Tendangan Rena

Sampai dirumah Shan dan Rena mereka melihat kedua orang tuanya sedang duduk santai diteras rumah kecil itu.

"Ayah sudah pulang dari sawah?"Ucap Rena Ikut duduk di samping Ibunya yang baru bikin teh untuk pak Tarman.

"Jangan duduk dulu nduk, sana bikin kopi untuk suaminya kamu, kamu ini bukan anak gadis lagi tapi sudah jadi istri orang, jangan bertingkah seperti biasa, cepat sana bikin kopi buat suaminya kamu." Repet buk surti pada putrinya itu.

"Iya buk, masak gitu saja marah sama Rena, tunggu bentar ya mas, yayang bebed bikin kopi dulu buat Mas ben." kata Rena selalu bercanda saat bersama seprti ini.

Pak Tarman hanya mengelengkan kepala saja melihat tingkah putrinya itu, apa yang bisa dibutnya kerena memang begitu tingkah putrinya itu.

"Kamu pahami saja istrinya kamu nak Ben,dia itu selalu bertingkah sesukanya."Senyuman pak Tarman pada Menantunya itu.

"Tidak masalah pak, mungkin itu yang membuat dia senang aku gak akan malu kerena istri ku sudah seperti itu." Kata Sham paham apa yang dikatankan oleh mertuanya itu.

"Sekarang Rena sudah menjadi tangung jawab kamu seutuhnya nak, bapak hanya bisa menjaga Rena sampai disni untuk seterusnya kamu yang bertanggung jawab akan diri Rena, semoga kamu bisa membuatnya bahagia." Kata pak Tarman percaya Sham akan menjaga putrinya dengan baik.

"Baik pak aku akan menjaga istriku seperti apa keinginan bapak itu, aku tidak akan membuatnya menderita." Kata Sham sungguh-sungguh.

"Baguslah jika begitu bapak bisa tenang, untuk melepaskan Rena pada kamu nak."Kata Pak Tarman kembali.

Perbincangan sore itu berlanjut dua jam lamanya mereka berempat dengan tawa dan kelucuan Rena, Akhinya magrid datang mereka semua harus melakukan kewajiban sebagai umat yang taat pada tuhanya, Rena untuk pertama kali sholat berjamaah dengan suaminya, kerena selama ini Rena hanya melihat Sham sholat sendiri sendiri saja, namun saat ini pria itu yang menjadi imamnya.

Hati Rena terharu kerena bacaan kalimat ayat suci itu sungguh terdegar merdu dan pasif Sham membacanya.

Setelah siap dengan sholat keduanya saling menatap, Sham juga bingung saat itu harus melakukan apa, Sham mengulurkan tangan pada istrinya itu untuk kedua kalinya agar Rena meyalami setelah berdoa Siap Sham baca.

Barulah Rena megerti apa yang diinginkan suaminya itu, menghormati dan menghargai Sham sebagai seorang suami, Rena mencium tangan itu untuk kedua kalinya dengan hati sangat nyaman, apa lagi Sham membalas dengan mencium kening nya.

"Sungguh suasana yang tidak bisa aku bayangkan,semoga saja aku tidak salah memilih kamu mejadi suamiku mas Ben, aku merasa nyaman saat kita seperti ini."Ungkap Rena dalam hatinya sambil melihat punggung suaminya itu baru saja berdiri dari tempat mereka sholat.

Waktu berlanjut Rena yang sudah sangat lela dirinya lebih dulu masuk kekamar sedangkan Sham masih saja berbincang dengan beberapa orang diluar, kerena kebiasan Sham menjelang tidur dirinya selalu berbincang dengan tetangga dekat.

Saat malam semakin malam Sham memutuskan untuk masuk kedalam ingin mengistirahatkan tubuhnya yang seharian ini berada di luar.

Saat Sham masuk kedalam kamar istrinya sudah tertidur dengan nyaman ditempat tidur yang berukuran kecil itu, Sham hanya tersenyum melihat Rena tidur seprti kerbau tidur tidak sadarkan diri.

"Kamu jika sudah tidur tidak ingat apapun Rena,lihatlah cara kamu tidur mendengkur seperti kerbau."Kata Sham pelan saat dirinya juga membaringkan tubuhnya di samping istrinya itu.

Mata Sham juga belum mau terpejam pikiranya menerawang kemana-mana, saat dirinya ingat jika nantik dia akan kembali ke kota pasti sulit untuk nya meningalkan istrinya tingal didesa.

Saat Sham sedang asik dengan pikiran nya, Tiba-tiba saja tubuhnya amruk dan jatuh ke lantai dengan suara yang sedikit berisik.

"Bukkk... "

Bunyi yang terdengar kuat sampai kedua mertuanya berlari kearah kamar mereka.

"Nak Ben, kalian baik-baik saja? " Teriak Pak Tarman dari luar kamar mereka.

Sham dengan cepat berdiri dan membuka pintu kamar itu dan melihat kedua mertuanya sudah cemas.

"Tidak apa-apa pak aku baik-baik saja." Kata Sham dengan santai namun masih saja merasa sakit dipinganya kerena Rena menendangnya sampai dirinya jatuh ke lantai.

"Itu barusan bunyi apa nak Ben, apa Rena sudah tidur?Tanya buk surti kembali..

"Rena sudah tidur dari tadi buk, biasalah buk mungkin dia lagi mimpi jadi dia nendang Ben." Kata Sham dengan sedikit rasa malu pada mertuanya itu sedikit mengarut kepanya dengan senyuman paksanya.

"Ya suda kamu tidur lagi, kami juga lanjutkan tidurnya ini sudah sangat malam." kata Pak Tarman membawa istrinya cepet masuk kedalam kamarnya kerena malam ini juga malam pertama untuk kedua sejoli itu.

Mereka megerti juga pada sepasang suami-istri itu, Pak Tarman sampai dikamar hanya menyelengkan kepala saja melihat tingkah putrinya itu.

"Dasar itu putri kamu pak, bukan melayani suami mala menenang suaminya, harap kita cepat punya cucu, mala dia tidur kayak kerbau." Umpat buk surti saat membaringkan tubuhnya kemabali.

"Sudah jangan bicara lagi kita tidur, itu urusan mereka buk, jangan ikut campur, kapan mereka akan bikin anak itu terserah mereka." Kata Pak Tarman tidak bicara kagi, dirinya lebih baik tidur dari mendengar ocehan istrinya itu.

Sham dikamar hanya terseyum saja dengan tingkah istrinya itu tidurnya sunguh membuat Sham extra sabar.

"Belum aku mintak apa-apa dari kamu Ren,kamu sudah membuat pingangku mau patah, nasib kamu Sham, saat malam pertama harus dapat tendangan istrinya kamu."Ucap Sham kembali tidur di samping istrinya itu.

Sham memeluk Rena kedalam dekapanaya sehingga Sham tertidur dengan nyaman.

Jam empat pagi Rena terbangun kerena merasa sesak saat dirinya merasa berat ditubuhnya, Rena baru tersadar bahwa dirinya sudah menikah, Rena melihat Sham tidur dengan memeluk dirinya dengan nyaman, sehinga membuat dirinya jadi serbah salah.

"Maafkan aku Mas Ben seharusnya malam ini aku memberikan apa yang kamu inginkan, namun aku tidur sampai gak sadar kamu sudah tertidur dengan nyaman seperti ini."ucap Rena dengan pelan dan sedikit meyetuh wajah aneh sham itu.

Sham juga terganggu saat istrinya meyetuh wajahnya dengan lebut jemari Rena bermain diwajahnya.

"Jangan menganggu aku tidur Ren,tidurlah jika tidak kamu harus bertangung jawab sudah membangukan aku."Suara itu terdegar oleh Rena.

"Kamu bangun ya Mas Ben, maaf ya aku sudah membangunkan tidurmu."Ucap Rena rasa bersalah telah menganggu tidur suaminya itu.

Sham mencium bibir manis Rena untuk yang kedua kalinya Sham merasakan bibir itu.

Rena kembali merasakan bibir Sham menyentuh bibirnya, entah perasaan apa yang dirasakan malam ini, jantungnya berdebar dengan sangat cepat.

Lama lidah Sham menelusuri ronga mulut Rena sehinga hanya terdegar sedikit suara ******* Rena dirinya sudah terbawa suasana malam saat ini sehinga memintak lebih dari itu.

Sham yang mendegar itu dari lutut istrinya dirinya juga sangat semangat untuk melajukan, yang tadinya hanya sekedar mencium bibir istrinya itu saja, manun suara Rena membuatnya tidak dapat menghentikan lagi.

Malam ini Sham akan mendapatkan Rena, dengan memiliki istrinya seutuhnya,Sham dengan bersemangat melajukan permainan itu manun dirinya tidak bisa mungkir dari kata tidak,sekuat apapun dirinya menahan jika sudah seperti ini dirinya Sham tidak akan kuat melihat istrinya yang cantik terbaring disamping yang selalu sangat mengoda imannya siap saat.

Sham melepaskan ciumannya melihaat Rena sudah merasa sesak dirinya harus memberi oksigen baru.

"Apa aku boleh melakukannya?"Kata Ben sedikit lembut dan pelan bicara ditelinga istrinya itu.

******

Terpopuler

Comments

Ibu Wawa

Ibu Wawa

sabar ya kk, lagi usaha nyelesaikan 😇😇😇

2023-09-19

0

Yin'yang

Yin'yang

yahhh digantung

2023-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula cerita
2 Akhir dia bukak mata juga
3 Tingkah bodoh Rena dan ingin tahu Rena
4 Perbincangan Sham dan ayahnya Rena
5 Kata yang serius dari Sham, membuat Rena tidak bisa jawab
6 Pengakuan hati Sham
7 Titik Terang tentang Sham
8 Ada apa ini? Perasaan Rena tidak enak
9 Ucapan Rena akhirnya menjadi ucapan baik
10 Hari yang ditunggu sepasang sejoli itu akhirnya datang juga
11 Tendangan Rena
12 Hakhirnya kau jadi milikku
13 Rena Kehilangan Sham
14 Ingin merasakan kembali saat ada kesempatan
15 Sham bicara pada istrinya
16 Keluaga Sham terancam oleh perbuatan sepupunya sendiri
17 Perpisahan yang tidak diinginkan oleh Rena, tapi mau bilang apa??
18 Peyelesaian masalah Sham sudah berahir
19 Jadi malapetaka
20 Perasaan Rena tidak baik-baik saja
21 Sungguh bahagianya Rena
22 Kegundahan hati Rena
23 Akhinya Sham sadar dari komanya
24 Rena Bekerja
25 Sham kaget saat merasakan menuh makan siang yang dibawak mammy nya
26 Kepulangan Sham,Namun Rena juga akan pergi
27 Siapa dia
28 Kejujuran Sham pada Kedua orang tuanya
29 Cukup Rena senang
30 Menepis kembali tentang Rena
31 Terlihat Jelas
32 Empat bulan Berlalu
33 Sham mendesak Ardi untuk mencari tahu tentang Zeren
34 Tawaran kerja untuk Rena
35 Aktivitas pagi Rena dihari pertama kerja
36 Perdebatan mamy Sham dan papinya
37 Rasa yang sama
38 Sham sangat kaget saat mendegar suara itu, wajah cantik istri dihadapanya
39 Sedikit penyesalan Sham
40 Rena menahan emosinya
41 Sham jujur pada Rena dan memberi tahu Siapa Ben sebenarnya
42 Rena mendapatkan dua lawan
43 Kamu kembali nak Ben??
44 Sham bisa jujur pada kedua orang tua istrinya
45 Sham merasa senang
46 Bersama keluarga kecil sham berkumpul dengan kedua orang disanyangi
47 Berkunjung kerumah mertua
48 Masih suasana dirumah mertua
49 Kedatang orang yang pernah singgah dihati Sham
50 Meridukan kamu
51 Sham tidak segan mengenalkan Rena dan anaknya pada kariawan diperusahaannya
52 Dia lagi
53 Melepas rasa yang sudah lama tidak dilepaskan
54 Pagi-pagi Beby Rafki sudah membangunkan seisi rumah
55 Singa mengamuk 1
56 Singgah ngamuk 2
57 Bikin ricuh seisi rumah
58 Perasaan lain
59 Rena dan Beby Rafki sedang terancam
60 Rena Kembali dengan selamat
61 Hukuman buat orang yang sudah menganggu ketenangan keluaga Aditama
62 Pengumuman
63 Perbicangan Sham dan Rena tentang Bella
64 Liburan, Hadia yang sangat menbuat Sham bahagia
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Awal mula cerita
2
Akhir dia bukak mata juga
3
Tingkah bodoh Rena dan ingin tahu Rena
4
Perbincangan Sham dan ayahnya Rena
5
Kata yang serius dari Sham, membuat Rena tidak bisa jawab
6
Pengakuan hati Sham
7
Titik Terang tentang Sham
8
Ada apa ini? Perasaan Rena tidak enak
9
Ucapan Rena akhirnya menjadi ucapan baik
10
Hari yang ditunggu sepasang sejoli itu akhirnya datang juga
11
Tendangan Rena
12
Hakhirnya kau jadi milikku
13
Rena Kehilangan Sham
14
Ingin merasakan kembali saat ada kesempatan
15
Sham bicara pada istrinya
16
Keluaga Sham terancam oleh perbuatan sepupunya sendiri
17
Perpisahan yang tidak diinginkan oleh Rena, tapi mau bilang apa??
18
Peyelesaian masalah Sham sudah berahir
19
Jadi malapetaka
20
Perasaan Rena tidak baik-baik saja
21
Sungguh bahagianya Rena
22
Kegundahan hati Rena
23
Akhinya Sham sadar dari komanya
24
Rena Bekerja
25
Sham kaget saat merasakan menuh makan siang yang dibawak mammy nya
26
Kepulangan Sham,Namun Rena juga akan pergi
27
Siapa dia
28
Kejujuran Sham pada Kedua orang tuanya
29
Cukup Rena senang
30
Menepis kembali tentang Rena
31
Terlihat Jelas
32
Empat bulan Berlalu
33
Sham mendesak Ardi untuk mencari tahu tentang Zeren
34
Tawaran kerja untuk Rena
35
Aktivitas pagi Rena dihari pertama kerja
36
Perdebatan mamy Sham dan papinya
37
Rasa yang sama
38
Sham sangat kaget saat mendegar suara itu, wajah cantik istri dihadapanya
39
Sedikit penyesalan Sham
40
Rena menahan emosinya
41
Sham jujur pada Rena dan memberi tahu Siapa Ben sebenarnya
42
Rena mendapatkan dua lawan
43
Kamu kembali nak Ben??
44
Sham bisa jujur pada kedua orang tua istrinya
45
Sham merasa senang
46
Bersama keluarga kecil sham berkumpul dengan kedua orang disanyangi
47
Berkunjung kerumah mertua
48
Masih suasana dirumah mertua
49
Kedatang orang yang pernah singgah dihati Sham
50
Meridukan kamu
51
Sham tidak segan mengenalkan Rena dan anaknya pada kariawan diperusahaannya
52
Dia lagi
53
Melepas rasa yang sudah lama tidak dilepaskan
54
Pagi-pagi Beby Rafki sudah membangunkan seisi rumah
55
Singa mengamuk 1
56
Singgah ngamuk 2
57
Bikin ricuh seisi rumah
58
Perasaan lain
59
Rena dan Beby Rafki sedang terancam
60
Rena Kembali dengan selamat
61
Hukuman buat orang yang sudah menganggu ketenangan keluaga Aditama
62
Pengumuman
63
Perbicangan Sham dan Rena tentang Bella
64
Liburan, Hadia yang sangat menbuat Sham bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!