"Jika iya, apa Rena mau denganku yang jelek ini? Tanya Sham dan menjawab kata gadis itu dengan menatap gadis itu dengan tatapan tajamnya.
Lama Rena diam kerena tidak disangka saja pria yang selama dua bulan bersama bisa menaruh hati padanya, Rena dengan bingung harus menjawab apa, kerena dirinya gak percaya saja Sham bisa suka sama dirinya.
"Mas Ben serius itu atas katanya barusan?? " Ucap Rena kembali.
"Serius Rena, aku tunggu jawaban kamu sekarang." Santai Sham bicara pada Gadis dihadapanya itu.
"Apa gak salah dengar aku ini ya Mas, kok mas itu bisa suka samaku yang judes ini dan suka asal." kata Rena Sedikit tersenyum pada Ben.
"Itu tergantung hati Ren, aku memang suka sama kamu dari pertama aku bangun dari tidurku, saat dirumah sakit pada hari itu." kata Sham jujur pada Rena.
"Yang benar saja mas suka sama Rena pertama lihat Rena dari dekat?" Kaget Rena tidak percaya.
"Iya Rena...!! " Kata Sham.
"Tapi Rena gak tahu harus jawab apa Mas Ben, perasaan Rena juga belum jelas,Rena gak harus jawab sekarang bukan? " Kata Rena ragu saat ini dengan hati dan perasaannya pada Sham.
"Itu terserah kamu Rena untuk menjawab sekarang atau besok itu jawabnya akan sama juga, tingal jawab ya dan tidak saja." Kata Sham santai tidak memaksa gadis itu harus suka padanya, tergantung hati gadis itu saja, saat ini dirinya sudah jujur pada gadis itu.
Dalam situasi bingung saat ini Rena tidak dapat menjawab kata Ben sekarang kerena harus memikirkan lebih jelas lagi perasaanya pada Sham.
"Ya sudah jangan dipikirkan, kamu bisa jawab kapan saja, aku gak maksa harus jawab sekarang. " Kata Sham memecah suasana yang hening itu kerena Rena sedikit diam dan serbah salah tingkah.
"Baiklah jika begitu aku kedalam dulu mas, ingin istirahat."Kata Rena mencari alasan agar dirinya bisa jauh dari Sham saat ini, dirinya merasa tidak enak saja, tadinya dirinya hanya mengangap candaan tapi Sham benar-benar serius.
Rena saat ini terperangkap oleh ucapanya sendiri, sungguh betapa malunya dirinya saat ini, pemuda yang sudah dua bulan bersama nya benar-benar suka padanya.
Saat dikamar Rena memegang dada sebelah kirinya itu, detak jantungnya sedegup kencang.
"Aduhhh perasaan apa ini, jantungku rasa mau copot, gila ini."kata Rena bicara sendiri dikamarnya itu.
"Kenapa aku yang terjebak oleh perkataanku sendiri, Mas Ben benar suka padaku?!!! " lemas Rena menutupkan wajahnya dibantalnya .
"Aahhhh Rena berapa bodohnya kamu, betapa malunya aku hari ini pada Mas Ben."ucap gadis itu lagi sambil bicara di dalam bantal yang ada dikepalanya itu.
Rena dengan habis-habisan mengerututi dirinya dengan tingkah bodonya sendiri sehinga sampai membuat dirinya malu sendiri pada Sham, setelah apa yang dikatakan Sham padanya.
Rena tidak habis pikir pada Sham yang bisa jatuh hati padanya,Rana selalu berpikir saat dirinya masih berguling dikasur yang ada dikamar sempat rumahnya.
"Apa benar yang dikatakan oleh Mas Ben itu benar?Bagaimana aku bisa percayailah, jika saja Mas Ben hanya mempermainkan hatiku, aduhhh berabeh juga dengan hatiku nantik? "Pikir Rena saat ini dengan memangku dua tanganya di dadanya.
Rena selalu memikirkan kata Sham beberap menit yang lalu, dengan pikiran Rena sudah mulai memikirkan Sham selama ini dirinya juga merasa nyaman berada di dekat pemuda itu walau dengan rupanya tidak setampan yang Rana inginkan.
"Dipikir-pikir diri mas Ben sebenarnya dia itu tampan..!! ahhh kenapa aku jadi mikirkan Mas Ben, ada gak benar ni dengan otakku."Kata Rena dengan sedikit memukul kepala nya dengan jemarinya.
"Rena.... kenapa kamu malah mikir dia sihhh?? " kesal Rena kembali pada dirinya saat ini yang tidak bisa melupakan ucapan dari Sham barusan.
Begitu juga dengan Sham hanya tersenyum sambil memikirkan Rena duduk di bangku yang ada didepan rumah kecil itu sambil satu jarinya mengetuk bangku dengan pelan sambil berpikir bangai mana dirinya akan mengatakan itu pada Pak Tarman dirinya saat ini menyukai putri mereka.
Sham juga tidak mau jika gadis secantik Rena dimiliki laki-laki lain, sedangkan dirinya bisa untuk mendapatkan gadis itu dengan mudah, tapi Sham juga tidak mau secepat itu dirinya akan mengatakan siapa dirinya sebenarnya pada kedua orang tua Rena.
Shan harus mencari cara lain untuk bisa bersama dengan Rena, Sham memang jatuh hati pertama kali melihat Rena.
"Aku tidak bisa berdiam diri saja disini, aku harus melakukan cara, agar bisa kembali kekotaku." Pikir Sham saat ini.
Sham bangkit dari tempat duduknya itu dan masuk kedalam, dirinya mencari Rena namun gadis itu tidak terlihat, Sham melihat kearah kamar Rena yang tertutup.Dengan pelan Sham memangil Rena
"Rena...!! ", Pangil Sham pelan.
"Ahmm, ada apa Mas? " Sahut dari dalam..
"Keluar bentar dong aku ada yang ingin ditanya."Kata Sham kembali.
Pintu terbukak,Rena harus bisa santai wajahnya keluar dari dalam kamar itu, dirinya juga tidak mau melihatkan tingkah bidohnya pada Sham, dirinya bisa meyemuyikan rasa malu pada Sham.
"Ada apa Mas Ben? apa Mas Ben butuh sesuatu sehinga ingin bantuan dari Rena?? " Tanya Rena tidak diam saja.
"Iya, aku membutuhkan bantuan kamu, kita bicara didepan saja yok."Kata Sham lembut.
"Ya sudah, ayoo...k? "Ajala Rena berjalan dengan santai ketempat dimana mereka bicara tadi.
Sampai diluar kedua tidak langsung bicara, Sham hanya melihat Rena dengannya tingkah anehnya itu.
"Ada apa Mas Ben, katanya ingin bantuan Rena, katakan jika Rena bisa bantu Mas Ben?? " Kata Rena yang membukakan pembicaraan mereka lebih dahulu.
"Ohhh ya, aku jadi lupa jika sama kamu Ren. "Canda Sham dengan tersenyum manis pada gadis dihadapannya.
"Yang serius kenapa sih Mas,jika tidak aku masuk lagi ya." Ancam Rena pada Ben..
"Ehhh jangan, tunggu dulu aku cuma becanda kok, kita nantik pas bapak pulang kita jalan keluar yok Ren, biar aku bisa tahu desa ini." kata Sham ingin tahu kerena selama dua bulan dirinya berada di desa Rena dirinya tidak pernah jalan jauh dari rumah yang ditempatinya saat ini.
"Boleh juga itu, agar Mas Ben tahu juga daerah sini, Nantik Biar Rena tunjukan juga tempat keramaian, tapi agak jauh dari desa kita ini Mas, sudah mau keluar dari desa sini."Kata Rena dengan antusiasnya ingin mengajak Sham..
"Malah bagus itu Ren,kita kesana saja nantik, aku sambil cuci mata selama disini, biar aku ingat jika aku kembali kekotaku nantik." Kata Ben sedikit sendu.
"Mas Ben jangan sedih gitu,pasti nanti Mas itu akan ingat semuanya tentang diri mas, Rena yakin itu kok."Kata Rena saat ini hanya tahu Sham Tidak dapat mengingat dimana kota dan keluarganya, namun Ben hanya pura-pura saja.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments