My Maid Is My Wife
Seorang gadis berlari tergopo- gopo kearah pondok yang tidak jauh dari sungai untuk memberitahu bahwa ada seseorang hanyut yang sudah sangat lemas di bebatuan sungai dimana Zerena saat itu sedang mencuci pakaian dipinggir sungai itu.
Pak Tarman sangat kaget putri mereka berlari sambil berteriak-teriak memangilnya,dengan nafas yang tidak bisa dibilang biasa lagi, Zerena dengan gos-gos saat sampai didepan ayah ibunya.
" Ayah....ibuk...!! Kata gadis itu dengan nafas sesak dirinya masih melanjutkan perkataannya.
"Kamu ini kenapa Nak, kok lari kayak dikejar setan gitu?? " Kata Buk Surti pada anak gadisnya itu.
"Tolong Yah- buk, di sungai ada orang hanyut, sepertinya dirinya masih hidup ya,cepat yah kasiahan orang itu."Jelas Zarena masih saja dengan nafas yang tidak normal.
"Apa? yang benar saja kamu ndukk, siapa yang Hanyut siang gini? "Kata Pak Tarman masih saja bercanda pada putrinya itu.
"Ayah jangan becanda, ini benaran yah,Rena gak bohong."Kata Rena lagi.
"Bapak ini semuanya dibawak candaan jika putri kamu itu bicara, cepat kita lihat jika itu benar." kata buk Surti dengan cepat menarik tangan suaminya itu agar cepat ke sungai yang tidak jauh dari sawah mereka.
Dengan cepat kedua orang tua Rena berjalan ke sungai, apa yang dikatakan oleh putrinya itu memang benar, pak Tarman dengan cepat masuk kedalam sungai itu dan menolong orang itu tampak dilihatnya lebih dahulu wajah orang itu.
"Rena cepat sini bantu bapak untuk mengakatnya ketepi lebih dahulu, takutnya dia dibawah arus sungai lagi."Kata Pak Tarman pada putrinya itu.
Dengan cepat kedua Ayah dan anak itu mengakat tubuh orang itu, sedangkan buk Surti mencari pertolongan agar bisa membantu suaminya mengakat tubuh pria itu.
Tidak lama para warga yang bekerja disawah ikut membantu Pak Tarman dan putrinya untuk membawa pemuda itu kepukesmas yang tidak jauh dari rumah mereka.
Sham Aditama,yang berusia 31 tahun, putra dari Adi tama yang terbilang memiliki kekayaan dan perusahaan di mana-mana bukan di Indonesia saja tapi setiap negara yang maju ada perusahan milik orang tuanya.
Zarena Salsaputri baru berumur 22 tahun,adalah gadis desa yang cantik, gadis yang menolong Sham saat hanyut di sungai.
Sham terbaring tidak sadarkan diri di puskesmas sudah dua hari dirinya tidak bangun-bangun, namun kedua orang tuanya Rena masih tetap menunggu pemuda yang tidak mereka tahu itu.
Dengan sabar Kedua orang tua Rena merawat pemuda itu tidak ada kata lelah dari keduanya begitu juga dengan gadis berumur 22 tahun itu selalu gantian dengan Ayah dan ibunya untuk menjaga orang yang tidak dikenalnya sama sekali.
Rena berjalan kearah Ayahnya itu dengan langkah sedikit letih namun tidak dilihatkanya pada ayahnya, dirinya sangat kasihan pada ayahnya sudah seharian menunggu Sham sadarkan diri kerena sudah dua hari dirinya tidak bangun.
"Ayah, sebaiknya ayah pulang saja biar Rena yang jaga mas ini, ayah suah sangat lelah dua hari ini menunggunya sadar.
"Kamu saja pulang Nak,bantu ibuk kamu sana masak, dan setelah itu kamu antarkan ayah makan malam."Kata Pak Tarman masih menatap pemudah itu yang masih terbaring lemas itu.
"Yah, sebaiknya kita bawak saja mas ini kerumah sakit yang bisa membuatnya cepat sadar yah, lihat tubuhnya terluka seperti ini, aku takut dia tidak bisa bertahan kerena sudah banyak kehilangan darah akibat luka di tubuhnya itu.
"Kita berdoa saja nak, agar dia cepat sadar dan puli, kerena kita tidak ada biaya banyak untuk membawanya kerumah sakit yang lebih bagus dari sini, jika kita yakin pasti Tuhan akan menolongnya."Kata Pak Tarman mengingatkan putrinya itu.
"Tapi tidak kasihan kah Ayah melihatnya seperti ini yah, walau kita tidak tahu siapa dia, dari mana asalnya kerena tidak ada satupun indetitas nya yang kita temukan." ungkap Rena.
"Jika kita bicara kasihan, pasti kasihan nak, namun apa boleh kita buat nak, dengan keadaan kita serba kekurangan juga, berdoa saja nak semoga pemuda ini baik-baik dan dia cepat sadarkan diri."kata Pak Tarman kembali dengan hati yang teramat kasihan pada pemuda yang tidak bergerak itu.
"Ya sudah, Rena pulang dulu, nanti Rena akan kembali mengantarkan makan malam untuk ayah" Kata Rena dengan melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan inap yang ada dipukesmas itu.
Rena berjalan dengan hati yang berkecamuk,dengan hati dalamnya bicara sambil menelusuri jalan tanah kearah rumahnya.
"Ahhh sungguh malang dirinya kamu Ren, kenapa kamu tidak terlahir dari keluaga yang berada, ketika orang membutuhkan sedikit bantuan dari kamu, kamu ada uang untuk membantu mereka, lihat sekarang dia hanya bisa diam di ranjang rumah sakit itu, tampa apa yang kamu buat."Kata Hati Rena meyelonong kemana-mana.
Sampai-sampai dirinya tidak sadar sudah sampai dirumah kecil diamana selama ini dirinya dibesarkan dalam Rumah sederhana itu.
"Kamu sudah kembali Ren?Apa ayah kamu belum juga mau pulang Nak??"Tanya Buk Surti.
"Belum buk, kata ayah dia belum mau kembali sebelum mas itu sadar, tapi buk kasihan sekali Rena lihatnya,andai saja keluarga kita banyak uang pasti kita bisa menolang mas itu dengan membawanya kerumah sakit yang lebih bagus." kata Rena sendu.
"Nak, syukuri saja apa yang telah diberikan Tuhan pada kita,kita masih bisa membantunya walau tidak dapat lebih dari sekarang nak, berdoalah untuk kesembuhan pemuda itu.
"Iya buk, semoga saja masnya bisa sadar cepat, kita juga bisa tanya dia siapa." Jawab Rena sedikit tenang apa yang baru dikatakan oleh ibunya.
"Ibuk masak apa? Tanya Rena kembali melihat ibunya masih masak di dapur tanah yang tidak begitu luas itu.
"Apa yang mau kita masak nak,hanya ini setiap hari menu kita, sayur asam, sama goreng tempe, ini hidangan yang sangat mewah kita rasakan."Jelas buk Surti pada putrinya itu.
Rena juga tahu orang tuanya hanya petani untuk menghidupi dirinya dan abang yang sudah bekerja di kota semenjak tamat sekolah.
Rena adalah gadis yang tidak bayak tuntutan pada orang tuanya, semenjak dirinya tamat dari sekolah menengah pertama, dirinya tidak sekolah lagi, orang tuanya tidak bisa membiayai kuliahnya, hanya bisa dirinya sampai sma saja.
Rena sudah sangat bersyukur apa yang sudah diberikan oleh kedua orang tuanya, dirinya menjadi anak yang penurut saja sudah bisa membuat hati kedua orang tuanya senang dan bahagia.
Selama tiga tahun ini Rena tidak pernah untuk mencari kerja kekota seprti taman-taman kebayakan, kerena dirinya anak perempuan satu-satunya dikeluarganya.
Pak Tarman tidak mengizinkan Rena jauh dari mereka, takutnya nantik Rena tidak dapat menjaga dirinya,banyak yang ditakutkan oleh kedua orang tua Rena.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments