Jihan sudah memberi kabar pada Adit/Calvin untuk menemuinya di salah satu cafe kecil.
"Daddy aku ke toilet dulu"Alva mengangguk.
...----------------...
"lihat itu orang yang kita cari"ucap pria di sebelahnya.
"aku ga nyangka bisa menemukannya disini"ucap yang satunya.
"ayo cepat kita habisi dia,cafe juga sepi jangan biarkan dia lolos kali ini"ucap satunya..
dua orang pria itu datang menghampiri Alva yang sedang menyeruput kopinya.
dua orang itu langsung mengeluarkan pistol dari balik punggungnya.
Berbeda dengan Alva yang dulu, kemana saja dia akan membawa pistol,Alva yang sekarang tidak membawa apapun selain tasbih di saku kokonya.
Dua orang pria itu menarik sudut bibirnya melihat orang yang di kenalnya,orang yang di carinya, orang yang sudah membunuh kakeknya ada di depan matanya.
"heh kita ketemu disini rupanya"ucapnya,Alva mengangkat wajahnya.wajah itu terlihat tenang dia meletakkan gelas di mejanya.
"kalian siapa?"tanya Alva.
"kita adalah cicit dari orang yang sudah kamu bunuh kakek buyutnya"ucapnya.
Alva tidak ingat siapa kakek buyutnya perasaan dulu dia tidak membunuh kakek² dia mengerutkan keningnya.
"kakek buyutku adalah Marcus"ucap pria itu.
"DOR....
Tanpa memberi waktu Alva untuk mengingat,orang itu menembak Alva tepat di dadanya seperti yang kail lakukan pada kakek buyutnya.
"bruugh .. tubuh Alva terjatuh..
"Daddy..."suara Jihan berteriak memanggil daddynya.
'DEGH...
Jihan berlari mendekati tubuh daddynya yang terkapar di lantai.tangan dia memegang dada Alva yang berlumuran darah dia mencoba menahan darah itu agar tidak keluar banyak.
dia melihat nanar dua orang yang masih memegang pistol itu.
"Kak Adit......kenapa? kenapa kamu lakukan ini pada Daddy ku..."ya Adit datang bersama Mark sepupunya untuk menemani menemui calon mertuanya.namun yang di lihat di depannya adalah musuh bebuyutan keluarganya.
"DEG..
"Daddy...
"kamu jahat kak KENAPA KAMU MENEMBAK DADDY KU?!"ucap Jihan berteriak menatap tak percaya menatap kecewa dan benci juga marah pada pria yang menjadi kekasihnya pada pria yang sudah menitipkan benih pada rahimnya.
"princess"suara alva lirih.
Jihan menggelengkan kepalanya.pipinya sudah basah oleh air mata yang terus mengalir.
dia memangku kepala alva,darah keluar banyak dari dadanya. baju Koko putih itu berlumur darah,bahkan mulutnya pun mengeluarkan darah.jihan menutup luka itu dia berharap bisa menghentikan pendarahan itu.
Calvin menggelengkan kepalanya.
Jihan mengeluarkan hp nya 'uncle Daffa' terlintas di pikirannya..dia menghubungi Daffa untuk mengirimkan ambulance tangannya yang bergetar menahan darah keluar dari tubuh ayahnya,keadaannya sudah kacau dia terus menangis.
"sayang"panggil Calvin matanya berkaca-kaca melihat keadaan Jihan yang kacau.
"Daddy bertahanlah Daddy, aku mohon hiks"ucap Jihan tercekat.
"sayang, princess Daddy,maafkan Daddy princess,,"suara Alva tersendat Jihan menggelengkan kepalanya.
"jaga mommy"ucap Alva.
"sayang,,,Jihan "mata Calvin mengembun melihat Jihan yang menangis.
"PERGI KAMU BAJING*N"ucap Jihan rahangnya mengeras melihat Calvin.
keadaan cafe sepi,hanya dua orang pelayan.mereka bersembunyi di bawah meja.
"ji..Jihan"suara Calvin bergetar.
"PERGI AKU BILANG"ucapnya lagi.
suara ambulan datang Calvin di tarik oleh sepupunya untuk pergi,sepupunya lah orang yang menembak Alva, sudah lama mereka mencari alva.bahkan saat Calvin terjatuh dari motor itu karena dia sedang mengejar Alva.
bagi keluarga Marcus, Alva pembunuh utama kakek Marcus. hingga sampai ke anak cucunya dan dendam itu tak pernah padam.
Alva di bawa kerumah sakit delta medika.
dr Silvia menghubungi salsa,karena keadaan Jihan sangat kacau.
beberapa saat kemudian semua keluarga datang,kail dan sky pun datang.
"apa yang terjadi sayang"tanya salsa pada putrinya melihat baju putrinya berlumur darah.
Jihan menatap wajah mommynya rasa bersalah tumbuh dalam hati Jihan.
Jihan menangis meraung.
kail memeluk Jihan.
hingga dua jam dokter keluar dengan wajah pucat.
"bagaimana keadaannya"tanya Kevin.
"gimana suami saya dok"tanya salsa.
"maaf ....
"apa maksud nya jelaskan"ucap sky.
"pak Alva meninggal saat dalam perjalanan"ucap dokter itu.
"degh....
"apa yang kalian lakukan di dalam hah"ucap sky.
salsa menggelengkan kepalanya dan terjatuh pingsan.
Tangis Jihan pecah daddynya meninggal di tangan kekasihnya.dia membenci Adit 'kamu jahat kamu bajingan kak' umpat nya dalam hati.
'inikah kata² terakhir mu? Menitipkan anak² karena kamu sudah merasakan ini dan akan meninggalkan kami' gumam Kevin.
Dia tidak menyangka Alva pergi secepat ini dengan cara seperti ini.
Berita meninggalnya Alva tersebar.rumah sakit delta Medika berduka,delta corp pun berduka.
alva di makamkan di samping sang bunda,bunda nilam.
salsa setiap hari mengurung diri di kamar dia hanya memandangi poto wajah suaminya.berita kehamilan Jihan juga sampai di keluarga besar.
sepuluh hari sudah Alva meninggal salsa setiap hari memakai baju gamis warna hitam.
dia mendengar kabar ayah Abra jatuh sakit.mereka berniat untuk menjenguk ayah Abra, mertuanya yang sudah seperti ayahnya.
ayah Abra sakit setelah Alva meninggal,rasa sedih kehilangan anaknya membuat kesehatannya down,dan faktor umur membuat makin menurun.
salsa setiap harinya lebih banyak menghabiskan waktu di kamar.
Baru saja selesai sholat dia mendapatkan tlp dari Dian,ayah Abra masuk rumah sakit.
salsa meminta supir untuk mengantarkannya ke rumah sakit.
Setelah di periksa,Dokter menyatakan ayah Abra meninggal. duka di tinggal Alva belum terobati belum hilang,sekarang ayah Abra menyusul alva anaknya.
ayah Abra di kebumikan di samping anaknya di pemakaman keluarga.
Saat ini mereka masih berkumpul di rumah Abra.
Jihan berjalan menuju kamar daddynya,ya kamar alva saat muda,tapi langkahnya terhenti saat dia mendengar seseorang yang sedang membicarakannya.
”kalo saja Jihan ga hamil Alva tidak mungkin menemui laki² itu,dan tidak akan terjadi penembakan,mungkin Alva saat ini masih sehat,dan Abra tidak akan sakit dan sekarang dia juga menyusul putranya sekarang lihat adik²nya harus menjadi anak yatim dan cucu² Abra harus kehilangan opanya."
tes...
Jihan memundurkan langkahnya ya penyebab daddy dan opanya meninggal karenanya.jihan membalikan tubuhnya dia berlari keluar tanpa alas kaki dia menangis sepanjang jalan dia berlari tanpa tentu arah.
semua orang dan anggota keluarga masih di kamar masing² masih sibuk dengan urusan masing² mungkin juga sedang istirahat.
Jihan terus berlari kaki halusnya berdarah karena kerikil,dia penyebab Daddy dan opanya meninggal.
"maafkan aku mommy yang sudah membuat Daddy pergi,maafkan aku papa,aunty Lea sudah membuat opa pergi maafkan aku mom,Daddy jemput aku,aku mau ikut daddy"
Jihan merasa mommynya berubah mungkin kecewa padanya,marah padanya,membuat salsa lebih banyak menghabiskan waktu di kamar dan mengabaikannya.
Nyatanya salsa berubah karena masih dalam berkabung ,suasana hatinya masih belum baik² saja setelah di tinggal suami untuk selamanya.
Nyatanya dewasa tidak menentukan berapa umurnya,Xavi dan sky lebih dewasa menyikapi dan memahami mommynya yang masih sedih mereka memberi waktu buat mommynya.
Sedangkan Jihan rasa bersalah pada mommynya membuatnya tidak berpikir sehat apalagi selama ini Alva selalu ada selalu mendukung selalu menemani dan mengutamakannya dan tidak membiarkan Jihan dalam keadaaan susah,membuat Jihan tidak bisa menyelesaikan masalah.sebutan manja dan sembunyi di ketiak mommy dan Daddy memang pantas untuknya.
"maaf mommy aku minta maaf"gumamnya terus.
"maafkan Jihan papa aunty lea maafkan Jihan sudah membuat opa pergi"ucapnya lagi.
Satu yang ada di pikirannya pergi jauh harapannya semoga dia mati menyusul Daddy nya.
atau Daddy dan opa akan menjemputnya.pikirnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments