EPISODE 4. PERLAWANAN SANG PANGLIMA PERANG

Kedatangan Henry yang tidak terduga membuat Caldwell sempat terdiam, disisi lain Oliver sangat bersemangat karena di hadapannya sudah berdiri 2 siluman yang selama ini ingin di habisinya.

Oliver langsung mengeluarkan energi sihirnya, nampak aura biru pekat itu makin membesar sehingga membuat serpihan reruntuhan bangunan yang ada di sekitarnya melayang ke udara.

Melihat itu Henry bersiap untuk menghadapi Oliver, tapi di saat yang sama Caldwell mencoba menyerang langsung ke arah Oliver “Wild Dash” lalu sebuah bayangan dengan cepat melesat menuju Oliver.

Namun Oliver dengan mudah untuk menghindari serangan itu, “Apa kau lupa, jurusmu itu tidak akan pernah bisa menyentuhku Caldwell!” ucap Oliver meremehkan.

Wild Dash jurus Caldwell saat dia berada di kondisi manusia, dia memusatkan energi sihirnya di telapak kaki lalu meledakkannya, sehingga membuat si pengguna dapat melompat tinggi dan cepat dalam sekejap ke arah target lalu menyerangnya.

“Sial” umpat Caldwell, “Henry cepat pergi, bawa Lilith dan Cassandra pergi dari sini! Biar aku yang menahannya” lanjutnya.

“Tapi!” Henry sempat berusaha menolak.

“Tidak ada tapi” Caldwell memotong sebelum Henry lanjut berbicara, “Lindungi dia … dan sampaikan salamku untuknya, selama ini aku sudah tau perselingkuhannya denganmu” sambung Caldwell.

Henry pun terdiam tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutnya dan terlihat murung seperti orang yang sangat bersalah.

“Aku juga mengetahui bahwa anak dalam kandungannya itu adalah anakmu” tambah Caldwell.

Caldwell mengungkap semua karena dia tau bahwa lawan di depannya ini lebih kuat darinya, harapan dia untuk hidup pun hampir dibilang hampir tidak ada.

Dia berharap kelak anaknya Cassandra dan anak yang masih di dalam kandungan istrinya Lilith, dapat tetap hidup dengan damai dan bertumbuh besar, karena kelak hanya mereka yang mampu membalaskan kematiannya.

Henry masih berdiri terpatung mendengar semua itu, namun lamunannya tersadar saat Caldwell berteriak ke arahnya.

“Cepat pergi Henry! Kau juga bukan tandingannya!”

“Baiklah” Henry membalikan badan lalu pergi mencari Lilith dan Cassandra, “Jangan terlalu cepat mati” pesan terakhir untuk Caldwell yang keluar dari mulut Henry sebelum pergi.

Mendengar itu Caldwell jadi lebih bersemangat, dia tersenyum dan bersiap menantang Oliver.

“Huh, beraninya kau. Dengan kemampuanmu saat ini, tidak akan bisa mengalahkan ku sendirian” ucap Oliver dengan wajah yang penuh rasa ingin membunuh, “Apa kau meremehkan ku!”

“Jangan banyak bicara, mari kita lanjutkan urusan kita” sahut Caldwell.

“Baiklah, aku yang akan maju duluan. Kau akan mati dengan satu jurus” Oliver bersiap menyerang, “Astaroth Feets! … Aku datang Caldweeell”

Astaroth Feets jurus yang mengandalkan kekuatan kaki, penggunanya mengeluarkan energi sihir dari Neusgat dan menyelimuti kedua kakinya dengan sihir. Itu dapat membuat pergerakan si pengguna jadi lebih cepat, sehingga pergerakannya hampir tidak terlihat bahkan dapat menciptakan bayangan si pengguna karena kecepatan gerakannya, serta memiliki daya hancur yang cukup kuat di kakinya.

Oliver menyerang dengan cepat ke hadapan Caldwell, namun saat Caldwell ingin menahan serangan Oliver dari depan ternyata itu hanya sebuah bayangan yang diciptakan oleh kecepatan dari jurus Oliver.

“Krakkk” tangan kiri Caldwell patah terkena serangan Oliver yang tidak terlihat, belum sempat merasakan tangannya yang patah, Caldwell terus menerima tendangan oliver tanpa henti dan berusaha menahannya.

Ditengah pertarungan yang tidak imbang ini, tiba-tiba!.

boommm!!.

Sebuah ledakan terjadi sehingga membuat Oliver terpental, serta menerbangkan debu dan reruntuhan yang ada di sekitar ledakan.

Terlihat sosok monster yang menyerupai macan dari pusat ledakan tersebut, dengan dua taring besar serta otot yang menyelimuti tubuhnya dan cakar yang tajam, itu adalah perubahan wujud dari Caldwell siluman macan.