“Akan kubunuh kau!”
Dasshh…
Asgard melompat sangat cepat ke arah William dengan Devils Jumpsnya dan menyerangnya.
“Rasakan ini! Asmodeus Claws!” dengan kekuatan penuh Asgard menyerang secara langsung.
“Ethernal Power! Haaaaa….” William dengan cepat melesat menyambut serangan Asgard.
Duaaaarrr !!!
Benturan dari kekuatan yang sangat besar menciptakan ledakan energi sihir yang menghancurkan area sekitarnya dan mengguncang seluruh Emberholme. William dan Asgard terpental setelah saling adu kekuatan, tapi mereka mampu bertahan dari efek ledakan itu.
“Seranganmu memang yang paling kuat William, lihat perbuatanmu ini! Hebat sekali!!” ucap Asgard lalu tertawa puas.
Asmodeus Shield milik Asgard hancur sebagian akibat menahan ledakan dari benturan kekuatan mereka berdua, Lionsking Headshiled William dengan menggunakan bulu lebat dikepala dan lehernya yang membentuk shield juga tidak mampu menahan efek ledakan sepenuhnya.
Tingkat sihir dan pengalaman bertarung William dan Asgard sudah jauh berbeda dari siluman yang ada, ketika sedang benturan tadi mereka sempat mengaktifkan pertahanan, jika tidak cepat mengaktifkan pertahanan tadi bisa saja tubuh mereka yang hancur.
“Kekuatanmu juga tidak bisa diremehkan, Lionsking Headshield ku tidak cukup kuat untuk menahannya” puji William.
“Apa kau masih ingin melanjutkannya Asgard?” ucap wiliam kelelahan.
“Apa kau bercanda?! Kita sudah sama-sama hampir kehabisan energi karna serangan barusan, ayo lanjutkan sampai akhir!” jawab Asgard.
Asgard kembali menyerang William, dengan sisa kekuatan mereka sekarang bisa dibilang ini adalah penentu. Tidak ada yang berani mengganggu duel dari dua siluman terkuat, bahkan Oliver hanya bisa melihat dari kejauhan dan menunggu kesempatan untuk membantu tuannya.
Pertarungan yang sangat sengit, Asgard yang mulai kelelahan tampak sudah hampir tidak bisa mengimbangi kecepatan William. Dengan satu gerakan menipu, William berniat mengakhiri pertarungan.
“Jangan salahkan aku tidak memperingatkanmu tadi” ucap William yang seketika muncul dibelakang Asgard.
“Sial!” Asgard sudah tidak sempat bergerak untuk menghindar.
“Terima ini!” William melancarkan serangan terakhirnya Ethernal Power dengan sisa energi sihir yang ada.
Zraaattttt!!!
“Apa! Kenapa?!” William terkejut setelah serangannya menembus tubuh lawannya, namun itu bukan Asgard.
Tanpa disadari William, Asgard sudah berada dibelakangnya dan menyerang William dengan Asmodeous Claws hingga menembus dada William.
“Aku tidak akan membiarkan tuan Asgard kalah!” ucap Oliver sambil memegang tangan William yang sudah menembush tubuhnya.
Sesaat sebelum William menyerang, Oliver melihat kesempatan dan bergegas menahan serangan itu. Oliver menerima serangan terakhir dari William untuk menyelamatkan Asgard.
“Terimakasih Oliver, aku tidak akan melupakan jasamu” ucap Asgard tersenyum.
“Kau, dikelilingi oleh orang-orang yang sangat setia Asgard…….” Kalimat terakhir keluar dari mulut William.
Setelah pertarungan yang sangat panjang dan melelahkan, Asgard tertawa dengan sangat lepas. Dia memerintahkan seluruh pasukannya untuk menghabisi semua siluman yang ada di Clan Singa.
*****
Ditempat lain, desa kecil yang berlokasi cukup jauh dari Emberholme. Penduduk desa itu cukup sedikit dan mereka sangat ramah.
Barrow berjalan memasuki desa dengan di ikuti oleh dua anak kecil dan menggendong seorang bayi di pelukannya. Dia melihat seorang gadis sedang menyapu halaman depan rumahnya, Barrow kemudian menghampiri gadis itu.
“Permisi nona, boleh saya bertanya?” tanya Barrow kepada si gadis.
Gadis itu nampak kaget dengan kehadiran Barrow yang mengejutkannya, namun kemudian gadis itu tersenyum menyambut Barrow.
“Sepertinya tuan bukan dari desa ini? Apa tuan seorang pengembara?” ucap si gadis.
“Benar saya barusaja tiba di desa ini. Apa nona tau penginapan dekat sini?”Barrow tersenyum.
“Ah iya, tuan ikuti saja jalan ini lalu belok kiri. Tidak jauh dari situ ada sebuah penginapan yang cukup bagus!” jelas gadis itu.
“Terima kasih nona, saya pergi dulu” balas Barrow.
Setelah mereka saling tersenyum, Barrow melanjutkan perjalanan menuju penginapan yang dimaksud si gadis. Dalam perjalanan Barrow melihat sebuah toko makanan yang bersebelahan dengan toko pakaian.
Barrow berinisiatif mampir membeli makanan, susu dan pakaian terlebih dahulu. Barrow bukan tipe orang yang pandai menawar barang, dia langsung membayar setelah pesanannya sudah di siapkan oleh pemilik toko.
Barrow tiba di penginapan dan menemui pemilik penginapan seorang kakek yang sudah berumur.
“Permisi, saya ingin menyewa penginapan” ucap Barrow dengan membawa cukup banyak barang peralatan bayi, pakaian, dan juga makanan yang tadi dibelinya.
Melihat kedatangan Barrow, kakek pemilik penginapan terlihat senang dan menyambutnya dengan sangat ramah.
“Aaa,, silahkan tuan. Panggil saja aku Dale” sambil tersenyum.
“Panggil saja aku Barrow jangan panggil tuan, apa masih ada kamar kosong?” Barrow bertanya dan memperkenalkan dirinya.
“Baiklah..” kakek terkejut dengan kerendahan hati Barrow, “Tentu saja ada, ikuti aku” kakek kemudian membawa Barrow ke kamarnya.
Barrow membawa barang dan ketiga anak yang dibawanya lalu mengikuti kakek menuju kamarnya.
“Nah ini kamarmu, silahkan masuk anggap saja rumahmu sendiri” ucap kakek kemudian tertawa.
“Kamar yang cukup bagus dan luas, terima kasih kakek Dale” Barrow terkagum melihatnya.
“Maaf kalo kakek lancang. Apa mereka anakmu?” kakek bertanya penasaran.
“Tentu bukan, aku menemukan mereka. Orang tua mereka gugur dalam pertempuran, aku mengambil mereka untuk ku rawat” jelas Barrow.
“Ternyata masih ada anak muda sebaik dirimu! Baiklah kalau begitu kakek pamit dulu, jika butuh bantuan jangan sungkan untuk memanggil kakek” tegas kakek Dale.
Setelah kakek Dale menutup kamar dan pergi, Barrow mengajak Alger dan Cassandra membersihkan badan mereka serta Zane.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments