Belum sempat Rena meyiapakan nasi untuk kedua orang tuanya namun orang yang baru dibilang sudah nongol dibelakang.
"Lhoo ibu dan Ayah sudah pulang?"kata Rena melihat kedua orang tuanya itu sudah berada dirumah.
"Tidak ada kerjaan lagi disawah nak, padinya sudah siap ditanam ibumu tadi di bantu oleh buk mina, makanya selesainya lebih cepat."Kata Buk surti menaruh tudungnya di paku yang ada dididing rumahnya itu.
"Ohh gitu ya, barusan mas Ben mau ngantar nasih buat kalian, tapi belum sempat Rena siapkan kok."Jelas Rena pada ibunya.
"Kita makan dirumah saja, siang ini ibuk dan Ayahmu mau ketempat buklek kamu, mungkin gak pulang malam ini, besok hari ibuk pulanganya."Jelas Buk surti pada putrinya itu..
"Emang ngapain kerumah buklek? Pa ada acara ya buk? Tanya Rena tidak mau diam itu.
"Itu sepupunya kamu mau tunangan malam nantik, ibu mau bicara tadi kamu malah gak keluar dari kamar,apa kamu masih sakit?"Tanya buk surti kembali pada putrinya itu.
"Sudah gak buk,sudah agak mendingan." Sahut Rena sedikit malu pada ibunya itu.
"Tidak masalah nduk, itu akan dirasakan semua anak gadis baru menikah." Kata buk surti mengerti saat ini putrinya lagi sakit enak 😂😂😂😂 ya bunda cantik wkwkwkw.
Rena tidak bicara lagi dirinya melanjutkan kerjaanya dengan mengakat nasih yang masih ditungku kayu api itu.
Rena memasukan nasi yang baru masak ke dalam tempatnya agar mereka siang ini bisa makan bersama.
Dimeja makan rumah kecil itu Rena Dan Sham tidak banyak bicara, Rena melayani suaminya dengan baik saat makan, buk surti dan pak Tarman dapat melihat putrinya mereka bisa melayani suaminya dengan baik, tidak perlu diajarkan.
"Kamu nambah mas, biar aku isikan nasi lagi? " Kata Rena pada Sham.
"Tidak Rena, ini sudah kenyang sekali kerena sambal kamu bikin bikin aku makan bayak hari ini." Kata Sham tidak sangup lagi kerena dirinya sudah beberapa nambuh, sehinga perutnya sudah merasa keyang.
"Biar kamu tambah gemuk nak Ben, saat nantik bertemu dengan keluarga kamu mereka tidak bisa mengenali kamu lagi kerena bentuk tubuh kamu yang sudah beda."Ucap pak Tarman dengan canda dan tawa mereka saat makan.
Sham sungguh tidak pernah dirinya akan merasakan hidup susah jika tidak bertemu dengan keluarga istrinya, semua sudah jadi pengalaman hidup pahit, senang dusah dapat Sham rasakan selama tingal dirumah pak Tarman, banyak pelajaran yang bisa diambil sebagai patokan hidup Sham kedepan, bagai mana dirinya bisa membawa istrinya itu hidup bahagia bersamanya yang berkelimang harta.
Sham menatap keluarga kecil itu dengan sangat senang dan bahagia, dirinya selama ini bekerja keras untuk mencari ribuan uang agar bisa membantu keluarga pak Tarman dangan mengabil upah disawah tetangga dan kadang Sham bisa memetik buah jagung dari petani jagung disekitar desa itu.
Sham tidak pernah menyerah selama dirinya tingal bersama pak Tarman, apa lagi dengan adanya putrinya pak Tarman membuat dirinya semakin semagat tiap hari.
Sampai pada akhirnya Sham dapat meperistri Rena, itupun tidak pernah disahkannya secepat itu dirinya bisa memiliki gadis yang disukainya itu saat pertama kali dirinya melihat Rena.
"Nak Ben setelah makan siang ini bapak dan ibuk akan kerumah bibinya Rena kerena ada acara tunangan putri mereka malam ini, mungkin bapak gak pulang, besok baru pulang kamu jaga istrinya kamu."Kata pak Tarman juga memberi waktu luang untuk sepasang yang baru menikah itu agar mereka lebih leluasa untuk bermesraan berdua saja dirumah.
"Baik pak, aku akan menjaga istriku." Kata Sham tidak masalah memang sudah tangung jawabnya untuk menjaga istrinya itu.
Satu jam berlalu rumah sudah tampak sunyi setelah setengah jam lalu kedua orang tuanya Rena baru pergi.
"Mas Apa kamu mau aku bikin kopi? Tanya Rena yang baru siap melipat pakaian yang baru kering dijemuran.
"Gak usah samyang, aku jarang ngopi, palingan satu kali saja sehari,aku ingin tidur sebentar, kamu kerjakan saja kerjaan kamu." Tolak Sham pada istrinya itu..
"Ya Wesslah jika gitu, aku juga mau nyusun baju kelemari dulu, ini pakain ibu juga banyak, aku simpan kekamar ibuk duluan ya mas, kamu ingin tidur sana kekamar jangan disini, entar sakit Tubumu mas." Kata Rena berajak masuk kedalam kamar ibunya itu untuk meysun pakaian orang tuanya itu.
Setelah itu Rena kembali lagi ingin megambil sisa pakaiannya,namun pakain dilipatnya tadi yang hendak mau dipindahkan kekamar, namun tidak ada ditempat itu lagi dan juga Sham juga tidak disana..
"Ahhh kamu mas Ben sungguh suami pengertian!!" Kata Rena dengan senang masuk kekamarnya.
Dilihatnya suami sudah menutup lemarinya pas dia baru ingin bicara.
"Mas....kamu sudah siap menaruh pakaian..... nya? Kata Rena kerena suaminya sudah berjalan mendekat padanya.
"Sudah, tapi aku ingin kamu pijitin aku bentar sayang, aku merasa tubuhku capek kali."Kata Sham semakin mendekat pada istrinya itu sehinga sampai Rena teduduk ditempat tidurnya.
"Mas... ini gak macam-macam lagi bukan, hanya pijit sajakan? Tanya Rena dengan curiga pada suaminya itu.
"Sekalian pijet plus-plisnya sayang,selagi kita berdua saja saat ini dirunah kerena tidak ada yang dengar kegiatan kita siang hari ini." kata Sham dengan senyuman liciknya.
"Gila kamu mas,anuku masih sakit lo, jangan seperti ini mas, aku gak mau." Tolak Rena dengan sedikit mencubit pipi suaminya itu dengan gemas.
"Ayoklah sayang aku tidak bisa melihat kamu seperti ini dengan daster pendek ini, melihat nya aku jadi ingin selalu meyentuh kamu."Bisiknya Sham lagi pada istrinya itu..
"Tapi masih sakit mas. "Kata Rena sekali lagi menolak kata suaminya itu.
"Kita harus sering melakukannya sayang agar kamu tidak akan merasakan sakit lagi, biar itunya kumu cepat sehat kerena punyaku sering masuk." kata Sham dengan santai bicara pada istrinya itu.
Rena juga tidak dapat menolak lagi keinginan suaminya itu, mau tak mau akhirnya setuju untuk bermain asmara lagi dengan suaminya disiang bolong,kerena kesempatan bagi mereka tidak ada orang di rumah saat ini, jadi bebas untuk ngapain saja.
"Tapi mas jangan terlalu maksain aku tidak sanggup nahan sakitnya mas, yang tadi malam saja belum hilang rasa sakinya, ditambah lagi dengan ini, punya kamu yang tidak biasa membuat punyaku sobek mas Ben."Repet Rena pada Sham yang masih tersenyum saja medegar ocehan istrinya itu.
"Tapi gak kali ini sayang, bikin kamu keenakan."Canda Sham lagi pada istrinya itu..
"Apa yang enak, sakit tahu mas."Sambung Rena dengan kesal pada suaminya itu sehinga pagi saja dirinya gak bisa jalan..
"Gak enak dibilang tapi kamu menikmatinya sampai gak sadar itu mulut mendesah ditelingaku." Goda Sham lagi membuat istrinya itu malu.
Sham tidak dapat melihat raut wajah cantik itu semakin mengemaskan hari ini, Sham dengan berlahan mendekatkan bibinya kembali pada bibir sexy istrinya itu dan ******* denga lembut dan lidahnya menyapuh rongah mulut Rena dengan rasa yang berbeda nikmat dan kesenangan saat ini Sham rasakan.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments