Kini waktu telah menunjukkan pukul 15.30, sudah waktunya Yasmin untuk selesai bekerja. Tapi sebelum berberes pulang Yasmin memanggil Mei.
"Mei, hari ini lo ada pinjem buku gak? Gue mau pulang nih," teriak si resepsionis itu.
"Oh ya, tunggu sebentar," ucap Mei sambil berlari menuju meja resepsionis.
"Nih," lanjutnya sambil memberikan buku yang sudah ia ambil tadi sekalian buku yang ia baca juga ia pinjam.
"Sekalian coba ajak Keyna pulang bareng ya, barangkali dia mau," ucap Yasmin.
"Hm okey ntar gue tanyain," jawab Mei.
Buku sudah selesai diproses, dan Mei kembali ke meja tempat ia dan Keyna membaca tadi.
"Key, entar gue sama Yasmin mau pulang nih, gimana lo mau pulang bareng gak? Barangkali kita searah," ajak Mei.
Keyna menggelengkan kepala, dan menolak nya.
"Sorry lain kali aja," ujarnya.
"kenapa?" tanya Mei.
"Gapapa, mungkin gak searah aja" jawab Keyna.
"Em oke kalo gitu."
Yasmin datang menghampiri Keyna dan Mei.
"Pulang sekarang yukk, Key lo mau bareng kita gak?"
"Gak yas,"
"Hmm oke, yaudah kita bareng-bareng keluar dari sini aja,"
Mereka bertiga pun keluar dari perpustakaan, dan pulang ke rumah mereka masing-masing, karena rumah Yasmin dan Mei satu gang jadi mereka selalu pulang bersama, beda dengan Keyna.
Keyna pun pulang. Dalam perjalanan pulang Keyna mampir ke toko untuk membeli makanan untuk Sesil. Di dalam toko,
"Selamat datang kak, ada yang bisa saya bantu?" Sapa kasir cowok, yang tampan,tinggi, berkulit bersih, dengan rambut yang tertata rapi. Kasir itu populer dikalangan pelanggannya karena ramah dan memiliki senyuman yang manis dan menawan.
"Saya mau beli makanan kucing, Me-O ada?"
"Ada kak, mau yang berapa kg?
"Yang 1kg"
Keyna menatap kasir cowok itu, pikir Keyna seperti tidak asing dengan wajahnya, melihat ia diperhatikan Keyna, kasir cowok itu langsung tersenyum manis.
Keyna langsung mendatarkan wajahnya, batinnya dalam hati, "ishh apaan sih ni cowok!"
"54.000 totalnya kak,"
"Sebentar... Nih mas," ujar Keyna sambil memberikan uangnya.
"Baik kak, terimakasih."
Keyna mengangguk, dan keluar dari toko itu dan melanjutkan perjalanan pulang.
"Cuek banget," batin Kasir itu sambil melihat Keyna berjalan keluar tokonya, karena sudah beberapa kali Keyna membeli disana namun sikapnya masih saja dingin.
......................
Pagi hari berikutnya, Keyna pun sedang bersiap ke kampus, dilihatnya dirinya dari cermin. Memposisikan tegak postur tubuhnya, berbicara santun ramah layaknya seorang putri dan rambutnya yang panjang diurainya, membuat Keyna tersenyum sekaligus geli. Namun, tidak lama ia kembali memasang wajah datar karna mengingat wajahnya sangat mirip dengan ibu nya. Keyna pun lalu mengubah gaya rambutnya, mulai sekarang ia akan selalu menguncir rambutnya yang panjang itu.
Selepas itu, ia memberi makan kucingnya dan lalu berangkat ke kampus.
Ditengah perjalanan, Keyna melihat ada Mei yang berusaha menyeberang jalan sendirian. Keyna memperhatikannya, dan ya Mei sama sekali tidak pindah tempat, sekalinya Mei melangkah selalu saja ada sepeda yang melintas, itu membuat Mei takut karena trauma sewaktu kecil ia pernah di tabrak sepeda motor saat sedang menyebrang dan mengalami luka jahit dibagian kakinya.
Keyna yang melihatnya, merasa geram dan kasihan. Untuk yang kedua kalinya hati Keyna menariknya untuk membantu Mei. Keyna pun langsung menghampiri Mei dan menyapanya.
Saat itu, Mei akan melangkah menyebrang padahal akan ada mobil yang melintas. Keyna pun dengan cepat menarik tangan Mei, dan tanpa sengaja Keyna memeluk Mei.
"Mei! Apa lo mau mati!" ucap Keyna yang kesal karena nyaris saja Mei di tabrak oleh mobil yang melintas,
"Lo gak bisa liat ya mobil segede itu," lanjut Keyna.
Dalam pelukan Keyna, Mei yang kaget mengatakan, "Maafin gue, gue memang nggak melihatnya," kata Mei dengan lirih sambil memejamkan mata.
Menyadari Mei masih ketakukan, Keyna merasa kasihan dan pelan-pelan melepas pelukannya dan menggandeng tangan Mei.
"Hmm sorry. Ayo, ikut gue pelan-pelan," ucap Keyna mengajak Mei untuk menyeberangi jalan.
Rasa takut Mei seketika hilang, ia menyadari ada tangan yang menggandengnya dan itu membuatnya lega.
sampainya di seberang jalan pun Keyna tak kunjung melepaskan tangannya, tanpa sadar ia tetap menggandeng tangan Mei hingga sampai didepan gerbang kampus. Keyna melihat sekelilingnya sedang memperhatikannya, ia bingung ada apa.
"Mereka semua kenapa ngeliatin gue? Emang ada yang aneh?"
"Mei, kenapa orang-orang ngeliatin gue ya? Apa ada yang salah sama dandanan gue?" tanya Keyna kepada Mei.
"Hmm mungkin karena kita bergandengan?" jawab Mei.
Mendengar jawaban Mei, Keyna langsung melihat tangannya dan melepas genggamannya.
"Oh ya sorry Mei," ucap Keyna yang malu karena baru kali ini ia menggandeng seorang teman.
Mei yang paham pun, langsung melilitkan sikunya ke tangan Keyna dan lanjut melangkah sambil berkata,
"Sudahlah, mungkin mereka kaget karena Keyna sekarang punya teman, atau ada yang mau dekat dengan Keyna."
"Ha? Maksud lo selama ini mereka takut sama gue?"
"Yaampun Keyna, lo tu ga sadar diri ya, gue perhatiin lo selalu pasang wajah datar, dan itu terkesan jutek banget tau, ditambah lagi dengan sikap lo yang cuek + dingin, jadi siapa yang mau deket sama lo, boro-boro deket, kenalan aja mungkin mereka takut,"
"Trus lo kenapa mau deket sama gue? Contoh nya kayak gini gandeng-gandeng tangan gue,"
"Ya karna gue tau lo itu sebenernya baik," ucap Mei dengan tersenyum manis memperlihatkan kedua lesung dipipi nya.
"Ishhh," respon Keyna dengan sedikit tersenyum.
"Kalo senyum tu jangan setengah-setengah, kayak gue nih full," hibur Mei yang memperlihatkan senyuman manisnya.
Wajah datar Keyna pun akhirnya tersenyum dibuat Mei. Sudah tiba saatnya mereka berpisah karena beda ruang jurusan.
"Sebentar Key, catet nomer lo dong nih," ucap Mei sambil memberikan ponselnya.
"buat apa?" tanya Keyna.
"ya buat chattan lah, saling menyimpan kontak!" ujar Mei.
Keyna yang selama ini tidak pernah memberikan nomor ponselnya kepada siapapun kecuali teman sekelasnya, akhirnya memberikan nomornya kepada Mei.
"Nih udah," ucap Keyna sambil mengembalikan ponsel Mei.
"Oke makasih ya, sampai jumpa Key!"
Keyna mengangguk.
Tidak lama, ponsel Keyna ada bunyi notifikasi, dilihatnya itu pesan dari nomor asing, dibukanya dan itu ternyata dari Mei.
"Save ya Key, ini Mei" Tulis gadis berambut pendek itu.
Keyna membalas pesannya namun kontak Mei belum ia simpan,
"Ok", balas Keyna.
"Ishhh.. Cueknya," gerutu Mei yang membaca pesan balasan dari Keyna.
Tidak lama setelahnya, ditempat Keyna dosen pun datang dan pelajaran matkul pertamanya dimulai. Keyna pun segera memasukkan ponselnya ke dalam tas yang ia bawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments