“Kapten, musuh sudah terlihat, jumlah mereka terlalu banyak!” salah satu prajurit melapor dengan tergesa.
"Cepat bunyikan tanda peringatan dan suruh seluruh pasukan bersiap di posnya!” perintah Colvin.
Seluruh pasukan siluman Singa yang berjaga di pintu gerbang Barat segera bersiaga, suara lonceng tanda peringatan kedatangan musuh terdengar di seluruh Emberholme.
“Cullen, Jensen, bukakan jalan untukku” ucap Asgard.
“Baik tuan!”
Lalu mereka memimpin pasukan berlari ke arah gerbang untuk menghancurkannya.
“Pasukan panah dan sihir jarak jauh, lepaskan serangan!” perintah Colvin.
“Jilaiya Fly!” Cullen dengan wujud siluman beruangnya mengeluarkan sayap yang sangat besar seperti sayap seekor naga, dia mulai terbang dengan sangat tinggi dan menyerang pasukan Singa dari udara satu persatu.
“Akan ku hancurkan kalian, hahahaha…!” teriak Jensen sambil berlari dengan wujud silumannya.
“Bear Lasser!” Jensen menembakan energi sihir yang sangat kuat seperti lasser dari mata dan mulutnya ke arah pasukan Singa yang ada di area gerbang dan mengakibatkan gerbang rusak parah dengan seketika.
Cullen dan Jensen berhasil menerobos masuk dengan menghancurkan pintu gerbang dengan kekuatan mereka, di susul dengan pasukan siluman beruang mengikuti di belakangnya dengan dihujani serangan panah dan sihir.
Sebagian besar pasukan siluman Singa yang ada di gerbang perbatasan telah di kalahkan sangat mudah, dengan jumlah pasukan yang tidak seimbang, Colvin mencoba untuk bertahan sampai bantuan tiba.
“Kuat sekali mereka, bahkan banyak pasukan kita yang gugur dengan cepat” ucap seorang prajurit dengan ketakutan.
“Cullen dan Jensen, mereka Seven Disasters, ayo kita bersiap!” sahut Colvin.
Dari arah pintu gerbang yang sudah hancur, Asgard datang dengan pasukan yang lebih banyak.
“Kalian berdua berpencar, bawa pasukan secukupnya dan urus sisanya di sana, jangan biarkan ada singa yang masih hidup!” perintah asgard.
“Baik tuan, serahkan pada kami!” ucap Cullen dan Jensen.
Lalu Asgard pergi dengan membawa pasukannya menuju pusat Emberholme,
“Cepat pergi temui wakil Ian dan ketua William, informasikan situasinya. Aku akan menahan mereka dengan sisa pasukan yang ada!” Colvin memerintahkan seorang prajurit dengan kemampuan berlari yang sangat cepat untuk pergi meminta bantuan.
Di lokasi yang berbeda, gerbang perbatasan Selatan.
Kapten pasukan yang bernama Ed bertugas menjaga gerbang Selatan mendengar kabar bahwa pasukan musuh dengan jumlah yang sangat banyak menyerang dari arah gerbang Barat, Ed sedang mempersiapkan sebagian pasukannya untuk mambantu di gerbang Barat.
“Kapten Ed, pasukan musuh dengan dipimpin dua siluman wanita mereka sedang mendekati gerbang!” lapor salah satu prajurit yang berjaga.
Ed yang mendengar itu bergegas pergi untuk memeriksa dan menyalakan tanda peringatan, namun terlambat.
Dua sosok siluman wanita berdiri di pos gerbang dan menarik tuas sehingga gerbang terbuka dengan lebar sehingga pasukan beruang masuk dengan mudah, pasukan yang berjaga di sekitar gerbang juga sudah dilumpuhkan.
Ed yang tidak sempat bertindak, dia hanya bisa melihat ke arah dua siluman wanita yang ada di hadapannya.
“Sial aku lengah” umpatnya.
“Apa mereka anggota Seven Disasters kapten?” tanya seorang prajurit.
“Benar, dua siluman beruang wanita terkejam” ungkap Ed, “Kirim satu anggota kita, beritahu tuan William!” lanjutnya memberi perintah.
Setelah mengirim satu prajuritnya, Ed mnyiapkan pasukannya untuk bertarung.
“Almora, biarkan aku bermain sebentar dengan kapten mereka” ucap Brienne dengan senyum yang sangat mempesona tapi juga menyeramkan.
“Terserah kau saja” Almora dengan tatapan dinginnya.
Brienne yang selalu berisik, ekspresif dan kasar, berbeda dengan Almora yang pendiam, cuek dan hanya berbicara seperlunya, namun ikatan mereka sudah seperti kakak beradik.
“Habisi para singa ini segera!!, jangan ada yang tersisa!” teriak Brienne kepada pasukannya.
“Dan kau kapten, ayo keluarkan semua kehebatan mu…. Leviathan Sword!” Brienne menyerang Ed dengan pedang sihir yang dikeluarkannya, pedan sihir panjang bermata ganda dengan pegangan di tengahnya.
Bentrokan di gerbang Selatan tidak dapat dihindari, Brienne yang sedang asik bertempur dengan Ed dibuat kesal oleh Almora.
“Ermo Claws!”
Sesaat kemudian Almora membunuh Ed yang sedang fokus bertarung dengan Brienne, dengan cakar panjang dan sangat tajam yang keluar dari semua jari tangan Almora, dia menyerang Ed lalu menusuknya dengan cakar cakar tersebut.
“Aaaahhh, apa yang kau lakukan? Dia mainan ku” Brienne memarahi Almora.
“Sudahlah, jangan marah, nanti juga kau dapat mainan yang lebih menarik” ucap Almora dengan dingin.
“Benar juga, ayo kita bereskan di sini dan cari mainan baru! Hahahaha…” Brienne tertawa seperti psikopat.
Kemudian Brienne, Almora dan pasukan siluman beruang menghabisi seluruh pasukan siluman singa yang ada di gerbang Selatan, serta membakar semua bangunan.
Di lokasi lain, Ian yang sedang menuju gerbang Barat dengan membawa banyak pasukan siluman, dia berpapasan dengan pasukan yang di utus dari gerbang Selatan.
Setelah itu Ian memerintahkan sebagian pasukan untuk menuju gerbang Selatan dan mengirim satu prajurit untuk menyampaikan situasinya kepada Wiliiam, kemudian Ian melanjutkan perjalanan.
Sebelum Ian dan pasukannya berjalan lebih jauh, langkah mereka terhenti akan sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments