part 5

Aurora sedang menemani anak-anak nya main dengan bermacam mainan diarea khusus permainan anak, mereka begitu senang, senyum terus mengembang dibibir mereka.

" Mas Adrian kemana ya?. " Gumam Aurora melirik kanan kiri melihat suami nya. Tapi dia tidak menemukan sosok suami nya.

" Mbak, tolong awasi anak saya sebentar ya. Saya mau ke toilet dulu . " Aurora berbicara sama penjaga tempat permainan itu.

" Baik Bu, silahkan. " Ucap nya tersenyum ramah.

Setelah menitipkan anaknya kepada wanita itu, Aurora pun segera melangkahkan kakinya menuju ke toilet dan sekalian mencari suaminya.

Saat sedang berjalan menyusuri lorong menuju toilet, Aurora tidak sengaja mendengar seperti ada seseorang yang sedang berbicara dibalik tembok pembatas menuju toilet."

" Itu seperti suara nya mas Adrian. Tapi bicara sama siapa dia? kenapa harus sembunyi seperti itu,?. " Gumam Aurora, dia terus berjalan ingin menghampiri suami nya dan ...

" Kamu sabar dulu dong, kita harus berhati-hati, jangan sampai dia mengetahui semua rencana kita . " Adrian terus berbicara tanpa menyadari Aurora sudah berada dibelakang nya.

" Kamu bicara sama siapa Mas?. "

Deg!

Sontak suara Aurora mengagetkan Adrian, dia segera berbalik dan tersenyum kearah Aurora dengan ponsel masih menempel ditelinga nya.

" Nanti aku telpon lagi ya?. " Adrian segera mematikan ponsel nya dan menghampiri Aurora.

" Sayang. Kok kamu disini? mana anak-anak, ?. " Tanya Adrian yang melihat Aurora hanya berjalan sendirian.

" Mereka masih ditempat permainan tadi. Aku tadinya mau ke toilet sebentar tapi tidak sengaja melihat kamu disini tadi, ya sudah aku samperin deh. Memang nya mas bicara sama siapa sih? kayak nya serius banget . " Tanya Aurora.

"Eum, itu ... Mas bicara sama orang kantor sayang, sudah lah tidak penting juga. " Jawab Adrian seraya merangkul istrinya lembut.

" Bicara sama orang kantor kenapa harus berbisik-bisik seperti itu? dan kenapa juga harus ditempat sepi seperti ini?. " Tanya Aurora menatap tajam suami nya.

" Sayang, Mas memang sengaja kesini biar bisa bicara lebih jelas, karena kamu tau sendiri kan disana tadi berisik banget, banyak suara anak-anak juga, Mas tidak bisa mendengar nya dengan jelas jadinya mas kesini deh. " Jawab nya mencoba meyakinkan

Aurora.

" Sudah ah. Ayo kita samperin anak-anak dulu, kasian mereka pasti mencari kita disana. " Ajak Adrian.

" Eum, Iya . " Jawab Aurora mencoba menghilangkan kecurigaan nya terhadap Adrian.

" Tapi tadi katanya kamu mau ke toilet kan? kesana aja dulu, biar Mas tunggu disini. "

" Tidak jadi deh Mas, lebih baik kita temuin anak-anak saja dulu. " Jawab Aurora.

"Eum, ya sudah ayo . "

Mereka akhirnya memutuskan untuk menemui anak-anak nya segera, Adrian terus menggandeng tangan Aurora dengan mesra membuat Aurora menepis semua kecurigaan nya tadi.

" Unda, Ayah .... " Azzam dan Azzima segera berlari kearah orang tuanya begitu melihat mereka dari kejauhan.

" Anak-anak Ayah sudah puas main nya sayang? apa kita sudah bisa pulang sekarang, atau mau mampir makan dulu ?. " Tanya Adrian pada kedua anaknya.

" Tidak usah. Ini juga sudah larut banget Mas, anak-anak juga sudah mulai kelihatan ngantuk kayak nya, sebaiknya kita pulang saja. " Ucap Aurora yang melihat jam sudah menunjukkan pukul 23 : 30 malam.

" Ajam mau Eskrim ... " Tunjuk Azzam pada salah satu penjual es krim yang ada tepat didepan mereka.

" Ajima juga mau unda ... " Azzima juga ikutan merengek minta dibelikan es krim.

" Eum, yasudah. Tapi setelah itu kita pulang ya?. " Ujar Aurora pada anak-anak nya.

" Yeayy ... " Sorak mereka kegirangan.

Setelah selesai menikmati Eskrim nya mereka akhirnya memutuskan untuk segera pulang kerumah, diperjalanan Azzam dan Azzima langsung terlelap mungkin saking lelah nya bermain.

" Makasih ya Mas, sudah mau meluangkan waktu untuk aku dan juga anak-anak. " Ucap Aurora pada Adrian tulus.

" Iya, sayang. Itu memang sudah seharusnya mas lakukan dari dulu, Maafkan mas karena selama ini terlalu sibuk sampai mengabaikan kalian bertiga. "

" Iya, Mas. Semoga saja kedepan nya kita bisa punya banyak waktu bersama. " sambung Aurora memegang erat tangan suaminya.

Rasanya dia begitu beruntung bisa memiliki seorang suami yang sangat baik dan penuh pengertian seperti Adrian.

Setelah itu tidak ada suara lagi, mereka sama-sama diam hanyut dalam pikiran masing-masing. sedang kan Adrian fokus menyetir hingga sampai dengan selamat kedepan rumah nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!