Bab 9

"Keyna.. Ayo nak! Kita berangkat sekarang," Panggil ibu Keyna yang sudah siap pergi dan menunggu Keyna diruang tamu.

Selang beberapa saat Keyna pun datang.

"Ayo nak, kita udah telat, ibu udah janji sama dokternya!" ucap sang Ibu sambil menggandeng tangan putrinya itu.

Keyna tidak berbicara sedikit pun selama perjalanan. Dengan itu, ibunya memperkuat dugaan bahwa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Kini mereka sudah sampai di Klinik Medica, ibu Keyna pun langsung menghubungi dokter yang akan menangani Keyna. Keyna tidak tau bahwa dialah yang akan diperiksa nantinya.

"Halo dokter, saya sudah sampai didepan klinik," ujar ibunya menelepon bu dokter.

"Oh iya bu, langsung masuk ke ruang A ya bu," ucap bu dokter itu.

"Ayo nak kita masuk!" ajak ibunya sambil menggandeng tangan Keyna.

Sampainya di dalam, dokter langsung menanyai.

"Pasien atas nama Keyna?" tanyanya.

"Iya bu dokter," jawab Ibu Keyna.

Keyna merasa bingung kenapa nama pasiennya atas namanya bukan nama ibunya.

"Kok nama Keyna?" tanya Keyna bingung sambil menatap Ibunya.

"Karna yang mau diperiksa itu kamu nak," jawab ibunya.

"Tapi Keyna gak sakit!" ujarnya kesal.

"Udah gak papa, sana masuk," ucap ibunya sambil mendorong putrinya itu dan memberi syarat kepada dokter agar segera dimulai pemeriksaan.

"Dok, apa-apaan ini!" ucap Keyna yang sedikit panik.

Sementara Bu dokter selalu mengabaikan pertanyaan Keyna dan lanjut memeriksa Keyna.

"DOKTER!!" bentak Keyna dengan nada marah sambil matanya lebar terbelalak menggenggam tangan bu dokter.

Dokter pun berhenti dan menatap Keyna,

"Maaf kak, saya hanya menjalankan tugas saya jadi tolong kerja samanya!" ucap Bu Dokter.

"Kerja apa-apaan ini, apa yang terjadi?" tanya Keyna dengan tatapan marah Keyna ke dokter.

"Ibu anda hanya ingin memeriksa keperawanan kakaknya, itu saja," jawab bu dokter.

"Apa? Keperawanan?" sahut Keyna yang terkejut mendengar nya. Ia pun menghela nafas dan berbicara kepada dokter.

"Dokter hentikan ini sekarang! atau aku akan mengobrak abrik tempat ini!" Ucapnya masih dengan tatapan marah.

"Saya tidak bisa berhenti sekarang, karna saya dibayar untuk ini, jika tidak ingin disentuh maka mohon untuk kerjasama nya. Dan satu lagi jika kau mengobrak abrik tempat ini maka saya akan melaporkan anda!" jelas dokter itu.

Keyna pun tidak bisa apa-apa, akhirnya dia mencoba menahan emosi dan mengikuti tes nya.

Selang beberapa saat, tesnya pun selesai. Saat itu juga Keyna langsung keluar, melewati ibunya dan langsung pergi begitu saja.

"Keyna...," panggil Ibunya namun tidak dihiraukan oleh Keyna.

Dokter pun keluar dan sang ibu langsung bertanya,

"Dokter apa dia mau ikut tesnya?" tanyanya.

"Mau, tetapi kenapa anda menyembunyikannya? Akan lebih mudah bagi saya jika ia tau dan mempersiapkan diri," ucap Bu Dokter yang juga agak kesal dengan perilaku ibunya Keyna.

"Maaf bu, jika aku bicara sudah jelas nanti dia bakal nolak!"

"Lalu kenapa anda meragukan putri anda sendiri?" tanya bu dokter itu.

"Ceritanya panjang bu, jadi bagaimana hasilnya?" tanya balik Ibu Keyna.

Dokter menghela nafasnya. Dan mengatakan bahwa putrinya Keyna masih perawan. Ibu Keyna merasa lega setelah tau putri nya baik-baik saja.

Note dari Author :

Memang wajar bagi para orang tua untuk menghawatirkan anaknya terutama seorang perempuan tetapi cara Ibu Keyna itu salah. Bukan malah senang, si anak bisa jadi malah sakit hati.

Jadi, buat para orang tua ada baiknya jika kalian jujur, dan berkata apa adanya tentang apa yang kalian pikirkan atau kalian khawatirkan mengenai putra/putri kalian. Jika kalian bisa menjelaskannya dengan baik, anak kalian tentu pasti akan mengerti.

Lanjut ke cerita,

Keyna yang saat itu masih dalam keadaan marah, langsung pergi ke Perpustakaan untuk menenangkan pikirannya. Disana ia bertemu dengan Yasmin,

"Hai Key, selamat data..,"

"Maaf Yas, aku sedang tidak ingin diganggu!" sahut Keyna menyela sapaan dari Yasmin.

"Hmm okey," ucap Yasmin.

Tidak hanya Yasmin, disitu pun ternyata juga ada Mei yang sedang asyik memilih buku untuk ia baca. Dan tanpa sengaja mereka bertemu. Mei pun menatap Keyna yang saat itu sedikit menangis. Keyna hanya diam dan berjalan melewati Mei.

Mei merasa bingung, apa yang membuat Keyna bersedih, disaat ia membalikkan badan untuk memanggil Keyna tiba-tiba,

sttt.. Keyna memeluk Mei dengan erat.

"Key? Ada apa?" tanya Mei dengan jantung yang berdegup kencang saat itu karena dipeluk dadakan oleh Keyna.

Keyna tidak menjawab, dan hanya diam sambil memeluk Mei. Mei pun tidak bergerak sama sekali, ia membiarkan Keyna memeluknya untuk beberapa saat.

Dan saat itu juga datang Yasmin,

"Mei, apa kau...," ucap Yasmin yang ingin bertanya kepada Mei namun terhenti karena terkejut melihat peristiwa langka itu.

"husst", isyarat Mei kepada Yasmin sambil jari telunjuknya dibibir.

Yasmin pun memutar badan dan ingin kembali ke mejanya, dengan perasaan agak kesal ia berjalan,

"Bisa-bisanya mereka seperti itu, kenapa Mei cepat sekali mengambil hati Keyna!" monolog nya Yasmin karena perasaan irinya.

Setelah beberapa waktu berlalu, Keyna agak melonggarkan pelukannya. Mei pun akhirnya memegang pundak Keyna sambil mendorongnya dan menatap mata Keyna sambil berkata,

"Key ada apa?" tanya nya. Keyna pun tidak menjawab.

"Hmm baiklah, jika lo ga mau cerita, gak papa," lanjut Mei.

"Makasih ya Mei," Ucap Keyna yang akhirnya membuka mulutnya untuk berbicara.

"Gue lagi kesel aja sama nyokap gue, bisa-bisanya dia maksa gue di klinik buat tes keperawanan. Sebelumya dia bilang kalau dia yang mau periksa tapi nyampe sana, gak habis pikir gue. Benci banget sama dia!" jelas Keyna.

"Jadi, lo diraguin sama nyokap lo Key? Kenapa bisa?"

"Mungkin karna semalem, gue ngajak cowok ke rumah...,"

Mei terkejut mendengar nya,

"Hmm dia anaknya pembantu gue yang semalem ke rumah buat ngambil ponsel nyokapnya yang ketinggalan di dapur, habis itu gue ajak makan malem bareng karna gue lagi gak pingin makan sendiri aja saat itu," ucap Keyna.

Mei bingung menanggapi Keyna. Mei berpikir wajar jika ibunya berpikir seperti itu. Tapi Ibunya juga salah karena langsung berpikiran negatif terhadap putrinya. Karena Mei takut salah bicara, jadi Mei hanya mengatakan,

"Sabar ya Key, gue juga kesel dengernya," ucap Mei sambil tangannya memegang pundak Keyna. Disaat itu juga Mei melihat kecantikan Keyna, ia melihat gadis cantik dengan rambut panjang, bulu mata lentik, wajah mungil.

"Key," panggil Mei.

"Hmm?" sahut Keyna sambil menoleh kearah Mei.

"Lo itu sebenernya cantik juga ya," kata Mei.

Mendengar itu, Keyna tertawa, ia berpikir itu cara Mei untuk mencoba menghiburnya.

"Hahaha lo gaperlu kayak gitu juga Mei buat ngehibur gue," ucapnya.

Mei tersenyum dan membatin, "aslinya gue gak bercanda Key".

Terpopuler

Comments

Dew

Dew

mantab !

2023-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!