Keyna kembali ke rumah dengan menggunakan motornya. Sampai dirumah ia masuk dan bertemu Bi Ani, Keyna melihat Bi Ani dan sedikit merasa khawatir, karena Bi Ani tampak pucat.
"Bi, apa Bi Ani baik-baik saja?" tanya Keyna.
"Nggak apa-apa non, Bi Ani baik-baik aja," ujar Bi Ani.
"Bi Ani kenapa nggak pulang aja sekarang, udah sore Bi," ucap Keyna.
"sebentar non, bibi selesaikan dulu ini tinggal sedikit selesai," ujar Bi Ani sambil mencuci perabotan sehabis masak.
"hmm baiklah, ibu ayah kemana? Apa mereka belum pulang?" tanya Keyna.
"sudah non, mereka lagi istirahat di kamar," ucap Bi Ani.
Keyna pun masuk ke kamar, dan langsung berbaring.
Tidak lama setelahnya, Bi Ani mengetok pintu kamar Keyna mengantarkan jus dan sekaligus berpamitan pulang.
"non..," panggil Bi Ani sambil mengetok pintu.
"iya Bi," sahut Keyna sambil membuka pintu.
"ini non, Bibi buatin jus sekalian pamit habis ini pulang," ucap Bi Ani.
"makan malam udah siap non seperti biasanya bibi simpan di lemari," lanjut wanita tua itu.
"Oh iya bi, makasih ya, hati-hati dijalan Bi," ucap Keyna.
"Iya non," ucap Bi Ani.
Keyna pun kembali masuk kamar dan meminum jus mangga kesukaannya. Sambil minum Keyna mengingat ketika ia dan Mei membuat jus malam itu. Keyna seketika tertawa kecil mengingatnya, dan tiba-tiba ia juga teringat momen saat Mei menciumnya. Hati nya deg-degan mengingat nya, ia bingung dengan perasaannya. Saat ciuman ia merasa nyaman, senang, dan sedikit geli juga jika dibayangkan sesama perempuan. Keyna berpikir ia sedikit menyukai Mei.
Saat Keyna membayangkan itu semua tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu, tidak lain itu adalah ibunya yang sedang memanggilnya.
"Keyna....," Panggil Ibunya sambil mengetok pintu.
Wajah Keyna langsung berubah datar, dan berjalan membuka pintu.
Saat Keyna baru saja buka pintu, Ibu Keyna memperhatikan penampilannya dari bawah sampai atas.
"Kamu belum mandi?" ucap istri ayahnya itu.
"Belum," jawab Keyna dengan wajah masam.
"Beberapa kali Ibu bilang, kalo habis keluar langsung mandi, jorok banget jadi cewek," ujar Ibunya.
"Ibu ada perlu apa sih sebenarnya," balas Keyna dengan nada kesal.
"Dipanggil ayahmu diajak makan malam sama-sama," ucap Ibunya.
"Keyna tak mandi dulu," ucap Keyna.
"Jangan lama-lama,"
Ibu langsung meninggalkan Keyna. Keyna pun segera mandi. Ia berpikir tumben sekali ayah dan ibu Keyna ingin makan bersama.
"Kemana Keyna?" tanya ayah Keyna kepada Ibunya.
"Masih mandi pak," ucap Ibu.
"Jam segini baru mandi," balas ayahnya.
"Anak itu susah," jawab Ibunya.
Selang beberapa menit Keyna pun datang ke meja makan, tanpa ada basa-basi Keyna langsung duduk dan mengambil nasi yang sudah disiapkan semua oleh ibunya di meja makan.
Ibu dan ayah Keyna saling pandang seperti ingin berbicara sesuatu namun bingung memulai dari mana. Ayah Keyna sedikit mendangakkaan kepala, dengan mata tertuju pada Ibu Keyna. Ibu Keyna mengerti isyarat yang diberikan suaminya itu bahwa dirinya lah yang memulai berbicara.
"Key, apa kamu sudah punya pacar," tanya Ibunya.
Keyna memandang ibunya sambil mengunyah makanannya dengan ekspresi datarnya itu dan tidak menjawab pertanyaan itu.
"Keyna apa kamu dengar apa yang dikatakan Ibumu? tidak sopan jika tidak menjawab," sahut Ayah.
Keyna merasa sedikit kesal, "emang kenapa sih buk?"
"Kami berniat menjodohkan mu dengan putra teman Ayah!" ucap Ayah.
"apa?" ucap Keyna spontan dan langsung menatap wajah ayahnya.
"jadi teman ayah, dulu sebelum ia meninggal sempat berbicara kalau dia ingin putra nya menikah dengan putri ayah karena dulu kamu masih sekolah jadi ayah menolak, tapi sekarang kamu sudah dewasa, ditambah lagi ada kejadian kayak kemarin ayah gak mau kamu jadi perempuan gak bener, jadi sekarang ayah memutuskan untuk menikahkan kamu dengan putra teman ayah itu," jelas Ayahnya.
"Gapapa sayang, kamu terima ya, ibu dengar dia adalah pria yang bertanggung jawab," lanjut Ibu nya.
"Dengar? Apa ibu gak pernah langsung bertemu dengannya?"
Ibu hanya diam dan menatap suaminya.
"Kalian bahkan tidak begitu mengenalnya, kenapa Keyna harus menikahi nya? Keyna menolak!" ucap Keyna kesal.
"Ibumu memang tidak pernah bertemu dengannya, namun ayah sudah sering! Jadi wajar kalo ibumu tidak tahu pasti!" ucap Ayah.
"Enggak! Keyna tetap gak mau!"
"KEYNA! jangan membantah! Ini sudah keputusan kami," ucap Ayah.
"Kenapa kamu menolak nak! Ini demi kebaikan mu, agar kamu tidak bergaul dengan orang sembarangan seperti pria waktu itu!" lanjut Ibunya.
"Menikah itu pilihan seumur hidup pak buk, Keyna gak mau menikah dengan orang yang gak Keyna cintai!" ucap Keyna.
"Lantas siapa orang yang kamu cintai, jangan menikah hanya karna cinta! Cinta tidak bisa membuat mu kenyang Keyna!" ujar Ibunya yang sedikit mulai kesal dengan bantahan Keyna.
"Jadi semua ini karna uang? Hah, apa kalian mau menjual anak kalian sendiri?" jawab Keyna kesal dan langsung pergi ke kamarnya.
"Ini karena kamu terlalu memanjakannya hingga sekarang ia menjadi anak yang membangkang!" ucap Ayah Keyna yang marah kepada Ibunya.
Di kamarnya Keyna langsung tidur telungkup memeluk gulingnya. Keyna menangis tidak habis pikir dengan pemikiran kedua orang tuanya.
"Ya tuhan, kali ini aku harus bagaimana," batinnya sembari mencium guling menyembunyikan tangisannya.
Karena banyak menangis, tidak lama setelah Keyna pun tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments