BS 012

Li Zetian masih termenung diam di dalam ruang kerja kegin.

Sedangkan kevin setia dengan ketenangannya.

Satu jam berlalu.

Li Zetian/ Kieran tidak pernah sekalipun berfikir bahwa papa nya sebaik itu.

Dia sedih atas takdir ini, tapi dia tidak dapat melakukan apapun. Dia berharap semoga dengan melepaskan jiwa ke empat kakak nya sang papa jauh lebih baik.

"Papa, Ze harus segera kembali ke dunia ze. Selain itu ada beberapa hal yang ingin Ze kunjungi. Jadi Ze akan melakukannya sekarang"

"Apa kamu tidak ingin tinggal barang sehari saja nak"

Li Zetian menggeleng lemah. Dunia ini dan dunia nya memiliki perbedaan waktu yang cukup jauh.

"Baiklah. Semoga kita masih bisa bertemu"

"Uhm. Ze ingin memberikan cincin ini kepada papa, kakek, nenek, dan ke empat saudara Ze. Penjelasan mengenai hal hal itu akan secara otomatis tertanam ketika ze telah kembali ke dunia Ze"

Kevin menerima ketujuh cincin dengan motif aneh.

Li Zetian menggunakan kinetiknya untuk membawa nenek, kakek, dan saudara saudaranya ke ruangan itu.

"Papa tolong bantu Ze memasangkan cincin cincin itu. Dan ze akan memulai"

Li Zetian memfokuskan fikiran dan energi Qi nya. Tidak lupa dia memanggil pecahan jiwa ke empat saudaranya dan menarik mereka ke alam bawah sadar.

Li Zetian menggumamkan mantra kuno dan dengan perlahan tubuh ke empat saudaranya bersinar menyilaukan.

Di alam bawah sadar.

"Kalian saat ini adalah jiwa utuh dan tidak terikat dengan dunia ******** lagi. Hiduplah dengan baik dan jaga papa"

Ke empatnya mengangguk.

Di alam nyata li zetian mengiris telapak tangannya. Darah segar mengalir, darah itu memiliki empat sinar yang cantik dan saling memilin.

Tidak lama satu tetes darah itu saling memisahkan diri menjadi empat bagian dan mewakili satu sinar warna.

Ke empat tetesan darah li Zetian berputar di atas kepala Khasam, Keanu, kiara, dan Kalisa untuk waktu yang cukup lama

Namun mereka tiba tiba berhenti bersamaan dan memasuki tubuh berbeda. Warna merah memasuki tubuh Keanu mewakili keberanian dan kekuatan.

Warna hijau mewakiliki kebijaksanaan dan kedamaian, memilih Khasam sebagai perwujudannya.

Khalisa memiliki warna kuning sebagai lambang kebahagiaan dan kesempurnaan.

Sedangan Kiara dipilih oleh warna biru yang menjadi simbol keluasan pengetahuan dan kecerdasan.

Li Zetian tersenyum melihat proses pemurnian jiwa baru itu. Dia berpamitan kepada kevin untuk terakhir lali.

Namun, saat melihat papa nya itu. Dia menjadi heran, pasalnya kevin memiliki mulut terbuka lebar dan pandangan yang terhipnotis.

"Papa, Ze harus pergi. Jaga diri papa baik baik" Li Zetian mengecup pipi kevin dan segera pergi.

Saat tiba di pintu, Li Zetian kembali berbalik dan mengatakan beberapa hal

"Dan tolong jaga mamah tiri Ze dengan baik. Tapi jangan pernah melupakan ze dan ibunda"

Kevin masih menjadi patung untuk 5 menit. Dan setelah sadar dia tersenyum penuh arti.

...

"Rora, ayo jalan jalan sebentar"

Saat Li Zetian melihat Aurora dia langsung kembali memasukkan gadis itu.

Yang sudah jelas tantrum sendirian di dalam dimensi

"Hahahaa....."

Li Zetian menutup akses pendengaran dan melangkah menuju jalan raya

 Dia mencari taxi, dan menuju sebuah butik dengan brand besar yang menyediakan pakaian untuk beragam ukuran

Li Zetian saat ini masih mengenakan piyama kerropi miliknya. Membuat pemilik dan pengunjung butik merasa aneh.

Saat ini waktu menunjukkan pukul 21.00 sehingga cukup sepi. Namun masih terlihat satu dua pengunjung.

"Nona, ada yang bisa kami bantu" Sapaan pegawai yang ramah membuat mood Li Zetian baik.

"Ah bisakah membawakan pakaian gadis usia 5, 10, 14 dan untuk ku"

"Baik nona silahkan"

Li Zetian menunggu di kursi ruang sembari melihat lihat.

Petugas tadi kembali membawa masing masing 5 set pakaian dengan model terbaru mereka.

Li Zetian memutuskan hanya membeli 1 untuk dirinya dan Rora saat ini, namun memborong pakaian untuk gadis 10 tahun.

Untuk siapa? Tentu untuk dirinya sendiri.

"Baik nona totalnya 40 juta kredit" Petugas itu sedikit takut Li Zetian tidak sanggup membayar karena dirinya kemari hanya mengenakan piama saja.

Namun ke khawatiran itu tidak terjadi karena Li Zetian segera mengeluarkan kartu debit miliknya.

Tempat butik itu berada di sisi utara balai kota yang hanya di pisahkan oleh jalanan dan taman taman kecil yang indah.

Li Zetian pergi menuju titik sepi dan memasukkan semua belanjaannya.

Tujuannya saat ini adalah toilet umum untuk berganti pakaian dan mengeluarkan Aurora

.

"Sudah, kau sangat jelek jika seperti itu. Ayo, waktu kita tinggal 48 jam lagi"

Entah dari mana lI Zetian mengetahui waktu itu, yang jelas itu benar.

Aurora mengangguk pasrah. Tidak mungkin karena kekesalannya dia melewatkan waktu berharga seperti itu

Li Zetian memutuskan mengajak aurora ke balai kota saja untuk beristirahat beberapa saat

Aurora sangat menikmati. Pemandangan dunia modern sangat menakjubkan.

Beberapa kali juga dia melihat penjual makanan, namun dia tidak sampai hati meminta pada nona nya. Itu terlalu tidak sopan.

"Nah beli lah sesuka mu"

Demi melihat kertas kertas di tangan nona nya dia tersenyum senang, karena tahu kertas itu adalah alat tukar di dunia ini.

Rora berlarian riang seperti anak kecil pada umumnya dan menuju penjual jajanan.

Li Zetian terkekeh saja melihat Rora seperti itu.

Dia sedang memikirkan tempat mana saja yang akan dia kunjungi.

Mengecek ponselnya dan melihat lihat.

Li Zetian terfokus pada satu pemberitaan bahwa di hutan terluas akhir akhir ini sering terjadi kejadian yang aneh.

Entah mengapa instingnya memngatakan dia harus pergi kesana.

Melihat lihat lagi, sebuah notifikasi dari brand ternama yang dia ikuti muncul dan terlihat mobil keluaran terbaru.

Li Zetian melihat hal itu dengan bintang bertebaran di mata nya.

Li Zetian bahkan tidak sadar bahwa aurora telah di depannya, memandang dengan kepala di miringkan sambil memakan permen lolipop.

"Kakak, aku punya permintaan"

Li Zetian yang melihat Aurora di depan matanya pas sangat terkejut hingga melempar hp nya.

"Uhh, kau mengejutkanku. Katakan nanti, sekarang bantu aku mencarinya"

Li Zetian dan Aurora mencari ponsel yang dilempar sembarang arah itu. mereka mencari di semak semak dekat tembok.

Namun Li Zetian terkejut mendapati se ekor anak harimau mungil yang baru terlahir itu.

Sangat aneh, harimau adalah hewan di lindungi. Tidak mungkin ada harimau acak yang beranak disini dan lupa membawa anaknya.

Dan spekulasi gila jika mengatakan seseorang sengaja meninggalkannya.

Daripada berfikir aneh, Li Zetian memasukkan harimau iru kedalam ruang dimensi.

Setidaknya anak harimau itu tidak akan mati sia sia.

Bertepatan dengan itu, Aurora mendekat dan membawa ponsel Li Zetian.

"Nah sekarang katakan permintaanmu"

"Nona, aku memiliki firasat sahabatku berada disini dan dia sedang sekarat hiks"

"Hah.."

Aurora pun menceritakan pembicaraan singkatnya dengan sahabatnya.

Dia mendapatkan telepati dari sahabatnya yang merupakan harimau kegelapan. Dia memiliki istri seorang harimau peliharaan dewi.

Karena mereka melanggar tatanan dan hukum semesta mereka akhirnya di bunuh. Dengan sisa kekuatannya dia mengirim putranya melalui dimensi dan meminta Aurora untuk menemukannya jika dia bisa.

"Jadi maksudmu sahabatmu itu tidak tahu kemana dia mengirim anaknya begitu"

"Benar nona, bolehkan Rora meminta izin mencarinya" Puppy eye andalan milik Rora tidak ada tandingannya.

"Tidak. Tetap diam dan nikmati permenmu. Bersiaplah kita akan makan lalu terbang"

Li Zetian berbalik dan tersenyum jahil.

.

Setelah makan malam Li Zetian meminta Aurora menelan pil yang dapat membuat mereka menghilang.

Mereka terbang menuju hutan terluas di dunia ini.

Melihat pemandangan dunia modern, sedikit menghibur Aurora.

Dia tidak bisa melakukan apapun jika nona nya tidak menginzinkan. Dia juga berhutang budi kepada Li Zetian

Jiwanya terikat dengan jiwa penjaga ruang dimensi yang entah dimana. Hingga dia memutuskan menjadi penjaga dimensi.

Saat di tengah jalan Li Zetian meminta Aurora berhenti. Karena dia memutuskan untuk membeli mobil dan amunisi terlebih dahulu.

Selain itu Li Zetian memiliki ratusan juta kredit yang harus di habiskan agar tidak sia sia.

.

Setelah 8 jam mengelilingi banyak pusat perbelanjaan, kredit Li Zetian habis dan dia segera berteleport ke hutan itu.

Dia memasukkan Aurora kedalam dimensi dan segera melesat.

Dia lupa jika saat ini sedang mengerjai Aurora. Tentu yang bersangkutan sedang menangis bombay dengan apa yang dia lihat

tumpukan barang berserakan dan bercampur.

Aurora mendesah lelah karena harus lembur merapikan tempat ini (Lebay, padahal juga pakai kekuatan mah)

Saat merapikan ruang dimensi dan menata seluruh barang Aurora melihat benda berbulu yang bergerak..

Saat di dekati ternyata itu adalah bayi harimau. Dan dia merasakan dengan samar aura sahabatnya.

Karena kesal Aurora berteriak melengking hingga membuat telinga Li Zetian kebas.

"NONAAA SANGAT MENYEBALKAN HUHU"

Karena ingin fokus dengan tujuannya, Li Zetian langsung menutup akses suara dari ruang dimensi

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lika yaa kalau suka.

Komentar jika kalian sayang author

Vote jika cinta dengan karya ini

Daaahhh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!