FLASHBACK

Flashback..

Saat itu nenek Widia berjalan menuju kebun karet dia bekerja sebagai petani karet,dia di upah oleh orang yang mempunyai lahan,.

Dia tidak sengaja melihat Jihan yang tertidur di sebuah gubug reot di kebun.

pakaian yang di kenakan Jihan sudah lusuh dan tanpa alas kaki perut besar dengan kehamilan tujuh bulan membuat nenek Widia membawanya pulang ke gubugnya tempat tinggalnya untuk berteduh berteduh dari panas dan hujan.

saat itu Jihan masih sadar namun sering melamun dan menangis nenek Widia tidak masalah mengurus nya,tubuh renta nya yang tidak memiliki siapapun yang hidup sebatang kara memilih untuk merawat Jihan.

hingga saat Jihan melahirkan nenek Widia memanggil bidan puskesmas datang ke gubuk nya untuk membantu persalinan Jihan,

kehidupannya yang kekurangan dan berharap belas kasih dari orang membuatnya tak mampu memberikan yang terbaik untuk Jihan.

nenek Widia mengurus Adam dari bayi karena Jihan mengalami baby blues,Jihan tidak mau mengurus atau menyentuh bahkan melihat anaknya yang di beri nama Adam oleh nenek,andai anak itu perempuan mungkin nenek akan memberi nama hawa.

sedangkan nenek memanggil Jihan dengan nama Ais atau Aisyah.

Jihan yang mengalami baby blues membuat nenek Widia memberikan air tajin jika nenek mempunyai beras. jika tidak dia akan meminta pada tetangga yang tinggal di bawah kebun, salah satunya adalah ibu dari Angga untuk memberikan air tajin sebagai pengganti susu untuk Adam.

kehidupannya yang kekurangan membuat Adam hidup dan qtumbuh berdampingan dengan kerasnya alam anak kecil yang tidak menikmati masa kecilnya, dia akan ikut dengan nenek ke kebun orang membantu neneknya bekerja.

tubuh kecil itu ia paksa untuk menjadi keras bagai karang, anak sekecil itu berkelahi dengan waktu (lagu dari Iwan fals cocok kayaknya).

Si Budi kecil kuyup menggigil

Menahan dingin tanpa jas hujan

Di simpang jalan tugu pancoran

Tunggu pembeli jajakan koran

Menjelang magrib hujan tak reda

Si budi murung menghitung laba

Surat kabar sore dijual malam

Selepas isya melangkah pulang

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu

Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu

Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu

Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal.

(cukup)..

Dia akan akan mencari uang memanfaatkan apa yang ada dia akan berjualan kue punya tetangga, menjajakannya ke jalan raya dia harus berjalan kaki berkilo meter dengan membawa dagangan nya.

dia akan berhenti saat ada orang yang membeli.jika tidak ada yang membeli,dia akan terus berjalan hingga ada yang menghentikanya.

dia hanya akan berhenti di masjid atau di mushola untuk minum air kran.baginya air kran itu sangat enak dan segar dia akan duduk di gerbang pintu masjid untuk mengistirahatkan kaki kecilnya.dengan harapan mungkin nanti akan ada yang membeli dagangannya.

kadang dia juga akan ngamen tanpa bernyanyi jika anak² lain menggunakan alat musik atau botol di isi beras,dia akan mencari botol dan di isi pasir,untuk ia jadikan alat musik.

uang seberapa pun ia dapat ia akan berlari ke neneknya dan memberikannya pada neneknya walaupun hanya sekeping uang lima ratus rupiah.

Flashback end

...----------------...

Salsa menangis sesenggukan dia tergugu menutup wajahnya suara tangis salsa membuat sky dan kail ikut menangis mendengar cerita tentang cucunya.

xavier memeluk mommy nya.adam tertidur di belakang tubuh renta nenek Widia,anak itu meringkuk kedinginan tidak ada alas karena tikar tempat tidurnya di duduki salsa,baju yang basah karena hujan itu belum kering kakinya pun masih ada bekas tanah yang becek dan Adam tidak mencucinya bersih.

"cucuku"di sela tangis salsa.

"nenek apa nenek tidak menggantikan bajunya dia kedinginan"tanya sky.

"dia ga punya baju,baju satu² di cuci..."nenek Widia menunjuk jemuran kayu yang terdapat kaos dan celana yang di jemur asal,jika di angkat jemuran itu akan seperti keset keriput,kusut.

"bajunya di cuci,nenek tadi kekebun orang bekerja,jadi ga sempet pulang buat angkat jemuran.adam udah terbiasa nanti kering di tubuhnya"ucap nenek Widia.

"ya Allah "....

salsa menggelengkan kepalanya di dada Xavier, dia menggigit bibir bawahnya agar tangisnya tidak pecah.

"nek,kami akan membawa anak kami dan cucu kami pulang.kami akan mengurus anak dan cucu kami,kami akan mengobati Jihan..." ucap Kevin.

nenek widia mengangguk.

"pergilah bawalah anak dan cucuku nenek tidak mau anak cucuku sengsara.nenek tidak bisa memberikan apa² pada Ais dan Adam"ucap nenek Widia dia rela melepaskan Ais/Jihan dan Adam agar hidup bahagia dan layak.

dengannya hanya akan kesusahan, walaupun berat,dan dia nanti akan kesepian tapi tak apa,dia sudah tua hanya menunggu mati.sedangkan cucunya masih kecil masih harus sekolah dan lain².

"nenek ikutlah bersama kami"ucap salsa dengan suara yang serak bahkan hampir hilang karena tangisnya.

"nenek disana mau kerja apa"tanya nenek Widia.

"nanti nenek tua ini akan merepotkan kalian bawalah Ais dan Adam"ucap nenek Widia.

"nenek tidak usah bekerja,kami yang akan bekerja,nenek temani Adam saja,dia akan merasa asing jika tidak ada nenek,bagi Adam kami adalah orang asing"ucap Kevin.

nenek Widia terdiam dia masih memikirkan untuk ikut atau tidak.

Kevin mengambil hp nya dia meminta Rey untuk menyiapkan pesawat sekarang juga dia tidak mau menunggu besok.

"beri penjagaan saat di bandara nanti jangan sampai ada yang tau kepulangan kami Rey,jangan sampai bajingan itu tau kalo kita menemukan princess"pesan Kevin.

sky mengambil Adam dan membawanya ke pangkuan dia memandangi anak kecil itu lagi² di menitikkan air mata.

"ikut sama papa pulang papa akan memberikan apapun yang kamu mau"ucap sky yang sudah menyiapkan panggilan papa untuknya.

"dia kedingingan bang"ucap xavier.sky melepas jas yang ia pakai dengan pelan agar Adam tidak terganggu tidurnya lalu memakaikannya pada tubuh kecil Adam.

'dia kurang gizi'gumamnya.kulitnya yang putih tertutup oleh daki oleh tanah debu karena tidur sembarangan,dia tidak memikirkan kotor dan jorok,bahkan lalat mengerubungi kakinya saja dia tidak peduli.

tubuh yang lelah membuat anak kecil itu bisa tidur dimana saja.walaupun beralas tanah sekalipun.

"kita akan pulang princess"ucap kail yang dari tadi tidak mau jauh dari Jihan walaupun bau dia tidak peduli.

"nenek mau rebus singkong dulu untuk makan malam ya"ucap nenek Widia mengumpulkan singkong yang sudah di kupasnya di atas tanah, tanpa Alas hanya ada dua piring plastik dan satu baskom yang berisi sayur bening,ya bening tidak ada sayuran disana hanya air yang di kasih garam dan bawang merah,bawang merah itu di dapat dari kebun tetangga yang sudah selesai memanen bawangnya,nenek dan Adam mencari sisaan bawang dan menggali mungkin di bawah tanah bekas panen itu ada bawang yang tertinggal.

mereka bisa kumpulkan dan menjualnya. bawang itu di potong² untuk cita rasa.

nenek mengumpulkan singkong itu ke kain yang iya kenakan untuk di bawa ke ember tampungan air hujan untuk di cuci.

"nenek tidak punya beras ga apa kan makan singkong? tadi Adam memberi nenek uang nenek belum sempat membeli beras karena ke warung jauh"ucap nenek Widia.

"ga usah nek kita sudah makan"ucap xavier.nenek Widia mengangguk tidak mungkin mereka mau makan singkong pikirnya.

"apa kalian tidak makan nasi nek"tanya salsa.

"nenek tidak punya uang buat beli beras mereka yang menyuruh nenek kerja membayar dengan singkong ubi,kadang nasi"ucap nenek.

"nenek,Adam dan Ais setiap hari makan seadanya,kalo nenek pulang bawa singkong kita makan singkong kalo bawa ubi kita makan ubi"ucap nenek Widia.

"bawalah cucu dan Ais agar mereka bisa makan dengan benar"ucap nenek Widia.

"nenek apa disini ada orang yang sering membantumu"tanya Kevin.

"ibunya Angga"jawab nenek.

"dimana rumahnya"tanya Kevin.

"mau bertemu?biar nenek panggil kan"nenek itu bangun dengan berpegangan dinding anyaman rumah itu.

dia berjalan menembus rintik dengan memakai caping,jalanan yang becek dan licin membuat langkah kaki nenek itu perlahan dia juga berpegangan dengan pohon pisang atau pohon lain dekat jalan yang dia lalui.

"ada apa uncle?kenapa menanyakan orang lain"tanya Xavier

"selain untuk berterima kasih sudah membantu nenek dan Adam,kita bisa meminta bantuannya untuk membujuk nenek untuk ikut dengan kita"ucap Kevin,Xavier mengangguk.

"nenek pasti akan menolak untuk ikut kita,Adam akan merasa asing jika tidak ada nenek"ucapnya lagi.xavier dan sky mengangguk.

Kevin dan Xavier masuk ke dalam gubuk nenek Widia untuk melihat bagaimana dalam rumah itu.

sedangkan salsa mendekati putrinya dia mencium pipi putrinya Jihan,

"ini mommy princess"ucap salsa air matanya kembali luruh mengelus rambut Kumal dan gimbal Jihan ntah sudah berapa tahun rambutnya tidak di cuci.

kail mengusap punggung mommynya.

dia merasa jadi Abang yang tidak berguna.

"sayang, princess,putri kesayangan mommy"Jihan tetap diam.kosong, dia seolah tidak mengenali siapapun,bahkan anaknya sendiri pun dia tidak kenal.

Adam terbangun di pangkuan sky.dia meringsut turun.

"mau kemana"tanya sky.adam menggerakkan tubuhnya agar lepas dari sky.

sky pun menurunkan Adam,dia tidak mau sampai Adam ketakutan padanya.

nenek Widia datang dengan seorang perempuan sekitar umur empat puluh tahunan dan Angga di belakangnya.

nenek Widia mencuci kakinya yang kotor karena lumpur jalanan dengan air yang ia tampung, Adam menghampiri nenek Widia dia takut dengan orang asing di sekitarnya,dia berdiri tidak jauh dari nenek dan menunggu nenek Widia selesai mencuci kakinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!