Malamnya kakek Dale berencana mengajak Barrow makan bersama, kakek meminta Halle memasak masakan yang enak. Tidak lama setelah masakan Halle matang dan di susun dimeja makan, kakek kembali meminta Halle untuk memanggil Barrow.
“Permisi tuan Barrow, Kakek sudah menunggu di ruang makan” Halle memanggil Barrow dari luar kamarnya.
Setelah pintu dibuka Alger dan Cassandra langsung berlari kearah Halle.
“Kakak !!!” Alger dan Cassandra teriak bersama.
“Hei kalian jangan berlarian seperti itu! Maafkan mereka ya halle” ucap Barrow kaget.
“Sudah tidak apa tuan, biar Zane aku bawa sekalian” balas Halle dengan lembut.
“Sepertinya kalian sudah sangat dekat ya, maaf merepotkanmu” Barrow menggaruk kepalanya. “Dan satu lagi, tolong panggil aku Barrow saja” lanjutnya.
Kemudian Barrow bersama Alger dan Cassandra juga Halle yang menggendong Zane pergi ke ruang makan penginapan menemui Kakek Dale.
“Kalian seperti sepasang suami istri dengan tiga orang anak” ejek Dale melihat Barrow dan Halle.
“Kakek, jangan membuatku malu!” ucap Halle terlihat pipinya memerah.
Barrow yang merasa malu dengan segera mengajak Alger dan cassandra duduk. Acara makan malam yang hangat penuh canda tawa, perasaan yang sudah lama tidak Barrow rasakan begitu juga yang dirasakan kakek Dale dan Halle, tanpa terasa sudah hampir tengah malam.
“Sepertinya Zane sudah tertidur, biar aku antar ke kamar sebentar” ucap Barrow melihat zane yang sudah terlelap.
“Biar aku saja, Alger dan Cassandra juga sudah mengantuk. Biar aku yang mengantar mereka” Halle mengajukan dirinya.
“Sudah biar Halle saja, kamu disini temani kakek. Kita minum sampai puas” sambung kakek Dale.
Halle mengantar Alger, Cassandra dan Zane kekamar, sedangkan Barrow kembali menikmati minum bersama kakek Dale.
“Kek ada yang ingin aku tanyakan” ucap Barrow ditengah perbincangan mereka.
“Ada apa? Tentang Halle? Dia berusia dua puluh empat tahun” jawab kakek spontan.
“Bukan, bukan itu” wajah Barrow kembali memerah.
“Apa kakek tau tentang clan siluman Macan Kumbang?” lanjut Barrow serius.
Kakek Dale yang mendengar nama itu kemudian terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Barrow.
“Kenapa kek, apa kakek mengetahuinya?’ tanya Barrow penasaran.
“Kakek akan ceritakan padamu. Dahulu kakek pernah punya hubungan dengan clan siluman itu” lalu kakek mendengus sesaat.
“Sebelum menetap di desa ini kakek pernah mencintai seorang wanita kemudian menikahinya, pernikahan kami sangat bahagia walau kami belum diberikan keturunan. Suatu saat kakek mengetahui kalau wainta itu ternyata adalah siluman” kakek bercerita masalalunya.
“Setelah mengetahui kebenaran itu, kakek pergi meninggalkannya lalu bertemu dengan wanita lain. Setelah memastikan wanita itu hanya seorang manusia kakek menikahinya dan kami memiliki seorang anak, tapi ternyata wanita siluman itu selalu mencari kakek Sampai akhirnya dia menemukan kakek dan membunuh istri kakek” lanjutnya dengan wajah sedih.
“Maaf, lalu bagaimana dengan anak itu?’ tanya Barrow semakin penasaran.
“Kakek berhasil lari bersama anak kakek ke desa lain, kakek di sana cukup lama sampai anak kakek menikah dan melahirkan Halle. Tapi kemudian siluman wanita itu datang dan membunuh orang tua Halle, kakek berhasil menyelamatkan Halle dan tiba di desa ini dan kakek tinggal disini sampai sekarang” sambung kakek.
Mendengar cerita kakek Dale, Barrow hanya bisa terdiam.
“Mengenai pertanyaanmu, siluman yang kakek nikahi dulu berasal dari clan siluman Macan Kumbang” jawab kakek.
“Benarkah?!” Barrow terkejut.
“Nama siluman itu….”
Belum sempat kakek menyebutkan namanya, mereka dikejutkan dengan kedatangan halle. Setelahnya Halle mengajak kakek dale untuk beristirahat dan Barrow kembali ke kamarnya.
*****
Ditempat lain diwaktu yang sama.
“Bagaimana persiapannya?” tanya sang ratu.
“Sudah siap ratu, saya berangkat malam ini ke desa Berkton!” jawab pengawalnya.
“Jangan membuatku kecewa!” tegas sang ratu.
“Kali ini takkan kubiarkan lolos” gumam ratu dalam hatinya lalu pergi menuju kamarnya.
Pasukan ratu sebanyak dua puluh orang berangkat menuju desa Berkton malam itu juga.
*****
Pagi hari Barrow sedang memberi susu kepada Zane setelah memandikan Alger dan Cassandra serta membelikan mereka sarapan. Ditengah sedang berfikir pembicaraan semalam dengan kakek sambil menggendong Zane, terderngar keributan dari luar.
“Barrow! Tolong!” teriak Halle memanggil Barrow.
“Ada apa Halle?” jawab Barrow.
“Kakek diserang sekelompok orang dan ingin dibawa pergi” balas Halle panik.
“Apa?! Kamu tenang saja, kamu jaga mereka biar aku pergi menolong kakek Dale” Barrow menenangkan Halle.
Tanpa membuang waktu Barrow segera pergi, menggunakan jurusnya The Hunters kemudian Barrow melumpuhkan beberapa orang yang membawa kakek Dale.
“Siapa kau? Beraninya menyerang kami, tunjukan wujudmu!” ucap Arran.
Barrow memperlihatkan wujudnya sambil memegang kakek Dale.
“Kau yang siapa, menyerang desa lalu menculik seorang kakek sungguh rendahan!” balas Barrow.
“Kurang ajar, sudah bosan hidup rupanya!” ucap Arran sangat kesal.
“Uriellos Power!”
Seketika muncul aura membara di sekujur tubuh Arran, kemudian Arran menyerang Barrow dengan kecepatan lima kali lipat lebih cepat, membuat Arran seperti menghilang seketika.
Duakk!!!
Barrow berhasil menahan serangan Arran, Barrow mengetahui arran berada di tingkat atas akhir yang berarti satu tingkat di atas dirinya karna sempat melihat energi sihir Arran sesaat, namun Barrow siluman yang cerdas dia mampu memprediksi serangan Arran.
“Hebat juga kau mampu menahannya! Bagaimana dengan yang ini” puji Arran.
“Majulah!” sahut Barrow.
Mereka bertarung menggunakan teknik beladiri, selain untuk menunjukan teknik yang mereka miliki, itu juga untuk menguji seberapa kuat lawannya.
“Bukankah itu teknik dari siluman Macan Kumbang?!” ucap Barrow.
Barrow terkejut karna saat ini dia sedang mencari keberadaan dari clan siluman Macan Kumbang, ternyata yang dicarinya saat ini tepat dihadapannya. Namun Barrow juga tidak membiarkan mereka menculik kakek dale yang sudah baik padanya.
“Kau… barusan itu teknik clan siluman Singa! Apa kau siluman Singa yang tersisa?” balas Arran.
Arran yang sama terkejutnya dengan Barrow, mereka saling menatap dengan penuh pertanyaan dan rasa tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments