengantarkan suami nya hingga kedepan teras.
" Mas berangkat ya. ? ... " Ucap Adrian menatap Aurora.
" Iya Mas, hati-hati ya. "
Adrian hanya mengangguk dan lalu bergegas pergi secepat nya mengendarai mobil mewah nya.
tidak berselang lama Sisil juga keluar dan dia terlihat sangat terburu-buru.
" Sisil, kamu mau kemana?, kenapa terlihat buru-buru sekali? .... " Tanya Aurora yang melihat Sisil akan pergi.
" Kakak. " Ucap Sisil menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Aurora.
" Mmm, Sisil mau kekampus kak. " Jawab Sisil menyunggingkan sedikit senyumnya.
" Kenapa tadi tidak bareng Mas Adrian saja,?. " Ucap Aurora lagi.
" Gak usah lah kak! Ya sudah Sisil berangkat duluan ya. "Jawab nya terlihat buru-buru dan bergegas langsung pergi.
" Sisil, kok kamu jalan kaki? kan ada pak Hadi yang antarin kamu. " Teriak Aurora memanggil adiknya karena melihat Sisil berjalan kaki menuju gerbang.
" Tidak usah kak, Sisil sudah janjian sama teman kok, mau dijemput didepan sana. " Jawab Sisil tanpa menoleh dan berlalu begitu saja.
" Eum, Ya sudah lah. " Ucap Aurora, dan kembali masuk kedalam rumah nya tanpa curiga sedikitpun sama adik nya.
Ternyata Adrian sedari tadi belum berangkat sama sekali, dia memarkirkan mobil nya agak jauh dari rumah dan menunggu Sisilia datang.
" Mas, cepat jalan . " Ucap Sisil membuka pintu mobil dan duduk disampingnya Adrian.
" Oke sayang. " Balas Adrian lalu bergegas menyalakan mesin mobil secepat nya agar tidak ada yang melihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments