PdAS19. Niat baik Kaf untuk Cani

"Kenapa, Kaf? Kau keknya tak mau buru-buru, tapi sekarang kau rasanya kek terpaksa untuk buru-buru." Ayah seperti tengah meramal ekspresi wajah Kaf. 

"Ekonomi aku belum bisa nyukupin Cani, Yah. Aku pun tak bermaksud untuk numpang makan juga sama Ayah. Tapi status menjadi istri aku untuk Cani, itu bisa menyelamatkan nama baik kita semua. Aku suka ngopi di luar, aku suka ngerokok depan Riyana Studio, aku tau semua apa yang orang bicarakan akhir-akhir ini dan aku tak suka kabar itu makin kuat dengan tambahan asumsi mereka yang salah. Kita tak bisa memaksa orang untuk tidak membicarakan keluarga besar kita, tapi setidaknya kita punya cara untuk menjaga nama baik keluarga besar kita biar tak makin jadi omongan warga. Ambil positifnya aja niat baik aku, Yah. Masalah ekonomi, nanti aku ngerengek di awal ke papa. Minta maklumnya aja ya, Yah?" Kaf berbicara amat serius di awal, tapi di akhir kalimat ia memberikan tawa ringan. 

"Kaf…." Ayah meninggalkan sendok makannya, ia bersandar pada sofa dan menatap kosong ke depan. 

Apa yang membuat pikiran ayah rumit sekarang? Apa Kaf salah bicara? 

"Ayah jangan mikir terlalu jauh, nanti sakit. Makanya aku bilang, ambil sisi positif dari niat baik aku aja. Cani minta mahar masjid, aku udah bilang ke pakcik Zuhdi dan udah lagi proses. Setelah dia jadi istri aku, dia masih tetap jadi anak Ayah juga. Cuma kan setidaknya dia udah punya status baru, udah bukan gadis lagi. Dia udah terlindungi dari omongan warga, yang aku yakin tak akan pernah berhenti berasumsi," ucapan Kaf tertata rapi, ia terlihat sekali bahwa ia adalah laki-laki yang berpendidikan dan berattitude. 

Aku teringat tentang ia mengatakan, bahwa jika aku hamil pun setidaknya sudah memiliki suami. Tentang kalimat itu, tidak ia ucapkan di depan ayah. Ia bisa menyaring kalimat, untuk berbicara pada orang tua yang besar tersinggungnya seperti ayah. 

"Tapi kau masih terikat tugas di Malaysia, Cani masih belum selesai pendidikan." Ayah terlihat rumit, biyungku fokus makan. 

"Kalau rumah sakit di sini rampung, aku pun bakal standby di sini. Kalau setelah nikah aku tak tugas di Malaysia lagi, terus rumah sakit yang di sini belum siap untuk masyarakat umum, terus pendapatan aku dari mana sumbernya? Sedangkan, kebutuhan diri sendiri aja terasa. Aku masih merokok, air putih aku lebih cocok minum equil water, belum lagi suplemen kesehatan dan lain sebagainya. Ditambah aku punya kewajiban untuk menuhin kebutuhan perut dan sandang Cani, rasanya aku bakal gila kalau milih untuk berhenti tugas di Malaysia. Kalau kata Ayah, Cani di sini dulu untuk selesaikan kuliah, ya aku tak keberatan juga. Aku yang malah minta tolong ke Ayah untuk jaga Cani, masalah antar jemput kuliah, mama Aca bisa handle. Misalnya setelah Cani selesai kuliah dan aku masih harus nugas di sana, ya aku minta izin untuk boyong Cani ke sana. Masalah penjagaan, aku bisa bawa dia kerja. Aku rasa, ruangan aku cukup nyaman untuknya. Pas waktunya aku selesai tugas, ya kita pulang ke apartemen lagi. Nanti dia aku bawa-bawa dan aku usahakan kenyamanan dan keamanan untuk dia, meski aku sadar aku tak bisa jaga dia dua puluh empat jam. Masalah kek gitu, apa kata nanti aja. Yang penting, status Cani cepat dirubah dulu." 

Ia bijak sekali, tapi apakah benar ia orangnya seperti ini? Padahal kan ia orangnya berisik, heboh saja ketika muncul. Aku kurang paham juga tentang sosok Kaf yang sebenarnya. 

"Kenapa status Cani harus dirubah, kalau dia tetap dengan nama Cani juga?" Biyung mengajukan pertanyaan yang disertai suara jangkrik diotakku. 

"Maksudnya gimana sih, Cendol?! Masa iya Cani ganti nama jadi Cana? Channa, Chanyeol…." Ayah menirukan suara oppa-oppa Korea yang tengah viral. 

"Ya maksudnya tuh, Mas. Cani gadis atau istri orang, ya tetap jadi Cani juga. Pandangan masyarakat apa yang berubah, kalau orangnya tetap Cani-Cani juga."

Kepala mumet. 

Ya bukan biyung namanya, jika tidak merumitkan pembicaraan yang tadinya tidak serumit sekarang. 

"Yaa tak perlu dijelaskan, Biyung. Ayah juga ngerti maksud pembicaraan aku. Meski faktanya tidak demikian, tapi asumsi orang sulit dirubah kalau tak ada topik terbaru dari orang yang dibicarakan," jelas Kaf dengan lembut. 

Biarpun ia berisik padaku, yang sering menyebutku beban hidupnya. Tapi ia pandai menempatkan diri di depan orang tua, ia terlihat sopan dan tidak berisik. 

"Aku tak setuju kalau cuma Mas Givan yang ngerti." Biyung melirik sinis suaminya. "Biyung trauma main dukung-dukung aja pernikahan anak tuh," lanjutnya dengan memicingkan matanya pada Kaf. 

Biyung trauma karena kak Ra sampai menikah tiga kali. Ia perempuan, tapi rekor menikahnya seperti ayah. 

"Anak kau digegerkan udah ternodai dan mungkin udah hamil. Aku pikir, kalau dibiarkan beberapa bulan kemudian pun bakal redup sendiri. Apalagi, kalau ada bukti setelah beberapa bulan bahwa perut Cani tak cembung. Tapi efeknya Cani dikucilkan masyarakat, masyarakat akan tetap berasumsi bahwa Cani udah ternoda. Kalau dia nikah, hamil pun ada suaminya. Terus karena Cani udah nikah, pendapat orang tentang Cani yang udah ternoda pun akan tertutup dengan seiringnya waktu, karena topik utamanya adalah Cani udah punya suami. Wajar ternoda merah di leher, di dada, di mana-mana. Kau bisa jaga perasaan aku tak sih, Canda?! Kaf milih kata-kata selembut sutra, kau malah milih bahan brokat." Ayah tidak sopan memarahi biyung di depan Kaf, tapi hal itu malah mencairkan suasana. 

Biyung yang dimarahin pun malah tertawa renyah. 

Ternyata maksud ucapan Kaf tersampaikan dengan lembut selembut sutra pada ayah, tapi biyung minta penjelasan yang frontal yang diibaratkan seperti bahan brokat yang tidak lembut, bertekstur dan menerawang. 

Eh, tapi kenapa ayah mengatakan jika aku punya suami wajar saja bila ternoda di leher, di dada dan di mana-mana? Apa suami meninggal bekas noda membandel? Apa air benih mereka seperti tinta yang menempel pada kain dan sulit dihilangkan? 

"Tapi orang malah berpendapat kalau Cani hamil sama orang dan Kaf yang menanggung tanggung jawab." Biyung mulai manyun. 

Perasaanku kacau mendengar orang tuaku sendiri berasumsi seperti itu. 

"Tapi dia tak akan dikucilkan karena dia udah punya suami. Kasus kemarin itu akan tertutup, karena ada fakta baru yang ternyata Cani udah bersuami dan suaminya menerima. Macam cat yang ngelupas dan udah buluk warnanya aja gimana sih, Canda?! Ditimpa cat baru kan, cat yang lama tertutup meski samar." Pengibaratan ayah sangat mudah dipahami. 

Biyung manggut-manggut dengan membulatkan mulutnya. 

"Itu salah satu cara agar nama baik keluarga besar tetap aman, Biyung. Asumsi orang memang tak akan ada habisnya, tapi dengan adanya topik baru jadinya topik lamanya tertimbun. Orang tak akan lagi membahas tentang Cani yang ternoda atau lain-lain, tapi orang teralihkan untuk berasumsi bahwa Cani beruntung karena ada yang menikahi dan hidup bahagia meski pernah ada kasus sebelumnya. Aku bukan maksud mengambil simpati orang lain, apalagi masyarakat. Tapi biar Cani tak dikucilkan, dia tetap bisa ke warung sendiri ke minimarket sendiri tanpa ada pertanyaan yang tak mengenakan hatinya atau dapat pandangan sinis dari orang-orang. Intinya, Cani akan tetap bisa hidup normal meski berdampingan dengan asumsi masyarakat kita. Biyung kan paham tetangga kita itu tipikal pengkritik, pelapor dan penghakim. Belum tentu faktanya seperti apa yang mereka ucapkan, tapi Cani jadi malu atau tak percaya diri dengan tuduhan mereka meski tuduhannya salah. Yang lebih takutnya, khawatirnya malah Cani kepikiran dan buat stress dirinya," ungkap Kaf dengan tersenyum manis. 

...****************...

Terpopuler

Comments

Rani Ummi

Rani Ummi

dek cani klo nodanya bandel kasi rinso pasti bersih.....rinsokan mencuci sendiri🤣🤣🤣

2023-10-08

1

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

ipar aku sudah pernah nikah 5 kali, semoga ini laki terakhir dia🙄

2023-10-07

2

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Semoga ayah gak darah tinggi menghadapi kepolosan biyung🤭

2023-10-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!