Di suatu tempat yang bernama Windropple, wilayah kekuasaan dari klan Macan, terlihat kumpulan asap yang sangat pekat. Kondisi di sana sudah sangat berantakan, setiap rumah penduduk manusia maupun siluman habis dibakar, tidak ada satupun yang lolos dari kobaran api.
Pasukan klan Beruang bersama pemimpinnya yang bernama Asgard, salah satu dari tiga siluman terkuat, sudah berada di depan pintu aula klan Macan dan Bersiap menerobos kedalam.
Disisi lain di sebuah rumah yang cukup besar, salah satu jendral klan Beruang bernama Draco mendapatkan perlawanan yang membuatnya terlempar sejauh sepuluh meter ke halaman rumah.
“Sialan! Siapa kamu sebenarnya?” bentak Draco sambil memuntahkan darah dari mulutnya.
Sebelum siluman pria itu menjawab, terdengar suara dari ketinggian. “Hahaha …. Akhirnya aku menemukanmu” lalu mendarat tepat di depan Draco. “Apa kabarmu Caldwell?” lanjutnya.
Siluman yang baru saja datang itu ialah Oliver, dia jendral perang klan Beruang yang sangat kuat dan sadis. Sebelumnya Caldwell dan Oliver pernah bertemu saat mereka masih kecil, saat itu Caldwell sedang tersesat di dalam hutan dan bertemu Oliver, lalu Oliver membantu mengantarkan Caldwell ke sebuah desa yang masih wilayah Windropple.
“Jendral Oliver!” Draco terkejut dengan kedatangan Oliver, “Jendral, maaf saya terlalu lemah” sambil berlutut menghadap Oliver.
“Cepat pergi, atau kau mau ku bunuh juga!” perintah Oliver dengan tatapan membunuh dan aura yang menyeramkan.
“Ba, baik” Draco pergi secepat mungkin dan menuju aula klan bersama pasukan lainnya.
Caldwell yang masih terdiam, akhirnya tersadar “Oliver, kamu…” sambil menatap Oliver.
“Ya, ini aku. Aku Oliver jendral perang dari klan Beruang” Oliver pun mengeluarkan energi sihirnya berwarna biru pekat, yang menandakan tingkat ilmu sihir yang dimilikinya sudah mencapai tingkat atas akhir, satu tingkat lagi untuk mencapai immortal.
Caldwell yang masih belum bisa menerima keadaan, karena selama ini Caldwell menganggap Oliver sebagai sahabatnya, serta dia tidak pernah menanyakan latarbelakang Oliver karena tidak ingin menyinggungnya.
Yang tidak diketahui Caldwell saat pertama bertemu di hutan, sebenarnya Oliver di suruh untuk membunuh dirinya, tapi Oliver mempunyai pemikiran lain. Oliver mengetahui bahwa Caldwell telah di jodohkan sejak lahir dengan anak dari ketua klan Macan, akhirnya dia pun berencana menjalin pertemanan untuk memanfaatkan Caldwell.
Oliver melancarkan serangan sebuah pukulan keras ke arah wajah Caldwell secara cepat, Caldwell tersadar kembali dan berusaha menghindar tapi tetap saja tinju itu mendarat mulus di wajah Caldwell.
Sebelum serangan Oliver sampai, Caldwell sempat melindungi dirinya dengan energi sihir, karna menyadari serangan Oliver menggunakan sihir. Tampak aura biru cerah keluar dari tubuh Caldwell, yang menandakan kekuatan sihirnya berada di tingkat atas awal.
Tentunya itu masih satu tingkat dibawah Oliver, serta tidak mampu menahan seluruh serangan dari Oliver, sampai membuat Caldwell terlempar kedalam rumahnya.
“Lain kali kau tidak akan seberuntung itu” Oliver tersenyum lebar dengan tatapan tajam.
Dalam sekejap ada sebuah bayangan di atas kepala Oliver, “Lion Tomb!” Oliver yang menyadari itu langsung melompat menghindari serangan sosok yang baru saja datang, serangan itu menghantam lantai rumah dan membuat suara yang sangat keras.
Oliver berhasil menghindar, dia berusaha melihat siapa yang barusan menyerangnya. Tanpa sempat melihatnya, serangan kedua datang, Oliver menahan serangan itu dengan tinjunya.
Benturan dari kedua tinju dengan energi sihir dan tingkat sihir yang sama, menyebabkan ledakan yang sangat besar hingga menghancurkan sebagian bangunan rumah tempat mereka bertarung.
"Henry” sahut Caldwell.
Setelah mengadu tinju, Henry melompat ke sisi Caldwell. “Bagaimana keadaanmu Caldwell?” ucap Henry dengan wajah cemas.
“Hooo .. jadi kau yang bernama Henry?” Oliver bertanya dengan nafsu membunuh yang lebih besar.
Henry berdiri tanpa rasa takut, “Benar, aku Henry putra William dari klan Singa!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments