Keesokan harinya, Jia menjelaskan keputusannya pada orang tuanya. Daddy Alan menatap putrinya dalam diam.
"Kau yakin ingin bekerja nak? " tanya Daddy Alan dengan raut cemasnya.
"Iya Dad. "
"Sayang, gimana kalau kamu menggantikan mami di butik? " tawar Mami Agatha pada putri sambungnya.
Jia langsung melirik suaminya, kemudian meminta izin. Wanita itu setuju dengan tawaran yang di berikan sang mami. Mereka kembali sarapan dengan suasana hening.
Setelah beres beres meja makan, para wanita mengantarkan suami mereka hingga ke depan. Setelah itu ibu dan anak tersebut segera bersiap siap.
Kini mereka telah berada di dalam mobil. Sopir mengantarkan mereka pergi ke butik. Sepanjang perjalanan, keduanya tampak mengobrol.
Butik
Kini mereka turun dari mobil. Mommy Agatha menggandeng putrinya memasuki butik. Diapun mengumpulkan para pelayan yang bertugas.
"Mulai sekarang putriku Jia akan membantu saya di sini. " ujar nyonya Agatha.
Jia sendiri lekas mengenalkan dirinya pada pekerja yang ada di butik. Wanita itu merasa tak memiliki keahlian dalam bidang fashion. Saat ini rasa gugup menyerang dirinya.
Mami Agatha mengajak putrinya menuju ke ruangan. Di sana dia menunjukkan hasil karyanya selama ini pada sang anak. Wanita paruh baya itu menatap putrinya sambil tersenyum.
"Tak perlu tegang sayang. Rileks dan santai saja. " ucap Mami dengan lembut.
"Iya Mam. " balas Jia sambil tersenyum. Dia sering bertanya apa yang tak dia ketahui pada maminya.
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka. Rora datang memberitahu ada tamu yang mencari nyonya Agatha.
"Sayang mami ke luar sebentar. " ucap Mami.
"Mom, aku mau ikut. " Mami mengangguk. Keduanya lekas bangkit, ke luar dari ruangan. Mereka menemui tamu yang datang berkunjung.
Jia tentu saja terkejut melihat sosok ibu angkatnya. Hal sama di rasakan oleh nyonya besar dari keluarga Leonardo.
"Untuk apa kamu berada di sini Jia? " tanya Mami Lea dengan nada sinisnya.
"Sayang, siapa dia? " tanya Mami Agatha.
Jia pun mengajak keduanya mengobrol di sebuah Kafe terdekat. Kini mereka duduk berhadapan satu sama lain. Wanita itu menjelaskan dan mengenalkan kedua mami tersebut.
Mami Agatha menatap sinis wanita seumuran dirinya tersebut. Dia membuang nafas berat, berusaha menenangkan dirinya.
"Jadi Anda, nyonya besar keluarga Leonardo. Saya tak perlu berterimakasih pada anda yang telah membesarkan putri saya dan menyembunyikannya. " sindir nyonya Agatha.
"Jadi kau? "
"Iya aku orang tua kandung Jia. " tegas Mami Agatha. Jia sendiri merasa terharu dengan pengakuan sang mami. Dia tentu saja tak menyangka jika Mami Agatha menganggapnya seperti putri kandungnya sendiri.
Nyonya besar dari keluarga Leonardo langsung bungkam. Dia pun sempat melirik kearah Jia yang hanya diam saja.
"Kau pasti akan menyesal memiliki putri tak berguna seperti dia. "
"Saya sama sekali tak merasa begitu. Jia putri kesayangan semua orang, yang telah lama di rindukan. " sahut Nyonya Agatha. Wanita itu terus berbicara, membuat lawan bicaranya kehilangan kata kata. Nyonya Agatha kini memutar balikan keadaan.
Nyonya besar Leonardo mendadak kesal, diapun pergi begitu saja. Niatnya ingin mempermalukan Jia namun justru berbalik ke dirinya sendiri.
Jia bisa bernafas lega. Tentu saja dia sakit hati dengan apa yang di ucapkan orang tua angkatnya. Namun dia memilih diam dan bungkam.
"Sudahlah sayang hiraukan saja ucapan wanita tadi. Mami ingin melihat kamu tetap tersenyum dan semangat! "
Keduanya lekas bangkit, segera kembali ke butik. Jia tentu saja kembali ceria, begitu semangat ingin belajar dari sang mami membuat desain.
cr Pinterest
Tepat jam makan siang, Bryan datang menghampiri istrinya lalu mengajaknya duduk di Kafe. Kini keduanya tengah makan siang bersama. Bryan mengusap sudut bibir istrinya yang belepotan,pria itu hanya tersenyum kecil.
Jia tentu saja terbawa perasaan dengan apa yang di lakukan suaminya. Wanita itu tersenyum manis dan melanjutkan makannya.
"Mas, tadi aku bertemu dengan mami eh ralat tante Lea. " ungkap Jia.
"Tapi kamu enggak di sakiti dia? " tanya Bryan yang di tanggapi gelengan. Jia mengatakan dirinya baik baik saja, Mami Agatha melindunginya.
Bryan merasa lega mendengarnya. Usai makan siang, keduanya melanjutkan obrolan mereka.
"Sayang, besok kita akan pergi honeymoon. " ujar Bryan. Jia tentu saja terkejut, namun dia setuju dengan keputusan suaminya.
"Untuk urusan di sini aku serahkan pada asistenku Caleb! "
Jia menyimak penjelasan dari suaminya sambil menyesap jus. Wanita itu kembali bersandar di sofa dengan nyaman. "Aku sih terserah kamu mas, asalkan selalu bersamamu. " ungkapnya seraya tersenyum manis.
Bryan memeluk istrinya dari samping. Kini mereka benar benar menghabiskan waktu berdua. Pria tampan itu juga mencuri ciuman dari bibir sang istri tanpa peduli di mana mereka berada. Kedua pipi Jia langsung merona, dia memukuli tubuh kekar sang suami.
"Mas aku kembali ke butik ya? " pamit Jia.
"Di sini saja sayang, lagipula aku sudah pamit pada mami jika membawa kamu untuk aku peluk seharian. " ceplosnya seraya tersenyum miring.
Jia hanya bisa mendengus pelan. Namun meski begitu dia kembali memeluk sang suami. Tawa renyah terdengar dari bibir Bryan. Dia melepaskan pelukannya, membiarkan pria tampan itu menyesap kopinya perlahan.
Keduanya kembali membahas rencana honeymoon mereka besok. Bryan meninggalkan selembar uang di sana setelah memanggil pelayan. Mereka berdua ke luar dari Kafe, melajukan roda empatnya.
Bryan sengaja mengajak istrinya berkeliling, guna menyegarkan pikiran.
Mereka pulang ke mansion pada sore harinya. Jia tampak bahagia setelah asyik jalan jalan bersama sang suami. Namun sebelum pulang, keduanya sempat mampir ke pemakaman.
Jia menghempaskan tubuhnya ke sofa. Dia merasa sangat lelah hari ini, hatinya sedikit lega setelah satang ke makam mendiang calon anak mereka.
"Huh lelah. " gumam Jia. Wanita itu lekas bangkit, melangkah gontai menuju ke kamarnya. Merasa lengket, dia lekas pergi ke kamar mandi.
Beberapa menit berlalu, dia ke luar dan segera berpakaian. Jia mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut. Dia buru buru mengemas pakaian dirinya dan sang suami ke dalam koper.
cklek pintu terbuka lalu masuklah Bryan. Pria itu segera membantu istrinya, Jia menanggapinya dengan senyuman.
"Tak perlu kamu bantu mas, nanti juga selesai. " ucap Jia.
"Mas enggak mau kamu kelelahan sayang. " sahut Bryan.
Jia pun membiarkannya. Wanita itu sibuk menata pakaian ke dalam kopernya. Setelah beberapa saat pekerjaannya itu cepat selesai. Jia menghela nafas lega, mendaratkan kecupan di bibir suaminya.
"Makasih sudah membantu mas. " sahut Jia sambil tersenyum.
"Sama sama sayang. " balasnya singkat.
Bryan lekas bangkit dan melesat ke kamar mandi. Jia sendiri memilih berbaring di atas ranjangnya. Dia menatap langit langit kamarnya dalam diam. Tiba tiba dia menguap, merasa mengantuk Jia segera memejamkan mata sejenak.
Wanita itu tak sadar jika suaminya telah selesai mandi dan berpakaian. Bryan mengulas senyumnya melihat istrinya tertidur. Diapun memilih ke luar dan menutup pintu kamar dengan pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Author_Ay
Ramaikan dan jangan lupa tinggalkan komentar sebagai penyemangat othor
2023-10-06
2
Miss Apple 🍎
seru lanjut
2023-10-05
0