Keesokan harinya, Daddy Alan datang menemui Jia. Saat ini suasana tampak begitu dingin dan menegangkan. Sorot mata Daddy Alan tampak berubah.
"Jadi kenapa putriku bisa ada di
sini? " desis Tuan Alan.
Nyonya Retha mengungkapkan apa yang terjadi selama ini dan membahas perihal pernikahan Jia dan Bryan.
"Aku tak bisa menerima pernikahan putriku dengan putramu. Apa kau lupa Retha. karena kau, membuatku harus kehilangan ibunya Jia. " ujar Tuan Alan.
Jia tentu saja bingung dan tak mengerti dengan apa yang di maksud sang daddy. Wanita hamil itu berusaha menenangkan ayah kandungnya.
"Kau tahu nak, perempuan ini dulu yang meruntuhkan rumah tangga daddy dengan mommy kamu. " ujar Daddy Alan.
"Apa? " pekik Jia. Dia tentu saja terkejut, menoleh kearah mertuanya dengan tatapan kecewanya. Nyonya Retha sendiri merasa menyesal atas perbuatannya dulu. Wanita itu meminta maaf pada menantu dan besannya.
Jia langsung memeluk sang daddy. Tangisannya langsung pecah, dia begitu merindukan sosok mendiang mommy tercintanya. Jia juga bilang mengenai tempat tinggalnya selama ini pada sang daddy.
"Saat ini Jia sedang hamil anaknya mas Bryan, calon cucu daddy. Aku mohon jangan membencinya daddy. Tolong lupakan masa lalu demi aku dan calon cucu daddy. " pinta Jia sambil memohon.
Tuan Alan tampak tertegun melihat putrinya yang memohon. Jia memilih mengalah dan memberi waktu daddy nya. Wanita itu ingin tahu di mana makam mendiang mommy nya.
Pria itu lekas bangkit, mengajak outrinya ke luar setelah Jia meminta izin pada mertuanya. Keduanya masuk ke dalam mobil, sopir melajukan roda empatnya.
"Apa Daddy tak menikah lagi? " tanya Jia berusaha mencairkan suasana.
"Sudah. Mami kamu menunggu di mansion. " balas Daddy Alan. Jia tentu saja antusias. Setidaknya dia memiliki ibu sambung.
Tiba di pemakaman, Jia menaruh bunganya di makam. Wanita itu meluapkan kerinduannya pada mendiang sang ibu. daddy Alan tersenyum ironi, rasa penyesalan itu terus berada di dalam benaknya.
Satu jam lebih, keduanya beranjak pergi. Kini keheningan melanda ayah dan anak tersebut. Jia menghapus air matanya, dia cukup lega setekah mengetahui keberadaan makam sang mommy.
Kini mereka dalam perjalanan menuju kediaman Davidson. Daddy pun meminta sang anak untuk mengistirahatkan dirinya.
Skip
"Kita turun yuk nak. " ucap Daddy dengan lembut.
"Iya Dad. " balasnya sambil tersenyum. Tuan Alan membantu anaknya turun dengan hati hati lalu mengajaknya masuk ke dalam mansion.
Seorang wanita paruh baya menyambut kepulangan mereka. Daddy Alan mengenalkan Jia pada istrinya.
"Halo sayang, kenalin aku mami Agatha. " balas mami Aga dengan senyuman tipisnya.
"Halo Mami. " sapanya dengan riang. Mami langsung memapahnya hingga ke ruang tamu. Ketiganya mengobrol dan melepas rindu satu sama lain. Fokus mami tertuju pada perut Jia saat ini. Jia langsung mengungkapkan pernikahannya dengan Bryan.
"Sebaiknya kau tinggal bersama kami saja nak. " sahut Daddy Alan dengan raut datarnya.
Jia kembali terdiam. Wanita itu menghela nafas panjang melihat raut datar sang daddy. Daddy Alan mengecup keningnya setelah itu berlalu pergi. Jia menatap kepergian sang daddy dengan raut sendunya.
Mami Agatha mengusap lembut putri sambungnya tersebut. Dia sangat paham bagaimana perasaan suaminya saat ini.
"Selama ini daddy kamu larut dalam penyesalannya nak. Dia merasa gagal menjadi daddy kamu hingga kalian terpisah cukup lama. " ucap Mami dengan lirih.
Jia tak mampu menahan tangisannya. Dia terisak pelan sambil memeluk sang mami. Mami sendiri terus bercerita mengenai mendiang Sera, ibu kandung Jia.
"Mommy kamu dulu begitu cantik dan sangat mirip seperti kamu. Sebelum tiada, dia minta mami untuk mencari kamu nak. " ungkapnya lagi.
Jia hanya bisa menangisi segalanya termasuk mendiang sang mommy. Hatinya tentu saja hancur kala mendapati kenyataan atas kepergian sang mommy setelah melahirkan dirinya ke dunia.
"Mami yakin daddy kamu lambat laun akan memaafkan kedua mertuamu. Kamu hanya perlu bersabar, yakinkan daddy jika Bryan memang pria terbaik untukmu! "
"Apalagi tak lama lagi kamu dan Bryan akan memiliki anak. "
Jia mengangguk. Dia meresapi setiap nasehat yang di berikan sang mami terhadapnya. Wanita hamil itu segera menghapus air matanya, tak ingin larut dalam kesedihan hanya karena masa lalu.
Mami meregangkan pelukannya. Kedua wanita itu kembali mengobrol dengan santai. Samar samar dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Jia mengeluarkan ponselnya dan menjawab telepon dari sang suami.
"Halo mas? "
"Sayang kata mommy, kamu pergi bersama ayah kandungmu? " tanya Bryan.
"Iya mas ini aku ada di mansion daddy. " balasnya.
Tut Jia menyimpan ponselnya setelah sambungan terputus. Dia segera memberitahu sang mami perihal sang suami yang menanyakan dirinya.
Hingga menjelang sore, Bryan datang ke mansion mertuanya. Pria itu langsung menemui Daddy Alan dan memperkenalkan dirinya.
"Untuk apa kau datang ke sini? "
"Aku ingin menemui istriku, Daddy. " ujar Bryan dengan nada datarnya.
"Jia akan tinggal di sini. " tegas pria paruh baya itu.
Bryan tentu saja tak terima. Terjadi perdebatan di antara mertua dan menantu tersebut. Jia ke luar dari kamar setelah mendengar keributan. Wanita cantik itu berusaha melerai suami dan Daddy nya itu.
"Ssh. "
Mendengar suara ringisan membuat daddy dan Bryan menoleh. Keduanya lekas mendekati Jia memastikan keadaan wanita hamil itu. Bryan langsung menggendong wanitanya, membawanya ke ruang tamu. Calon hot daddy itu mengusap perut wanitanya, mengajak bicara calon anak mereka.
Daddy Alan terus mengamati apa yang di lakukan menantu tak di akuinya itu. Mami Agatha mendekati suaminya lalu mengajaknya ke teras. Wanita itu sama sekali tak mendengarkan kalimat protes dari suaminya.
"Lihat kan Dad, Bryan begitu peduli dan tulus pada Jia. " ungkap Mami Agatha.
"Tapi kalau dia baik, dia tak akan membuat putriku hamil duluan. " gerutu daddy Alan kesal.
"Itu semua karena jebakan yang di lakukan seseorang daddy. " sahut Mami. Wanita paruh baya itu terus menasehati sang suami yang keras dan tegas. Pria itu telah mencari segalanya yang terjadi di antara anak dan menantunya.
Kini keduanya duduk di kursi sambil membahas tentang Bryan dan Jia. Tuan Alan hanya takut putri kesayangannya itu di sakiti oleh Bryan.
Mami menggeleng melihat kelakuan sang suami yang cukup keras kepala. "Kenapa aku dulu bertemu dengan duda keras kepala seperti daddy. " gumam Mami.
Daddy Alan menoleh, menatap istrinya dengan pandangn lekatnya. Seringai terbit membuat mami menelan ludah. Dia sangat paham dengan reaksi yang di runjukkan suaminya.
"Sepertinya mami ingin di hukum hm? "
"Apa sih Dad. " elak Mami. Daddy lekas bangkit, membopong wanitanya menuju ke kamar. Keduanya mengabaikan tatapan dari menantu dan anak mereka.
Jia menabok suaminya yang tampak membicarakan daddy nya. Wanita cantik itu memeluk prianya dengan posesif. Dia memberikan semangat pad Bryan agar mampu meluluhkan sikap keras daddy Alan.
"Sabar ya mas, aku awalnya cukup kaget dengam sikap keras yang di miliki Daddy. Namun lambat laun aku mengerti akan ketakutan yang di miliki daddy Alan. " sahutnya.
Bryan menanggapinya hanya dengan senyuman. Dia setuju dengan ide yang di katakan oleh istrinya barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
sharvik
cerita tdak sesuai dg judul
2024-02-29
0
sharvik
crta y kok ngambang ya ambigu gtu gk tau awl y bgaimana tau2 y sdh hamil . . piye toh mas
2024-02-29
0
Nayla Sasha
makin ke sini ceritanya makin lempeng kyk jln tol gk ada gregetnya...dri awal juga gk di ceritakn knp jia smpe hamil trs hanna bs kbr menjelang pernikahan itu yg bikin bgg akunya thorrr coba ada flaesbecknya jadi bs nyambung jln ceritanya
2023-12-30
0