Bab 7

"Yaudah masuk," ucap Keyna yang mempersilahkan cowok itu masuk sambil berbalik badan.

Cowok kasir itu hanya menganggukkan kepala dan mengikuti Keyna. Hingga sampai dalam rumah, cowok itu melihat sekeliling rumah yang hening, ia pun teringat kata Bi Ani,

"mungkin saat ini dia sedang sendiri, jadi kamu nak jangan macem-macem sama dia, awas loh ya," tutur Bi Ani yang memperingati putranya itu sebelum datang ke rumah Keyna.

Saking ngelamunnya ia mengingat kata-kata ibunya itu, ia tidak menyadari bahwa Keyna berbelok, hingga tiba-tiba ia menabrak sofa dan terjatuh. Keyna yang menyadari itu dari balik pintu dapur mengintip dan tertawa kecil sambil tangan kanannya menutupi mulutnya, setelahnya lalu Keyna menghampiri cowok kasir itu,

"Eh lo ngapain disini, bukannya mau ke dapur?" tanya Keyna yang pura-pura tidak tahu.

"I-iya enggak, gue cuman liat-liat, sofa lu bagus hehe," ucap cowok kasir itu sembari mengelus-elus sofa.

"Emang lo gak ngikutin gue tadi?" lanjut tanya Keyna.

"Ngikutin kok, jadi dimana dapurnya?" ujar cowok berhodie putih itu.

"Hmm, gini ya mas kasir, kalo jalan itu jangan ngelamun, nabrak kan jadinya," ucap Keyna sambil tersenyum dan membalikkan badan.

Mendengar itu, si cowok kaget, malu, sekalipun kesal.

"Eh lo tau gitu manggil gue kek, atau gimana. Bisa-bisanya lo biarin aja, gue malu tau. Dan juga stop manggil gue mas kasir, nama gue Akbar!" ucap Akbar sambil mengejar Keyna.

"Tuh dapurnya mas," ucap Keyna sambil menunjuk rak tempat ponsel Bi Ani tertinggal.

Akbar pun melewati Keyna dan mengambil ponsel ibunya, setelah mengambilnya Akbar berjalan menghampiri Keyna dan bicara,

"Nama gue Akbar, jadi kalau mau manggil mas kasih lanjutan mas Akbar gitu," ucap Akbar sembari tersenyum memiringkan kepala lalu memasang wajah datar.

Akbar pun langsung melewati Keyna, dan ingin segera keluar rumah itu.

"Btw, makasih ya udah dibantuin ngambil Hp ibu gue!" ujar Akbar sebelum ia melewati pintu dapur.

"Akbar tunggu!" seru Keyna.

Langkah Akbar pun terhenti dan menoleh ke arah Keyna.

"Lo udah makan malam belum? Kalo belum, apa lo mau nemenin gue makan malam disini, kali ini aja," ucap Keyna yang mengajak Akbar untuk makan malam karena ia tidak ingin makan sendiri saat itu.

"Kenapa?" tanya Akbar.

Akbar langsung teringat cerita ibunya bahwa Keyna adalah anak yang tumbuh dengan kesepian, orang tuanya selalu sibuk dengan bisnis mereka. Melihat Keyna dan sekeliling rumahnya yang hening, Akbar pun merasa kasihan.

"Em kalo lo ga mau gapapa kok, gue gak maksa," ucap Keyna yang melihat Akbar terdiam.

"Hmm kebetulan sih sebelum kesini tadi juga gue belum makan, jadi boleh," sahut Akbar sambil berjalan menuju kursi meja makan.

Keyna pun tersenyum,

"Makasih ya, lo boleh makan sepuasnya lagian yang masak juga ibu lo tadi, gue belum lihat si," ujar Keyna sembari berjalan mengambil nasi dan lauk.

Dibukanya rak lauk, rupanya Bi Ani tadi masak ayam panggang dengan bumbu pedas.

"Bapak ibu lo jam segini belum pulang Key?" tanya Akbar sembari mengambil lauk.

"Belum, udah ya jangan bahas ntar gue gak nafsu makan," jawab Keyna sambil tersenyum.

Mendengar itu Akbar semakin merasa kasihan. Mereka menuju meja makan dan akhirnya makan berdua. Saat makan, Akbar pun menatap Keyna dan bertanya,

"Key, kenapa lo mau ngajak gue? Kan gue cowok? Emang lo ga takut?" tanya Akbar.

"Emm mungkin karna lo anaknya Bi Ani, jadi kalo gue kenapa-kenapa kan bisa bilang Bi Ani," jawab Keyna sambil melanjutkan makan nya.

"Ishh, jangan gitu Key, lo ga boleh langsung percaya sama orang, iya kalo gue jujur sama lo," ujar Akbar.

"Gapapa kalo elo, gue percaya!" ucap Keyna sambil mengunyah.

Mendengar itu, Akbar terdiam memandang Keyna, menarik nafasnya lalu melanjutkan makannya.

Selang beberapa saat pun mereka sudah selesai makan, dan Akbar langsung berpamitan pulang, karena sudah jam 9 malam.

Akbar pun keluar dari rumah Keyna, disaat yang bersamaan, ayah dan ibu Keyna juga datang, akbar tidak tahu jika ada orang di garasi, ia langsung berjalan keluar saja dengan keinginan langsung segera sampai rumah.

Ayah yang melihat ada cowok yang keluar dari rumahnya pun merasa geram, ia langsung berjalan cepat masuk rumah mencari Keyna, sembari ditemani istrinya.

"KEYNA! , KEYNA!" teriak sang Ayah.

Mendengar ia dipanggil, Keyna pun bergumam "apalagi sekarang? Hmmm," gumam Keyna sambil berjalan ke arah suara yang memanggil nya itu.

Ayah yang melihat Keyna langsung menghampiri nya, dan saat Keyna mau menjawab, tiba-tiba..

Plak!

Ayah Keyna langsung menamparnya, tanpa membiarkan Keyna berbicara dahulu.

"MAU JADI GADIS MACAM APA KAMU HA! BAWA MASUK LAKI-LAKI, BAHKAN JAM SEGINI BARU PULANG!"

Keyna terkejut, matanya melebar menahan air mata, dengan tangan memegangi pipi yang ditampar itu. Keyna hanya diam mendengar ocehan ayahnya, hingga saat ayahnya selesai bicara.

"Udah selesai ngomelnya?" ucap Keyna sambil menahan air matanya.

"Apa? Kamu berani ya sekarang sama ayah," ucap Ayahnya Keyna yang emosinya belum reda.

"Keyna yang sopan sama ayah," tutur ibunya.

Keyna hanya melihat ibunya, dan langsung menatap sinis ayahnya.

"APA YANG KALIAN TAHU TENTANG KEYNA? APA KESUKAAN KEYNA, APA HOBI KEYNA, APA BARANG FAVORIT KEYNA, APA KALIAN TAHU? ENGGAK KAN!

KALIAN MEMANG SELALU BEGINI, MARAH GAK JELAS TANPA MENDENGAR KEJELASAN APA-APA DARI KEYNA!" Ucap Keyna marah, dan langsung berlari ke kamarnya sambil menangis.

"Keyna!" teriak sang Ayah yang saat itu ingin mengejar Keyna, namun ditahan oleh ibunya.

"Biarin dia tenang dulu pak, bapak juga harus tenang ya, nanti biar aku yang tanya dia," tutur ibu Keyna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!