Setelah Sham siap bicara dengan mengabarkan dirinya pada seseorang, dirinya kembali dimana Rena berada, Sham dengan diam-diam menghubungi orang kepercayaan itu agar Rena tidak curiga padahya, saat ini dirinya masih berbohong tentang diri tidak ingat siapa dirinya sebenarnya.
"Ren, kita pulang yok, bawak gorengan ini kita bisa makan dengan bapak dan ibuk di rumah Sama-sama."Kata Sham berjalan dan bicara pada gadis cantik yang masih duduk santai dibangku tempat dimana anak muda pada senang nongrong taman itu..
"Ahhh kamu Mas Ben, jangan gitu dehh tiba-tiba seprti hantu, mengagetkan saja." Kata Rena benar-benar kaget kerena Sham tiba-tiba saja ada disampingnya.
"Maaf deehh, aku gak bermaksud mengagetkan kamu, aku hanya cari ini untuk kita makan bersama dirumah nantik." Kata Sham agar Alasan dia pergi sebentar dari Rena barusan, agar gadis cantik itu tidak curiga padanya.
"Jadi kamu menghilang cuma cari ini Mas, masak goreng saja Mas belih, aku juga mau banso bakar itu." tunjuk Rena Pada Penjual bakso bakar yang tidak jauh dari mereka duduk.
"Kamu mau itu? " Kata Sham menatap Rena dengan senyuman yang dibibirnya.
"Ahmm, aku mau itu." Kata Rena pelan sedikit tersenyum pada Sham.
"Baiklah gadis manja pak Tarman, saya akan membelikan kamu hari ini, kerena ada sedikit uang disaku hari ini, jadi jangan mintak yang banyak dari ini." kata Sham berjalan kepenjual bakso bakar itu untuk membelikan apa yang diinginkan gadis imut itu.
Rena juga senang Sham mau membelikan walau pria itu tidak banyak uang, tapi sekali-sekali dirinya bisa memakan makan seperti itu,kerena selama ini Rena tahu keluarga mereka tidak banyak uang untuk membeli apa yang diinginkan seperti penduduk desa yang tebal saku-sakunya, dibilang orang yang berada tidak seperti keluarga Rena dengan kemiskinan keluarga hanya mengharap sawah dari punya orang lain selama orang tuanya masih bisan menafkahi keluarga mereka.
"Nah ini, makanlah setelah ini kita pulang nantik bapak mala megewatikan putrinya pergi lama dengan seorang pemuda." Kata Sham dengan memberikan Bakso bakar yang dibeli olehnya.
Dengan senang hati Rena mengambil itu dari Tangan Sham, Rena mulai memakan tampa mengomentari apapau tentang makanan itu, dirinya menikmati bakso bakar itu, namun saat ingin memakan tusukan kedua Rena kembali menatap Sham yang masih memperhatikan dirinya.
"Ini untuk Mas Ben, makanlah!! " Kata Rena dengan meyupkan setusuk Bakso bakar itu ke mulut Sham.
"Gak usah kamu saja yang makan. " Tolak Sham dengan lembut, dirinya juga tahu gadis itu jarang untuk belanja seperti sore ini.
"Jika Mas Ben tidak mau, nantik baksoknya Rena habiskan, Mas Ben gak akan nyesal nantik mimpi lo jika gak mau coba." Goda Rena selalu memaksa Sham memakan bakso itu.
Mau gak mau Sham akhirnya memakan bakso yang sudah ada diujung bibirnya.
"Akkkk,up" kata Sham meyantap bakso itu dengan suapan gadis cantik yang disukanya itu.
"Enak gak Mas?Tanya Rena senang melihat Sham memakan baksok bakar bersamanya.
"Enak,, tapi sedikit pedas aku kurang suka pedas." Sahut Sham dengan bibir yang sedikit memerah kenak cabe bakso itu.
"Laki-laki apaan kamu Ini Mas, masak makan cabe segini pedas sudah memerah itu wajahmu.. Hahaha.!! "Ketawa Rena lepas melihat Sham sudah kepedasan.
Sham hanya geram saja melihat gadis itu mengertawainya,Akhirnya dirinya juga ikut tersenyum melihat gadis itu tampak senang.
"Kamu cantik Rena, tapi apa aku bisa memiliki kamu." Kata Hati Sham saat menatap gadis yang ketawa lepas.
"Mas Sham jangan selalu menatapku begitu, nanti benar-benar jatuh hati padaku. " goda Rena kembali kerena dirinya sudah lupa dengan ungkapan hati Sham siang tadi.
"Emang aku sudah jatuh hati padamu cantik, jadi jangan selalu membuat aku ingin dekat kamu terus." Kata Sham santai pada Rena.
Rena baru saja ingat dirinya baru siang tadi Sham mengatakan padanya bahwa pemuda bersamanya sekarang benar-benar menyukainya.
"Keanapa, baru ingat ya, kataku siang tadi? " Goda Sham pada Rena yang sedikit malu.
"Mas Ben bisa gak bahas itu lagi, aku jadi gak enak. " Kata Rena denga wajah sudah menerah..
"Apa kamu sudah ada jawaban agar aku gak menunggu lama dari kamu?" Ujar Sham agar dirinya tahu dan tidak bertanya kemabali pada gadis itu atas jawaban darinya.
"Belum...!! "Singkat Rena tidak banyak bicara.
"Jika belum mari kita pulang, nanti kemalaman kita samapai rumah."kata Sham naik kesepeda motor bebek itu lagi dan meninggalkan tempat itu dengan mereka saling diam tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut
mereka berdua.
Tidak sampai 30 menit perjalanan mereka akhirnya Sham dan Rena sampai juga dirumah kecil Milik orang tua Rena, saat bersamaan ada tamu yang baru keluar dari dalam rumah itu dengan senyuman senang yang terlihat wajah kedua orang tua Rena.
Rena dengan tanda tanya dihatinya saat ini melihat pak lurah baru saja siap berbicara dengan kedua orang tuanya..
"Ehhh kamu sudah pulang nak Rena? " Sapa pak lurah pada Rena.
"Iya Pak, kami beli gorengan diluar, sudah mau pulang ya pak? " Sapa Rena sopan pada Pak lurah itu.
"Iya Nak Rena, ini sudah malam." Kata pak lurah senang melihat Rena.
Rena melihat pak lurah meningalkan rumahnya, dan Rena juga masuk kedalam dimana Sham lebih dahulu masuk kedalam dari pintu belakang kerena diri Sham harus mencuci kakinya yang kenak lumpur saat jalan berlubang.
Rena lansung kedapur untuk memindahkan gorengan yang dibeli oleh Sham tadi kedalam piring, setelah itu Rena baru membawanya keluar lagi untuk dimakan bersama-sama.
"Mas Ben ini gorengan nya. " Pangil Rena Saat Sham mengambil minum dimeja makan, dan berjalan dengan beberapa gelasdan ceret di tangannya.
Rena tidak diam saja dirinya penasaran saja ada apa dengan kemunculan pak lurah kerumahnya dan bicara pada Orang tuanya.
"Ayah,kok tumben itu pak lurah bertamu kerumah kita, ada apa Yah?? " Tanya Rena ingin tahu kenapa pak lurah kerumahnya.
"Ohhh itu nak, Ayah jadi lupa jika kamu gak bertanya." Kata Pak Tarman tersenyum pada putrinya itu.
"Emang kenapa pak, ada masalah ya?? " Sham ikutt bertanya pada Pak Tarman.
"Ahhh tidak Nak Ben, kedatangan pak lurah kesini ada sesuatu hal yang munkin akan mengagetkan kita semua malam ini, terutama kamu Rena." Kata pak Tarman menatap putrinya itu dengan senang.
"Emang kenapa Yah dengan Rena, kenapa Rena harus kaget? " bingung Rena mendengar kata Ayahnya itu.
"Ayah berharap dengan keputusan yang ayah Abil ini, dan ayah sudah membicarakan ini dengan pak lurah,agar kamu bisa menerimanya nak." Kata Pak Tarman masih belum menjelaskan pada putrinya itu kenapa kedatangan pak lurah kerumahnya.
"Ada apa yah? "Desak Rena tidak sabar ingin tahu yang sebenarnya..
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Yin'yang
mw dilamar anak pak lurah kah
2023-09-17
1