Setelah kelahiran bayi itu, Barrow melihat ekspresi Henry tersenyum penuh kebahagiaan. Barrow merasa sedikit aneh, setelah terdiam Barrow memberanikan diri bertanya kepada Henry.
“Tuan …”
Sebelum Barrow sempat melanjutkan pertanyaannya, Henry langsung memotong perkataan Barrow.
“Benar dia adalah anakku dengan Lilith! Apa kau bersamaku Barrow?” ungkap Henry.
“Tentu saja tuan” jawab Barrow dengan masih ada keraguan.
Barrow pengawal setia Henry, dia selalu taat dengan peraturan dan kepercayaan yang ada di dunia siluman.
Disaat mereka sedang berbincang, terdengar suara pintu yang terbuka.
“Dimana wanita itu dan anaknya Henry?” tanpa basa basi William bertanya kepada Henry.
Henry terkejut dengan kedatangan William sang ayah yang di susul Fallen ibunya.
“Cepat beritahu kami dan jangan kamu sembunyikan!” lanjut Fallen.
Henry berusaha menjelaskan dan menenangkan kedua orang tuanya, sedangkan Barrow hanya bisa terdiam melihat pertengkaran mereka.
“Ayah, Ibu, anak itu adalah anakku dengan Lilith! Jadi kumohon kalian bisa menerimanya” ucap Henry.
“Apa kamu lupa dengan aturan dunia ini?!” bentak William.
“Tentang Hukum Tanria?! Aku tidak perduli dengan hal semacam itu …” bantah Henry.
Plakk !!
William menampar Henry, sebelum Henry sempat melanjutkan perkataannya.
Hukum Tanria ialah sistem kepercayaan yang melarang hubungan antar siluman yang berbeda ras, jika ada siluman dengan ras yang berbeda lalu menikah dan melahirkan keturunan, maka keturunannya harus dibunuh untuk menghindari malapetaka bagi keluarganya atau bahkan ras mereka.
Hukum ini telah digunakan dan dipercaya oleh para siluman selama berabad lama nya bahkan ratusan ribu tahun, William hanya ingin melindungi keluarga, klan serta penduduk yang ada di Emberholme dari malapetaka.
“Cukup Henry!, jangan bertindak bodoh lebih dari ini! Serahkan anak itu” William menatap dengan amarah, “Atau kamu lebih memilih pergi dari sini meninggalkan klan dan keluargamu” tegas William.
“Suamiku … “ ucap Fallen yang terkejut mendengar kalimat yang keluar dari mulut William.
Suasana hati Fallen dan Henry saat ini sangat terguncang mendengar perkataan barusan, hingga mereka hanya bisa terdiam dan tidak tau harus berkata apalagi.
Saat mereka dalam situasi yang membingungkan terdengar tangisan dari Alger dan Cassandra, Henry yang tersadar bahwa di sana masih ada mereka, segera memerintahkan Barrow untuk membawanya.
“Barrow, bawa Alger dan Cassandra kedalam, lalu beri mereka makan” ucap Henry.
“Baik tuan” sahut Barrow.
“Untuk apa anak dari Wanita itu diberi makan!” ucap William dengan dingin.
“Barrow!” tegas Henry.
“Suamiku, mereka hanyalah anak kecil. Lagipula mereka bukan anak yang kita cari dan Alger adalah cucu kita” rayu Fallen. “Bawa mereka Barrow” sambungnya.
Barrow yang sempat terhenti sejenak mendengar ucapan William, lalu tersadarkan dan berjalan kembali membawa dua anak itu kedalam setelah Henry dan Fallen memerintahkannya.
Disaat yang sama, keadaan di pintu gerbang Barat wilayah Emberholme.
Para pasukan klan Singa sedang bersiaga menunggu kedatangan pasukan musuh yang entah kapan akan tiba.
“Apa benar tuan Charles ketua dari klan Macan sudah tiada kapten Colvin?” salah satu prajurit bertanya kepada Colvin salah satu kapten pasukan klan Singa.
“Aku juga sulit mempercayainya, tapi begitulah yang kudengar dari wakil ketua Ian” jawab Colvin.
“Yang kutahu tuan Charles salah satu dari tiga siluman terkuat bersama tuan William, mereka berdua mempunyai tingkatan ilmu sihir yang sangat tinggi. Tapi mendengar kabar burung tentang kondisinya saat ini, hal yang tidak terduga bisa saja terjadi” jelas Colvin.
“Apa kita mampu melawan kekuatan musuh yang sudah mengalahkan tuan Charles? Dengan Oliver sebagai jendral perang dari pasukan Asgard dan pasukan khusus Seven Disasters dibawahnya” sahut prajurit lain.
“Tidak perlu khawatir, kekuatan tempur kita saat ini sudah meningkat jauh lebih kuat, ditambah ada tuan William yang akan selalu melindungi kita dan jangan lupakan tuan muda Henry!” tegas Colvin menenangkan para prajuritnya.
Seven Disasters sesuai namanya Tujuh Bencana, pasukan ini terdiri dari tujuh siluman beruang hebat yang dibentuk khusus dan dilatih langsung oleh Asgard dan Oliver untuk menjadi pengawal serta pasukan khusus dibawah komando Asgard juga Oliver.
Sementara didalam hutan tidak jauh dari pintu gerbang Emberholme, Asgard bersama pasukannya sedang bersiap untuk menyerang.
“Maaf tuan, beredar kabar bahwa Ratu Alena dari klan Macan Kumbang akan datang membantu klan Singa! Apa yang harus kita lakukan?” tanya Gregor salah satu dari Seven Disasters.
“Kenapa kau menanyakan hal itu, apa kau takut Gregor? Jika benar takut, lebih baik kau pulang saja sekarang” sindir Briene yang juga anggota dari Seven Disesters.
“Sudah kalian jangan bertengkar!” bentak Oliver memisahkan.
“Aku ragu, karena dulu William dan Charles sempat memusuhi Alena. Tapi jika memang benar Alena akan datang, aku akan sangat senang menyambutnya! karena tidak perlu repot untuk mencarinya, akan ku hancurkan mereka berdua!” tegas Asgard.
“Oliver, bagaimana dengan persiapan pasukan?” Asgard bangun dari tempat dia duduk.
“Sudah tuan, siap menunggu perintah selanjutnya” Oliver menjawab tanpa ragu.
“Baiklah” tatapan dingin dan senyum lebar seperti hewan buas yang sedang kelaparan menghiasi wajah Asgard.
Sebanyak tiga ratus ribu pasukan siluman Beruang yang di pimpin Asgard bersiap menuju pintu gerbang Emberholme, pertempuran didepan sudah tidak bisa untuk dihindari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments