Tiba di mansion, nyonya Lea langsung mengadu pada suaminya mengenai Jia.
"Apa, jadi Jia sudah menemukan orang tua kandungnya? " ujar Tuan Arnold.
"Iya Papi, mami tadi bertemu dengan mereka. Ternyata Pemilik butik langganan mami 'lah, ibu kandung
Jia. " ungkapnya.
Tuan Arnold berdecak pelan. Pria paruh baya itu tentu saja tak senang dengan kenyataan yang dia dengar.
Suara dering ponsel mengalihkan perhatian mereka. Pria paruh baya itu langsung mengeluarkan ponsel nya.
"Ada apa? "
"Data perusahaan telah di retas seseorang Tuan! "
Tuan Arnold di buat terkejut dengan informasi yang di dengar. Pria paruh baya itu langsung mengakhiri sambungannya dan bergegas pergi. Nyonya Lea belum sempat bertanya, namun suaminya telah pergi duluan.
Tepat pukul tiga, Zoya sibuk menemani Rigel. Keduanya tengah asyik belajar bersama. Kini mereka berada di ruang tengah.
"Hei kenapa kamu diam saja Zoy? " tanya Rigel sambil mencolek dagu si gadis berkaca mata dengan usilnya.
"Bisa diam gak sih. " pekik Zoya dengan jengkel.
Zoya berdecak pelan. Dia sangat kesal dengan tingkah jahil Rigel padanya. Tanpa aba aba dia langsung memukul kepala Rigel setelah itu melanjutkan belajarnya. Gadis itu segera menyantap jus buatan nyonya Agatha.
Rigel kembali memperhatikannya dalam diam. Pemuda itu tersenyum sangat tipis tanpa di sadari oleh Zoya.
"Oke aku enggak bakal ganggu kamu lagi. " jawab Rigel dengan santai.
Zoya tak menanggapinya. Gadis itu benar benar fokus pada apa yang tengah dia kerjakan sekarang. Satu jam berlalu, dia selesai mengerjakan tugasnya. Zoya segera menutup bukunya kemudian menghabiskan jusnya.
Dia berusaha meregangkan ototnya yang terasa kaku. Gadis itu melirik jam di tangannya, kemudian menghembuskan nafas berat.
"Udah ya, aku pamit pulang. " ujar Zoya dengan santai.
"Pulangnya nanti saja, temani aku aja Zoy. " bujuk Rigel.
Terdengar suara decakan pelan. Zoya kembali duduk di dekat Rigel. Rigel tampak senang, mulai memutar film di laptopnya. Pemuda itu sengaja melingkarkan tangannya ke belakang tubuh Zoya.
"Kau sengaja ya memilih film yang ada adegan ciumannya? " omel Zoya dengan tatapan tajamnya tertuju pada Rigel.
Rigel hanya cengengesan hal itu membuat Zoya semakin kesal. Diapun berniat mengganti filmnya namun Rigel berhasil menahannya. Terpaksa gadis itu kembali menonton film tersebut. Tak lama pelayan mengantarkan camilan untuk mereka.
"Zoy, mau enggak jadian sama
aku? " tanya Rigel.
Suasana mendadak hening. Zoya sendiri terkejut dengan tawaran yang di bicarakan Rigel barusan. Laki laki itu mengungkapkan apa yang dia rasakan terhadap Zoya.
"Aku.. - "
Kedua matanya membulat sempurna kala Rigel menciumnya tepat di bibir. Beberapa saat pemuda itu mengakhiri ciumannya
"Kenapa kamu selalu memikirkan Cleo, sementara dia saja tak pernah peduli dengan perasaanmu. " ujar Rigel.
Zoya mengatupkan bibirnya rapat. Rigel terus berusaha menyakinkan Zoya atas pilihannya. Namun gadis itu tetap kekeh ingin membatalkan perjodohan mereka.
Rigel mengusap wajahnya kasar. Diapun memiliki ide untuk mengajak bertemu dengan Cleo dan Davin. Zoya menimbang nimbang ide dari Rigel kemudian mengangguk.
"Pusing. " gumam Zoya sambil memijit kepalanya.
"Kamu enggak papa 'kan? " tanya Rigel dengan raut wajah berubah khawatir.
"Enggak papa. " jawab Zoya.
Rigel menghela nafas panjang. Dia kembali bersandar di sofa. Pemuda itu tak akan memaksa Zoya menerima dirinya begitu cepat.
Fokusnya teralihkan saat mendengar dering ponsel Zoya. Gadis itu tampak mengobrol dengan Cleo, terjadi perdebatan dalam telepon. Lagi lagi Zoya kembali di salahkan oleh kakaknya sendiri. Dia memilih mengakhiri teleponnya.
"Ini semua karena kamu Rig. " ujar Zoya sambil menatap kearahnya.
"Kok aku? "
"Iya kak Cleo itu suka sama kamu, tahu gak sih. Aku capek tahu enggak setiap hari bertengkar dengan kak Cleo. " pekik Zoya kesal.
Mendengar suara teriakan membuat mami Agatha datang. Dia pun memperhatikan putranya yang tengah berdebat dengan Zoya. Wanita paruh baya itu langsung duduk di sofa bergabung bersama keduanya.
"Ada apa nak, kenapa terdengar suara teriakan? " tanya Mami Agatha.
Rigel dan Zoya sama sama diam. Keduanya saling melirik satu sama lain. Rigel mendesah pelan, menjelaskan sang ibu perihal masalahnya dengan Zoya.
Mami Agatha menatap tajam kearah sang anak. Rogel tentu saja tak mengerti dengan tatapan sang ibu. dia merasa tak melakukan kesalahan.
"Kamu ini menyebalkan juga ya, makanya jangan suka tebar sana sini hingga membuat anak orang
baper. " omel mami.
"Mam, tapi kan aku enggak merasa salah. Lagipula wajahku tampan, sayang kalau tidak di pamerin. " ceplos Rigel dengan tengil.
Mami Agatha berdecak pelan. Langsung menarik telinga sang anak. Rigel meringis kesakitan, merengek meminta di lepasin. Zoya sendiri tertawa puas melihat Rigel yang sengsara. Tak lama wanita paruh baya itu melepaskan tangannya dari telinga sang anak.
"Kalau kamu suka, tentukan. Jangan seenaknya mempermainkan perasaan anak orang, Rigel! " tegas Mami.
"Aku milih Zoya mam, tapi Zoya menolak. " jawab Rigel dengan lesu. Mami Agatha langsung melirik kearah Zoya yang tersenyum canggung.
Wanita itu meminta Zoya mendekat, langsung menurut. Keduanya tampak mengobrol dengan leluasa hingga mengabaikan keberadaan Rigel. Gadis cantik itu mengutarakan apa yang dia rasakan selama ini. Dia hanya tak ingin persaudaraan dengan Cleo rusak hanya karena laki laki.
Rigel mencebikkan bibirnya. Merasa di abaikan, pemuda itu memilih bermain game dalam ponselnya.
Mami Agatha mengusap kepala Zoya dengan penuh kelembutan. Dia sangat paham dengan perasaan teman dekat dari putranya itu.
"Nak, apa yang kamu rasakan jangan kamu pendam sendirian. Berbagilah dengan keluargamu kamu Zoya. " ucap Mami Agatha.
"Aku tak ingin menjadi beban untuk papi. Selama ini aku lebih dekat dengan mendiang mami, tante. " ungkapnya dengan lirih.
Mami Agatha tentu saja turut sedih, dia langsung memeluk Zoya dengan erat. Tangisannya langsung pecah dalam pelukan Mami Agatha. Gadis itu benar benar merindukan sosok mendiang ibunya. Dia merasakan elusan di punggungnya.
Beberapa saat berlalu, pelukan itu terlepas. Zoya segera menghapus air matanya, kembali meminum tehnya. Mami Agatha berusaha menghibur Zoya. Zoya begitu beruntung bisa mengenal Rigel dan keluarganya.
"Terimakasih tante,telah mau mendengarkan keluh kesahku. " ucap Zoya dengan tulus.
"Iya sayang, kalau ada apa apa ceritalah sama tante ataupun Rigel. " ucapnya sambil tersenyum hangat.
"Ehem. " Setelah menyimpan ponselnya, Rigel kembali mencari perhatian Zoya. Mami terkekeh pelan melihat kelakuan sang anak. Wanita itu membiarkannya, dia ingin lihat sampai mana perjuangan Rigel untuk mendapatkan Zoya.
Mami mengambil majalahnya, membiarkan Rigel berbicara dengan Zoya. Sesekali mengintip obrolan anak dan calon menantunya tersebut.
"Baiklah, aku akan berjuang mendapatkan cintamu Zoy Zoy baby. " ucap Rigel penuh percaya diri.
"Mengelikan. " cibir Zoya dengan wajah sebalnya. Rigel terus menampilkan senyuman manisnya pada gadis pujaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
🔴Rhiez~Nyai Hebring🖤²²¹º
Terima aja perjodohan mu zoya
2023-11-20
0
Author_Ay
Terimakasih yang telah mau berkomentar 🥺🥺
2023-10-06
0
Miss Apple 🍎
Poir Zoya 🥺🥺
2023-10-06
0