aku menyembunyikan kekuatanku

“nak mari bicara” ajak ayahku

‘hadeh masalah ini’

Aku kira ayah akan pulang malam,

tapi siapa sangka ayah akan pulang lebih awal bagaimana aku menjelaskan nya ya.

Haduh… aku Lelah.

“baik ayah” jawabku pasrah

}……{

Saat ini aku sedang duduk di meja

makan di depanku sekarang ada dua orang yang telah melahirkan diriku ke dunia ini, yaitu Ayah Dan Ibu ku. Melihat mereka sekarang sepertinya mereka sedang

kesal, bagaimana tidak aku telah berbohong pada ibuku sendiri bahwa aku sang jalan-jalan dengan temanku sedangkan padahal aku sedang di tengah-tengah pertarungan antar iblis, sedangkan terhadap ayah aku malah bertindak sembarangan

di depannya.

“nak!” panggil ayah

“iya yah?” jawabku singkat

“ada yang ingin kau jelaskan kepada ayah dan ibumu ini?” tanya ayahku dengan tangan yang terlipat

“mmm… aku sudah punya kekuatan yah” aku memaksa diriku tersenyum kepada ayah

“hanya itu?” sekarang tinggal ibuku yang maju bertanya

“mmm aku minta maaf ayah ibu

karna telah menyembunyikan kekuatanku, dan juga telah berbohong pada kalian berdua, aku sangat minta maaf” aku menurunkan kepalaku dan menempelkan jidatku ke meja makan layaknya bersujud.

Aku tidak tau apa reaksi yang

mereka buat saat aku melakukan ini, aku tetap dalam posisi ini karna ini adalah

bentuk rasa bersalahku dan meminta maaf kepada ayah dan ibuku, lalu tiba-tiba ada tangan yang menyentuh kepalaku aku yakin ini pasti ayah.

“sudahlah nak, sudahi posisi itu

mari bicara baik-baik” ucap ayah yang mecoba mencoba menghiburku.

Aku bersyukur, sangat bersyukur

bisa kembali walaupun ini adalah dunia pararel yang sama dengan dunia asliku, tapi di manapun dunianya mereka akan selalu aku anggap mereka sebagai orang

tuaku.

Setelah itu menjelaskan kepada

orang tuaku, kapan aku mendapatkan kekuatanku dan menjelaskan kepada ayah dan

ibu bahwa kekuatan ini aku dapat karna di wariskan oleh seseorang walaupun itu bohongan tapi tak apa, aku tidak ingin kedua orang tuaku khawatir secara

berlebih jadi aku hanya menjelaskan secukupnya saja.

“mmm jadi kau mendapat kekuatan itu karna warisan?” ayah bertanya memastikan

“itu benar yah” jawabku singkat

“tapi tetap saja kau membuat

ibumu ini khawatir, lain kali jangan bertindak ceroboh kita tidak tau monster macam apa itu, apa kau paham Kael?”

“paham yah, aku tidak akan mengulanginya lagi yah bu”

Ayah dan ibuku tersenyum

sepertinya meeka sudah dapat menerimanya, syukurlah kalo begitu aku sedikit lega, setidaknya untuk sekarang.

“oh ya, Kael kau dan ayah belum

makan malam kan, mari kita makan ibu tadi sudah masak tadi” ajak ibuku

Ibu memang sangat perhatian,

memang sekarang ini sudah masuknya jam makan, dan juga perutku juga sudah lapar, ayah pasti juga dalam keadaan yang sama sekarang. Tiba-tiba saat sedang bersiap untuk makan suara bel rumah berbunyi, menandakan ada tamu.

“sebentar” ibuku pergi untuk

menengok siapa yang datang, sedang kan ayah dan aku tetap ditempat mengambil makan malam.

“oh ternyata tuan Murk, selamat

datang” ibuku terkejut dengan siapa yang datang

‘tuan Murk? Siapa itu?’ tanyaku

dalam hati

“oh Murk” gumam ayahku

Sepertinya ayah mengenal siapa

yang datang, bagus kalo gitu

“mari masuk tuan Murk” ajak ibuku

Setelahnya masuk lah seorang pria

yang umurnya sepertinya sama dengan ayahku, tapi dengan wajah yang sedikit tua, dengan mata berwarna hitam dan kantung mata yang cukup hitam, rambut hitam dan berantakan, serta pakaiannya yang hitam menjadikanya sosok yang aneh dan misterius.

“oh Murk selamat datang”

Ayahku berdiri lalu jalan menuju

kearahnya dan saling berjabat tangan, seperti terlihat bahwa mereka cukup akur, teman kah? Mereka berbicara dengan santainya jadi aku pikir meraka benar-benar berteman, lalu tiba-tiba dia melihatku.

“apa dia putramu?” tanyanya pada

ayah sambal masih melihatku

“oh iya dia Kael” jawab ayah “ oh

kami mau makan malam, kenapa kau tdk bergabung dengan kami juga?” ajak ayahku

Tuan Murk mengangguk mengiyakan lalu berjalan dan duduk di samping di tempat yang bisanya Kella duduk saat makan.

“hei duck, anak laki-lakimu ini

terlihat berbeda saat terakhir kali aku lihat”

Duck itulah panggilan teman-teman ayahku kepadanya

“oh itu karena anakku sudah

awakening, kekuatannya sudah bangkit kau tau” jelas ayah dengan semangatnya, sepertinya dia senang karna anaknya sudah punya kekuatan

“ oh begitu, aku terkejut”

Dia mengatakan terkejut tapi

ekspresinya sepeti tidak terkejut samasekali, malahan dia masih lahap memakan makan malam buatan ibu.

“kalo begitu kekutan apa yang dia

miliki?, apakah air seperti dirimu? Atau menggerakkan benda kecil seperti istrimu?” dia mengatakan itu sambal masih makan saja.

Ayah tiba-tiba menatapku,

sepertinya dia memberi kode untuk menjelaskan kekuatan apa yang aku miliki, kenapa tidak ayah sudah mengetahui bahwa aku telah mengalahkan iblis itu

sendiri mengunakan berbagai kekuatan berbeda-beda, pastilah bingung jika ditanya kekuatan apa yang aku miliki. Karna sewajarnya setiap individu hanya memiliki

satu kekuatan saja dalam diri mereka, dan jika aku mengatakan bahwa kemampuanku lebih dari satu, entah apa kata dunia nanti.

“kekuatan ku bersenjata paman”

jawabku mengantikan ayah menjawab dengan senyuman kecil terhias di wajahku.

Tuan Murk menatapku sepertinya dia heran karna pernyataan ku barusan

“hah apa? Bersenjata?”

Fix dia benar heran

“iya betul, aku bisa mengeluarkan

senjata lalu menggunakan nya, begitu” jelas ku singkat padanya

“hmm kau buat aku penasaran, hei

Duck!”

“hah ya?”

“halaman belakang rumahmu tempat biasa putrimu berlatih kan?” tanya tuan Murk memastikan

“iya betul, untuk apa kau bertanya tentang itu?”

“heh”

Dia tersenyum lalu menatapku,

dari pandangnya sepertinya aku tau apa yang ingin dia lakukan

“aku ingin mencoba sesuatu”

}…….{

Setelah selesai makan malam, kami diajak tuan Murk ke halaman belakang rumahku, saat ini aku berdiri berhadapan dengan nya sedangkan orang tuaku duduk di teras rumah dengan ditemani oleh oleh minuman dan beberapa snack ringan.

“oke kalau begitu, mari mulai,” ucap tuan Murk

“mm.. maaf, kita mau ngapain

ya?,” walaupun aku tau tapi aku hanya memastikannya saja.

“aku ingin lihat bagaimana

kekuatan awakening mu, penasaran saja”

“ooh” ternyata benar dia penasaran dengan kekuatanku.

Kalau begitu aku hanya perlu

mengeluarkan senjata-senjata ku dari ruang penyimpanan dimensiku kan.

“ayo mulai” ucap tun Murk

Aku lalu memulainya dengan

mengeluarkan pedang panjang biasa, lalu langsung memeganginya ditangan kananku.

Lalu aku melihat tuan Murk yang berdiri saja sambil melipat tangannya di dada, seperti dia sedang memikirkan sesuatu hal.

Tiba-tiba tuan Murk bertanya,”

jika kau bisa mengeluarkan senjata, apa kau juga bisa menggunakannya?”

“tentu” jawabku singkat

“kalau begitu, serang aku dengan

pedang itu”

“apa kau yakin tuan?, pedang

panjang ini tajam loh”

“iya tak apa buruan lah, ini

sudah malam aku mengantuk”

“kalau begitu aku serang”

Setelah mengucapkan itu aku

langsung berlari menuju tuan Murk dengan gerakan cepat, tapi aku akan tetap menahan kekuatan ku dan hanya akan mengeluarkannya sedikit saja. Setelah tepat

di depannya aku langsung menyerang dengan serangan horizontal, tapi serangan ku

hanya mengenai udara kosong, tidak lebih tepatnya aku mengenai tuan Murk tapi bagian yang terkena serangan ku percuma karna badan tuan Murk ternyata menjadi asap berwarna hitam.

“kau cukup cepat” puji tuan Murk

Aku lalu melompat kebelakang

untuk mengambil jarak tak aku sangka bahwa di bisa melakukan itu.

“hei Kael” panggil tuan Murk” apa

kau bisa mengeluarkan senjata yang lain?”

“aku punya banyak senjata jadi

bisa-bisa saja jika aku ingin mengeluarkan nya” jelas ku

“lalu apa kau bisa mengeluarkan

senjata modern? Seperti pistol atau senapan?”

“tidak, yang bisa aku keluarkan

hanya senjata-senjata kuno, seperti pedang, belati, tombak dan lain sebagainya”

Tuan Murk lalu diam sepertinya

dia sedang memikirkan sesuatu entah apa yang sedang di dalam kepalanya aku tak tau.

“ hei Kael, serang aku lagi”

“mm? bukan kah itu percuma,”

“kenapa kau bisa mengatakan

seperti itu?” Tanya tuan Murk memastikan

“ya jelas percuma lah, dirimu

kebal dengan serangan fisik kan? Tuan Murk”

Tuan Murk tersenyum kecil “ ya

betul kau tak salah, kekuatan ku adalah mengubah bagian tubuhku menjadi asap, kalau begitu mari kita akhiri ini, malam juga semakin larut saja”

}…..{

Pagi pun datang, sudah dua hari

setelah kejadian tentang pertarungan antara diriku dan iblis dari dunia lain itu, aku masih curiga bagaimana dia bisa datang ke dunia ini, yang aku ketahui

sejauh ini adalah ada bekas sihir di tempat saat iblis itu muncul, tapi sihir itu langsung menghilang begitu saja, perkiraanku adalah bahwa dia telah sengaja di summon untuk datang dari dunia lain.

Yah walaupun begitu aku tidak

ingin mencari tau siapa yang telah men summon nya, karna aku khawatir bahwa ini akan membawa bencana kepada keluargaku, tapi jika tidak dicari juga salah juga mungkin memang aku harus mencari akar dari permasalahan ini.

“Kael… apakah kau sudah bangun? Jika sudah mari turun dan sarapan bersama” panggil ibu dari lantai pertama

“baik ibu”

Aku pun langsung bersiap-siap

menuju ke ruang makan, lalu duduk dan mulai sarapan dengan kedua orang tuaku pagi

ini.

“hei Kael, hari ini Kella pulang

dari pelatihan nya, nanti jam 9.30 kau jemput dia di sekolahnya ok?” suruh ayahku

“baik yah”

Kenapa juga aku harus menjemputnya? Kan dia sudah besar juga, tapi karna ini adalah perintah ayah jadi tak apalah lagian pagi sampai siang ini aku juga tidak ada pekerjaan jadi tak

apa.

Terpopuler

Comments

Vemas Ardian

Vemas Ardian

thor masukan aja jangan terlalu sering di enter bawah, mksdny kalau dialog ny belom selesai jangan dipotong kebawah jdiny kurang nyaman bacanya

2023-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!