Siapa dia?

apa itu Hero? bagiku Hero adalah mereka yang memiliki tanggung jawab terhadap kekuatan nya sendiri untuk bisa menjadi  orang yang bertanggung jawab terhadap warga negara biasa, itulah yang ku yakini selama ini. apakah aku salah?

"Pagii Eva..."

seseorang tiba-tiba memelukku dari belakang, itu ternyata adalah sahabatku saat di akademi. Mili al adusy itulah sahabat baikku.

"hei Eva dari tadi kau melamun terus, apa yang kau pikirin sih dari tadi?"

"bukan apa-apa, bukan masalah besar kok"

"oh ayolah kau ini kuat dan cantik, bagilah beberapa hal di otakmu itu"

"sudah ku  bilang bukan apa-apa" dia sangat penasaran sekali

" y  sudah deh. hei nanti siang mari kita pergi ke to-"

belum selesai Mili tiba-tiba suara sirine bahaya berbunyi, menandakan adanya masalah di sesuatu tempat diluar sana, karna kami sedang di asosiasi pahlawan pasti sudah wajar jika sirine bahaya berbunyi.

[panggilan untuk Hero Mili al adusy, Eva de Victoria untuk merapat segera ke kantor kepala asosiasi] panggilan untuk kami berdua

" ayo Mili kita pergi"

"siap"

}.....{

setelah kami masuk kedalam ruangan kepala asosiasi Hero, di dalam sudah ada 3 hero lain lau ditambah diriku dan Mili, aku dan Mili pun langsung berbaris sejajar dengan para hero lainya.

"Baik jika semuanya disini  maka saya akan mulai" kepala asosiasi memberikan pembukaan" hari ini di Distrik Evilon no.35 ada serangan monster diharapkan semua hero yang ada disini segera meluncur ketempat kejadian perkara... LAKSANAKAN !!!"

" SIAP !" kami menjawab serentak

setelahnya kami langsung menuju ke tempat kejadian perkara terjadi diriku menggunakan kekuatan gravitasi ku untuk meluncur dengan cepat ke tempat kejadian, aku meluncur dengan kecepatan penuh agar tiba lebih cepat dan jumlah korban bisa diminimalisir, walaupun di sana pasti akan hero lain yang mengatasinya tapi untuk jaga-jaga agar hal tidak dinginkan terjadi asosiasi mengirimkan bantuan nya.

setelah dekat dengan tempat kejadian, betapa terkejutnya diriku saat melewati jalanan yang telah dihancurkan oleh monsternya. dari laporan bahwa monster kali ini adalah monster yang terlihat seperti burung unta besar dengan tinggi sekitar 10 meter, dengan bulu di sekujur tubuhnya, memiliki mata merah dan gigi yang tajam dan termasuk ke dalam monster level B.

"Ah para hero datang lihat.." seru para penduduk melihat kami saat pergi ke tempat kejadian

"syukurlah"

" hore... hero datang"

akhirnya terlihat monsternya...eh tunggu

"hei kau yang di sana awas menyingkir lah hei!!"

'kenapa dia tidak menyingkir?!'

aku berteriak kearah seorang pria yang hanya berdiri tenang saat monster itu berlari kencang kearahnya eh? tunggu dulu.....di-dia tersenyum?! dia tersenyum? apa dia gila karna ingin mati, tunggu senyumnya aneh.

saat sudah dekat aku langsung menonaktifkan kekuatan gravitasi milikku lalu mengaktifkan kekuatan ku yang satunya lagi yaitu elemen es dan langsung menyerang monster itu lalu FREEEEZZZ, monster itu membeku karna serangan ku, seluruh tubuhnya membeku lalu aku turun dari udara dan berjalan kearah pria itu.

dilihat laki-laki itu masih muda sepertinya dia seumuran denganku, dia berambut hitam dan memakai pakaian serab hitam, ketika aku melihatnya dia tiba-tiba melihatku juga dan aku bisa melihat mukanya yang terlihat kecewa entah kenapa saat dia sudah dekat. aku memalingkan pandanganku. dan terus berjalan melewatinya.

"pergilah ketempat yang aman" lalu tetap berjalan

"tech"

dia berdecak? aku langsung melihatnya lagi

"hei pergilah ketempat aman segera disini berbahaya!" intonasi ku sedikit naik karna mendengar decakan nya tadi

dia menatap ku seperti tidak terima akan sesuatu, dia terus melihat dan aku pun melihatnya juga

"ada apa? kenapa kau menatapku seperti itu? kau punya masalah?" tanyaku

"...... oh maaf kan aku, terimakasih telah menolong saya, saya akan pergi ketempat yang lebih aman, silakan lanjutkan saja nona hero, kalo begitu saya permisi dulu" setelah mengatakan itu dia balik badan dan meninggal kan diriku.

"ada apa Eva?" Mili memanggil ku

"mmm tidak ada"

}.......{

" hei Eva" panggil suara yang aku kenal Mili

" mm ada apa?"

kami sekarang sedang santai sehabis tadi menjalan kan misi tadi pagi.

"kenapa denganmu tadi?"

"kenapa? yang mana?" aku bingung

"tadi yang tadi, saat kau telah membekukan monster tadi kau terlihat seperti berbincang sedikit dengan seorang pria" jelasnya

"ooh itu bukan apa-apa"

mili menunjukan senyumannya yang mencurigakan kepada ku

"oh yang benar dia bukan siapa-siapa ya, selama aku mengenalmu kamu tidak pernah dekat dengan seorang pria, jangan-jangan ka-" belum selesai mili bicara aku memotongnya

"bukan apa-apa kok, diamlah!"

"oh ayolah kau itukan sahabatku, seharusnya diantara sahabat tidak menyembunyikan sesuatu kan?, ayolah beritahu, aku janji jika kau memberi tahuku aku tidaka akan rewel lagi dengan kejadian tadi, oke? oke?"

aku berfikir sebentar mau aku ceritakan saja ke dirinya atau tidak, sepertinya tidak akan menjadi masalah aku ceritakan nya kepada Mili, lagian dia orang yang bisa menjaga rahasia.

"baiklah" jawabku

"asyiik kalo gitu mending kita ngobrolnya di ruang kafetaria saja ayok!"

"iyah"

}......{

"jadi apa itu? ceritakan!" ajak Mili untuk segera menceritakannya

"baik baik aku kan cerita"

kami sekarang berada di kafetaria asosiasi hero, setelah memesan makanan kami langsung mencari tempat untuk hinggap dan menceritakan sesuatu yang ingin didengar oleh Mili dari ku.

setelah beberapa saat aku cerita kepada Mili, tentang aku awal melihatnya yang hanya berdiri saja saat ada monster besar yang ingin menelannya, saat aku melihat wajahnya yang terlihat tidak terima akan sesuatu dan seterusnya.

"hah? dia tersenyum? dia pasti sudah gila kan, mana ada orang yang ingin mati tersenyum begitu, kecuali jika dirinya sudah gila kan?" kata Mili yang kelihatannya dia heran

"entahlah, tapi... aku melihatnya berbeda"

"berbeda bagaimana?" bingung Mili

"saat aku melihatnya tersenyum, dan aku juga melihat matanya yang melebar, itu terlihat seperti seseorang yang sedang senang"

"ya kan sudah kubilang dia gila kan"

"entahlah dia gila atau tidak, tapi saat aku membekukan monsternya ada rasa kecewa dari wajahnya, itu yang kulihat, seolah dia kecewa karna kesenangannya diambil, tapi entahlah"

aku juga malah ikut bingung karna hal tersebut.

"...... mmm entah lah"

belum pernah aku merasa atau pernah melihat seseorang yang sesenang itu saat nyawanya sedang terancam, belum pernah sekalipun dan diriku merasa jika pria yang kulihat tadi pagi, dia bukan sembarang orang.

aku malah sekarang penasaran apa yang dia lakukan sekarang ini.

Terpopuler

Comments

Denny Kim

Denny Kim

situ tertawa saya bingung tapi enjoy aj, lanjut dan sukses tor

2024-03-16

0

oddee

oddee

Paragraf tiap halaman bikin saya ikut terbawa cerita.

2023-09-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!