bab 20

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.15, sudah saatnya mereka menonton film yang mereka pesan. Hingga waktu berjalan 2 jam kemudian, mereka pun telah selesai menonton. Dilihatnya jam yang saat itu sudah larut, mereka memutuskan bergegas untuk pulang.

"Mei, mau gue antar sekalian?" tanya Keyna yang menawarkan tumpangan untuk Mei.

"boleh Key," jawab Mei.

Mereka akhirnya bersama-sama keluar mall menuju parkiran dan pulang bersama dengan menaiki motor Vario milik Keyna.

Sesampainya di rumah Mei. Yasmin yang saat itu sedang lewat depan rumah melihat keduanya turun dari sepeda yang sama. Yasmin pun langsung menghampiri mereka.

"kalian darimana?" tanya Yasmin.

Mereka terkejut mendengar suara yang tiba-tiba datang itu.

"Eh Yas, kita dari Gramedia,"ucap Mei.

"Gramedia? kalian kok gak ngajak gue?" tanya Yasmin.

"emm sorry Yas, gue pikir lo sibuk. Tadinya gue pergi sendirian, eh disana ketemu Keyna," jelas Mei.

"dahlah Mei, gue capek. Kita udah temenan lama. Kalo lo beneran nganggep gue temen, lo gak bakalan pergi sendiri, apa lo sempet tanya ke gue hari ini sibuk apa enggak? Enggak kan," ujar Yasmin yang kesal karena baru kali ini Mei pergi keluar sendiri.

"Maaf Yas..," ucap Mei.

"kalo kiranya lo udah ga mau temenan sama gue yaudah Mei bilang, semenjak lo kenal dia lo jadi sering banget sama dia (sambil tangannya menunjuk Keyna), sikap lo berubah Mei," sahut Yasmin memotong perkataan Mei dan langsung berbalik badan melangkah pulang.

"bukan gitu maksud gue Yas," ucap Mei ingin menjelaskan namun Yasmin keburu berbalik badan.

"dia kenapa sih," ucap Keyna yang sedikit kesal dengan sikap Yasmin.

"udah Key, biarin besok juga bakal balik kayak biasanya," ucap Mei menenangkan Keyna.

"yuk masuk Key," ajak Mei.

"maaf Mei, gue langsung pulang aja ya, gue udah capek pingin cepet-cepet istirahat," jawab Keyna.

"istirahat disini bisa kan," sahut Mei.

"lebih nyaman dirumah Mei hehe," ucap Keyna.

"yaudah kalo gitu Key, hati-hati dijalan ya," ucap Mei dengan mimik wajah sedikit lesu.

"sorry ya Mei," ucap Keyna sambil sedikit tersenyum.

Mei menganggukkan kepalanya, dan berdiri di teras rumahnya sambil mengamati Keyna yang sedang menaiki motornya.

"Mei, balik dulu ya," pamit Keyna.

"hati hati Key," jawab Mei sambil melambaikan tangannya.

Keyna pun akhirnya pulang, dijalan tidak jauh dari rumah Mei. Keyna melihat Yasmin yang masih berjalan. Keyna pun menghampirinya dan menghentikan motornya tepat didepan Yasmin sehingga Yasmin terkejut dan menghentikan langkahnya.

"Lo gila ya Key!" teriak Yasmin yang terkejut.

Keyna memandang wajah Yasmin, ia melihat wajah yang lembab, mata dan ujung hidung yang terlihat merah tampak habis menangis.

"Lo kenapa sih Yas, kalo ada masalah lo bisa bilang ke kita jangan dipendem sendiri,"

"emang lo siapa?" ucap Yasmin sambil melangkah melewati Keyna.

Keyna mengerutkan dahinya dan mengatakan,

"gue temen lo!"

Mendengar Keyna yang dengan lantang mengatakannya, Yasmin pun menghentikan langkah dan berbalik ke Keyna.

"temen? Bukannya cuman Mei yang lo anggap temen?" jawab Yasmin dengan wajah kesal.

"apa apa lo kan sama Mei, dari awal gue yang pingin akrab sama elo Key, tapi elo malah akrab sama dia, huh.. Tapi gak papa semua ini salah gue Key yang udah ngenalin kalian, jadi gue harus terima resiko nya," jelas Yasmin.

"kenapa lo berpikiran gitu Yas? Jelas jelas kita bertiga itu teman," ujar Keyna.

"huh, terus kenapa kalian tadi gak ngajak gue? Jangankan ngajak, ngasih tau gue aja enggak!"

"udah dibilang tadi itu gak sengaja gue sama Mei ketemu, ada buku baru yang launching dan kebetulan itu yang gue suka dan gue juga baru tau kalo Mei juga suka buku itu, awalnya kita berangkat sendiri-sendiri gak ada janjian," jelas Keyna.

ting....ting ...ting.... Bunyi dering ponsel Keyna yang tiba-tiba, Keyna mengambil ponselnya dari dalam tas kecil yang ia bawa dan melihatnya itu adalah telepon dari Mei. Keyna pun segera mengangkatnya.

"Iya Mei?" ucap Keyna.

"huh, bahkan kalian sudah saling tukar kontak," ucap Yasmin sambil membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Keyna.

Keyna langsung melihat Yasmin, rasa ingin menghentikannya namun ia sudah pasrah.

"kok gue denger suara Yasmin?" ucap Mei.

"iya Mei, gak sengaja gue ketemu Yasmin dijalan, jadi gue berhenti tanya ke dia kenapa sikap dia sensitif,"

"terus apa kata dia?"

"biasa, dia sepertinya ngerasa gak adil tadi kita gak ngajak dia, padahal udah gue jelasin,"

"hmm biarin aja lah dulu Key, biar dingin dulu pikirannya besok juga bakal balik lagi kayak biasanya,"

"eh btw tadi gue denger dia bahas kontak, jangan bilang lo belum tukar kontak HP sama Yasmin?" lanjut Mei.

"emang harus ya?"

"eh Allahuakbar! Astaghfirullah Keyna..... Lo bego atau gimana si.. Kalo lo ngerasa temenan sama Yasmin, seharusnya kalian saling tukar kontak dong, aduhh," ucap Mei yang greget dengan Keyna.

"lah dianya gak minta kok,"

"lah elo harus punya inisiatif dong, pasti Yasmin ngerasa makin kesel,"

"trus gue harus gimana?"

"minta maaf lah!"

"kapan?"

"tahun depan!" ucap Mei kesal dan langsung mematikan teleponnya.

"lah kenapa dia sekarang yang marah," monolog Keyna sambil melihat ponselnya. Keyna pun langsung meletakkan ponselnya ke dalam tas dan bergegas pulang.

"aduh ni salah gue juga sih yang gak ngasih tau Yasmin, sangking senengnya sampe gue lupa sama temen sendiri," ucap Mei di kasurnya sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

......................

Keesokan harinya, sepulang dari kampus, Mei dan Keyna mampir ke perpustakaan guna untuk meminta maaf kepada Yasmin. Namun ketika sampai disana, mereka melihat Yasmin yang sedang sibuk dengan monitornya, ditambah lagi keadaan perpustakaan yang masih ramai anak-anak sekolah membuat mereka harus menunggu waktu yang tepat untuk bisa berbicara santai dengan Yasmin. Mereka pun masuk ke perpustakaan, dan melihat Yasmin, mereka bertiga tampak bertatap tatapan, namun tidak lama Yasmin membuang tatapannya dan kembali fokus kepada komputernya.

Mei dan Keyna akhirnya menunggu waktu santai Yasmin sambil membaca buku. Selang beberapa jam kemudian, akhirnya para bocah sekolah itu akhirnya pulang, perpustakaan pun kembali hening. Melihat Yasmin yang sedang bersih-bersih mereka berdua pun berinisiatif untuk membantu mengembalikan buku-buku yang berserakan kembali ditempatnya.

Namun saat Mei kebingungan, Mei sempat memanggil dan menghampiri Yasmin.

"Yas..." ucap Mei sambil berlari ke arah Yasmin.

"buku ini tempatnya dimana? Gue gak ketemu tempatnya," tanya Mei.

"taruh aja di meja gue Mei," jawab Yasmin tanpa menoleh ke arah Mei.

Mei sedikit kesal dengan sikap Yasmin.

"Yas," ucap Mei sambil memegang pundak Yasmin.

Yasmin terkejut dan menghindar melangkah menjauhi Mei.

"lo kenapa sih," ucap Mei.

Keyna pun melihat ke arah Mei dan Yasmin.

"Mei plis, gue capek, kalian bisa bantu sebisanya, gue terimakasih banyak sama kalian," ucap Yasmin.

Melihat wajah Yasmin yang pucat, Mei tidak tega dan akhirnya meminta maaf,

"sorry Yas,"

Yasmin tersenyum dan pergi mengambil buku-buku yang lainnya. Sementara Mei, dia kembali duduk untuk merenungkan sikap Yasmin, ia sedikit khawatir karena wajah Yasmin tampak pucat. Keyna yang melihat Mei melamun menghampiri.

"ada apa Mei?" tanya Keyna sambil duduk didepan Mei.

"nggak papa Key, gue agak lelah," ucap Mei berbohong padahal ia menghawatirkan Yasmin.

"apa kita pulang aja?" ucap Keyna.

"jangan... Kita tunggu ini aja sampai selesai, setelah itu kita pulang bareng seperti biasanya," jelas Mei.

"tapi elo kan.."

"gak papa Key,"

Keyna pun menuruti Mei dan menunggu hingga Yasmin selesai bekerja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!