Kegelapan yang Pekat

Cahaya putih keemasan yang berputar di atas tubuh Elysia kini terlihat begitu terang. Menyilaukan dan memenuhi gua. Bahkan kemilaunya sampai keluar dari mulut gua.

Cahaya itu berisi nyawa Elysia yang telah terkristalisasi dengan sihir Essence of Self-Preservation.

Cahaya itu sedang siap-siap melesat menuju ke arah Faelan, dan meninggalkan jasad Elysia.

Sang Minotaur kini sadar akan cahaya terang yang berada di belakangnya. Sihir ini milik Elf ini berbeda dari sebelumnya. Ini berbahaya! Batinnya, lalu Ia langsung berada pada posisi siaga.

Tiba-tiba sebuah kegelapan yang begitu pekat merambat dari atas tanah, tempat Minotaur dan Faelan sedang bergumal.

“Bisa apa seorang Elf yang sedang sekarat. HAHAHAHA” Minotaur kembali tertawa dan melolong.

Tiba-tiba..

“RIBUT!” teriak Faelan dan meninju rahang Minotaur dari bawah.

Sang Minotaur terpental ke atas, punggung berbulunya menghantam langit-langit gua. Sambil terbelalak, ia berusaha memahami keadaan. Saat tubuhnya terhempas kembali ke tanah, ia baru sadar ternyata bocah laki-laki itu bukan lagi orang yang sama seperti sebelumnya.

Sekujur tubuh Faelan dialiri energi hitam yang amat pekat. Hitam dan sangat mengerikan.

Sihir Elysia yang kini sedang melesat menuju target yang ingin dilindunginya tiba-tiba terpental, seakan tak bisa menyentuh tubuh Faelan sama sekali. Bersamaan dengan itu, energi hitam di tubuh Faelan pun meledak dengan begitu kuat.

Faelan mendadak terlihat santai dan meregangkan sekujur tubuhnya. Ia juga membunyikan tulang leher dan pinggangya.

Faelan kini menatap Minotaur dengan tatapan yang tajam.

“Tidak bisakah kau membiarkanku tidur dengan tenang, dasar makhluk menjijikkan?!” Suara Faelan terdengar benar-benar berbeda.

“SI.SI.SI.APA KAU?” Segenap tubuh Minotaur kini bergetar.

JLEBB!!

Sebelum mata berkedip, tiba-tiba saja jari telunjuk Faelan yang dipenuhi energi hitam kini menembus dada Minotaur, “Lancang sekali makhluk rendahan sepertimumu bertanya padaku”

“AAAAARGH!!” Minotaur mengerang kesakitan.

“DIAM! Rengekanmu itu tak enak didengar” Faelan lalu menghempaskan tubuh besar Minotaur itu dengan satu tangan, seolah itu hanya seongkok ranting yang kecil.

Badan Minotaur terhempas dan masuk ke dalam dinding gua.

“SIALAAAAN!!!” Minotaur itu berteriak begitu keras. Ekspresinya kini berganti menjadi kemarahan. “Release dark core!” rapalnya.

Lalu tubuh Minotaur itu dilimpahi energi hitam kemerahan yang berkobar dan menghasilkan getaran pada dinding gua yang dahsyat. “Aku tak peduli siapa kau, aku akan membunuhmu di sini sekarang juga!”

Dengan lesatan yang sangat kuat, Minotaur mulai menghujani Faelan dengan serangan gadanya yang bertubi-tubi. Menciptakan lekukan-lekukan besar di sepanjang lantai gua.

Faelan menghindarinya dengan sangat baik. Ia berkelit mundur sambil terus-terusan melukai tubuh Minotaur dengan kedua tangannya yang kini mengeluarkan energi seperti membentuk bilah pedang yang tajam.

Tiap kali tubuh Minotaur itu terluka, sel-sel baru akan menutupnya. Sebuah regenerasi tanpa batas.

Faelan tampak seperti terdesak. Ia sampai terpojok hingga ke dinding gua.

Lalu dengan satu pijakan kuat di dinding, Faelan kini melesat ke atas langit-langit gua.

Begitu rupanya? Kalau begitu aku hanya harus menebasnya dengan lebih cepat dari regenerasinya.

Faelan berpijak di langit-langit gua, ia meloncat melesat dengan cepat ke bawah, sambil mengiris punggung Minotaur.

“Ada apa bocah?! Kenapa kau tak memakai pedangmu? Apa karena kau sudah tahu bahwa kau tak punya kesempatan? HAHAHAHA” Minotaur menangkap Faelan lalu melemparkannya.

Faelan mendarat dengan sempurna, ia memijak dinding. “BACOT!!”

Dengan kecepatan yang tak bisa diimbangi Minotaur, Faelan lalu meloncat-loncat di antara dinding, lantai dan langit-langit gua.

Setiap kali ia berpindah tempat, Faelan selalu mendaratkan sayatan yang dalam di tiap persendian Minotaur itu.

Faelan melompat dan berpindah semakin cepat dan semakin cepat.

Semakin banyak pula luka yang didera Minotaur.

Semakin lincah..

Semakin banyak luka..

Semakin dalam..

“AAAAAAAARGH!!!” Tubuh Minotaur itu kini dipenuhi luka yang memuncratkan darah ke udara di dalam gua yang dingin. Kemampuan regenerasinya tak bisa mengimbangi ratusan luka sayatan di tubuhnya.

Faelan terus saja menebas setiap inchi tubuh Minotaur, dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Wajah dan tubuh Faelan kini dipenuhi dengan darah Minotaur yang hitam dan panas.

Sel-sel hitam di tubuh Minotaur menggeliat tanpa henti, berusaha menutupi luka.

Tapi, luka-luka minotaur itu terlalu berat. Beberapa potongan anggota tubuh yang tertebas dan melayang di udara terlihat seperti disambar oleh sel-sel hitam, dan berusaha menempatkannya di posisi semula.

Faelan masih sibuk menebas-nebas dengan kecepatan di luar nalar.

Semakin lebar pula jangkauan sel-sel hitam itu saat berusaha menggapai potongan tubuh Minotaur yang mulai tercecer.

Nah! Itu dia!

Faelan melihat semacam batu hitam yang berpendar merah di dalam rangka dada Minotaur. Batu itu seperti dilindungi oleh sel-sel hitam yang terlihat seperti jaringan otot yang ketat. Batu itu adalah magic core milik Minotaur.

Faelan melesat dengan cepat dan merenggut batu itu dari dalam dada Minotaur.

Otot-otot ketat itu berusaha menariknya masuk kembali ke dalam.

Faelan tak membiarkannya. Ia lalu menariknya keras-keras sambil memotong tali ototnya dengan pedang milik Elysia yang diambilnya diam-diam.

Tssss!

Otot itu pun terputus.

Tubuh Minotaur itu kini terjatuh dan berdebam keras di lantai gua.

Faelan menatapi batu yang berada di tangan kanannya.

“Awww!!” Pekik Faelan.

Faelan melepaskan pedang Elysia yang kini terasa membakar jemari tangan kirinya. Dari tangan kiri Faelan lantas keluar asap, ada luka bakar pada bagian tangan yang menyentuh gagang pedang.

Tiba-tiba..

DEGG!!

Jantung Faelan seperti berdetak dengan sangat keras. Ia sampai keringat dingin.

Ini adalah sensasi yang dirasakan Faelan sesaat sebelum energi hitam pekat itu memberinya energi yang begitu kuat untuk mengalahkan Minotaur.

SANTAPAN PERTAMA SETELAH SEKIAN LAMA...

Faelan seperti mendengar seseorang sedang berbicara di dalam kepalanya. Suara itu terasa asing dan menyeramkan.

Tubuh Faelan bergetar hebat.

Faelan mulai kehilangan kesadaran.

Semuanya tampak gelap dan berputar.

Seperti tubuhnya akan diambil alih oleh sesuatu yang tak dipahami Faelan.

Faelan merasakan otot-otot mulut dan wajahnya sedang menyeringai. Ia juga merasakan matanya tengah menatap tajam seakan mata yang haus darah.

Tapi, Faelan tak bisa mengendalikan tubuhnya. Kendali dari setiap otot dan selnya seperti tengah diambil alih oleh kekuatan yang tak bisa ia lawan.

Dari mulutnya yang menyeringai, liur Felan menetes dengan deras. Giginya seperti bergerak memanjang dan berubah menjadi begitu tajam.

“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!! AKU TELAH KEMBALI! TERIMAKASIH ATAS HIDANGANNYA! SELAMAT MAKAN!”

Hal terakhir yang diingat Faelan sebelum ia hilang kesadaran ialah ia sedang menganga, sementara di depan mulutnya ada batu hitam yang berasal dari core milik Minotaur.

Lalu setelahnya, ia seperti dipaksa tidur dengan sangat pulas.

***

Fae!

Fae!

Faelan seperti mendengar seseorang memanggilnya dalam kegelapan.

Fae!

Bangunlah, Fae!

Itu terdengar seperti suara seseorang yang sangat Faelan kenal.

Fae! Kau harus bangun sekarang!

Fae!

TUAN!

BANGUNLAH TUAN!

Fae mulai melihat setitik cahaya. Kali ini suara yang memanggilnya tak terdengar merdu seperti sebelumnya.

TUAN!

*BANGUNLAH TUA*N!

Faelan mengendus-endus udara. Suara berat tadi entah kenapa muncul bersaman dengan bau bangkai yang kuat.

“JANGAN TINGGGALKAN AKU TUAAAAAAAAAN!!” Rakko berteriak dengan sepenuh tenaga di depan wajah Faelan.

Wajah hijau Rakko yang penuh lemak dibanjiri dengan air mata. Di sampingnya, ada Elysia yang wajahnya masih terlihat sayu.

“Sialan, Rakko! Apa Goblin tidak mengenal budaya sikat gigi?” Faelan membuka matanya sedikit demi

sedikit.

“TUAAAAAAAAN!! TERNYATA KAU BELUM MATI”

“FAE, SYUKURLAH KAU SELAMAT!!”

Rakko dan Elysia berteriak dalam waktu bersamaan.

“Rakko, kalau kau memelukku sekuat ini, aku bisa benar-benar mati, sialan!” ucap Faelan dengan suara tercekik.

(Bersambung guys! :-D Mana likenya dulu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!