Pak Tarman dan istrinya lagi bersantai dibangku di samping dapur rumah itu,Sham mekihat kedua mertuanya lagi ngopi sama seperti dirinya saat ini.
Sham berjalan membawa segelas kopi duduk bergabung pada orang tua istri nya itu.
"Pak gak kesawah?Tanya Sham saat duduk di samping mertua laki-lakinya itu.
"Ehhh nak ben kamu sudah pulang, bangai mana kerjaan kamu hari ini?"tanya pak Tarman pada menantunya itu.
"Sudah selesai pak, mungkin panen seminggu lagi dikebun satunya lagi pak,tadi pak Somat sudah bilang padaku."Kata Sham menjawab kata Mertuanya itu dengan ramah dan lembut.
"Bapak dengar kamu ingin kekota, kemaren Rena dudah bilang sama bapak, apa itu benar nak? " Tanya mertuanya kembali.
"Benar pak, mungkin tiga hari lagi aku berangkat dengan teman pak, tapi aku bisa titip Rena sama bapak selama aku gak disini, setelah aku sudah mendapatkan kerja yang baik aku akan langsung menjemput Rena untuk ikut bersamaku pak." Kata Sham menjawab kata Pak Tarman yang tersenyum padanya.
"Bapak tidak masalah jika saat ini kamu belum bisa membawa istrinya kamu,semoga saja kamu cepat mendapatkan krjaan disana, jangan sampai tidak ingat istrinya nak Ben, bapak akan menjaga istrinya kamu dengan baik, kerena Rena juga putri bapak." Kata Pak Tarman megerti apa yang dikatakan oleh mantunya itu.
Pak Tarman saat ini Sangat megerti menantunya itu sangat sulit untuk meningalkan istrinya.
"Pergilah, mungkin ini jalan bagi kalian untuk mencari Rezeki untukmu keluaga kamu nak, bapak akan jaga Rena." Kata Pak Tarman dengan menepuk punggung menantunya itu dengan kelembutan dan senyuman senangnya pada Sham bisa memikirkan kebaikan untuk rumah tangganya.
"Terimakasih banyak pak, selama ini kalian sudah sangat megerti aku dan kebaikan kalian juga tidak bisa aku balas dengan apapun." Kata Sham dengan tersenyum menatap Metuanya itu.
Pak Tarman meneluk menantunya itu dengan rasa seperti anak laki-lakinya sendiri, bukan menantunya.
Sham juga sangat senang mendapatkan mertua yang baik seperti pak Tarman,dengan kebaikan keluaganya Sham bisa hidup sampai saat ini.
Buk surti melihat mereka sangatlah akur membuat buk surti dan Rena hanya tersenyum saja melihat tingkah mertua dan menantu itu.
"Sudah peluk-peluknya? saatnya kita makan goreng pisangnya,jika kalian terus begitu, jadi kita yang nagis lihat tingkah kalian." Kata Buk surti dengan rasa agak sedih mendegar menatunya akan bergi kekota beberapa hari lagi, pasti putrinya akan mearasa sangat sedih.
"Terimakasih buk, ini pasti enak gorengan ini"Ucap Sham memecah suasana yang mulai melo itu.
"Ya dimakan nak, ini dibuat untuk dimakan, bukan untuk dilihat saja."Kata buk surti menaruh sepiring goreng pisang yang siap digorengnya.
Sham melihat Rena hanya berdiri saja disebelah pintu dapur dengan raut yang tidak ceria lagi, Sham tahu istrinya itu pasti sangat sedih untuk berpisah dengannya.
Tapi Sham tidak bisa berlama disni saat ini urusan perusahaan sangat mendesak,tidak mungkin perusahaan saat ini dikendalikan oleh sepupunya yang iri padanya selama ini.
"Sayang sini, kenapa hanya berdiri disana, ayok duduk sini, kita makan goreng ini, sagat enak lhoo!! " Bujuk Sham pada istrinya itu yang terlihat sedih.
"Aku gak suka goreng itu, selerahku jadi gak ingin makan itu, entah kenapa beberapa hari ini selerahku rasanya aneh saja."Kata Rena mendekat pada Sham dan duduk di sampingnya.
"Kenapa, kamu sakit ya? " Kata Sham memperhatikan istrinya itu.
"Tidak tapi beberapa hari ini kepalaku sering merasa pusing,aku juga gak tahu Mas ben itu kenapa."Kata Rena tidak banyak ambil pusing.
"Mungkin kamu kecapean kerja dirumah,jangan terlalu lelah sayang."Kata Sham sedikit meyalipkan rambut panjang itu ketelinga Rena.
"Aku aku gak banyak kerjaan kok mas, aku hanya banyak santainya dari kerja."Sahutnya lagi.
"Ya sudah gak apa, mungkin saat ini kamu lagi agak kurang enak padan saja,istirahatlah jangan kerja lagi."kata Sham dengan sangat perhatian pada istrinya itu.
Sham tidak mempersalahkan itu semua, mungkin saat ini istrinya lagi gak Fit saja tubuhnya jadi sering pusing,itu yang ada dipikiran Sham.
**
Sedangakan di perusahaan Sham saat ini, Ronal semakin berulah dirinya semena-mena pada kariawan lama, dan kepercayaan Sham dengan persatu-persatu mereka mulai ditendang Ronal keluar dari perusahan itu, agar dirinya dengan mudah apa yang diinginkan selama ini, ingin perusahaan milik keluarganya Sham jatuh ke tangannya, kerena Sham sudah tidak ada lagi, hanya dia yang akan mengatikan Sham tidak ada lagi selain dia.
"Apa sudah mengerjakan tugas kalian dengan baik?apa situa bangka itu sudah bisa diam saat ini mulutnya, kalian awasi mereka,aku tidak mau dia bisa mengambil ahli kembali perusahaan ini."Kata Ronal sangat senang saat ini keluarga Dham sedang disekap mereka.
Hanya saja saat ini Tuan Aditama tidak mau rencananya dan orang kepercayaannya ketahuan untuk menjebak Ronal kembali,Tuan Aditama hanya menunggu putranya sampai kembali,dirinya berdiam mengikuti permainan putra dari kakak nya itu.
"Kamu jimy,cepat pindahkan semua saham Sham atas nama sahamku, jadi satupun dari mereka tidak akan bisa berkutip lagi kerena aku sudah tidak sabar melihat mereka terpuruk habis-habisan."Ronal dengan licik saat ini mempermainkan kelurga Sham.
"Baik tuan saya akan secepatnya megerjakan yang tuan inginkan kata orang kepercayaan Ronal.
"Apa anak buah kamu bisa menemukan Sham?Kata Ronal kembali.
"Tidak tuan, mungkin saja mayatnya sudah habis dimakan buaya sungai, sampai sekarang kami tidak mendegar apapun dari sekitar penduduk yang ada di sekitar sungai itu."jelas orang itu.
"Baguslah jika begitu, itu akan melancarkan urusan kita, saatnya aku akan memiliki semua apa yang sudah jadi hakku selama ini."Senyuman Ronal sangat licik.
Saat ini ditempat Tuan Aditama dan istrinya disekap oleh Ronal dirinya hanya terlihat baik-baik saja, tidak ada rasa takut dirinya saat ini kerena masih banyak orang kepercayaan di sekitar anak buah Ronal yang sedang mengawasi mereka.
"Bagai mana bi,apa Ardi sudah bilang Sham ajan akan kembali?"Kata tuan Aditama pada salah anak buah Ronal yang pura-pura jadi anak buah Ronal.
"Sudah tuan besar, dua hari lagi tuan muda akan datang pas hadir dimiting yang akan membahas tentang pengatian tuan muda."Kata Abian, yang selama ini sudah bekerja baik dan sudah lama mengabdi pada Aditama dan Sham.
"Baguslah jika begitu, kamu juga persiapkan rencana ini dengan baik, jangan biarkan mereka lolos." Kata Tuan Aditama bicara sedikit senyuman diwajah tuanya itu.
"Pi apa rencana kita ini akan lancar saja?Kata Istrinya tuan aditama.
"Sayangg kamu tingal ikuti saja permainan anak bodoh itu, kita tidak bisa biarkan dia terlalu lama diperusaah kita dengan banyak merugikan kita dan perusahaan, cukup dia bermain selama ini dengan sham,Kamu tahu bukan semua itu hasil jeri payahku bisa perusahaan itu ada, bukan ayahnya yang mendirikan seperti yang anak itu pikirkan.semua ini tidak ada hubungannya dengan ayahnya."Kata Tuan Aditama pada istrinya yang duduk dikursih agak lapuk dirungan kecil itu.
"Bagai mana jika Sham tidak bisa menyelamatkan kita, kita akan mati Sia-sia ditangan anak tidak tahu untung itu, sudah aku besarkan dengan kasih sayangku selama ini pa, tapi dia membalas kita dengan memperlakukan kita seperti ini."Deraian air mata Istrinya tuan Aditama tidak dapat ditahanya, dengan tangan terikat keduanya menagis, jika ingat dulu Ronal masih kecil ditinggalkan orang tua nya menigal kecelakaan.
"Kamu yakin saja, pasti putraku tidak akan diam saja saat ini,Ardi sudah melakukan kerjaanya dengan baik, aku yakin dia berhasil sayang."Kata Tuan Aditama pada istrinya itu tidak usah takut dengan apa yang terjadi saat ini dengan mereka.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
munaroh
meeting Thor, bukan miting
berkutik kenapa jadi berkutip
typo nya bertebaran dimana-mana, bacanya jadi kurang nyaman 🙏
2024-11-23
1