Selama ini Yasmin sangat ingin akrab dengan Keyna, namun apa daya, keinginannya kali ini berpihak kepada Mei. Mei terlihat lebih akrab dengan Keyna walaupun mereka baru saja kenal. Terlebih lagi sikap Keyna yang beda antara dirinya dan Yasmin. Hal itu membuatnya agak kesal dan cemburu setiap melihat mereka selalu bersama, tetapi ia ingat bahwa Mei juga sahabatnya dari kecil. Yasmin hanya bisa diam dan menyembunyikan perasaanya itu.
Keyna dan Mei lalu beranjak mencari buku yang akan mereka baca. Yasmin hanya diam tidak menanyai mereka, hari itu Yasmin fokus bekerja dan tidak mempedulikan mereka. Hingga waktu saatnya Yasmin untuk pulang, Yasmin pun bergegas meringkasi barang-barangnya. Sebelum pulang ia menghampiri meja Mei dan Keyna.
"Mei, lo mau pulang gak? Soalnya gue mau pulang nih," tanya Yasmin.
"Emm iya Yas, tujuan nya gue kesini emang pulang bareng elo," ucap Mei.
Yasmin senang mendengarnya, lalu ia menjawab,
"Oke, ayo kalo gitu, apa kalian ada pinjam buku?" tanya nya Mei dan Keyna.
Mei dan Keyna saling menatap,
"Hmm untuk kali ini gak ada," jawab Mei.
"Oke, gue tunggu didepan ya, kalian balikin bukunya dulu" Ucap Yasmin sambil membalikkan badan dan melangkah keluar.
Gak lama setelahnya Mei dan Keyna pun juga keluar. Mereka pun berjalan pulang.
"Hmm? Keyna lo tumben ikut kita? Bukannya rumah lo arahnya gak kesini?" tanya Yasmin.
"Ya lagi pengen aja," jawab Keyna.
"Spa gak kejauhan lewat sini Key? Apa nanti lo muter lagi? Dimana sih rumah lo?" tanya Mei.
"Nggak, lewat sini malah lebih cepet kok," jawab Keyna
"Rumah lo ada dimana Key? Tanya Yasmin.
"Gak gue bawa," jawab Keyna.
"Ha?" respon Yasmin yang bingung akan jawaban Keyna.
Mendengar itu, Mei pun tertawa.
"Hahahaha ternyata lo bisa gitu juga ya Key," ucapnya sambil menepuk bahu Keyna.
"Bisa-bisanya ditanya dimana rumahnya, jawabnya gak gue bawa hahaha iya iya tau kalo lo itu bukan kura-kura mangkannya kita nanya dimana rumah lo," lanjut Mei.
"Rumah gue ada di gang Cempaka Putih," jawab Keyna.
"Owalah," jawab Mei dan Yasmin.
......................
Sampainya di rumah masing-masing, Keyna langsung duduk dan mengingat kesehariannya tadi, dia pun membatin,
"Jadi, seperti itu rasanya punya teman," batinnya.
"Ada apa non, datang-datang kok langsung melamun," ucap bi Ani yang saat itu menghampiri Keyna sambil membawakan potongan buah mangga kesukaan Keyna.
"Gak ada Bi, Bibi bawa apa itu?" tanya Keyna.
"Ini mangga buat non Keyna, langsung dimakan ya non, makan malam juga udah Bibi siapin non di dapur," jelas Bi Ani.
"Oke Bi, makasih. Bi Ani mau pulang?" tanya Keyna.
"Iya non, Bi Ani mau pulang, ada apa non?" tanya Bi Ani.
"hehe gak ada apa-apa Bi, cuman tanya aja," jawab Keyna sambil tersenyum.
"Hari ini bapak sama ibuk katanya pulang non, mungkin datang nanti malam," ujar Bi Ani.
Mendengar itu Keyna kembali memasang wajah datar dan langsung pergi ke kamarnya.
"Bibi, hati-hati ya pulangnya," ucap Keyna sambil melangkah ke Kamarnya.
Bi Ani sedikit sedih melihat respon Keyna yang masih tidak menyukai kedua orang tua nya, tetapi wajar jika Keyna begitu, bagaimana pun orang tuanya juga salah karena terlalu membiarkan anak mereka, terlebih lagi ia seorang perempuan.
Bi Ani pun melanjutkan langkah nya untuk pulang.
Di dalam kamar, Keyna pun tidak langsung mandi, ia masih tiduran diatas kasurnya. Ia merasa senang karena saat ini mendapatkan teman baru. Keyna langsung melihat ponselnya. Tidak lama setelahnya, ia mendapat pesan dari nomor asing, ia langsung membuka isi pesannya dan ternyata itu adalah pesan dari Mei yang nomornya lupa ia simpan dan diberi nama.
"Key, apa buku catatan kuliah gue ada di elo? Soalnya ditas gue gaada nih, barang kali ada di elo kan tadi waktu di perpustakaan bukunya gue keluarin," tulis Mei.
Membaca itu, Keyna langsung melihat isi tas nya. Dan rupanya benar buku Mei kebawa oleh Keyna.
"Ya, ada ditasku, apa gue anter sekarang? Barangkali perlu," jawab Keyna.
"Gak usah Key, besok aja, syukur aja kalo ada di elo, gue pikir hilang, nitip ya!" tulis gadis berambut pendek itu.
"Oke, sampai besok," balas Keyna.
Entah kenapa Keyna merasa sangat senang bisa chattan dengan Mei. Setelah sekian lama, ini baru pertama kali ia saling berkirim pesan dengan teman. Keyna yang menyadari kontaknya belum ia simpan itu langsung menyimpannya dan memberi nya nama Mei.
Selang beberapa saat Keyna yang asyik melihat ponselnya, tiba-tiba mendengar seseorang mengetuk pintu.
"Ah, sepertinya mereka sudah pulang, tapi ngapain ngetuk pintu tinggal buka aja kan bisa," batinnya yang menebak bahwa itu adalah kedua orang tuanya yang pulang dari rumah.
"Assalamualaikum.....," terdengar suara seorang cowok, Keyna pun kaget"
"Ha? Suara cowok? Siapa? Ngapain malem-malem?" batin Keyna sambil melangkah keluar, ia pergi ke dapur dulu untuk mengambil sebuah panci, untuk berjaga-jaga kalau itu adalah orang jahat.
"Assalamualaikum....," ucap cowok itu.
Saat itu Keyna sudah didepan pintu, dan siap-siap untuk membuka pintu, ia menarik nafas dan menghembuskan nafasnya lalu membuka pintu.
Langsung diangkatnya panci..
"eeeee tunggu-tunggu mbak, aku bukan orang jahat", ucap si cowok itu.
Mendengar itu, Keyna menghentikan gerakan tangannya yang ingin memukul cowok itu dengan panci. Ia melihat degan seksama wajah cowok itu. Kedua nya pun terkaget. Bagaimana tidak cowok yang ia lihat adalah mas kasir tempat ia membeli makanan untuk Sesil. Dan cowok itu juga kaget bahwa cewek dingin yang ditokonya itu adalah gadis pemilik rumah.
"Hah?" ucap mereka secara bersamaan.
"Lo mas kasir yang waktu itu kan?" tanya Keyna.
"iya mbak, lah mbaknya yang punya rumah ini?" tanya balik cowok kasir itu.
"Iya! Jadi.. Ada perlu apa lo kesini?" tanya Keyna.
"Mau mau ngambil ponsel ibu gue, katanya ketinggalan disini, di rak atas dapur," ucap Cowok itu
"Hp? Dapur? Ibu? Apa maksud lo?"
Cowok itupun teringat kata ibunya yang kalau ketemu nona pemilik rumah, ia disuruh bilang kalau dia anaknya bi Ani.
"Gue anaknya bi Ani, ponselnyanya ibuk ketinggalan disini jadi gue mau ngambil, bisa dibantu nona?" ucap cowok itu sambil mengangkat kedua alisnya dan tersenyum.
Keyna pun memperhatikan cowok itu dengan detail melihat dari bawah sampai atas. Dilihatnya cowok tinggi, kulit bersih, memakai celana pendek, berhodie putih, rambut sedikit panjang, dan bertopi itu.
"Hah, jadi dia anak cowok nya bi Ani," batin Keyna sambil menatap cowok kasir itu.
"Tatapanmu mesum sekali mbak," ujar cowok itu yang merasa risih di tatap Keyna.
"Apaan si, gue cuman merhatiin aja, penampilan lo jauh banget kayak waktu di kasir," ucap Keyna.
"Ya, karna itu kerja, jelas beda lah. Jadi, sekarang lo mau ambilin HP nya atau gue ambil sendiri?"
"Bahkan sikap juga beda ishh, apa bener lo orang yang sama?" ucap Keyna yang menyindir, kalau sikapnya di luar kerja adalah kebalikannya saat bekerja.
"Itu kan wajar," kata cowok itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments